Laporan Jaga 31 Des 2014
Laporan Jaga 31 Des 2014
No
Nama
Umur
Laporan Jaga
Rabu, 31 Desember 2014
Minggu III
Register
Diagnosa
1.
12 th
11215220
Terapi
Hari/Tanggal: Rabu, 31 Desember 2014
KONSULAN DALAM
Keluhan Utama :
Plan:
dikonsulkan TS Anak, mohon evaluasi sinusitis
Saat ini tidak kami temukan tanda-tanda
maxilaris D/S etmoidalis D/S spenoidalis D/S
sinusitis paranasalis tidak ada tindakan
khusus di bidang kami
Anamnesis :
ibu pasien, tidak tinggal serumah
IKA
Pasien kejang 1x dirumah 1 hari sebelum ke rumah WDx:
sakit, mulut berbusa, tidak bisa diajak bicara
1. Obs penurunan kesadaran ec dd
dibawa ke RS, riwayat kejang sebelumnya (-).
susp meningoensefalitis SOP
Sebelumnya pasien mengeluh sakit dikepala
2. Susp. Sinusitis maxilaris bilateral,
minum bodrex + antasid
etmoidalisbilateral, spenoidalis S/
Keluhan hidung buntu -/- berair -/- mimisan -/-. Bersin PDx:
bila debu -. Riwayat atopi -, telinga nyeri -/-, keluar
1. LP keluarga menolak (early papil
cairan -/-, penurunan pendengaran -/-, grebeg -/-,
edem) tunda
denging -/2. FH tunda
Batuk nyeri telan Terapi
1. O2 NC 2lpm O2 masker NRBM
Telah Dilakukan:
flow 6lpm
2. IVFD KaenMg3 1000cc/24jam =
(30-12-14)
42cc/jam
Darah lengkap:
3. Inj Ceftriaxon 2x1g
Hb: 13,9
4. Inj diazepam 10mg k/p
Dokter Muda
1. Romi, S.Ked
2. Irsyad, S.Ked
Leuko: 8620
Ht: 41,50
Plt: 238.000
Diff count: 1,4/2,4/66,5/22,4/7,3
OT/PT: 34/19
GDS: 114
Ur/Cr: 30,10/0,46
PPT 12,00 APTT 31,10
Na:133
K: 4,35
Cl: 106
Kimia klinik:
pH: 7,24
pCO2: 47,1
pO2: 224,7
HCO3: 18,4
BE:-7,7
SaO2: 99,3%
(31-12-2014)
CT Scan Kepala
Kesimpulan: Edema cerebri, kemungkinan
encephalitis belum dapat disingkirkan
Sinusitis maxilaris bilateral, etmoidalis bilateral dan
spenoidalis kiri
STATUS GENERALIS
Keadaan umum: lemah. Kesadaran: 456 gelisah T:
100/70 N: 108 Rr 30 sianosis stridor retraksi
suprasternal epigastrial STATUS LOKALIS
Telinga:
MAE D/S: edem -/-, hiperemi -/-, sekret -/MT D/S: intak +/+, reflek cahaya +/+
Hidung:
Konka: edem -/-, heperemi -/-, sekret -/Tenggorok
Faring : Hiperemi (-), granula (-)
Tonsil:
An. Chandra
9th
11201053
Assessment:
THT dbn
PASIEN LAMA
MRS: 29 Desember 2014
DPJP: dr. Seohartono Sp.THT-KL
Operator :
dr. Lucky
- Assessment masuk:
- Tonsilitis kronis dan Hipertrofi adenoid
- Faringitis kronis
KELUHAN UTAMA
Sering sakit tenggorok
Heteroanamnesis : (Ibu pasien)
Planning :
Rencana KRS
IVFD NS 18 tpm
Cefadroxil syr 2 x cth II
Ibuprofen syr 3 x cth III
Diet cair 6 x 200 cc
P Mo: VS, keluhan, perdarahan
1. Romi, S.Ked
2. Irsyad Surya, S.Ke
Telah dilakukan
(14-10-2014)
Tes Alergi: Hasil Negatif
(15-10-2014)
Foto Skull Lateral Soft Tissue
Calvaria : intak
Vascular groove : normal
Tulang fascial yang tervisualisasi normal
A/N Ratio: 0,92 (Normal 0,5680,1108)
(18-10-2014)
Foto Skull Lateral Soft Tissue
Calvaria : intak
Vascular groove : normal
Tulang fascial yang tervisualisasi normal
A/N Ratio: 0,98
(Normal 0,5680,1108)
Kesimpulan: Pembesaran adenoid dengan obstruksi
jalan nafas
(31-10-2014)
Mikrobiologi: Swab Tenggorok:
Kokus gram +
Biakan / kultur : Staphylococcus coagulase negatif
Sensitif terhadap Amoxicillin + clavulanic acid,
Oxacillin, gentamycin , levofloxasin, Cefotaxime,
chloramphenicol
(27-11-2014)
Lab Lengkap:
Darah lengkap (27-11-2014)
Hb 14,2 /Leukosit
10.850 /Ht 42,3 %/Trombosit
458.000
Diff count: 7,8 % / 0,4 % / 57,2 % / 26,7%/7,9 %
(18-12-2014)
PPT 10,7 detik / APTT v 31,0 detik
BT 4 mnt / CT 8 mnt
SGOT 18 / SGPT 22
GDS 107
Ureum 16,5 / Kreatinin 0,56
Serum Elektrolit
132 / 4,88 / 110
Konsultasi Anak:
Tidak kami dapatkan kontraindikasi di bidang IKA
untuk dilakukan adenotonsilektomi dengan GA dari
bidang kami
Konsultasi Anestesi:
ASA 1
Pasien akan dievaluasi ulang pre operasi visite di
ruangan
Premed: metoklorpamid 5 mg IV, ranitidin 25 mg
Pasien akan kami evaluasi ulang
(29-12-20140
Konsul ulang anestesi:
ASA I
Sikap:
SIO SITA
Puasa 6 jam preop
IVFD RL 90 cc per jam
(30-12-2014)
Telah dilakukan adenotonsilektomi GA
Keadaan Umum: Baik. Kesadaran: Compos Mentis
BB 35 kg
Telinga
MAE D/S: Hiperemi- Edema- SekretMT D/S: Intak +/+ RC +/+
Hidung
Konka D/S:
Hiperemi: -/Edema: -/Sekret: -/Tenggorok
Faring
Hiperemi (-) granul (-)
Tonsil
T0/T0
Sisa tonsil: -/Beslag: +/+
Perdarahan: -/Clot: -/Hiperemi: +/+
Edem: +/+
Assesment:
Post Adenotonsilektomi GA hari ke 2 a/i Tonsilitis
kronis dan hipertrofi adenoid
2
Ny. Catharina
Indarti/62th
62 th
11213057
Planning
PTx:
IVFD RL 20tpm
Infus Levofloxacin 1x750 mg
Infus Metronidazole 3x500mg
Injeksi Ranitidine 2x50mg
Injeksi Ketorolac 3x30mg k/p
Posisi tidur datar
Injeksi levemir 0-8 Internasional Unit
subcutan
Rawat luka tiap hari
1. Romi, S.Ked
2. Irsyad Surya, S.Ke
KELUHAN UTAMA
Pasien dikonsulkan TS EM dengan septic condition dt
abses
Anamnesis :
Pasien mengeluh timbul benjolan, awalnya di leher
kiri sejak 5 hari yang lalu, kemudian benjolan semakin
membesar dan hingga leher kiri. Pasien juga
mengeluhkan nyeri telan (+), namun sulit menelan (-).
Sulit membuka mulut (), ludah seperti menumpuk (+)
dan sejak 1 hari SMRS ada nanah keluar dari mulut,
sesak napas () terutama bila tidur terlentang, napas
berbunyi (+), demam (-). Sejak 2 hari SMRS pasien
hanya bisa minum susu/energen 3x/hari dan tidak
habis, makan (-).
Keluhan hidung mimisan -/-, hidung buntu -/-,
pilek -/-, nyeri kepala -, pandangan dobel -/-,
pendengaran menurun -/-, grebeg-grebeg -/-.
Pasien sempat ke Puskesmas dekat rumah,
mendapat amoxicilin dan paracetamol namun
baru diminum 1x. Pasien kemudian dikirim ke
RS Panggung dan akhirnya dirujuk ke RSSA.
Riwayat HT (-), DM (-), alergi obat/makanan (-),
gigi berlubang (+) di gigi rahang atas kiri sudah
sejak > 2th yang lalu, riwayat tertusuk duri ikan
saat makan (-).
Telah dilakukan
(17 Desember 2014)
Cervical AP Lateral soft tissue
Kesimpulan: tampak lesi radiolucent pada regio colli
bilateral (sisi anterior)
Pemeriksaaan LAB
DL: 14.3/41.5/22.23/241.000
MCV/MCH/MCHC/RDW/PDW/MPV:
93.3/32.1/34.5/13.7/9.4/8.9
Hitung jenis: 0.0/0.1/86.6/10.2/3.1
PPT APTT: 13.7/25.3
OT/PT: 34/41
GDS: 418
Ur/Cr: 23.2/0.51
SE: 130/3.78/99
(18 desember 2014)
Konsultasi kardiologi:
Septic condition dt abses submandibular + selulitis
coli anterior pro insisi drainase
Hyperglicemia
HT st I
LCRI class II
ESC low risk
Saat ini tidak ada terapi khusus di bidang kardiologi
Modifikasi gaya hidup
Urinalisa
Glukosa 3+ Keton 1+ Urobilinogen 2+
Konsul IPD
Rawat luka
Kanan drain I : 0 cc
drain II: 0 cc
Kiri drain I : 7 cc pus+serous
drain II: 2 cc pus+serous
Regio supraclavicula dextra pus (+) 3 cc pus
GDP 45 g/dl
(27-12-2014)
Rawat luka
Kanan drain I : 0cc
drain II: 0 cc
Kiri drain I : 6 cc pus+serous
drain II: 0 cc
Regio supraclavicula dextra pus (+) 2 cc pus
(28-12-2014)
Rawat luka
Kanan drain I : 0cc
drain II: 0 cc
Kiri drain I : 7 cc pus+serous
drain II: 1 cc pus+serous
Regio supraclavicula dextra pus (+) 2 cc pus
(29-12-2014)
Rawat luka
Kanan drain I : 2cc pus+serous
drain II: 3 cc pus+serous
Kiri drain I : drain II: 6 cc pus+serous
Regio supraclavicula dextra pus (+) 2 cc pus
Lab:
Urinalisis:
Glukosa: Leukosit: 12 LPB
Bakteri: 175.3
G2PP: 67
Glukosa puasa: 78
SE: 134/2.64/104
HbA1c: 10.7, setara dgn Gula darah: 260,4
Alb: 1.63
Kolesterol total: 64
Tri: 81 HDL: 6 LDL 13
(30-12-2014)
Telah dilakukan aff 3 drain yaitu di drain I regio colli D/
dan drain I & II regio colli S/.
Rawat luka
Regio colli D: 5 cc pus + darah
Regio supraclavicula D/ pus (+) 5 cc pus
Assessment:
- Post insisi drainase LA hari ke 15 a.i Abses
submandibula D/S
DM tipe II on insulin
Leukositosis perbaikan
Elektrolit imbalance perbaikan
Hypoalbumin
Multiple nekrosis pulpa