BAB I PENDAHULUAN
Struma
Lebih banyak
pada perempuan
Struma nodusa
dan difusa
Struma toksik dan
non toksik
Nama
: Ny. G
Umur
: 28 tahun
Tanggal lahir
: 17 Agustus 1986
Jenis kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Silaberanti lorong Aur Gading no. 15 rt. 24/06
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Tidak Bekerja
Suku
: Sumatera
No. rekam medik : 411859
Tanggal masuk : 14 Januari 2015
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan
Hasil
Batas Normal
Satuan
Hemoglobin
12,2
13.0 16.0
g/dL
Leukosit
8.300
5.000 10.000
/L
Trombosit
319.000
150.000 400.000
/L
1-6
Detik
Hematologi
Hemostasis
Waktu perdarahan
Waktu pembekuan 9
10-15
Detik
Kimia klinik
Glukosa sewaktu
87
<180
mg/dL
T3 total
0,81
0.8 2.0
mg/dL
T4 total
5,48
4.5-12.0
mg/dL
TSHs
1,72
0.47-5.01
mg/dL
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Struma Nodusa Non Toksik
Timoma
Tumor Dermoid
Limfoma
DIAGNOSIS
Struma Nodusa Non Toksik
RENCANA TERAPI
IVFD RL gtt XX/menit
Ismo-Labektomi
Prognosis
Quo ad vitam: bonam
Quo ad functionam
: bonam
Quo ad sanationam : bonam
Pembahasan
Pasien Perempuan, Usia 28 Tahun, datang
dengan keluhan benjolan di leher. Dari anamnesis
dan pemeriksaan fisik, didapatkan adanya benjolan
dibagian leher yang timbul sejak 6 tahun lalu
berukuran 6x5cm, bentuk bulat, konsistensi kenyal,
mobile, dan ikut bergerak ketika menelan. Tidak
ditemukan adanya gejala-gejala hipertiroid ataupun
hipotiroid. Hal ini menandakan bahwa benjolan yang
timbul merupakan struma nodusa non toksik.
Didukung oleh pemeriksaan penunjang berupa kimia
darah yang menunjukkan nilai normal T3, T4 dan
TSHs.
Penutup
Pasien perempuan berusia 28 tahun
datang dengan keluhan benjolan
dileher dengan diagnosis Struma
Nodusa Non Toksik. Pada pasien
dilakukan tindakan Ismo-labektomi.
Prognosis pasien bonam pada quo ad
vitam, sanationam, dan functionam.
TERIMA KASIH