Anda di halaman 1dari 2

Teknologi pangan adalah aplikasi dari ilmu pangan untuk sortasi, pengawetan, pemrosesan,

pengemasan, distribusi, hingga penggunaan bahan pangan yang aman dan bernutrisi. Teknologi
pangan sebagai inti industri sekunder peternakan berperan memanfaatkan hasil ternak dengan
menekan kehilangan (loss) sejak panen dan transformasi bahan mentah menjadi produk pangan
olahan.
Berdasarkan ilmu pengetahuan aplikasi teknologi pangan dimulai oleh Louis Pasteur ketika
melakukan percobaan untuk mencegah kerusakan akibat mikroba pada fasilitas fermentasi
anggur setelah melakukan penelitian terhadap anggur yang terinfeksi.
Teknologi pangan dapat dimulai dari lapangan atau sawah, kalau diambil sebagai contoh padi.
Ladang atau tegalan untuk umbi-umbian dan kacang-kacangan. Serta, teknologi pangan sangat
erat hubungannya dengan terjaminnya mutu hasil. Teknologi yang baik akan memperkecil
kehilangan atau susut saat pengolahan. Pada setiap tingkat pengolahan hendaknya dibarengi
dengan kendali mutu, atau quality control sehingga terjamin bahwa hasil sesuai dengan mutu
yang diharapkan.
Contoh, peranan teknologi pangan adalah pemanfaatan mikroorganisme sebagai salah satu upaya
untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia itu merupakan sebagian kecil contoh
pemanfaatannya. Karena, karena pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang
pemenuhannya menjadi hak azasi setiap rakyat Indonesia, sebagaimana yang di jelaskan dalam
UU No. 7 Tahun 1996 tentang pangan dengan aneka ragam sumber bahan pangan baik nabati
maupun hewani guna pemenuhan kebutuhan gizi untuk kesehatan masyarakat.
Umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai pangan pokok, yaitu sebagai
sumber karbohidrat, sehingga ketergantungan pada beras semakin besar. dengan memanfaatkan
mikroorganisme dalam proses pengolahan produk pangan tersebut. Mikroorganisme dapat
menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain.
Proses pembuatan pangan yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi,
seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Jadi, Pada masa
mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti
mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup mikroorganisme juga akan
sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan makanan

Teknologi pangan adalah aplikasi dari ilmu pangan untuk sortasi, pengawetan, pemrosesan,
pengemasan, distribusi, hingga penggunaan bahan pangan yang aman dan bernutrisi. Teknologi
pangan sebagai inti industri sekunder peternakan berperan memanfaatkan hasil ternak dengan
menekan kehilangan (loss) sejak panen dan transformasi bahan mentah menjadi produk pangan
olahan.
Berdasarkan ilmu pengetahuan aplikasi teknologi pangan dimulai oleh Louis Pasteur ketika
melakukan percobaan untuk mencegah kerusakan akibat mikroba pada fasilitas fermentasi
anggur setelah melakukan penelitian terhadap anggur yang terinfeksi.
Teknologi pangan dapat dimulai dari lapangan atau sawah, kalau diambil sebagai contoh padi.
Ladang atau tegalan untuk umbi-umbian dan kacang-kacangan. Serta, teknologi pangan sangat

erat hubungannya dengan terjaminnya mutu hasil. Teknologi yang baik akan memperkecil
kehilangan atau susut saat pengolahan. Pada setiap tingkat pengolahan hendaknya dibarengi
dengan kendali mutu, atau quality control sehingga terjamin bahwa hasil sesuai dengan mutu
yang diharapkan.
Contoh, peranan teknologi pangan adalah pemanfaatan mikroorganisme sebagai salah satu upaya
untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia itu merupakan sebagian kecil contoh
pemanfaatannya. Karena, karena pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang
pemenuhannya menjadi hak azasi setiap rakyat Indonesia, sebagaimana yang di jelaskan dalam
UU No. 7 Tahun 1996 tentang pangan dengan aneka ragam sumber bahan pangan baik nabati
maupun hewani guna pemenuhan kebutuhan gizi untuk kesehatan masyarakat.
Umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai pangan pokok, yaitu sebagai
sumber karbohidrat, sehingga ketergantungan pada beras semakin besar. dengan memanfaatkan
mikroorganisme dalam proses pengolahan produk pangan tersebut. Mikroorganisme dapat
menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain.
Proses pembuatan pangan yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya melalui fermentasi,
seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan tempe. Jadi, Pada masa
mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan makanan baru seperti
mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup mikroorganisme juga akan
sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan makanan.

Dampak Teknologi panganTerhadap Lingkungan


Teknologi secara umum berarti keseluruhan peralatan dan prosedur yang terus mengalami
penyempurnaan, baik di lihat dari segi pencapaian tujuan maupun proses pelaksanaannya.
Teknologi sebagai budidaya manusia dalam beradaptasi dengan alam sesuai dengan maksud dan
tujuan manusia penggunanya. Alhasil teknologi adalah ide-ide manusia dalam mempermudah
aktifitas pencapaian tujuan.
Aktifitas manusia yang dinamik dan cenderung berkembang tanpa batas sangat mempengaruhi
keadaan lingkungan hidup. Industri yang mengalami laju pertumbuhan relatif cepat merupakan
bagian dari teknologi. Teknologi industri sebagai teknologi yang modern memiliki andil besar
dalam proses perubahan panas bumi (GlobalWarming).

http://books.google.co.id/books?id=oDiIdD4MlkC&pg=PA11&lpg=PA11&dq=dasar+dasar+pengujian&source=bl&ots=OQwF1DHA
e9&sig=vB_ZuTK4GRcvR3Mpwj3R5W2sSWo&hl=en&sa=X&ei=2A5_VOKUMJedugSlv4K
wAw&ved=0CCAQ6AEwATgK#v=onepage&q=dasar%20dasar%20pengujian&f=false

Anda mungkin juga menyukai