Anda di halaman 1dari 21

ABSTRAK

Generator adalah sebuah alat yang mengubah energi mekanik menjadi energy listrik, biasanya
dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Fungsi generator adalah sebagai penyedia daya, salah
satunya adalah penyedia daya listrik utama pada sebuah kapal. Parallel generator adalah penggunaan
dua atau lebih generator dalam waktu bersamaan dan dihubungkan secara parallel. Dengan parallel
generator, bisa didapatkan penambahan kapasitas daya yang dihasilkan, menjaga kontiunitas
pelayanan energy listrik apabila salah satu generator harus dihentikan baik untuk diistirahatkan atau
diperbaiki, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar yang digunakan. Dalam membuat parallel
generator, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu kedua generator yaitu generator yang
diparalelkan harus memiliki tegangan yang sama, memiliki amplitude yang sama, memiliki frekuensi
yang sama, dan memiliki tegangan yang sama. Metode yang digunakan pada praktikkum ini adalah
metode sinkronisasi gelap gelap, dan metode sinkronisasi gelap terang. Tujuan praktikkum
parallel generator ini adalah untuk menghubungkan secara parallel dua generator 3 fase dengan
metode gelap terang, dan menghubungkan secara parallel dua generator 3 fase dengan metode
gelap gelap. Variable control yang digunakan dalam praktikkum ini adalah tegangan 220V, dengan
variable manipulasinya adalah beban nol, beban lampu pijar 120 watt 240 watt 360 watt 480
watt, dan beban lampu TL 108 watt 216 watt, dan variable responnya adalah tegangan,
frekuensi,dan arus medan dari kedua generator. Peralatan praktikkum yang digunakan adalah dua
buah generator sinkron, satu buah motor penggerak, satu buah motor penggerak DC shunt, tiga buah
regulator, kabel, satu buah tangmeter, satu buah frekunsimeter, satu buah voltmeter, satu buah
lampu sinkroskop, enam buah lampu TL, duabelas lampu pijar, dan tiga buah rectifier. Aplikasi
parallel generator dalam bidang marine adalah seb agai pembangkit listrik di kapal untuk
menggerakan peralatan-peralatan yang membutuhkan daya listrik, seperti peralatan bantu kamar
mesin, lampu penerangan, sistem komunikasi dan navigasi, pengondisian udara dan ventilasi,
perlengkapan dapur, sistem sanitari, alarm, sistem kebakaran, dan sebagainya. Untuk aplikasi parallel
generator dalam bidang industry adalah sebagai pembangkit listrik yang nantinya di distribusikan ke
rumah-rumah warga dan industri sekitarnya.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Energi listrik di kapal merupakan kebutuhan pokok. Energi listrik ini digunakan untuk keperluan
penerangan, navigasi, mengoperasikan pompa, motor atau bahkan untuk penggerak utama dan
lainnya. Dengan melihat peralatan yang dioperasikan oleh energi listrik tersebut, jelas pelayanan
akan energi listrik dikapal tidak boleh terputus walaupun hanya sebentar.
Untuk menyuplai energi listrik tersebut digunakan generator listrik sebagai penghasil energi listrik.
Besarnya tenaga listrik yang di hasilkan oleh generator tegantung pada kapasitas daya yang dapat
dibangkitkan oleh generator itu sendiri, sehingga apabila daya yang dibutuhkan melebihi kapasitas
yang dimiliki generator maka perlu dilakukan paralel generator lainnya.
1.2 Tujuan praktikum

menghubungkan secara paralel dua generator 3 phase dengan metode gelap-terang


menghubungkan secara paralel dua generator 3 phase dengan metode gelap-gelap.
1.2 Rumusan masalah
Untuk maksud memparalel ini, diperlukan persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu :

Apa tujuan dari menghubungkan secara paralel dua generator


Bagaimana cara mempararelkan dua generator 3 phase dengan metode gelap-terang
Bagaimana cara mempararelkan dua generator 3 phase dengan metode gelap-gelap

BAB 2
DASAR TEORI
2. 1. Pengertian dan Prinsip Kerja Generator
Generator adalah suatu alat / system yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik
dan menghasilkan tenaga listrik bolak-balik atau tenaga listrik searah tergantung pada tipe generator.
Generator arus bolak balik sering disebut juga generator sinkron . Prinsip kerja generator
berdasarkan Hukum Faraday tentang induksi elektro magnetic yaitu bila suatu konduktor digerakkan
dalam medan magnet, maka akan membangkitkan gaya gerak listrik.

Prinsip kerja dari generator ialah sebagai berikut :

Kumparan medan yang terdapat pada rotor dihubungkan dengan sumber eksitasi tertentu
yang akan mensuplai arus searah terhadap kumparan medan. Dengan adanya arus searah yang
mengalir melalui kumparan medan maka akan menimbulkan fluks yang besarnya terhadap
waktu adalah tetap.

Penggerak mula (Prime Mover) yang sudah terkopel dengan rotor segera dioperasikan
sehingga rotor akan berputar pada kecepatan nominalnya.

Perputaran rotor tersebut sekaligus akan memutar medan magnet yang dihasilkan oleh
kumparan medan. Medan putar yang dihasilkan pada rotor, akan diinduksikan pada kumparan
jangkar sehingga pada kumparan jangkar yang terletak di stator akan dihasilkan fluks magnetik
yang berubah-ubah besarnya terhadap waktu. Adanya perubahan fluks magnetik yang
melingkupi suatu kumparan akan menimbulkan ggl induksi pada ujung-ujung kumparan
tersebut Untuk generator sinkron tiga phasa, digunakan tiga kumparan jangkar yang
ditempatkan di stator yang disusun dalam bentuk tertentu, sehingga susunan kumparan
jangkar yang sedemikian akan membangkitkan tegangan induksi padaketiga kumparan jangkar
yang besarnya sama tapi berbeda fasa 1200 satu sama lain. Setelah itu ketiga terminal
kumparan jangkar siap dioperasikan untuk menghasilkan energi listrik.

II.2 Pengertian dan Prinsip kerja paraller generator


Paralel generator adalah penggunaan dua atau lebih generator secara bersamaan yang dihubungkan
secara paralel. Paralel generator ini bertujuan untuk :
Untuk memperbesar kapasitas daya yang dihasilkan.
Menjaga kontinuitas pelayanan energi listrik apabila ada salah satu mesin yang harus
dihentikan baik untuk istirahat maupun untuk diperbaiki.
Untuk effisiensi bahan bakar.

Prinsip kerja dari generator adalah bilamana rotor diputar, maka belitan kawatnya akan memotong
gaya - gaya magnet pada kutub magnet, sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar ini akan
timbul arus listrik, arus melalui kabel.
Dalam mempararelkan dua atau lebih suatu generator terdapat ketentuan-ketentuan yang harus
dipenuhi sehingga tidak boleh mempararelkan sembarangan. Berikut adalah syarat syarat yang harus
dipenuhi dalam mempararelkan generator :
Kedua Generator memiliki tegangan yang sama
Kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama
Kedua generator harus mempuanyai frekuensi yang sama
Tegangan antar generator harus sefasa
Persyaratan diatas berlaku apabila,
Lebih dari dua generator yang akan kerja pararel
Dua atau lebih sistem yang akan dihubungkan sejajar
Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada sebuah jaringan

2.3 Cara memparalelkan generator


Ada beberapa cara untuk memparalelkan generator dengan mengacu pada syarat-syarat diatas,
yaitu:
1. Lampu Cahaya Berputar dan Volt-meter
Dengan rangkaian pada gambar 1, pilih lampu dengan tegangan kerja dua kali tegangan fasanetral generator atau gunakan dua lampu yang dihubungkan secara seri. Dalam keadaan saklar S
terbuka operasikan generator, kemudian lihat urutan nyala lampu. Urutan lampu akan berubah
menurut urutan L1 - L2 - L3 - L1 - L2 - L3.

Gambar 1 Rangkaian Paralel Generator


II.4 Metode yang digunakan
1. Metode hubungan lampu gelap terang
Pada metode ini, rangkaian disusun sebagai berikut:
Ketiga lampu yang ada pada panel dihubungkan pada phase-phase yang sama. Lampu L1
dihubungkan dengan phase R1 dan R2, lampu L2 dihubungkan dengan phase S1 dan S2, lampu L3
dihubungkan dengan phase T1 dan T2.

Cara kerja dari rangkaian ini adalah apabila tanpa pembebanan maka 3 lampu pada panel akan
menyala-mati-menyala secara bersamaan dengan tempo yang lambat dan apabila dengan
pembebanan maka ketiga lampu tersebut akan mati.

gambar 2 Rangkaian metode gelap-terang


2. Metode hubungan lampu gelap-gelap
Menurut buku marine electrical, sardono sarwito, hal 57 bahwa pada metode ini seluruh lampu
dihubungkan pada fase yang sama sehingga semua lampu gelap (mati bersamaan dan menyala
bersamaan)
Pada gambar tersebut tampak bahwa ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase yang sama.
Lampu L1 dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2 dihubungkan pada phase S1 dan
phase S2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase T1 dan phase T2.
Apabila rangkaian paralel itu benar ( urutan fasa sama ) ketiga lampu akan menyala-mati-menyala
secara bersamaan dengan tempo yang lambat. Untuk mengetahui fasa kedua tegangan sama,
saklar ditutup. Apabila fasa ke dua tegangan sama, maka ketiga lampu akan mati.

gambar 3 rankaian metode gelap-gelap

2.5 Sinkronisasi dan Alat sinkronisasi


Sinkronisasi adalah suatu cara untuk menghubungkan dua sumber atau beban Arus Bolak-Balik (AC).
Sumber AC tersebut antara lain generator dan beban adalah transformer yang akan digabungkan
atau diparalel dengan tujuan untuk meningkatkan keandalan dan kapasitas sistem tenaga listrik.
Jika kita hendak memparalelkan dua generator atau lebih tentunya kita harus memperhatikan
beberapa persyaratan paralel generator tersebut. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah :
Tegangan kedua generator harus mempunyai amplitudo yang sama.
Tegangan kedua generator harus mempunyai frekwensi yang sama, dan
Tegangan antar generator harus sefasa.
Dengan persyaratan diatas berlaku apabila,
Lebih dari dua generator yang akan kerja paralel.
Dua atau lebih sistem yang akan dihubungkan sejajar.
Generator atau pusat tenaga listrik yang akan dihubungkan pada sebuah jaringan.
Ada Beberapa cara sinkronisasi, yaitu:
Sinkronoskop Lampu Gelap
Jenis sinkronoskop lampu gelap pada prinsipnya menghubungkan antara ketiga fasa, yaitu U
dengan U, V dengan V dan W dengan W. Pada hubungan ini jika tegangan antar fasa adalah
sama maka ketiga lampu akan gelap yang disebabkan oleh beda tegangan yang ada adalah
nol. Demikian juga sebaliknya, jika lampu menyala maka diantara fasa terdapat beda
tegangan.

Sinkronoskop Lampu Terang Gelap


Sinkronoskop jenis ini dapat dikatakan merupakan perpaduan antara sinkronoskop lampu
gelap dan terang. Prinsip dari sinkronoskop ini adalah dengan menghubungkan satu fasa
sama dan dua fasa yang berlainan, yaitu fasa U dengan fasa U, fasa V dengan fasa W dan fasa
W dengan fasa V. Pada sinkronoskop ini generator siap diparalel, jika satu lampu gelap dan
dua lampu lainnya terang.

2.6 Load Share dan Aplikasinya


Singkatnya Load Sharing merupakan suatu sistem dalam pengoperasian pembangkit yaitu
pembagian beban secara bersama oleh beberapa generator atau lebih, adapun tujuan dari system
load sharing ini adalah untuk menjaga kontinuitas (kelancaran) tenaga listrik dan sebagai proteksi
untuk pengamanan dari generator itu sendiri apabila terjadi penurunan atau kenaikan beban. Atau
dapat juga dikatakan Fungsi dari Load Sharing ini yaitu Agar Generator pada saat sinkron dapat
mensupply beban dengan seimbang dengan generator lain maka masing masing generator dianjurkan
untuk memiliki load sharing terutama untuk sistem automatic.
Fungsi dari load share adalah untuk membantu kerja conveyor dalam membagi beban,
menghubungkan dan load balancing sumber pembangkit listrik dan sistem distribusi daya .Agar
terjadi distribusi beban antar genset yang demikian maka dipergunakan alat load sharer untuk
membagi beban genset secara proporsional berdasarkan kapasitas generator. Beberapa merek

dipasaran menggunakan parameter tambahan selain parameter diatas yaitu persentase diviasi total
kuat arus genset atau total kuat arus genset dan tranformator arus yang diperlukan. Dengan
demikian genset dengan kapasitas yang berbeda dapat secara aman diparalel dan menanggung
beban secara proporsional sesuai dengan kapasitasnya. Faktor beban tinggi berarti penggunaan daya
relatif konstan .
Load factor yang rendah menunjukkan bahwa kadang-kadang permintaan yang tinggi diatur .
Untuk layanan puncak itu , kapasitas duduk diam untuk waktu yang lama , sehingga memaksakan
biaya yang lebih tinggi pada sistem. Tarif listrik yang dirancang sedemikian rupa sehingga pelanggan
dengan load factor tinggi dikenakan biaya lebih sedikit per kWh keseluruhan
2.7 Kelebihan dan Kekurangan parallel generator
Kelebihan Paralel Generator
Reliability (kehandalan dan kontunuitas system), dengan adanya unit cadangan, maka
ketersediaan power supply terjamin.
Expandability (diperluas atau dikembangkan), dengan persiapan penambahan unit tambahan
yang dipersiapkan tempat serta instalasinya maka perluasan/pengembangan akan
penambahan beban sudah dapat di antisipasi dengan biaya yang lebih hemat.
Flexibility (fleksibelitas dalam Instalasi), pembagian beban berat dapat terbagi merata.
Serviveability, kemudahan dalam perawatan dan maintenance tanpa harus mengurangi
standby power untuk beban beban critical ( Essensial).
Efficiency & Cost Effectiveness, berhubungan dengan pemakaian bahan bakar yang lebih irit.
Kekurangan Paralel Generator
Perlu konfigurasi yang benar untuk mempararelkan generator dibanding dengan hanya
menggunakan satu generator.
Jika instalasi dengan kabel penghantar yang panjang dan jauh maka akan menyebabkan
tegangan jatuh ( V ) semakin besar diujung beban . Tegangan jatuh berbanding lurus dengan
arus yang melewati penghantar.
Dengan power factor yang rendah maka arus menjadi lebih tinggi. Dengan arus yang tinggi ini
akan menjadikan kabel lebih panas karena energi yang terbuang oleh arus, maka dengan
tahanan kabel yang tetap dan arus yang melewati kabel berbanding lurus dengan panas yang
dikeluarkan.

II.8 Aplikasi
1. Aplikasi pada Marine
Pengaplikasian Paralel generator pada dunia marine digunakan sebagai pengsuplai daya listrik
yang diperlukan pada kapal secara keseluruhan. Dengan kebutuhan kapal akan tenaga listrik
yang cukup banyak maka dibutuhkan 2 atau lebih generator yang dioperasikan secara terus
menerus atau bergantian untuk menjaga kontinuitas pelayanan energi listrik apabila salah
satu generator harus dihentikan baik untuk istirahat maupun reparasi

gambar 4 generator pada kapal


2. Aplikasi pada Industri
Diaplikasikan pada peralatan bongkar muat seperti crane, untuk sumber tenaga pada
pembangkit listrik seperti PLTA, PLTG dan PLTU, dan digunakan untuk produksi seperti
industri tekstil, semen dan pertambangan

gambar 5 generator pada PLTU

BAB 3

TAHAPAN PRAKTIKUM
3.1 Alat dan fungsi
No Nama Alat
1
Regulator

Gambar

fungsi
Untuk mengatur
tegangan yang masuk

`
2

Voltmeter

Mengukur tegangan

Frekuensi meter

Mengukur besarnya
frekuensi

Tangmeter

Mengukur besarnya
arus

Rectifier

Mengubah arus AC
menjadi arus DC

Tachometer

Mengukur putaran
motor

Generator

Mengubah energy listrik


menjadi energy
mekanik

Lampu pijar

Percobaan sebagai
beban

10

Lampu TL

Percobaan sebagai
beban

11

Luxmeter

Mengukur banyaknya
cahaya

12

Kabel

Menghubungkan
rangkaian

13

Motor AC

Sebagai penggerak
dengan sumber arus AC

14

Motor DC

Sebagai penggerak
dengan sumber arus DC

3.2 langkah praktikum


1. menyusun rangkaian pada gambar (gelap-terang dan gelap-gelap)
2. menjalankan motor AC dan member penguat pada G1 sehingga mencapai tegangan 220 V
3. memutar motor DC dan memberikan penguat pada generator pada G2 hingga mecapai
tegangan 220 V
4. menyamakan tegangan dan frekuensi pada kedua generator
5. menggunakan metode gelap-gelap dan metode gelap-terang sebagai sinkronoskop
6. menutup kedua saklar parallel bila sinkronoskop telah memenuhi
7. jika menggunakan beban, maka digunakan beban berupa lampu pijar 40 watt sebanyak 12
buah dan lampu TL 36 watt sebanyak 6 buah
8. mencatat tegangan, frekuensi dan arus medan dari kedua generator, baik dalam komdisi
tampa beban, maupun menggunakan beban.
3.3 Hasil percobaan
Table pengamatan parallel generator dengan beban nol
Metode
Gelap-gelap
Gelap-terang

V1
220
220

V2
220
220

Symbol
F2
53
53

F1
53
53

I total
I awal
-

I1
0.03
0.03

Daya

I2
0.03
0.03

Table pengamatan parallel generator berbeban


Gelap-gelap
Lampu pijar 120 watt
Lampu pijar 240 watt
Lampu pijar 360 watt
Lampu pijar 480 watt
Lampu TL 108 watt
Lampu TL 216 watt

V1
220
218
215
210
220
210

V2
220
218
215
210
220
210

F1
52.5
52
51.5
51
53
52.5

Symbol
F2
I awal
52.5
0.14
52
0.3
51.5
0.44
51
0.6
53
0.32
52.5
0.6

V1
220
210
205
200
210
200

V2
220
210
205
200
210
200

F1
52.5
52
51.5
51
52.5
52.5

Symbol
F2
I awal
52.5
0.14
52
0.29
51.5
0.44
51
0.6
52.5
0.3
52
0.58

Gelap-terang
Lampu pijar 120 watt
Lampu pijar 240 watt
Lampu pijar 360 watt
Lampu pijar 480 watt
Lampu TL 108 watt
Lampu TL 216 watt

I1
0.17
0.29
0.41
0.55
0.23
0.35

I2
0.1
0.1
0.12
0.15
0.12
0.27

I1
0.27
0.38
0.5
0.62
0.32
0.45

I2
0.1
0.11
0.12
0.16
0.11
0.24

I total

Daya

I total

Daya

BAB 4

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


4.2 Perhitungan
Beban nol metode gelap-gelap
o Pada generator 1 (G1)
P
=
3 x V x I1
=
3 x 220 x 0,03

=
19.8 watt
Pada generator 2 (G2)
P
=
3 x v x I2

=
3 x 220 x 0,03
=
19.8 watt
Pada saat generator di paralelkan, maka
Itot
=
I1 + I2
=
0,03 + 00,3
=
0,06 A
Ptot

=
3 x V x Itot
=
3 x 220 x 0,06 A
=
39.6 watt
Beban nol metode gelap terang
o Pada generator 1 (G1)
P
=
3 x V x 0,03
=
3 x 220 x 0,03
=
19,8 watt
o Pada generator 2 (G2)
P
=
3 x v x 0,03
=
3 x 220 x 0,03
=
19.8 watt
Pada saat generator di paralelkan, maka
Itot
=
I1 + I2
=
0,03 + 0,03
=
0,06 A
Ptot

=
=
=

3 x V x Itot
3 x 220 x 0,06 A
39.6 watt

Berbeban metode gelap-gelap


Pijar 120 watt
Generator 1
P
=
3 x V x I1
=
3 x 220 x 0,17
=
112.2 watt
Generator 2
P

=
=
=
Daya total generator
Itot
=
=
=

3 x V x I2
3 x 220 x 0,1
66 watt

Ptot

=
=
=

3 x v x Itot
3 x 220 x 0,27
178,2 watt

Pijar 240 watt


Generator 1
P
=
=

3 x V x I1
3 x 218 x 0,29

=
Generator 2
P

I1 + I2
0,17 + 0,1
0,27 A

176.5 watt

=
=
=
Daya total generator
Itot
=
=
=

3 x V x I2
3 x 218 x 0,1
65.4 watt

Ptot

=
=
=

3 x v x Itot
3 x 218 x 0.39
255.06 watt

Pijar 360 watt


Generator 1
P
=
=

3 x V x I1
3 x 215 x 0.41

I1 + I2
0,29 + 0,1
0.39 A

264.45 watt

Generator 2
P

=
=
=
Daya total generator
Itot
=
=
=

3 x V x I2
3 x 215 x 0,12
77.4 watt

Ptot

=
=
=

3 x v x Itot
3 x 215 x 0,53
341.85 watt

Pijar 480 watt


Generator 1
P
=
=

3 x V x I1
3 x 210 x 0.55

Generator 2
P

346.5 watt

=
=
=

3 x V x I2
3 x 210 x 0,15
94.5 watt

Daya total generator


Itot
=
=
=
Ptot

TL 108 watt
Generator 1
P

Generator 2
P

I1 + I2
0.41 + 0,12
0.53 A

I1 + I2
0.55 + 0,15
0.7 A

=
=
=

3 x v x Itot
3 x 210 x 0.7
441 watt

=
=

3 x V x I1
3 x 220 x 0,23

151.8 watt

=
=
=
Daya total generator
Itot
=

3 x V x I2
3 x 220 x 0,12
99 wat
I1 + I2

Ptot

TL 216 watt
Generator 1
P

=
=

0,23 + 0,12
0.45 A

=
=
=

3 x v x Itot
3 x 220 x 0.45
297 watt

=
=

3 x V x I1
3 x 210 x 0,35

220.5 watt

Generator 2
P

=
=
=
Daya total generator
Itot
=
=
=

3 x V x I2
3 x 210 x 0,27
170.1 watt

Ptot

3 x v x Itot
3 x 210 x 0,62
390.6 watt

=
=
=

I1 + I2
0,35 + 0,27
0,62 A

Berbeban metode gelap-terang


Pijar 120 watt
Generator 1
P
=
3 x V x I1
=
3 x 220 x 0,27
=
178.2 watt
Generator 2
P

=
=
=

Daya total generator


Itot
=
=
=
Ptot

=
=

3 x V x I2
3 x 220 x 0.1
66 watt

I1 + I2
0,27 + 0,1
0,37 A
3 x v x Itot
3 x 220 x 0,37

=
Pijar 240 watt
Generator 1
P
=
=
=
Generator 2
P

244.2 watt

3 x V x I1
3 x 210 x 0,38
239.4 watt

=
=
=
Daya total generator
Itot
=
=
=

3 x V x I2
3 x 210 x 0,11
69.5 watt

Ptot

3 x v x Itot
3 x 210 x 0,49
308.7 watt

=
=
=

Pijar 360 watt


Generator 1
P
=
=
=
Generator 2
P

I1 + I2
0,38 + 0,11
0.49 A

3 x V x I1
3 x 205 x 0,5
307.5 watt

=
=
=
Daya total generator
Itot
=
=
=

3 x V x I2
3 x 205 x 0,12
73.8 watt

Ptot

=
=
=

3 x v x Itot
3 x 205 x 0,62
381.3 watt

Pijar 480 watt


Generator 1
P
=
=

3 x V x I1
3 x 200 x 0,62

I1 + I2
0,5 + 0,12
0,62 A

372 watt

Generator 2
P

=
=
=

Daya total generator


Itot
=
=
=
Ptot

TL 108 watt
Generator 1
P

3 x V x I2
3 x 200 x 0,16
96 watt

I1 + I2
0,62 + 0,16
0,88 A

=
=
=

3 x v x Itot
3 x 200 x 0,88
528 watt

=
=

3 x V x I1
3 x 210 x 0,32

201.6 watt

Generator 2
P

=
=
=
Daya total generator
Itot
=
=
=

3 x V x I2
3 x 210 x 0,11
69.3 watt

Ptot

=
=
=

3 x v x Itot
3 x 210 x 0,43
270.9 watt

=
=

3 x V x I1
3 x 200 x 0,45

270 watt

=
=
=

3 x V x I2
3 x 200 x 0,24
144 watt

TL 216 watt
Generator 1
P

Generator 2
P

I1 + I2
0,32 + 0.11
0,43 A

Daya total generator


Itot
=
=
=
Ptot

I1 + I2
0,45 + 0,24
0,69 A

=
=
=

3 x v x Itot
3 x 200 x 0,69
414 watt

Parallel generator beban nol


Metode
Gelap-gelap
Gelap-terang

V1
220
220

V2
220
220

Symbol
F2
53
53

F1
53
53

I awal
-

I1
0.03
0.03

I2
0.03
0.03

I total

Daya

0.06
0.06

39.6
39.6

Parallel generator berbeban


Gelap-gelap
Lampu pijar 120 watt
Lampu pijar 240 watt
Lampu pijar 360 watt
Lampu pijar 480 watt
Lampu TL 108 watt
Lampu TL 216 watt

V1
220
218
215
210
220
210

V2
220
218
215
210
220
210

F1
52.5
52
51.5
51
53
52.5

Symbol
F2
I awal
52.5
0.14
52
0.3
51.5
0.44
51
0.6
53
0.32
52.5
0.6

F1
52.5
52
51.5
51
52.5
52.5

Symbol
F2
I awal
52.5
0.14
52
0.29
51.5
0.44
51
0.6
52.5
0.3
52
0.58

I1
0.17
0.29
0.41
0.55
0.23
0.35

I2
0.1
0.1
0.12
0.15
0.12
0.27

I total

Daya

0.27
0.39
0.53
0.7
0.45
0.62

178.2
255.06
341.85
441
297
390

I total

Daya

0.37
0.49
0.62
0.88
0.43
0.69

244.2
308.7
381.3
528
270.9
414

Parallel generator berbeban


Gelap-terang
Lampu pijar 120 watt
Lampu pijar 240 watt
Lampu pijar 360 watt
Lampu pijar 480 watt
Lampu TL 108 watt
Lampu TL 216 watt

V1
220
210
205
200
210
200

V2
220
210
205
200
210
200

I1
0.27
0.38
0.5
0.62
0.32
0.45

I2
0.1
0.11
0.12
0.16
0.11
0.24

4.3 pembahasan
1.
Dari perhitungan dapat dilihat bahwa pada saat generator tidak diparalel maka daya
yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan saat generator diparalel. Hal tersebut sesuai
dengan fungsi dari paralel generator yaitu menambah daya yang dihasilkan oleh
generator.

2. Metode gelap-gelap
V dan f bernilai sama antara generator 1 dan generator 2 saat terjadi
sinkronisasi,ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase yang sama. Lampu L1
dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2 dihubungkan pada phase S1 dan
phase S2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase T1 dan phase T2..Maka ketiga
lampu yang sudah dirangkai dalam keadaan mati semua bila tegangan sudah sama.
3. Metode Gelap-terang
Lampu sinkronoskop dapat nyala-mati dikarenakan bahwa dikarenakan ada lampu
yang tidak dihubungkan dengan fase yang sama sehingga dua lampu akan terang dan
yang lainnya akan gelap.ketiga lampu dihubungkan pada phase-phase yang telah
ditentukan.misalkan Lampu L1 dihubungkan pada phase R1 dan phase R2 ; lampu L2
dihubungkan pada phase S1 dan phase T2 ; sedangkan lampu L3 dihubungkan pada phase
T1 dan phase S2.
4. Untuk memparalelkan dua buah generator atau lebih harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
Kedua Generator memiliki tegangan yang sama dengan tegangan sistem jaringan
harus sama besarnya (nilainya)
Kedua generator harus mempunyai frekuensi yang sama dan
Mempunyai sudut gelombang sinusoida yang sefase
Mempunyai urutan phase yang sama
5. Manfaat dalam melakukan parallel generator adalahsebagaiberikut:
Memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan .
Menjaga kontinuitas pelayanan untuk peralatan listrik agar tidak terganggu bila
ingin mengganti atau mengistirahatkan salah satu generator
Untuk efisiensi (menghemat bahan bakar)
6. Metode yang digunakan untuk memparalelkan generator ada tiga yaitu, metode
sinkronisasi gelap terang, gelap gelap dan terang terang. Pada saat praktikum kali ini
hanya menggunakan dua buah metode saja yaitu metode sinkronisasi dengan hubungan
gelap-terang dan metode gelap gelap.
7. Pada praktikum ini menggunakan motor DC dikarenankan tidak adanya peralatan lain
dan kecepatan motor DC yang konstan dapat menghasilkan putaran yang tinggi.

BAB 5

KESIMPULAN
Bahwa dalam praktikum paralel generator ini dapat diketahui beberapa hal yang ada pada sistem
paralel generator, antara lain sebagai berikut:
1. Persyaratan yang harus diperhatikan dalam memparalel generator antara lain :
Tegangan terminal atau ggl kedua generator harus sama besar dengan tegangan jala-jala
Frekuensi kedua generator atau frekuensi generator dengan jala-jala harus sama
Fasa kedua generator harus sama
Urutan fasa kedua generator harus sama
2. Pada saat generator berbeban dengan pembebanan naik, maka tegangan yang dihasilkan akan
turun sebanding dengan besarnya beban yang ditanggungnya.
3. Ada tiga buah metode sinkronisasi yaitu metode sinkronisasi dengan hubungan gelap-terang,
metode gelap gelap dan metode terang terang. Dalam praktikum hanya metode gelap-gelap dan
gelap-terang.
4. Penguatan pada kedua generator hanya akan merubah faktor kerja, dan jika daya yang masuk ke
mesin penggerak dijaga konstan tetapi penguatan diubah, komponen kVA yang keluar dari mesin
tersebut dapatberubah sedangkan komponen kW nya tetap.
5. Manfaat yang dapat diperoleh dalam melakukan pararel pada generator adalah sebagai berikut:
Memperbesar kapasitas daya yang dibangkitkan .
Menjaga kontinuitas pelayanan untuk peralatan listrik tidak terganggu bila ingin mengganti
atau mengistirahatkan salah satu generator.

Anda mungkin juga menyukai