Agraria PDF
Agraria PDF
4.7
PERK EM BA NG AN KEL EM BAG AA N
P E R T A N A H A N / A G R A R IA D A N K E T E R K A I T A N N Y A
DENG AN PEN AT A AN RUA NG
Oleh: Tubagus Haedar Ali )
IV.7-1
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
1
IV.7-2
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
IV.7-3
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
IV.7-4
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
IV.7-5
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
3.1. Normatif
IV.7-6
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
untuk :
a.
b.
c.
keperluan Negara;
b.
c.
d.
keperluan
memperkembangkan
produksi
sosial,
pertanian,
IV.7-7
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
IV.7-8
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
IV.7-9
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
IV.7-10
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
Poleksosbudhankamnas adalah singkatan dari Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya, serta
Pertahan-an dan Keamanan Nasional.
Prof. DR.Ir. Nad Darga Talkur Putra, sebagai Nara Sumber, Jakarta, 1995.
IV.7-11
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
IV.7-12
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
IV.7-13
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
Land
Consolidation
dan
Guided
Land
Development. Konsolidasi tanah (Land consolidation - L/C) adalah
pengaturan kembali tata letak bidang tanah (kapling) yang berada di
satu hamparan sedemikian rupa sehingga bahagian terbesar setiap
bidang tanah lokasinya tetap, dan setiap bidang tanah mempunyai
akses terhadap prasarana dan sarana lingkungan permukiman dan
utilitas umum, serta luas bidang tanah berkurang secara proporsional
karena digunakan untuk tanah bagi prasarana dan sarana lingkungan
permukiman.
Dalam sistem L/C ini, tidak dapat dihindari bahwa ada bahagian
tanah dari satu bidang tanah diserahkan kepada pihak lain, dan ada
bahagian bidang tanah diterima oleh satu bidang tanah dari pihak
lain. Dari hukum pertanahan ini berarti bahwa terjadi peralihan hak
atas tanah dari satu bahagian atau lebih di sejumlah bidang tanah,
dan peralihan hak atas tanah ini merupakan tugas, wewenang dan
tanggungjawab BPN. Meskipun pada umumnya penerapan L/C ini
menguntungkan bagi para pemilik tanah, namun masih perlu
disempurnakan karena:
IV.7-14
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
V. PENUTUP
Kaitan antara penataan ruang dengan penatagunaan tanah
sangat erat satu dengan lainnya saling mempengaruhi yang samasama berkekuatan hukum dalam kerangka meningkatkan
kesejahteraan dan melindungi masyarakat.
Agar tidak terjadi rencana yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, umpamanya rencana
penataan ruang yang bertentangan dengan peraturan perundangundangan pertanahan, dan umpamanya instansi pertanahan yang
dianggap menghambat penataan ruang, kiranya instansi yang
bertanggungjawab di bidang penataan ruang dan di bidang
penatagunaan tanah, serta instansi lainnya yang terkait, melakukan
komunikasi dan kerjasama yang lebih erat melalui suatu siklus iterasi
yang dipercepat.
IV.7-15
Bab 4 Kelembagaan
Perkembangan Kelembagaan Pertanahan/Agraria dan Keterkaitannya dengan Penataan
Ruang
IV.7-16