Nim
Prodi
: Iqbal Fathan A
:130662
:Teknik Arsitektur 2013
Hakikat dan Makna Sains, Teknologi dan Seni Bagi Manusia
Menggunakan penalaran
Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain.
Dalam kajian filsafat, suatu pengetahuan dapat dikatakan (dikategorikan)
sebagai suatu ilmu apabila memenuhi tiga kriteria sebagai berikut:
1. Adanya aspek ontologis, artinya bidang studi yang bersangkutan telah
memiliki objek studi/kajian yang jelas, artinya dapat diidentifikasikan,
dapat diberi batasan, serta dapat diuraikan sifat-sifatnya yang
esensial. Objek studi suatu ilmu itu sendiri terdapat dua macam, yaitu
objek material serta objek formal.
2. Adanya aspek epistemologi, yang artinya bahwa bidang studi yang
bersangkutan telah memiliki metode kerja yang jelas. Dalam hal ini
terdapat tiga metode kerja suatu bidang studi, yaitu dedukasi, induksi,
serta eduksi.
3. Adanya aspek aksiologi, yang artinya bahwa bidang studi yang
bersangkutan memiliki nilai guna atau kemanfaatanya. Misalnya,
bidang studi tersebut dapat menunjukkan adanya nilai teoretis, hukum,
generalisasi, kecenderungan umum, konsep, serta kesimpulan yang
logis, sistematis, dan koheren. Selain itu, bahwa dalam teori serta
konsep tersebut tidak menunjukkan adanya kerancuan, kesemrawutan
pikiran, atau penentangan kontradiktif di antara satu sama lain.
Sains atau ilmu pengetahuan (di dalamnya menyangkut pula bahwa
teknologi), tidak bisa bebas dari nilai-nilai. Jadi, sesuai dengan sifat sains itu
sendiri yang kebenarannya bersifat tidak mutlak.
Sedangkan berbicara masalah teknologi, dimana istilah teknologi sendiri
sebenarnya sudah mengandung pengertian sains dan teknik atau
engineering, sebab produk-produk teknologi tidaklah mungkin ada tanpa
didasari adanya sains. Sementara itu, dalam sudut pandang budaya,
teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan
praktis dari sains. Walaupun pada dasarnya teknologi juga memilliki
karakteristik objektif dan netral, namun dalam kenyataannya teknologi tidak
bisa netral seluruhnya karena memerlukan juga sentuhan-sentuhan estetika
yang bersifat objektif.
Pada titik inilah kita berbicara tentang seni. Seni berasal dari bahasa Latin,
yaitu ars yang berarti kemahiran. Secara etimologis, seni (art) diformulasikan
sebagai suatu kemahiran dalam membuat barang atau mengerjakan
sesuatu.
Pengertian seni merupakan kebalikan dari alam, yaitu sebagai hasil campur
tangan (sentuhan) manusia. Seni merupakan pengolahan budi manusia
secara tekun untuk mengubah suatu benda bagi kepentingan rohani dan
jasmani manusia. Seni merupakan ekpresi jiwa seseorang yang hasil ekspresi
tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia.
Seni dan keindahan yang tercipta merupakan dua sisi yang tidak bisa
dipisahkan.
Dengan seni, cipta dan karya manusia, termasuk teknologi, di dalamnya
mendapat sentuhan keindahan atau estetika.
Sains dan teknologi saling membutuhkan, karena sains tanpa teknologi
bagaikan pohon tak berakar (science without technology has no fruit,
technology without science has no root). Sains hanya mampu mengajarkan
fakta dan nonfakta pada manusia, ia tidak mampu mengajarkan apa yang
harus atau tidak boleh dilakukan oleh manusia. Jadi, fungsi sains di sini
hanyalah
mengoordinasikan
semua
pengalaman
manusia
dan
menempatkannya ke dalam suatu sistem yang logis, sedangkan fungsi seni
sebagai pemberi persepsi mengenai suatu keberaturan dalam hidup dengan
menempatkan suatu keberaturan padanya. Tujuan sains dan teknologi
adalah untuk memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya.
Sedangkan seni memberi sentuhan estetik sebagai hasil budaya yang indah
dari manusia.