ZA BAlara Vol 5 23 Apr04 2
ZA BAlara Vol 5 23 Apr04 2
EFEK RADIASI
PENGION DAN NON PENGION
PADA MANUSIA
Zubaidah Alatas
Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir BATAN
PENDAHULUAN
Radiasi tidak dapat dilihat, dirasakan atau
diketahui keberadaannya oleh tubuh dan pajanan
radiasi yang berlebih dapat menyebabkan efek
yang merugikan. Pemanfaatan berbagai sumber
radiasi harus dilakukan secara cermat dan
mematuhi ketentuan keselamatan kerja dengan
sumber radiasi untuk menghindari terjadinya
pajanan radiasi yang tidak diinginkan. Setiap
individu yang bekerja dengan menggunakan
radiasi baik pengion maupun non pengion harus
selalu sadar bahwa aktivitas yang sedang
dilakukannya dapat menimbulkan efek yang
merugikan
baik
bagi
dirinya
maupun
lingkungannya bila terjadi kecelakaan akibat
kesalahan/keteledoran yang dilakukan. Supaya
setiap individu selalu hati-hati bila berada atau
bekerja di medan radiasi, atau bila mengetahui
keberadaan suatu sumber radiasi yang bukan pada
tempat yang seharusnya, maka perlu diketahui
berbagai efek biologi yang dapat terjadi sebagai
akibat dari pajanan radiasi yang berlebihan pada
tubuh.
Berdasarkan panjang gelombang, energi
dan juga frekuensinya, radiasi elektromagnetik
dapat dibedakan atas radiasi pengion dan non
pengion, seperti yang ditunjukkan pada spektrum
elektromagnetik (Gambar 1). Radiasi pengion
mempunyai panjang gelombang lebih kecil dari
100 nm dengan energi di atas 10 eV sehingga
mempunyai kemampuan untuk melakukan proses
ionisasi pada molekul yang dilaluinya. Sedangkan
101
1 Maret 1999
3 Mei 1999
kulit.
103
105
1. Radiasi optik
Berdasarkan panjang gelombang, radiasi
UV dibagi atas UV-C (100 - 280 nm), UV-B (280
- 315 nm) dan UV-A (315 - 400 nm), sedangkan
radiasi infra merah dibagi atas IR-A (770 nm -1,4
m), IR-B (1,4 3 m) dan IR-C (3 m 1 mm).
Efek yang ditimbulkan akibat pajanan radiasi
106
UV-A
Cahaya
Tampak
IR-A
Efek pada
kulit
Eritema
Kanker kulit
Eritema
Luka bakar
Kanker kulit
Pigmentasi
Penuaan dini
Kanker kulit
Luka bakar
Luka bakar
IR-B
Luka bakar
IR- C
Luka bakar
Fotokeratitis
Pterigium
Fotokeratitis
Pterigium
Katarak
Fotokeratitis
Katarak
Fotoretinitis
Fotoretinitis
katarak
Katarak
Luka bakar
pada Kornea
dan conjuctiva
Luka bakar
pada Kornea
dan conjuctiva
PENUTUP
Pemanfaatan radiasi pada berbagai bidang
untuk kesejahteraan manusia dapat dilakukan
tanpa batas selama tetap memperhatikan prosedur
standar proteksi dan keselamatan radiasi.
Prosedur proteksi dan keselamatan dalam bekerja
dengan sumber radiasi bertujuan untuk mencegah
terjadinya efek deterministik pada individu
dengan mempertahankan dosis di bawah ambang
dan untuk menjamin bahwa semua tindakan telah
dilakukan untuk memperkecil kemungkinan
terjadinya efek stokastik pada populasi di masa
kini dan masa mendatang. Bila setiap individu
yang bekerja dengan radiasi tidak dengan
kesadaran dan kewaspadaan yang tinggi, maka
sebaik apapun prosedur proteksi radiasi yang
telah dibuat/ direkomendasikan tidak akan ada
artinya.
Meskipun sampai saat ini belum berhasil
dibuktikan secara signifikan bahwa radiasi non
pengion sebagai karsinogen, tetapi di sisi lain,
juga tidak pernah dapat dinyatakan bahwa efek
kesehatan dari pajanan radiasi non pengion
adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk
terjadi. Dengan demikian meskipun risiko
kesehatan yang mungkin timbul tidak dapat
dibuktikan secara konklusif, tetapi secara pasti
tidak dapat diabaikan. Kontroversi yang belum
berakhir tentang medan elektromagnetik dan
kanker, selain merefleksikan banyaknya kesulitan
intrinsik inherent pada pengkajian risiko kanker
juga membuktikan fakta bahwa tidak ada
penyebab yang sederhana terbentuknya kanker.
Manusia merupakan target dari berbagai
jenis bahan karsinogenik yang membuat sangat
tidak mungkin untuk memperkirakan bahwa
kanker yang diderita seseorang hanya disebabkan
oleh satu faktor lingkungan saja. Selama dalam
hidupnya manusia akan sulit untuk melepaskan
diri dari pajanan radiasi alam seperti gas radon
dan radionuklida alam lainnya, polusi dari hasil
buangan kendaraan, gas industri, asap rokok,
limbah kimia dari pestisida dan herbisida, lemak
pada makanan, alkohol, bahan kimia pengawet
dan pewarna makanan, dan juga sinar matahari.
DAFTAR PUSTAKA
1. ICRP, 1990 Recommendations of the
International Commission on Radiological
Protection, Publication 60, Pergamon Press,
Oxford (1991).
2. ICNIRP, Guidelines for Limiting Exposure to
Time-Varying Electric, Magnetic, and
Electromagnetic Fileds (up to 300 GHz).
Health Physics 74, 494-522 (1998).
3. UNITED
NATIONS
SCIENTIFIC
COMMITTEE ON THE EFFECTS OF
ATOMIC
RADIATION
(UNSCEAR),
Sources, Effects and Risks of Ionizing
Radiation (Report to the General Assembly),
UN, New York (1988).
4. COMMITTEE ON
THE BIOLOGICAL
EFFECTS OF IONIZING RADIATION,
National Research Council, Health Effects of
Exposure to Low Levels of Ionizing
Radiation (BEIR V), National Academy
Press, Washington, DC (1990).
5. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY
AGENCY (IAEA), Health Surveillance of
Persons Occupationally Exposed to Ionizing
Radiation: Guidance for Occupational
Physicians. Safety Reports Series No. 5,
IAEA, Vienna (1998).
6. IAEA, Health Effects and medical
Surveillance. Practical Radiation Technical
Manual, IAEA, Vienna (1998).
7. DENNIS, J.A. and STATHER, J. NonIonising Radiation. Radiation Protection
Dosimetry. Vol. 72 (3-4), 161-313 (1997).
8. UNSCEAR. Ultraviolet Radiation: Exposures
and Effects. Vienna (1994).
9. CESARINI, J.P. UV and Skin: the Biological
Effects of UVA and UVB. International
Congress on Radition Protection (IRPA 9),
Vienna. 339-343 (1996).
10. CESARINI, J.P. Ultra Violet Radiation: the
Eye. International Congress on Radition
Protection (IRPA 9), Vienna. 345-351 (1996).
Efek radiasi pengion dan non pengion pada manusia
(Zubaidah Alatas)
111
The gray
1 mGy = 100 mrad
1 Gy = 103Gy = 106 mGy
103 Ci = 37 TBq
106 Ci = 37 PBq
109 Ci = 37 EBq
1 Ci = 0.1 mrad
1 mGy = 100 mrad
1 Gy = 100 rad
1 mrad = 10 Gy
1 rad = 10 mGy
100 rad = 1 Gy
The sievert
1 Sv = 0.1 mrem
1 mrem = 10 Sv
1 Sv = 1 Gy x Q x N
1 mSv = 100 mrem
1 rem = 10 mSv
1 Sv = 103mSv = 106Sv
1 Sv = 100 rem
100 rem = 1 Sv
Q is the quality factor
N is the product of all other modifying factors (currently taken as by ICRP)
112