Anda di halaman 1dari 21

Pendahuluan

Perkembangan dan pertumbuhan bayi dan anak sangat dipengaruhi oleh ibu. Sejak masa kehamilan
janin menerima nutrisi dari ibu melalui plasenta.pada masa bayi didalam tubuh ibu secara alami telah
disediakan makanan yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya berupa
ASI.
Pendahuluan
Perkembangan dan pertumbuhan bayi dan anak sangat dipengaruhi oleh ibu. Sejak masa kehamilan
janin menerima nutrisi dari ibu melalui plasenta.pada masa bayi didalam tubuh ibu secara alami telah
disediakan makanan yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya berupa
ASI.
Banyak ahli sepakat ASI lebih unggul daripada susu formula atau susu sapi. Pada abad ke-19
beberapa studi kedokteran yang dilakukan di Eropa menunjukkan angka kematian dan kesakitan bayi
bayi yang diberikan ASI ternyata lebih rendah daripada yg diberi susu formula.
4.Payudara

bengkak

Kadang payudara bengkak atau penuh,oedema ringan oleh hambatan vena atau saluran limfe akibat
ASI yang menumpuk.Faktor2 yang penyebab payudara bengkak:bayi tidak menyusu dengan
kuat,posisi bayi pada payudara salah sehingga proses menyusui tidak benar,putting susu datar atau
terbenam.
5.Saluran

susu

tersumbat.

Keadaan dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih saluran susu /duktus laktiferus.
6.Mastitis

dan

abses

payudara

Mastitis adalah peradangan pada payudara ,bagian yang terkena menjadi merah,bengkak,nyeri dan
panas,suhu tinggi kadang2 menggigil,terjadi pada minggu 1-3 setelah melahirkankarena lanjutan dari
sumbatan
saluran
susu.
Cara
*
*
*
*
*
*
*
*

mengatasinya:
Memberikan

antibiotika
dan
simtomatik
terhadap
nyeri
Kompres
air
hangat
Ibu
cukup
istirahat
dan
banyak
minum
Sebelum
terbentuk
abses
,menyusui
tetap
di
berikan.
Apabila
terjadi
abses
,rujuk
ke
dokter
bedah
untuk
di
insisi
Pemberian
antibiotika
dosis
tinggi,analgesik/anti
piretik
Ibu
harus
cukup
istirahat
Bayi
dihentikan
menyusu

penutup
Menyusui adalah proses alami manusia tetapi tidak sederhana seperti yang di bayangkan khalayak
umum.Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan ini. Agar menyusui berhasil, setiap ibu harus
percaya dapat melakukannya dengan didukung petunjuk pengetahuan dan manajemen praktek
menyusui yang benar dan tepat. Persiapan dini sejak masa kehamilan hingga menyusui sangat
membantu
kelancaran
proses
menyusui
secara
keseluruhan.
Penggunaan ASI telah dideklarasikan sebagai gerakan nasional yang merupakan upaya peningkatan
derajat kesehatan ibu dan anak.Untuk mencapai keberhasilan gerakan nasional perlu didukung oleh
peran serta seluruh anggota masyarakat para ibu sebagai pelopor peningkatan kualitas sumberdaya
indonesia.praktek menyusui yg baik dan benar setiap ibu perlu mempelajarinya.bukan pada ibu yang
pertama kali hamil dan melahirkan tetapi juga ibu ibu yang melahirkan anak yang ke 2 dan
seterusnya.

peranan petugas kesehatan sangat penting dalam melindungi,meningkatkan, dan mendukung usaha
menyusui baik sebelum, selama maupun setelah kehamilan dan persalinan.Petugas kesehatan harus
mampu memotivasi , memberikan bimbingan dan penyuluhan manajemen menyusui dikalangan
ibu.Dukungan tenaga kesehatan ini akan sangat menentukan suksesnya kampaye ASI disamping
dukungan
keluarga
dan
lingkungan.
Dengan mengikuti dan mempelajari pengetahuan mengenai menyusui atau laktasi diharapkans etiap
ibu hamil,bersalin dan menyusui dapat memberikan ASI secara optimal sehingga bayi dapat tumbuh
kembang
normal
sebagai
calon
sumberdaya
manusia
yang
berkualitas.
A.

ASI

LEBIH

BAIK

DARIPADA

SUSU

FORMULA

ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam 4 6 bulan pertama kehidupan.
keunggulan

ASI

1.

dibanding

susu

ASI

formula

adalah

praktis,ekonomis,dan

:
hygienis.

2.Mengandung semua bahan / zat gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
3.Dapat diberikan dimana aja dan kapan s aja dalam keadaan segar, bebas bakteri dan suhu yang
sesuai,tanpa
penggunaan
alat
bantu.
4.Bebas

dari

kesalahan

dalam

penyediaan

takaran.

5.Problem kesulitan pemberian makanan pada bayi jauh lebih sedikit daripadea bayi yang mendapat
susu
formula
buatan.
6.Mengandung

imunoglobulin

7.Mencegah
Sedangakan

terjadinya
menyusui

bayi

1.Menyusui

membantu

2.Menyusui

berdasarkan

keadaan

mempuyai

keuntungan

menghentikan
permintaan

gizi
keuntungan

perdarahan
membantu

sebagai

setelah
mencegah

salah.
berikut

melahirkan.
kehamilan.

3.Menyusui baik secara kejiwaan atau psikologi bagi ibu dan bayi menimbulkan kedekatan secara
emosional
yang
baik.
B.PRODUKSI

ASI

Hari pertama setelah persalinan seringkali payudara ibu terasa kosong.air susu yang pertama kali
dikeluarkan terasa sedikit disebut susu jolong/ kolostrum berwarna kekuningan.kolostrum
mengandung sel darah putih dan protein imunoglobulin pembunuh kuman.kolostrum dianggap
sebagai
imunisasi
pertama
yang
diterima
bayi
baru
lahir.
1.Hormon

dan

Refleks

yang

berperan

menghasilkan

ASI

ASI dihasilkan oleh ekrja gabungan hormon dan refleks.Pada kehamilan terjadi perubahan hormon
untuk mempersiapkan produksi ASI.setelah persalinan perubahan hormon membuat payudara
menghasilkan
ASI.
2hormon

tersebut

adalah

* Hormon prolaktin /hormon produksi ASI dihasilkan oleh eklenjar hipofise didasar otak yang membuat
sel kelenjar payudara menghasilkan ASI.Hormon ini mempunyai efek penting dalam menekan fungsi
indung
telur
sehingga
memperlambat
kesuburan
atau
haid.
* Hormon oksitosin/ hormon pengeluaran ASI dihasilkan dari bagian belakang hipofise hormon ini

membuat

otot

REFLEKS-REFLEKS

otot

mengkerut

MENYUSUI

dan

PADA

memeras
IBU

ASI

keluar.

DAN

BAYI

Pada saat menyusui akan terjadibeberapa refleks pada ibu an bayi yang penting pengaruhnya
terhadap
kelancaran
menyusui.
Refelks yang terjadi pada ibu yaitu rangsangan yang terjadi sewaktu bayi menghisap putting susu
diantaranya:
1. Refleks Prolaktin (rangsangan ke otak untuk mengeluarkan hormon prolaktin), hormon ini akan
merangsang sel-sel kelenjar payudara untuk memproduksi ASI. makin sering bayi menghisap,
makinbanyak prolaktin yang lepas makin banyak pula ASI yang diproduksi. maka cara yang terbaik
mendapatkan ASI dalam jumlah banyak adalh menyusui bayi sesering mungkin atau setidaknya
menempelkan putting susu ibu pada mulut bayi untuk bisa dihisap bayinya.
2. Refleks Oksitosin (rangsangan ke otak untuk mengeluarkan hormon oksitosin), hormon ini akan
memacu sel-sel otot yang mengelilingi jaringan kelenjar susu dan saluranya unutk berkontraksi,
sehingga memeras air susu keluar menuju putting susu. ibu perlu mewaspadai bahwa tekanan
karena kontraksi otot ini kadang-kadang begitu kuat sehingga air susu keluar dari putting menyembur,
ini
bisa
membuat
bayi
tersedak.
Refleks oksitosin dipengaruhi oleh pikiran, perasaan, dan sensasi ibu. biasanya perasaan ibu bisa
merangsang pengeluaran ASI secara refleks, tetapi kadang-kadang juga menghambatnya. perasaan
yang bisa menghentikan refleks oksitosin misalnya, khawatir, sedih, atau takut akan sesuatu. ibu
kesakitan pada saat menyusui atau merasa malu. refleks ini bisa muncul pada saat sang ibu
mendengar bayinya menangis, melihat foto bayinya atau sedang teringat pada bayinya berada jauh.
manfaaat refleks oksitosin lainya adalah membantu lepasnya plasenta dari rahim ibu dan
menghentikan
perdarahan
persalinan.
Refleks

yang

terjadi

pada

bayi

diantaranya:

* Rooting Refleks, bila bayi baru lahir disentuh pipinya, dia akan menoleh kearah sentuhan. bila
bibirnya dirangsang atau disentuh dia akan membuka mulut dan berusaha mencari putting untuk
menyusu.
* Sucking Refleks, atau refleks menghisap. refleks ini terjadi bila ada sesuatu yang merangsang
langit-langit dalam mulut bayi. jika putting susu menyentuh langit-langit belakang mulut bayi terjadi
refleks menghisap dan terjadi tekanan terhadap daerah aerola oleh gusi, lidah, serta langit-langit,
sehingga isi sinus laktiferus (tempat penampungan ASI pada payudara) diperas keluar kedalam
rongga
mulut
bayi.
* Refleks Menelan, bila ada cairan didalam rongga mulut terjadi refleks menelan.
2.

PEMASOKAN

DAN

KEBUTUHAN

PENGELUARAN

ASI

Payudara memasok ASI sebanyak kebutuhan bayi, bila bayi menghisap lebih sering, payudara akan
membuat ASI lebih banyak. bila bayi berhenti menghisap sama sekali atau tidak pernah memulainya
payudara
akan
berhenti
membuat
ASI.
Bila ASI tidak dikeluarkan payudara akan menghasilkan ASI lebih sedikit. agar ASi dapat dibuat terus
maka
penting
untuk
mengeluarkan
ASI
dari
payudara.
3.

PERSIAPAN

LAKTASI

SEJAK

DINI

Persiapan menyusui perlu dilakukan seawal mungkin pada setiap wanita hamil dan para ibu
hendaknya mengetahui upaya-upaya yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan pemberian
ASI/
menyusui.
KLINIK
Hal-hal

ANTENATAL
yang

perlu

diperhatikan

dalam

klinik

Antenatal

bagi

ibu

hamil

adalah

1. Gizi ibu hamil, dari konsumsi zat gizi yang masuk kedalam tubuh serta cadangan yang ada pada
wanita hamil dan menyusui akan digunakan untuk aktivitas dan metabolisme tubuh ibu, dan proses
pembentukan
ASI,
nilai
kalori
serta
zat
gizi
dari
ASI
itu
sendiri.
2.
Perilaku
ibu
hamil
a.kecukupan
istirahat
Wanita hamil sebaiknya tidur minimal 8 jam sehari, kegiatan dan gerakannya sehari-hari harus
memperhatikan perubahan fisik dan mental yang terjadi pada dirinya .Diantara waktu tersebut harus
adawaktu
untuk
istirahat
(santai)
guna
melemaskan
otot-otot.
b.Tidak
merokok,minum
alkohol,kopi,soda.
Termasuk menjauhi asap rokok dari orang lain.minuman kopi dan minuman soda dapat mengurangi
kemampuan
usus
untuk
menyerap
kalsium
dan
zat
besi.
3.
obat-obatan
Pemakaian obat-obatan selama hamil hanya atas petunjuk bidan atau dokter, terutama menjelang
persalinan
perlu
diperhatikan,
agar
tidak
berpengaruh
terhadap
laktasi.
4.
A

keluhan
danya

keluhan

5.Hygiene

lain,

misalnta

lain
sakit

personal

gigi

/mulut,infeksi

dan

lainya.
lingkungan.

Kebersihan diri dan pakaian yang nyaman perlu mendapat perhatian untuk menjaga kesehatan
.pilihlah
pakaian
yang
longgar
,ringan
dan
mudah
menyerap
keringat.
6.

Pendukung

Sebaiknya selama 3bulan terakhir kehamilan,seorang ibu telah menentukan dokter yang akan
mengawasinya persalinan anaknya.Kerjasama antara tenaga penolong persalinan dan dokter anak
juga
harus
di
bina.
PERAWATAN

PAYUDARA

Demi keberhasilan menyusui ,payudara memerlukan perawatan sejak dini secara teratur .Perwatan
selama kehamilan bertujuan agar selama menyusui kelak produksi asi cukup.tidak terjadi kelainan
pada
payudara
dan
payudara
tetap
baik
setelah
menyusui.
Pada umumnya wanita dalam kehamilan 6-8 minggu akan mengalami pembesaran payudara,akan
lebih padat,kenyal,kencang,sakit dan tampak jelas di permukaan kulit adanya gambaran pembuluh
darah yang bertambah serta melebar. kelenjar Montgomery pada daerah areola tampak lebih nyata
dan
menonjol.
Guna

menunjang

perkembangan

payudar

dalam

kehamilan

perlu

di

lakukan

sbb:

1.Pemakaian BH yang tepat,sebaiknya ibu hamil harus memakai bra yang tepat dan ukuran yang
sesuai
dapat
menopang
perkembangan
payudara.
2.Latihan

otot-otot

yang

menopang

payudara.

3.Hygiene

payudara

Kebersihan/hygiene payudara juga harus di perhatikan ,khususnya daerah papila dan aerola .pada
saat mandi sebaiknya papila dan areola tidak di sabuni.untuk menghindari keadan kering dan kaku
akibat hilangnya lendir pelumas yang dihasilkan kelenjar Montgomery.Areola dan papila yang kering
akan
memudahkan
terjadinya
lecet
dan
infeksi.
D.

HAL

HAL

YANG

PERLU

DIPERHATIKAN

DALAM

PRAKTEK

LAKTASI

Untuk mencapai keberhasilan menyusui,para ibu perlu mengetahui sedikit banyak pengetahuan
tentang
menyusui
yang
benar.

Hal-hal berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu di perhatikan setiap ibu demi kelancaran
menyusui
antara
lain
:
1.Nutrisi

ibu

menyusui

Meskipun umumnya keadaan gizi pada ibu hanya akan mempengaruhi kuantitas dan bukan kualitas
asinya, ibu menyusui sebaiknya tidak membatasi konsumsi makananya. Penurunan berat badan
sesudah melahirkan sebaiknya tidak melebihi 0,5 kg/minggu.Pada bulan pertama menyusui, yaitu
saat bayi hanya mendapatkan ASI saja (exlusive breastfeeding period), ibu membutuhkan tambahan
kalori sebanyak 700 kkl/hari, pada 6 bulan berikutnya 500 kkal/hari dan pada tahun kedua 400
kkal/hari.
Jumlah cairan yang dibutuhkan ibu menyusui dianjurkan minum 8 12 gelas perhari.
2.

Istirahat

Bila laktasi tidak berlangsung baik biasanya penyabab utamanya adalah kelelahan pada ibu.Oleh
karena itu, istirahat dan tidur yang cukup merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi.
3.

Obat

obatan

Pemakaian obat obatan dalam masa menyusui perlu mendapat perhatian, apakah mempunyai efek
samping yang positif atau negatif terhadap laktasi. Contoh obat yang dapat mengurangi produksi ASI
yaitu
pil
KB
yang
mengandung
hormon
estrogen.
4.Posisi

ibu-bayi

yang

benar

saat

menyusui

Dapat dicapai bila bayi tampak menyusui dengan benar, bayi menempel betul pada ibu mulut dan
dagu bayi menempel betul pada payudara, mulut bati membuka lebar, sebagian besar areola tertutup
mulut bayi, bayi menghisap ASI pelan-pelan dengan kuat, puting susu ibu tidak terasa sakit dan
puting
terhadap
lengan
bayi
berada
pada
satu
garis
lurus.
5.

Penilaian

kecukupan

ASI

pada

bayi

Bayi usia 0 4 bulan atau 6 bulan dapt dinilai cukup pemberian ASInya bila tercapai keadaan sebagai
berikut:
a.

Berat

badan

lahir

telah

pulih

kembali

setelah

bayi

berusia

minggu

b. Kenaikan berat badan dan tinggi badan sesuai dengan kurve pertumbuhan normal
c.

Bayi

banyak

d.

Tiap

e.

Payudara

6.

ngompol

sampai

menyusui,
ibu

terasa

bayi
lunak

setelah

Diluar

kali

atau

menyusu

lebih

dalam

kuat

disusukan

dibanding

waktu

sehari
(rakus).

sebelumnya
menyusui

Jangan membiasakan bayi menggunakan dot atau kempeng. Berikan ASI dengan sendok bila ibu
tidak
dapat
menyusui
bayinya.
7.

Ibu

bekerja

Selama cuti hendaknya ibu menyusui bayinya terus. Jangan juga membiasakan bayi menyusu
dengan
botol
bila
masa
cuti
telah
habis
dan
ibu
harus
bekerja
kembali.
8.

Pemberian

makanan

pendamping

ASI

Makanan pendamping ASI hendaknya diberikan mulai usia bayi 4 6 bulan. BIla ibu bekerja
sebaiknya makanan pendamping ASI diberikan pada jam kerja, sehingga ASI tetap diberikan setelah
ibu
berada
di
rumah.
9.

Penyapihan

Menghentikan pemberian ASI harus dilakukan secara bertahap dengan jalan meningkatkan frekuensi
pemberian makanan anak dan menurunkan frekuensi pemberian ASI secara bertahap dalam kurun
waktu
2

3
bulan.
10.

Klinik

laktasi

Pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak harus memiliki pelayanan yang dapat meyakinkan setiap
ibu dalam masa menyusui bahwa ia selalu dapat berkonsultasi untuk setiap masalah laktasi yang
dialaminy. Untuk itu perlu diadakan klinik laktasi atau tenaga terlatih untuk membantunya pada sarana
pelayanan
kesehatan
yang
terdekat.
11.

Kelompok

pendukung

ASI

Perlu dibina adanya kelompok pendukung ASI DI lingkungan masyarakat, yang dapat merupakan
sarana untuk mendukung ibu-ibu di lingkungan tersebut agar berhasil menyusui bayinya, dibantu oleh
tenaga kesehatan yang ada di lingkungan tersebut. Melalui kelompok ini, ibu-ibu menyusui dapat
mengadakan diskusi dan mendapat bantuan bila mengalami masalah dalam menyusui bayinya.
E.

LANGKAH-LANGKAH

MENYUSUI

YANG

BAIK

DAN

LANGKAH-LANGKAH
Langkah-langkah
1.

MENYUSUI

menyusui

Persiapan

BENAR

yang
mental

baik

dan
dan

benar

meliputi

fisik

hal-hal
ibu

berikut

menyusui

Ibu yang akan menyusui harus dalam keadaan tenang. Bila perlu minum segelas air sebelum
menyusui. Hindari menyusui dalam keadaan lapar dan haus. Sediakan tempat dengan peralatan yang
diperlukan, seperti kursi dengan sandaran punggung dan sandaran tangan, bantal untuk menopang
tangan
yang
menggendong
bayi.
2.

Hygiene

personal

ibu

menyusui

Sebelum menggendong bayi untuk menyusui, tangan harus dicuci bersih. Sebelum menyusui, tekan
daerah areola di antara telunjuk dan ibu jari sehingga keluar 2-3 tetes ASI, kemudian dioleskan ke
seluruh puting dan areola. Cara menyusui yang terbaikadalah bila ibu melepaskan BH dari kedua
payudara.
3.

Menyusui

bayi

sesuai

dengan

permintaan

bayi

Susukan bayi sesuai dengan kebutuhannya (on demand), jangan dijadwalkan. Biasanya kebutuhan
terpenuhi dengan menyusui tiap 2-3 jam sekali. Setiap kali menyusui, lakukanlah pada kedua
payudara kiri dan kanan secara bergantian, masing-masing sekitar 10 menit. Mulailah dengan
payudara sisi terakhir yang disusui sebelumnya. Periksa ASI sampai payudara terasa kosong.
4. Setelah selesai menyusui, oleskan ASI lagi seperti awal menyusui tadi. Biarkan kering oleh udara
sebelum
kembali
memakai
BH.
Langkah
ini
berguna
untuk
mencegah
lecet.
5. Membuat bayi bersendawa setelah menyusui harus selalu dilakukan, untuk mengeluarkan udara
dari
lambung
supaya
bayi
tidak
kembung
dan
muntah.
Bila terjadi keadaad lecet pada puting dan atau sekitarnya, sebaiknya ibu tetep menyusui dengan
mendahului pada puting yang tidak lecet. Sebelum diisap, puting yang lecet dapat diolesi es untuk
mengurangi rasa sakit. Yang lebih penting dari kejadian ini adalah mencari penyebab lecet tersebut

yang

tentunya

harus

dihindari.

Keadaan engorgement (payudara bengkak) yang sering terjadi pada payudara yang elastisitasnya
kurang. Untuk mengatasinya, kompres payudara dengan handuk hangat kira-kira 4-5 menit,
kemudian dilakukan masase dari tepi ke arah puting hingga ASI keluar. Setelah itu baru bayi
disusukan. Jangan
IKLAN3
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Label:Kebidanan Fisiologis, Kesehatan Bayi (untuk UMUM), Neonatus dan Bayi
Newer PostOlder PostHome
Blog Archive
2011 (2138)
2010 (1034)
o December (164)
o November (153)
o October (148)
Plasenta Previa
Proses Kehamilan
Penatalaksanaan pijat bayi oleh dukun pijat bayi p...
Penatalaksanaan pencegahan infeksi nifas di ruang ...
Penatalaksanaan manajemen aktif kala III oleh bida...
Pemantauan perkembangan balita di posyandu ..wila...
Pelaksanaan resusitasi pada bayi baru lahir dengan...
Fisiologi Laktasi
Manfaat ASI Untuk Negara
Tanda Cukup ASI
Konsep Dasar Masa Nifas
KIE dalam Pelayanan KB
Pengetahuan dan keterampilan bidan tentang manajem...
Karakteristik ibu yang menyapih bayi di bawha usia...
Karakteristik kanker serviks di ruang kebidanan RS...
Karakteristik ibu hamil dengan hiperemisis gravida...
Karakteristik ibu hamil dengan anemia di puskesmas...
Kecemasan pasangan suami istri dengan infertil pri...
Karakteristik perilaku hubungan seks pra nikah pad...
Karakteristik keluarga dengan balita berat badan d...
Karakteristik neonatus dengan asfiksia di ruang an...
Karakteristik kejang demam pada anak di rumah saki...
Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASI
Manfaat ASI Bagi Ibu
Kala IV
Perubahan Fisiologis Menopause
Kunjungan Ibu Nifas
Keterampiloan pelaksanaan komunikasi terapeutik ma...
Hubungan kejadian pneumonia pada balita dengan sta...
Hubungan faktor lingkungan, tempat tinggal, teman ...
Hubungan antara suami perokok dengan bayi berat la...
Hubungan antara pengetahuan ibu balita tentang giz...
OKSITOSIN PELANCAR KELAHIRAN
FISIOLOGI DAN MEKANISME PERSALINAN NORMAL
Persalinan di Rumah
PEMERIKSAAN FISIK IBU
PEMERIKSAAN FISIK
Karakteristik ibu dengan perdarahan post partum di...
Karakteristik akseptor kontrasepsi MOW di desa
Karakteristik akseptor KB alat kontrasepsi dalam r...

Hubungan tingkat pengetahuan dan tingkat ekonomi k...


Hubungan tingkat pengetahuan dan tingkat ekonomi k...
Seputar Tali Pusat
Kala Satu Persalinan
Kamar Ibu Bersalin dan Rawat Gabung
Asuhan Persalinan Normal
APN 58 Langkah
PEMERIKSAAN FISIK BAYI
Karakteristik efek samping alat kontrasepsi suntik...
Gambaran sikap dan tindakan akseptor KB dalam meng...
Gambaran proses penyembuhan luka ibu post seksio s...
Gambaran pola makan ibu hamil di BPS
Gambaran pertolongan persalinan yang dilakukan ole...
Tips Supaya Tidak Digunting
Seputar Persalinan
Pedoman Asuhan Persalinan Normal
Menyiapkan Kelahiran
Kardiotokografi dalam Persalinan
Gambaran tingkat pengetahuan wanita pramenopause t...
Gambaran tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 45 55 ...
Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putr...
Gambaran teknik menyusui minggu pertama pada ibu p...
Gambaran puskesmas mampu pelayanan obstetri dan ne...
Inisiasi Menyusui Dini
Manajemen Laktasi
Agar ASI Lancar di Awal Masa Menyusui
NIFAS
Masa Nifas
Hubungan antara paritas dan usia ibu dengan plasen...
Gambaran pengetahuan remaja wanita kelas II tentan...
Gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker p...
Gambaran pengetahuan klimakterium tentang menopaus...
Gambaran pengetahuan pasangan infertil tentang inf...
Kunci Sukses ASI Eksklusif
Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui
Let Down Refleks
Let Down Refleks
Let Down Refleks
Gambaran persyaratan minimal fasilitas pelayanan A...
Gambaran perilaku ibu menyusui tentang pemberian A...
Gambaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam rum...
Gambaran peran serta kader dalam kegiatan posyandu...
Gambaran pengetahuan tenaga kesehatan tentang paps...
PERUBAHAN PERILAKU PADA IBU HAMIL
Kehamilan
Payudara Harus Dirawat Selama Hamil
Penyapihan
Gambaran pertumbuhan balita di posyandu desa
Gambaran penatalaksanaan pre-operasi seksio sesare...
Gambaran penatalaksanaan perawatan bayi prematur o...
Gambaran penatalaksanaan pemberian ASI pada ibu se...
Gambaran penatalaksanaan kala IV persalinan normal...
MASA NIFAS
PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI WANITA HAMIL
Perubahan Posisi pada Proses Persalinan
Antenatal Care

o
o
o
o

ILMU KANDUNGAN (GINEKOLOGI)


Gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisa...
Gambaran Pengetahuan ibu multipara tentang kontras...
Gambaran pengetahuan ibu menyusui anak pertama ten...
Gambaran pengetahuan siswa SMPN .. tentang perila...
Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi ibu...
Konsep Kehamilan
Askeb Nifas
Mekanisme persalinan normal
Spermisida
PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
Gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan bayi de...
Pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi campak...
Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ekstrak...
Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan di ruma...
Gambaran kadar hemoglobin (Hb) pada akseptor intra...
PROSES TERJADINYA KEHAMILAN
Pemeriksaan Umum pada Kehamilan
Dukun Bayi
Antenatal Care (ANC)
ANTENATAL CARE
Gambaran pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gi...
Gambaran penatalaksanaan anemia pada ibu hamil di ...
Gambaran pasangan usia subur yang tidak mengikuti ...
Gambaran mobilisasi dini pada ibu post partum deng...
Gambaran karakteristik ibu hamil dengan pre eklamp...
Askep Chefalgia
Gambaran Pengetahuan ibu multipara tentang kontras...
KAMUS KESEHATAN ONLINE
Asuhan Keperawatan Halusinasi (Askep Halusinasi)
Gambaran pasangan usia subur yang tidak mengikuti ...
Gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu meny...
Gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisa...
Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang melahirkan ...
Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi ibu...
Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan n...
Gambaran pengetahuan bidan tentang manajemen aktif...
Cemas
Anxietas
Model Keperawatan Kesehatan Jiwa
Gambaran Umum Pasien Dengan Perilaku Kekerasan
Gambaran Umum Kerusakan Interaksi Sosial
Gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang manajeme...
Gambaran pengetahuan ibu menyusui anak pertama ten...
Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimba...
Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan ...
Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemberian A...
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
LP Halusinasi
PHOBIA dan LATAH
Cepalgia
Konsep Dasar Skizofrenia Paranoid dan Waham Kebesa...
September (153)
August (168)
July (193)
June (53)

o
o

May (1)
April (1)

.
.
Sudah dilihat
610220
Pengikut
SANTAI SEJENAK:
Kelabang Terbesar
10 Infeksi virus paling mematikan
10 Bencana Alam Terbesar di Dunia
Bangunan-bangunan Unik yang terbuat dari Lumpur
Stiker-Stiker Tempo Doeloe
Artikel Populer Minggu ini
Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR )
Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) BAB I
PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bayi lahir
dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah
keseh...
Upaya peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
Upaya peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak : " BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan UU
No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, ...
Abortus Imminens
A. Pengertian Abortus imminen adalah perdarahan
bercak yang menunjukkan ancaman terhadap
kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi sepe...

FISIOLOGI DAN MEKANISME PERSALINAN NORMAL


A. BEBERAPA DEFINISI Partus adalah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam
uterus melalui vagina ke dunia ...
trend dan isu terkini asuhan kebidanan
TREND & ISSUE TERKINI DALAM ANC 1. Keterlibatan
klien dalam perawatan diri sendiri (self care) Kesadaran
dan tanggung jawab klien terhad...
Selanjutnya
klik
disini: makalah
asuhan
kebidanan:
Manajemen
Laktasi
dapatkan
kti
skripsi
kesehatan KLIK
DISINI
Banyak ahli sepakat ASI lebih unggul daripada susu formula atau susu sapi. Pada abad ke-19
beberapa studi kedokteran yang dilakukan di Eropa menunjukkan angka kematian dan kesakitan bayi
bayi yang diberikan ASI ternyata lebih rendah daripada yg diberi susu formula.
4.Payudara

bengkak

Kadang payudara bengkak atau penuh,oedema ringan oleh hambatan vena atau saluran limfe akibat
ASI yang menumpuk.Faktor2 yang penyebab payudara bengkak:bayi tidak menyusu dengan
kuat,posisi bayi pada payudara salah sehingga proses menyusui tidak benar,putting susu datar atau
terbenam.
5.Saluran

susu

tersumbat.

Keadaan dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih saluran susu /duktus laktiferus.
6.Mastitis

dan

abses

payudara

Mastitis adalah peradangan pada payudara ,bagian yang terkena menjadi merah,bengkak,nyeri dan
panas,suhu tinggi kadang2 menggigil,terjadi pada minggu 1-3 setelah melahirkankarena lanjutan dari
sumbatan
saluran
susu.
Cara
*
*
*
*
*
*
*
*

mengatasinya:
Memberikan

antibiotika
dan
simtomatik
terhadap
nyeri
Kompres
air
hangat
Ibu
cukup
istirahat
dan
banyak
minum
Sebelum
terbentuk
abses
,menyusui
tetap
di
berikan.
Apabila
terjadi
abses
,rujuk
ke
dokter
bedah
untuk
di
insisi
Pemberian
antibiotika
dosis
tinggi,analgesik/anti
piretik
Ibu
harus
cukup
istirahat
Bayi
dihentikan
menyusu

penutup
Menyusui adalah proses alami manusia tetapi tidak sederhana seperti yang di bayangkan khalayak
umum.Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan ini. Agar menyusui berhasil, setiap ibu harus
percaya dapat melakukannya dengan didukung petunjuk pengetahuan dan manajemen praktek
menyusui yang benar dan tepat. Persiapan dini sejak masa kehamilan hingga menyusui sangat
membantu
kelancaran
proses
menyusui
secara
keseluruhan.
Penggunaan ASI telah dideklarasikan sebagai gerakan nasional yang merupakan upaya peningkatan
derajat kesehatan ibu dan anak.Untuk mencapai keberhasilan gerakan nasional perlu didukung oleh
peran serta seluruh anggota masyarakat para ibu sebagai pelopor peningkatan kualitas sumberdaya
indonesia.praktek menyusui yg baik dan benar setiap ibu perlu mempelajarinya.bukan pada ibu yang
pertama kali hamil dan melahirkan tetapi juga ibu ibu yang melahirkan anak yang ke 2 dan
seterusnya.
peranan petugas kesehatan sangat penting dalam melindungi,meningkatkan, dan mendukung usaha
menyusui baik sebelum, selama maupun setelah kehamilan dan persalinan.Petugas kesehatan harus
mampu memotivasi , memberikan bimbingan dan penyuluhan manajemen menyusui dikalangan
ibu.Dukungan tenaga kesehatan ini akan sangat menentukan suksesnya kampaye ASI disamping
dukungan
keluarga
dan
lingkungan.
Dengan mengikuti dan mempelajari pengetahuan mengenai menyusui atau laktasi diharapkans etiap
ibu hamil,bersalin dan menyusui dapat memberikan ASI secara optimal sehingga bayi dapat tumbuh
kembang
normal
sebagai
calon
sumberdaya
manusia
yang
berkualitas.
A.

ASI

LEBIH

BAIK

DARIPADA

SUSU

FORMULA

ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi dalam 4 6 bulan pertama kehidupan.
keunggulan

ASI

1.

dibanding

ASI

susu

formula

adalah

praktis,ekonomis,dan

:
hygienis.

2.Mengandung semua bahan / zat gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi.
3.Dapat diberikan dimana aja dan kapan s aja dalam keadaan segar, bebas bakteri dan suhu yang
sesuai,tanpa
penggunaan
alat
bantu.
4.Bebas

dari

kesalahan

dalam

penyediaan

takaran.

5.Problem kesulitan pemberian makanan pada bayi jauh lebih sedikit daripadea bayi yang mendapat
susu
formula
buatan.
6.Mengandung

imunoglobulin

7.Mencegah
Sedangakan

terjadinya
menyusui

bayi

1.Menyusui

membantu

2.Menyusui

berdasarkan

keadaan

mempuyai

keuntungan

menghentikan
permintaan

gizi
keuntungan

perdarahan
membantu

salah.

sebagai

setelah
mencegah

berikut

melahirkan.
kehamilan.

3.Menyusui baik secara kejiwaan atau psikologi bagi ibu dan bayi menimbulkan kedekatan secara
emosional
yang
baik.
B.PRODUKSI

ASI

Hari pertama setelah persalinan seringkali payudara ibu terasa kosong.air susu yang pertama kali
dikeluarkan terasa sedikit disebut susu jolong/ kolostrum berwarna kekuningan.kolostrum
mengandung sel darah putih dan protein imunoglobulin pembunuh kuman.kolostrum dianggap
sebagai
imunisasi
pertama
yang
diterima
bayi
baru
lahir.
1.Hormon

dan

Refleks

yang

berperan

menghasilkan

ASI

ASI dihasilkan oleh ekrja gabungan hormon dan refleks.Pada kehamilan terjadi perubahan hormon
untuk mempersiapkan produksi ASI.setelah persalinan perubahan hormon membuat payudara
menghasilkan
ASI.
2hormon

tersebut

adalah

* Hormon prolaktin /hormon produksi ASI dihasilkan oleh eklenjar hipofise didasar otak yang membuat
sel kelenjar payudara menghasilkan ASI.Hormon ini mempunyai efek penting dalam menekan fungsi
indung
telur
sehingga
memperlambat
kesuburan
atau
haid.
* Hormon oksitosin/ hormon pengeluaran ASI dihasilkan dari bagian belakang hipofise hormon ini
membuat
otot

otot
mengkerut
dan
memeras
ASI
keluar.
REFLEKS-REFLEKS

MENYUSUI

PADA

IBU

DAN

BAYI

Pada saat menyusui akan terjadibeberapa refleks pada ibu an bayi yang penting pengaruhnya
terhadap
kelancaran
menyusui.
Refelks yang terjadi pada ibu yaitu rangsangan yang terjadi sewaktu bayi menghisap putting susu
diantaranya:
1. Refleks Prolaktin (rangsangan ke otak untuk mengeluarkan hormon prolaktin), hormon ini akan
merangsang sel-sel kelenjar payudara untuk memproduksi ASI. makin sering bayi menghisap,
makinbanyak prolaktin yang lepas makin banyak pula ASI yang diproduksi. maka cara yang terbaik
mendapatkan ASI dalam jumlah banyak adalh menyusui bayi sesering mungkin atau setidaknya
menempelkan putting susu ibu pada mulut bayi untuk bisa dihisap bayinya.
2. Refleks Oksitosin (rangsangan ke otak untuk mengeluarkan hormon oksitosin), hormon ini akan
memacu sel-sel otot yang mengelilingi jaringan kelenjar susu dan saluranya unutk berkontraksi,
sehingga memeras air susu keluar menuju putting susu. ibu perlu mewaspadai bahwa tekanan
karena kontraksi otot ini kadang-kadang begitu kuat sehingga air susu keluar dari putting menyembur,
ini
bisa
membuat
bayi
tersedak.
Refleks oksitosin dipengaruhi oleh pikiran, perasaan, dan sensasi ibu. biasanya perasaan ibu bisa
merangsang pengeluaran ASI secara refleks, tetapi kadang-kadang juga menghambatnya. perasaan
yang bisa menghentikan refleks oksitosin misalnya, khawatir, sedih, atau takut akan sesuatu. ibu
kesakitan pada saat menyusui atau merasa malu. refleks ini bisa muncul pada saat sang ibu
mendengar bayinya menangis, melihat foto bayinya atau sedang teringat pada bayinya berada jauh.
manfaaat refleks oksitosin lainya adalah membantu lepasnya plasenta dari rahim ibu dan
menghentikan
perdarahan
persalinan.

Refleks

yang

terjadi

pada

bayi

diantaranya:

* Rooting Refleks, bila bayi baru lahir disentuh pipinya, dia akan menoleh kearah sentuhan. bila
bibirnya dirangsang atau disentuh dia akan membuka mulut dan berusaha mencari putting untuk
menyusu.
* Sucking Refleks, atau refleks menghisap. refleks ini terjadi bila ada sesuatu yang merangsang
langit-langit dalam mulut bayi. jika putting susu menyentuh langit-langit belakang mulut bayi terjadi
refleks menghisap dan terjadi tekanan terhadap daerah aerola oleh gusi, lidah, serta langit-langit,
sehingga isi sinus laktiferus (tempat penampungan ASI pada payudara) diperas keluar kedalam
rongga
mulut
bayi.
* Refleks Menelan, bila ada cairan didalam rongga mulut terjadi refleks menelan.
2.

PEMASOKAN

DAN

KEBUTUHAN

PENGELUARAN

ASI

Payudara memasok ASI sebanyak kebutuhan bayi, bila bayi menghisap lebih sering, payudara akan
membuat ASI lebih banyak. bila bayi berhenti menghisap sama sekali atau tidak pernah memulainya
payudara
akan
berhenti
membuat
ASI.
Bila ASI tidak dikeluarkan payudara akan menghasilkan ASI lebih sedikit. agar ASi dapat dibuat terus
maka
penting
untuk
mengeluarkan
ASI
dari
payudara.
3.

PERSIAPAN

LAKTASI

SEJAK

DINI

Persiapan menyusui perlu dilakukan seawal mungkin pada setiap wanita hamil dan para ibu
hendaknya mengetahui upaya-upaya yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan pemberian
ASI/
menyusui.
KLINIK
Hal-hal

ANTENATAL
yang

perlu

diperhatikan

dalam

klinik

Antenatal

bagi

ibu

hamil

adalah

1. Gizi ibu hamil, dari konsumsi zat gizi yang masuk kedalam tubuh serta cadangan yang ada pada
wanita hamil dan menyusui akan digunakan untuk aktivitas dan metabolisme tubuh ibu, dan proses
pembentukan
ASI,
nilai
kalori
serta
zat
gizi
dari
ASI
itu
sendiri.
2.
Perilaku
ibu
hamil
a.kecukupan
istirahat
Wanita hamil sebaiknya tidur minimal 8 jam sehari, kegiatan dan gerakannya sehari-hari harus
memperhatikan perubahan fisik dan mental yang terjadi pada dirinya .Diantara waktu tersebut harus
adawaktu
untuk
istirahat
(santai)
guna
melemaskan
otot-otot.
b.Tidak
merokok,minum
alkohol,kopi,soda.
Termasuk menjauhi asap rokok dari orang lain.minuman kopi dan minuman soda dapat mengurangi
kemampuan
usus
untuk
menyerap
kalsium
dan
zat
besi.
3.
obat-obatan
Pemakaian obat-obatan selama hamil hanya atas petunjuk bidan atau dokter, terutama menjelang
persalinan
perlu
diperhatikan,
agar
tidak
berpengaruh
terhadap
laktasi.
4.
A

keluhan
danya

5.Hygiene

keluhan

lain,
personal

misalnta

lain
sakit

gigi
dan

/mulut,infeksi

lainya.
lingkungan.

Kebersihan diri dan pakaian yang nyaman perlu mendapat perhatian untuk menjaga kesehatan
.pilihlah
pakaian
yang
longgar
,ringan
dan
mudah
menyerap
keringat.
6.

Pendukung

Sebaiknya selama 3bulan terakhir kehamilan,seorang ibu telah menentukan dokter yang akan
mengawasinya persalinan anaknya.Kerjasama antara tenaga penolong persalinan dan dokter anak

juga

harus

di

bina.

PERAWATAN

PAYUDARA

Demi keberhasilan menyusui ,payudara memerlukan perawatan sejak dini secara teratur .Perwatan
selama kehamilan bertujuan agar selama menyusui kelak produksi asi cukup.tidak terjadi kelainan
pada
payudara
dan
payudara
tetap
baik
setelah
menyusui.
Pada umumnya wanita dalam kehamilan 6-8 minggu akan mengalami pembesaran payudara,akan
lebih padat,kenyal,kencang,sakit dan tampak jelas di permukaan kulit adanya gambaran pembuluh
darah yang bertambah serta melebar. kelenjar Montgomery pada daerah areola tampak lebih nyata
dan
menonjol.
Guna

menunjang

perkembangan

payudar

dalam

kehamilan

perlu

di

lakukan

sbb:

1.Pemakaian BH yang tepat,sebaiknya ibu hamil harus memakai bra yang tepat dan ukuran yang
sesuai
dapat
menopang
perkembangan
payudara.
2.Latihan

otot-otot

yang

menopang

payudara.

3.Hygiene

payudara

Kebersihan/hygiene payudara juga harus di perhatikan ,khususnya daerah papila dan aerola .pada
saat mandi sebaiknya papila dan areola tidak di sabuni.untuk menghindari keadan kering dan kaku
akibat hilangnya lendir pelumas yang dihasilkan kelenjar Montgomery.Areola dan papila yang kering
akan
memudahkan
terjadinya
lecet
dan
infeksi.
D.

HAL

HAL

YANG

PERLU

DIPERHATIKAN

DALAM

PRAKTEK

LAKTASI

Untuk mencapai keberhasilan menyusui,para ibu perlu mengetahui sedikit banyak pengetahuan
tentang
menyusui
yang
benar.
Hal-hal berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu di perhatikan setiap ibu demi kelancaran
menyusui
antara
lain
:
1.Nutrisi

ibu

menyusui

Meskipun umumnya keadaan gizi pada ibu hanya akan mempengaruhi kuantitas dan bukan kualitas
asinya, ibu menyusui sebaiknya tidak membatasi konsumsi makananya. Penurunan berat badan
sesudah melahirkan sebaiknya tidak melebihi 0,5 kg/minggu.Pada bulan pertama menyusui, yaitu
saat bayi hanya mendapatkan ASI saja (exlusive breastfeeding period), ibu membutuhkan tambahan
kalori sebanyak 700 kkl/hari, pada 6 bulan berikutnya 500 kkal/hari dan pada tahun kedua 400
kkal/hari.
Jumlah cairan yang dibutuhkan ibu menyusui dianjurkan minum 8 12 gelas perhari.
2.

Istirahat

Bila laktasi tidak berlangsung baik biasanya penyabab utamanya adalah kelelahan pada ibu.Oleh
karena itu, istirahat dan tidur yang cukup merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi.
3.

Obat

obatan

Pemakaian obat obatan dalam masa menyusui perlu mendapat perhatian, apakah mempunyai efek
samping yang positif atau negatif terhadap laktasi. Contoh obat yang dapat mengurangi produksi ASI
yaitu
pil
KB
yang
mengandung
hormon
estrogen.
4.Posisi

ibu-bayi

yang

benar

saat

menyusui

Dapat dicapai bila bayi tampak menyusui dengan benar, bayi menempel betul pada ibu mulut dan

dagu bayi menempel betul pada payudara, mulut bati membuka lebar, sebagian besar areola tertutup
mulut bayi, bayi menghisap ASI pelan-pelan dengan kuat, puting susu ibu tidak terasa sakit dan
puting
terhadap
lengan
bayi
berada
pada
satu
garis
lurus.
5.

Penilaian

kecukupan

ASI

pada

bayi

Bayi usia 0 4 bulan atau 6 bulan dapt dinilai cukup pemberian ASInya bila tercapai keadaan sebagai
berikut:
a.

Berat

badan

lahir

telah

pulih

kembali

setelah

bayi

berusia

minggu

b. Kenaikan berat badan dan tinggi badan sesuai dengan kurve pertumbuhan normal
c.

Bayi

banyak

d.

Tiap

e.

Payudara

ngompol

sampai

menyusui,
ibu

6.

terasa

bayi
lunak

kali

atau

lebih

menyusu

setelah

Diluar

dalam

kuat

disusukan

dibanding

waktu

sehari
(rakus).

sebelumnya
menyusui

Jangan membiasakan bayi menggunakan dot atau kempeng. Berikan ASI dengan sendok bila ibu
tidak
dapat
menyusui
bayinya.
7.

Ibu

bekerja

Selama cuti hendaknya ibu menyusui bayinya terus. Jangan juga membiasakan bayi menyusu
dengan
botol
bila
masa
cuti
telah
habis
dan
ibu
harus
bekerja
kembali.
8.

Pemberian

makanan

pendamping

ASI

Makanan pendamping ASI hendaknya diberikan mulai usia bayi 4 6 bulan. BIla ibu bekerja
sebaiknya makanan pendamping ASI diberikan pada jam kerja, sehingga ASI tetap diberikan setelah
ibu
berada
di
rumah.
9.

Penyapihan

Menghentikan pemberian ASI harus dilakukan secara bertahap dengan jalan meningkatkan frekuensi
pemberian makanan anak dan menurunkan frekuensi pemberian ASI secara bertahap dalam kurun
waktu
2

3
bulan.
10.

Klinik

laktasi

Pusat pelayanan kesehatan ibu dan anak harus memiliki pelayanan yang dapat meyakinkan setiap
ibu dalam masa menyusui bahwa ia selalu dapat berkonsultasi untuk setiap masalah laktasi yang
dialaminy. Untuk itu perlu diadakan klinik laktasi atau tenaga terlatih untuk membantunya pada sarana
pelayanan
kesehatan
yang
terdekat.
11.

Kelompok

pendukung

ASI

Perlu dibina adanya kelompok pendukung ASI DI lingkungan masyarakat, yang dapat merupakan
sarana untuk mendukung ibu-ibu di lingkungan tersebut agar berhasil menyusui bayinya, dibantu oleh
tenaga kesehatan yang ada di lingkungan tersebut. Melalui kelompok ini, ibu-ibu menyusui dapat
mengadakan diskusi dan mendapat bantuan bila mengalami masalah dalam menyusui bayinya.
E.

LANGKAH-LANGKAH

MENYUSUI

YANG

BAIK

DAN

LANGKAH-LANGKAH
Langkah-langkah

menyusui

BENAR
MENYUSUI

yang

baik

dan

benar

meliputi

hal-hal

berikut

1.

Persiapan

mental

dan

fisik

ibu

menyusui

Ibu yang akan menyusui harus dalam keadaan tenang. Bila perlu minum segelas air sebelum
menyusui. Hindari menyusui dalam keadaan lapar dan haus. Sediakan tempat dengan peralatan yang
diperlukan, seperti kursi dengan sandaran punggung dan sandaran tangan, bantal untuk menopang
tangan
yang
menggendong
bayi.
2.

Hygiene

personal

ibu

menyusui

Sebelum menggendong bayi untuk menyusui, tangan harus dicuci bersih. Sebelum menyusui, tekan
daerah areola di antara telunjuk dan ibu jari sehingga keluar 2-3 tetes ASI, kemudian dioleskan ke
seluruh puting dan areola. Cara menyusui yang terbaikadalah bila ibu melepaskan BH dari kedua
payudara.
3.

Menyusui

bayi

sesuai

dengan

permintaan

bayi

Susukan bayi sesuai dengan kebutuhannya (on demand), jangan dijadwalkan. Biasanya kebutuhan
terpenuhi dengan menyusui tiap 2-3 jam sekali. Setiap kali menyusui, lakukanlah pada kedua
payudara kiri dan kanan secara bergantian, masing-masing sekitar 10 menit. Mulailah dengan
payudara sisi terakhir yang disusui sebelumnya. Periksa ASI sampai payudara terasa kosong.
4. Setelah selesai menyusui, oleskan ASI lagi seperti awal menyusui tadi. Biarkan kering oleh udara
sebelum
kembali
memakai
BH.
Langkah
ini
berguna
untuk
mencegah
lecet.
5. Membuat bayi bersendawa setelah menyusui harus selalu dilakukan, untuk mengeluarkan udara
dari
lambung
supaya
bayi
tidak
kembung
dan
muntah.
Bila terjadi keadaad lecet pada puting dan atau sekitarnya, sebaiknya ibu tetep menyusui dengan
mendahului pada puting yang tidak lecet. Sebelum diisap, puting yang lecet dapat diolesi es untuk
mengurangi rasa sakit. Yang lebih penting dari kejadian ini adalah mencari penyebab lecet tersebut
yang
tentunya
harus
dihindari.
Keadaan engorgement (payudara bengkak) yang sering terjadi pada payudara yang elastisitasnya
kurang. Untuk mengatasinya, kompres payudara dengan handuk hangat kira-kira 4-5 menit,
kemudian dilakukan masase dari tepi ke arah puting hingga ASI keluar. Setelah itu baru bayi
disusukan. Jangan
IKLAN3
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook
Label:Kebidanan Fisiologis, Kesehatan Bayi (untuk UMUM), Neonatus dan Bayi

Newer PostOlder PostHome


Blog Archive

2011 (2138)

2010 (1034)

December (164)

November (153)

October (148)

Plasenta Previa

Proses Kehamilan

Penatalaksanaan pijat bayi oleh dukun pijat bayi p...

Penatalaksanaan pencegahan infeksi nifas di ruang ...

Penatalaksanaan manajemen aktif kala III oleh bida...

Pemantauan perkembangan balita di posyandu ..wila...

Pelaksanaan resusitasi pada bayi baru lahir dengan...

Fisiologi Laktasi

Manfaat ASI Untuk Negara

Tanda Cukup ASI

Konsep Dasar Masa Nifas

KIE dalam Pelayanan KB

Pengetahuan dan keterampilan bidan tentang manajem...

Karakteristik ibu yang menyapih bayi di bawha usia...

Karakteristik kanker serviks di ruang kebidanan RS...

Karakteristik ibu hamil dengan hiperemisis gravida...

Karakteristik ibu hamil dengan anemia di puskesmas...

Kecemasan pasangan suami istri dengan infertil pri...

Karakteristik perilaku hubungan seks pra nikah pad...

Karakteristik keluarga dengan balita berat badan d...

Karakteristik neonatus dengan asfiksia di ruang an...

Karakteristik kejang demam pada anak di rumah saki...

Dukungan Bidan Dalam Pemberian ASI

Manfaat ASI Bagi Ibu

Kala IV

Perubahan Fisiologis Menopause

Kunjungan Ibu Nifas

Keterampiloan pelaksanaan komunikasi terapeutik ma...

Hubungan kejadian pneumonia pada balita dengan sta...

Hubungan faktor lingkungan, tempat tinggal, teman ...

Hubungan antara suami perokok dengan bayi berat la...

Hubungan antara pengetahuan ibu balita tentang giz...

OKSITOSIN PELANCAR KELAHIRAN

FISIOLOGI DAN MEKANISME PERSALINAN NORMAL

Persalinan di Rumah

PEMERIKSAAN FISIK IBU

PEMERIKSAAN FISIK

Karakteristik ibu dengan perdarahan post partum di...

Karakteristik akseptor kontrasepsi MOW di desa

Karakteristik akseptor KB alat kontrasepsi dalam r...

Hubungan tingkat pengetahuan dan tingkat ekonomi k...

Hubungan tingkat pengetahuan dan tingkat ekonomi k...

Seputar Tali Pusat

Kala Satu Persalinan

Kamar Ibu Bersalin dan Rawat Gabung

Asuhan Persalinan Normal

APN 58 Langkah

PEMERIKSAAN FISIK BAYI

Karakteristik efek samping alat kontrasepsi suntik...

Gambaran sikap dan tindakan akseptor KB dalam meng...

Gambaran proses penyembuhan luka ibu post seksio s...

Gambaran pola makan ibu hamil di BPS

Gambaran pertolongan persalinan yang dilakukan ole...

Tips Supaya Tidak Digunting

Seputar Persalinan

Pedoman Asuhan Persalinan Normal

Menyiapkan Kelahiran

Kardiotokografi dalam Persalinan

Gambaran tingkat pengetahuan wanita pramenopause t...

Gambaran tingkat pengetahuan ibu-ibu usia 45 55 ...

Gambaran tingkat pengetahuan dan sikap remaja putr...

Gambaran teknik menyusui minggu pertama pada ibu p...

Gambaran puskesmas mampu pelayanan obstetri dan ne...

Inisiasi Menyusui Dini

Manajemen Laktasi

Agar ASI Lancar di Awal Masa Menyusui

NIFAS

Masa Nifas

Hubungan antara paritas dan usia ibu dengan plasen...

Gambaran pengetahuan remaja wanita kelas II tentan...

Gambaran pengetahuan remaja putri tentang kanker p...

Gambaran pengetahuan klimakterium tentang menopaus...

Gambaran pengetahuan pasangan infertil tentang inf...

Kunci Sukses ASI Eksklusif

Keunggulan ASI dan Manfaat Menyusui

Let Down Refleks

Let Down Refleks

Let Down Refleks

Gambaran persyaratan minimal fasilitas pelayanan A...

Gambaran perilaku ibu menyusui tentang pemberian A...

Gambaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam rum...

Gambaran peran serta kader dalam kegiatan posyandu...

Gambaran pengetahuan tenaga kesehatan tentang paps...

PERUBAHAN PERILAKU PADA IBU HAMIL

Kehamilan

Payudara Harus Dirawat Selama Hamil

Penyapihan

Gambaran pertumbuhan balita di posyandu desa

Gambaran penatalaksanaan pre-operasi seksio sesare...

Gambaran penatalaksanaan perawatan bayi prematur o...

Gambaran penatalaksanaan pemberian ASI pada ibu se...

Gambaran penatalaksanaan kala IV persalinan normal...

MASA NIFAS

PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGI WANITA HAMIL

Perubahan Posisi pada Proses Persalinan

Antenatal Care

ILMU KANDUNGAN (GINEKOLOGI)

Gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisa...

Gambaran Pengetahuan ibu multipara tentang kontras...

Gambaran pengetahuan ibu menyusui anak pertama ten...

Gambaran pengetahuan siswa SMPN .. tentang perila...

Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi ibu...

Konsep Kehamilan

Askeb Nifas

Mekanisme persalinan normal

Spermisida

PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI

Gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan bayi de...

Pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi campak...

Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan ekstrak...

Gambaran karakteristik ibu bersalin dengan di ruma...

Gambaran kadar hemoglobin (Hb) pada akseptor intra...

PROSES TERJADINYA KEHAMILAN

Pemeriksaan Umum pada Kehamilan

Dukun Bayi

Antenatal Care (ANC)

ANTENATAL CARE

Gambaran pengetahuan ibu tentang keluarga sadar gi...

Gambaran penatalaksanaan anemia pada ibu hamil di ...

Gambaran pasangan usia subur yang tidak mengikuti ...

Gambaran mobilisasi dini pada ibu post partum deng...

Gambaran karakteristik ibu hamil dengan pre eklamp...

Askep Chefalgia

Gambaran Pengetahuan ibu multipara tentang kontras...

KAMUS KESEHATAN ONLINE

Asuhan Keperawatan Halusinasi (Askep Halusinasi)

Gambaran pasangan usia subur yang tidak mengikuti ...

Gambaran pelaksanaan teknik menyusui pada ibu meny...

Gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisa...

Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang melahirkan ...

Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi ibu...

Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan n...

Gambaran pengetahuan bidan tentang manajemen aktif...

Cemas

Anxietas

Model Keperawatan Kesehatan Jiwa

Gambaran Umum Pasien Dengan Perilaku Kekerasan

Gambaran Umum Kerusakan Interaksi Sosial

Gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang manajeme...

Gambaran pengetahuan ibu menyusui anak pertama ten...

Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimba...

Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perdarahan ...

Gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pemberian A...

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

LP Halusinasi

PHOBIA dan LATAH

Cepalgia

Konsep Dasar Skizofrenia Paranoid dan Waham Kebesa...

September (153)

August (168)

July (193)

June (53)

May (1)

April (1)
.

Sudah
dilihat

610
220

Pengikut
SANTAI SEJENAK:

Kelabang Terbesar

10 Infeksi virus paling mematikan


10 Bencana Alam Terbesar di Dunia

Bangunan-bangunan Unik yang terbuat dari Lumpur

Stiker-Stiker Tempo Doeloe


Artikel Populer Minggu ini

Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR )


Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR ) BAB I
PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bayi
lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan
masalah keseh...

Upaya peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak


Upaya peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak : "
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Berdasarkan UU No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan, ...

Abortus Imminens
A. Pengertian Abortus imminen adalah perdarahan
bercak yang menunjukkan ancaman terhadap
kelangsungan sauatu kehamilan. Dalam kondisi
sepe...

FISIOLOGI DAN MEKANISME PERSALINAN


NORMAL
A. BEBERAPA DEFINISI Partus adalah suatu
proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia ...

trend dan isu terkini asuhan kebidanan


TREND & ISSUE TERKINI DALAM ANC 1.
Keterlibatan klien dalam perawatan diri sendiri
(self care) Kesadaran dan tanggung jawab klien
terhad...
Selanjutnya klik disini: makalah asuhan kebidanan: Manajemen Laktasi
dapatkan kti skripsi kesehatan KLIK DISINI

Anda mungkin juga menyukai