Anda di halaman 1dari 20

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SUPERVISI PERBAIKAN DAN PENGATURAN KALI GRINDULU DAN KALI LOROG


SERTA ANAK-ANAK SUNGAINYA DI KAB. PACITAN
TAHUN ANGGARAN 2014

Kementerian Negara/
Lembaga
Unit Eselon
Program
Hasil (Outcome)

1.

Latar Belakang

: Kementerian Pekerjaan Umum


: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah
Sungai Bengawan Solo
: Pengendalian Banjir Dan Pengamanan Pantai
: - Pekerjaan Konstruksi Bermanfaat
- Pekerjaan Konstruksi Berkualitas dan Tepat Waktu
Pelaksanaan
- Pekerjaan Konstruksi Sesuai Desain
Usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kenyamanan
daerah agar terbebas dari
suatu
bencana banjir sudah
banyak dilakukan dalam program
perencanaan
sungai,
diantaranya
telah
dibangun
tanggul, pelindung tebing,
parapet dan lain sebagainya, agar aktivitas masyarakat dalam
melakukan kehidupan dan mengisi pembangunan menjadi efektif
dan efisien dipandang dari sisi anggaran dan waktu.
Namun, karena telah terjadi perubahan alam termasuk
perubahan karakteristik sungai, sehingga hampir setiap tahun
terdengar berita banjir yang menenggelamkan sarana prasarana
daerah dan merusak lahan pertanian serta menghanyutkan
permukiman penduduk.
Jika, pertambahan penduduk dengan persebaran penggunaan
lahannya dapat dipandang sebagai peluang dalam menuju
perkembangan daerah, maka sungai menjadi prasarana penting
yang perlu diperhatikan dengan kegiatan penataannya, sehingga
kendala masalah banjir didaerah tersebut dapat dikendalikan,
dan permasalahan yang berkaitan dengan sungai tidak akan
mengganggu aktivitas masyarakat serta fungsi kepemerintahan
dilaksanakan lebih optimal maupun pelestarian air dapat
diwujudkan.
Sungai Bengawan Solo merupakan sungai terbesar di Pulau Jawa
dengan luas DAS 16,100 km2, mengalir dari Pegunungan Sewu
di sebelah Barat - Selatan Surakarta ke laut Jawa di utara
Surabaya melalui alur sepanjang 600 km. Berdasarkan
geografi, Wilayah Sungai Bengawan Solo dibagi menjadi Sub
Satuan Wilayah Sungai (Sub SWS) Bengawan Solo Hulu dengan

luas 6.072 km2, Bengawan Solo Hilir dengan luas 6.273 km2 dan
Kali Madiun dengan luas 3.755 km2.
Secara administratif, wilayah kerja meliputi 2 (dua) propinsi,
yakni Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Bagian terbesar
Sub SWS Bengawan Solo Hulu masuk ke wilayah Propinsi Jawa
Tengah, sedangkan bagian terbesar Sub SWS Kali Madiun dan
Bengawan Solo Hilir masuk ke wilayah Propinsi Jawa Timur.
Pada akhir Tahun 2007 dan awal tahun 2008, telah terjadi
kejadian banjir yang cukup besar pada aliran Sungai Bengawan
Solo yang meluap dan menggenangi wilayah padat penduduk.
Banjir kali ini bukan saja melanda kota Solo, tetapi meliputi
seluruh wilayah kerja Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan
Solo, termasuk Kabupaten/Kota seperti Sukoharjo, Solo, Sragen,
Ngawi, Madiun, Ponorogo, Bojonegoro, Blora, Lamongan, Tuban
dan Gresik. Curah hujan yang terjadi di DAS Bengawan Solo
tercatat antara 150 - 200 mm.
Bertitik tolak dari kejadian banjir tersebut, maka Pemerintah
melalui Departemen Pekerjaan Umum, khususnya Balai Besar
Wilayah Sungai Bengawan Solo akan melaksanakan Pekerjaan
sarana/ prasarana pengendali banjir yang dibangun berupa
Perbaikan dan Pengaturan Kali Grindulu, Kali Lorog dan Anak
anak Sungainya TA. 2014. Untuk mendukung terjaminnya
kualitas mutu pekerjaan konstruksi tersebut maka BBWS
Bengawan Solo akan melaksanakan pekerjaan Supervisi
Perbaikan dan Pengaturan Kali Grindulu dan Kali Lorog Serta Anak
anak Sungainya TA. 2014.
2.

Maksud dan
Tujuan

Maksud dilaksanakannya pekerjaan ini adalah untuk melaksakan


study detail desain untuk lokasi yang belum ada desainnya,
review desain untuk lokasi yang sudah ada desainnya namun
tidak sesuai dengan kondisi lapangan saat ini, serta melakukan
supervisi pekerjaan konstruksi secara menyeluruh, dalam hal ini
konsultan bertanggung jawab langsung melaksanakan pekerjaan
tersebut diatas. Serta dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut
memenuhi persyaratan standar yang ada.
Tujuan yang hendak dicapai dari pekerjaan ini adalah
terpenuhinya hasil detail desain, review desain (bila diperlukan),
dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilihat dari aspekaspek manajerial, antara lain meliputi:

3.

Sasaran

Aspek kuallitas
a. Aspek kuantitas
b. Aspek biaya
c. Aspek waktu
d. Aspek manfaat
Untuk mendapatkan kualitas maupun kuantitas hasil pelaksanaan
pembangunan konstruksi yang sesuai dengan spesifikasi teknik,

biaya dan waktu pelaksanaan yang ditentukan.


4.

Lokasi Kegiatan

Rencana lokasi pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Perbaikan dan


Pengaturan Kali Grindulu dan Kali Lorog Serta Anak anak
Sungainya TA. 2014 adalah lokasi yang melekat pada peket
pekerjaan Perbaikan dan Pengaturan Kali Grindulu dan Kali Lorog
Serta Anak anak Sungainya di Kab. Pacitan TA. 2014.

5.

Sumber
Pendanaan

Untuk pelaksanaan kegiatan pekerjaan supervisi konstruksi ini


diperlukan biaya sebesar Rp. 876.970.000,- (delapan ratus

tujuh puluh enam juta sembilan ratus tujuh puluh ribu


rupiah) termasuk PPN dari APBN berbentuk rupiah murni sesuai

yang tertuang dalam DIPA SNVT PJSA Bengawan Solo untuk


Tahun Anggaran 2014.
6.

Nama dan
Organisasi
Pejabat Pembuat
Komitmen

Nama Organisasi Pengguna Jasa Layanan Konsultansi ini adalah


Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Kementerian
Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai
Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, SNVT Pelaksanaan
Jaringan Sumber Air Bengawan Solo, PPK Sungai dan Pantai III.
Uraian Penunjang

7.

Data Dasar

Dokumen Kontrak/ Perjanjian Konstruksi pekerjaan Perbaikan


dan Pengaturan Kali Grindulu dan Kali Lorog Serta Anak-anak
Sungainya tahun anggaran 2014.

8.

Standar Teknis

Pedoman, kriteria dan standar yang dipakai dalam menyelesaikan


pekerjaan ini adalah yang berlaku di Indonesia pada umumnya.
Untuk pekerjaan yang dimaksud ini dipakai kriteria dan standar
perencanaan sungai yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air. Apabila diperlukan perubahan terhadap standar
tersebut, harus dengan persetujuan direksi pekerjaan.

9.

Studi-Studi
Terdahulu

10. Referensi
Hukum

-Sebagai dasar untuk pelaksanaan pekerjaan Supervisi Perbaikan


dan Pengaturan Kali Grindulu dan Kali Lorog Serta Anak anak
Sungainya TA. 2014 ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada :
a.

Undang Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya


Air

b.

PP No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai.

c.

PP No. 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran


Masyarakat Jasa Konstruksi.

d.

PP No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa

Konstruksi.
e.

PP No. 28 Tahun 2000


Pembinaan Jasa Konstruksi.

tentang

Penyelenggaraan

f.

Peraturan
Menteri
Pekerjaan
umum
43/PRT/M/2007
tentang
Standard
dan
Pengadaan Jasa Konstruksi.

g.

Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012, tentang


Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54
Tahun 2012 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Nomor:
Pedoman

Ruang Lingkup
11. Lingkup
Kegiatan

12. Keluaran

13. Peralatan,
Material,
Personil dan
Fasilitas dari
Pejabat
Pembuat
Komitmen

14. Peralatan dan


Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi

Lingkup kegiatan pekerjaan Supervisi Perbaikan dan Pengaturan


Kali Grindulu dan Kali Lorog Serta Anak anak Sungainya TA.
2014 adalah sebagai berikut:
a. Supervisi pengawasan pekerjaan fisik dan konstruksi
Pekerjaan Sarana dan Prasarana Pengendali Banjir yang
Dibangun berupa
Perbaikan Dan Pengaturan Sungai
Grindulu, Sungai Lorog dan anak-anak sungainya.
b. Pelaksanaan Detail Desain Perbaikan Sungai (bila diperlukan).
c. Review desain (bila diperlukan) yaitu meninjau ulang
perencanaan yang dilakukan berdasarkan dokumen/gambar
kontrak hasil perencanaan terdahulu yang diperiksa silang
dengan temuan data terbaru.
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah laporanlaporan pekerjaan Supervisi Perbaikan Dan Pengaturan Sungai
Grindulu dan kali Lorog Serta Anak-anak Sungainya.
Pejabat Pembuat Komitmen Sungai dan Pantai - III, SNVT
Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Bengawan Solo selaku
Pengguna Jasa berkewajiban menyediakan data-data atau
fasilitas sebagai berikut:
a. Dukungan administrasi/ surat-menyurat yang diperlukan
guna mendukung pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Membayar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana
termijn kontrak yang ditetapkan.
c. Data pendukung (studi/ desain) pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang akan dikerjakan.
Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan, antara lain terdiri dari:
a. Biaya mobilisasi dan demobilisasi staf Penyedia Jasa dari dan
ke lokasi.
b. Biaya perjalanan dinas dan akomodasi Tenaga Ahli dan

15. Lingkup
Kewenangan
dan Tugas
Penyedia Jasa
Konsultansi

Tenaga Teknisi.
c. Peralatan komputer, baik perangkat keras maupun perangkat
lunaknya.
d. Kantor/Studio/basecamp lengkap dengan peralatan yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan seperti: peralatan
gambar, peralatan tulis dan barang-barang yang habis pakai
lainnya. Kantor/Studio harus beralamat/berdomisili di kota
Madiun dan sekitarnya, yaitu dekat lokasi proyek.
e. Biaya akomodasi, perjalanan Dinas serta penginapan untuk
pengawasan lapangan.
f. Fasilitas transportasi termasuk kendaraan bermotor roda 4
(empat) dan roda 2 (dua) yang layak untuk inspeksi
lapangan beserta pengemudinya.
g. Biaya untuk staf pembantu pada bagian administrasi umum;
h. Biaya pengadaan tenaga harian dan pembantu, pembuatan
serta pemasangan titik tetap yang diperlukan oleh Penyedia
Jasa dalam pelaksanaan pekerjaan.
i. Keperluan biaya sosial dan pengobatan selama pekerjaan
lapangan di lokasi Proyek (sudah termasuk di dalam Biaya
Langsung Personil).
Hal-hal yang berkaitan dengan domisili ini dijelaskan sebagai
berikut:
a. Semua kegiatan pelaksanaan supervisi, review desain dan
kegiatan konsultan lainnya dilakukan di kantor Konsultan
yang berada disekitar Lokasi Site sehingga memudahkan
koordinasi dengan PPK Sungai dan Pantai - III hari per
hari (day by day).
b. Untuk memudahkan dalam melakukan pembahasan/ diskusi
dan asistensi, maka Tenaga Ahli yang ditugaskan harus
berdomisili/ menetap di sekitar lokasi pekerjaan sesuai
dengan jadwal penugasannya.
Pekerjaan supervisi ini dilaksanakan untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan Sarana dan Prasarana Pengendali Banjir
yang Dibangun berupa Perbaikan Dan Pengaturan Kali Grindulu
dan Kali Lorog Serta Anak-anak Sungainya. Hasil kegiatan detail
desain dan review desain seperti diuraikan pada Sub Bab di atas,
juga harus diawasi oleh Konsultan untuk pekerjaan konstruksi
fisiknya. Untuk rencana-rencana pekerjaan konstruksi yang sudah
siap detail desainnya, maka Konsultan harus melakukan review
desain terlebih dahulu. Dalam pelaksanaan pekerjaan supervisi/
pengawasan ini, Konsultan harus memberikan layanan jasa
secara "task concept", yang meliputi:
a. Konsultan harus bertanggung jawab terhadap hasil
pekerjaan, baik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan
spesifikasi yang ada dalam dokumen kontrak pekerjaan

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.
j.
k.
l.
m.

fisik.
Konsultan berkewajiban meneliti, mengoreksi dan
mengesahkan gambar-gambar construction drawing dan
as built drawing yang dibuat oleh Kontraktor, sebelum
mendapatkan pengesahan dari PPK Sungai dan Pantai III.
Melakukan review design (bila diperlukan) untuk
bangunan sipil yang disesuaikan menurut kondisi dan
kebutuhan di lapangan.
Pengawasan dan pengendalian kualitas serta kuantitas
progres
pelaksanaan pekerjaan, tenaga kerja, biaya,
waktu dan keamanan pelaksanaan pekerjaan, termasuk
pekerjaan
pengujian, baik pengujian laboratorium
maupun pengujian lapangan.
Memeriksa,
menganalisa dan memberikan saran
untuk persetujuan atas usulan Kontraktor, meliputi
antara lain : program, metode pelaksanaan, jadwal
pelaksanaan, usulan bahan/ material yang akan
digunakan, gambar-gambar desain yang dibuat oleh
Kontraktor/ Supplier.
Mengkaji dan menyetujui gambar-gambar pelaksanaan
semua bangunan dan fasilitas-fasilitasnya,
gambargambar kerja,
gambar-gambar fabrikasi,
program
kerja dan jadwal pelaksanaan dan lain-lain yang dibuat
oleh Kontraktor/ Supplier.
Melakukan inspeksi, pengujian dan saksi (witnessing)
pada pengujian di bengkel/ pabrik
dari
Kontraktor/
Supplier sebelum diangkut ke lokasi pekerjaan
dan menerbitkan sertifikat pengujian jika diminta oleh
PPK Sungai dan Pantai - III.
Bersama PPK Sungai dan Pantai - III atau Pejabat yang
ditunjuk, mengadakan penelitian dan menyetujui gambar
kerja, gambar pabrikan, program dan jadwa! pelaksanaan
yang disampaikan oleh Kontraktor/ Supplier.
Melakukan inspeksi / pengawasan pekerjaan selama
pelaksanaan pekerjaan.
Mencatat aktifitas pelaksanaan dan progres pekerjaan
untuk penyiapan laporan penyelesaian pekerjaan.
Meneliti dan certify pembayaran kepada Kontraktor.
Melakukan inspeksi dan pengujian akhir running test pada
saat pekerjaan selesai.
Membuat laporan penyelesaian pekerjaan untuk
seluruh pekerjaan bangunan termasuk gambar puma
bangun (as build drawing) seluruh bangunan dan fasilitas
pelengkapnya.

16. Jangka Waktu


Penyelesaian
Kegiatan
17. Personil

n. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam


pelaksanaan administrasi kontrak.
o. Melakukan tambahan survey dan investigasi apabiia
diperlukan.
p. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam
penyelesaian terjadinya klaim dan
perselisihan
(disputes) yang mungkin terjadi antara Pengguna
Jasa dan Kontraktor.
q. Mengevaluasi hasil pekerjaan dalam kelayakan fungsi
sebagian atau keseluruhan konstruksi.
r. Memberikan tuntunan petugas PPK Sungai dan Pantai III, tentang
cara
pengoperasian
dan
pelaporan
peralatan tertentu, terkait dengan konstruksi yang
telah dikerjakan.
s. Mengecek buku petunjuk O&P dan menyempurnakannya
(bila perlu).
Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 8 (delapan)

bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah


Mulai Kerja (SPMK).
Posisi
Kualifikasi
Tenaga Ahli :
1. Ketua Tim/
a. Bekerja selama 8 (delapan)
Team Leader
bulan;
b. Berpendidikan Sarjana (S1) atau
diutamakan
S2
Teknik
Sipil/Pengairan;
c. Memiliki pengalaman profesional
dalam pelaksanaan pekerjaan
perencanaan detail/ detail desain
bangunan pengairan sekurangkurangnya 6 (enam) tahun
dilengkapi dengan referensi kerja
dari Pengguna Jasa;
d. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) dibidang Sumber daya Air
yang diterbitkan oleh Asosiasi
Profesi yang telah terakreditasi
oleh Lembaga yang berwenang.
e. Sebagai wakil Penyedia Jasa
untuk seluruh kegiatan pelayanan
yang berkaitan dengan Proyek,
berkoordinasi dan pengawasan
terhadap semua Tenaga Ahli
(Profesional) di lapangan/ proyek
dengan melakukan kunjungan/

Jml.Org
1

f.

g.

h.

i.

j.

2. Tenaga Ahli
Struktur
Bangunan
Air

inspeksi secara periodik ke


proyek/ lapangan.
Menjamin bahwa semua isi yang
tercantum dalam Kerangka Acuan
Kerja akan dipenuhi dengan baik
pada
setiap
pelaksanaan
pekerjaan dan semua detail
teknis lapangan untuk pekerjaan
major tidak terlambat.
Menjalin hubungan kerjasama
yang baik dengan Pengguna
Jasa, menerima petunjuk saran
dan putusanputusan akhir.
Menyiapkan rencana kerja secara
detail berikut jadwal penugasan
masing masing Tenaga Ahli.
Memberikan pengarahan kepada
timnya, memantau pelaksanaan
pekerjaan, menyiapkan laporan
laporan
dan
memberikan
rekomendasi
menolak
atau
menerima
hasil
pelaksanaan
kontraktor,
menyiapkan
dan
menyampaikan surat menyurat
dan
dokumen

dokumen
penting.
Sebagai Ahli harus mampu
menyelesaikan
masalah
dan
menjadi penanggung jawab akhir
ahli dibawahnya.

a. Bekerja selama 5 (lima) bulan;


b. Berpendidikan
Sarjana
(S1)
Teknik Sipil/Pengairan;
c. Memiliki pengalaman profesional
dalam pelaksanaan pekerjaan
desain
terutama
bangunan
sungai,
melakukan
analisa
stabilitas,
analisa
desain
sekurang-kurangnya 4 (empat)
tahun
dilengkapi
dengan
referensi kerja dari Pengguna
Jasa;
d. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) dibidang Sumber Daya Air
yang diterbitkan oleh Asosiasi

e.

f.

g.

h.

3. Tenaga Ahli
Quality dan
Control

Profesi yang telah terakreditasi


oleh Lembaga yang berwenang;
Melaksanakan desain bangunan
pengairan terutama bangunan
persungaian
dan
semua
fasilitasnya;
Mengkaji ulang dan memberikan
persetujuan terhadap jadwal
rencana kerja dan metode
pelaksanaan, pengecekan dan
persetjuan gambar gambar
pelaksanaan,
shop
drawing,
contruction drawing, contoh
contoh material yang ditunjukkan
kontraktor;
Pengecekan dan persetujuan
perhitungan Mutual Check yang
diusulkan
kontraktor,
memprediksi
terhadap
kemungkinan
hambatan/
kesulitan yang akan timbul dan
mencari
jalan
keluar
pemecahannya;
Melaksanakan
pengecekan
quantity pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.

a. Bekerja selama 8 (delapan)


bulan;
b. Berpendidikan
Sarjana
(S1)
Teknik Sipil/Pengairan;
c. Memiliki pengalaman professional
di bidang quantity & quality
control
proyek

proyek
pengairan sekurang-kurangnya 4
(empat) tahun dengan dilengkapi
referensi kerja dari Pengguna
Jasa;
d. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) yang diterbitkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang.
e. Menentukan
jenis
material/
bahan bangunan, mengadakan
uji/testing
secara
periodik

terhadap material yang akan


digunakan.
f. Menentukan
komposisi
atas
material concrete yang akan
digunakan,
mengadakan
checking secara periodik.
g. Mengawasi,
mengecek
dan
mengkontrol kualitas material, uji
material di laboratorium dan di
tempat
pencampuran beton,
quality control beton sampai di
tempat pekerjaan.
h. Mengontrol
semua
kualitas
timbunan tanah maupun tanggul
maupun timbunan sirtu dan uji
Proctor, menghitung kualitas
control lapangan dengan statistik.
i. Membuat laporan penunjang
untuk Hasil Uji Material dan
membuat/menyiapkan
Laporan
Akhir
4. Asisten
Tenaga Ahli
Quality dan
Control

a. Bekerja selama 7 (tujuh) bulan;


b. Berpendidikan
Sarjana
(S1)
Teknik Sipil/Pengairan;
c. Memiliki pengalaman professional
di bidang quantity & quality
control
proyek

proyek
pengairan sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun dengan dilengkapi
referensi kerja dari Pengguna
Jasa;
d. Mempunyai Sertifikat Keahlian
(SKA) yang diterbitkan oleh
Asosiasi Profesi yang telah
terakreditasi oleh Lembaga yang
berwenang
e. Membantu tugas tugas yang
dilakukan oleh Tenaga Ahli
Quality dan Control.

Teknisi dan Tenaga Penunjang (jika ada) :


5. Surveyor/
a. Bekerja selama 4 (empat)
Juru Ukur
bulan;
b. Berpendidikan minimal STM

6. Juru Gambar
(CAD
Operator)

7. Laboran

8. Pengawas
Lapangan

9. Tenaga
Penunjang
Lain

18. Jadwal
Pelaksanaan
Kegiatan

Sipil/Bangunan Air/ SMA IPA


sederajat yang telah mengikuti
pendidikan/kursus Geodesi;
c. Berpengalaman
dalam
melaksanakan pengukuran dan
pemetaan
pekerjaan
sungai/SDA,
sekurangkurangnya 2 (dua) tahun.
a. Bekerja selama 5 (lima) bulan;
b. Berpendidikan minimal STM
Sipil/Bangunan Air;
c. Berpengalaman
dalam
pembuatan
gambar-gambar
desain pekerjaan sungai/SDA,
sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun.
a. Bekerja selama 4 (empat)
bulan;
b. Berpendidikan minimal STM
Sipil/Bangunan Air;
c. Berpengalaman
dalam
pekerjaan laborat beton dan
tanah, sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun.
a. Bekerja selama 8 (delapan)
bulan;
b. Berpendidikan minimal STM /
D1 Sipil/Bangunan Air;
c. Berpengalaman
dalam
pengawasan
pekerjaan
sungai/SDA,
sekurangkurangnya 2 (dua) tahun.
Bekerja selama 8 (delapan) bulan,
Tenaga pendukung lain meliputi:
a. Office Administrator
b. Office Boy
c. Sopir
d. Tenaga Lokal

Sesuai dengan SPMK

1
1
2
4

Laporan
19. Rencana Mutu
Kontrak

Laporan RMK memuat rencana untuk pedoman pelaksanaan


setiap proses tahap pelaksanaan pekerjaan supervisi, yang
digunakan dalam evaluasi dan monitoring mutu tiap tahap
kegiatan.
Laporan RMK harus diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua)
minggu sejak dimulainya pelaksanaan pekerjaan

20. Laporan
Pendahuluan

21. Laporan
Bulanan

Laporan Pendahuluan mencakup tanggapan tentang KAK,


Pengumpulan data data primer dan sekunder, serta temuantemuan dari hasil survey awal dan permasalahan yang dihadapi,
dll. Sebelum menjadi laporan pendahuluan yang final, terlebih
dahulu harus disusun "Draft Laporan Pendahuluan" dan
didiskusikan
bersama dengan pihak-pihak terkait minimal
sejumlah 5 (lima) ganda dan pegangan (handout) peserta diskusi
secukupnya. Laporan ini harus diselesaikan paling lambat awal
bulan ke-2 (dua) sejak dimulainya pelaksanaan pekerjaan.
Laporan Bulanan, berisi:
1. Progress pekerjaan sampai dengan bulan lalu
2. Progress pekerjaan sampai dengan bulan sekarang
3. Rencana pekerjaan untuk bulan yang akan datang
4. Tambahan informasi lain yang diperlukan

22. Draft Laporan


Akhir

23. Laporan Akhir

Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya tanggal satu


bulan berikutnya, sejumlah 5 ganda tiap tiap bulan.
Konsep laporan akhir mencakup semua kegiatan yang telah
dilaksanakan, baik kegiatan desain, review desain serta kegiatan
supervise yang telah dilakukan. Jumlah laporan yang diserahkan
sebanyak 5 rangkap, dan diserahkan pada minggu kedua bulan
ketujuh. Dari konsep laporan akhir ini dilakukan diskusi dengan
direksi pekerjaan dan kontraktor.
Laporan Akhir ini merupakan revisi dari konsep laporan akhir
yang telah dilakukan diskusi dan perbaikan. Jumlah laporan yang
diserahkan
sebanyak 5 rangkap, dan diserahkan pada akhir bulan ke
delapan.

24. Laporan
Penunjang

Laporan Penunjang Berupa :


a. Peta Skala Dasar, skala 1 : 2.000 atau 1 : 5.000 (5 jilid)

b. Peta Ikhtisar, skala 1 : 10.000 atau 1 ; 20.000 (5 jilid)


c. Buku deskripsi BM (5 jilid)
d. Buku data ukur dan hasil perhitungan (5 jilid)
e. Nota perhitungan Desain (5 jilid)
f. Buku daftar volume pekerjaan BOQ (5 jilid)
25. Album Gambar
Hasil Pekerjaan
Konstruksi

Album Gambar Hasil Pekerjaan Konstruksi, terdiri dari


-

Gambar pengukuran A1 (kalkir) (1 jilid)

Gambar pengukuran A1 (blue print) (3 jilid)

Gambar perencanaan A1 (kalkir) (1 jilid)

Gambar perencanaan A1 (blue print) (3 jilid)

Gambar perencanaan A3 (hardcopy) (5 jilid)

Gambar pelaksanaan A1 (kalkir) (1 jilid)

Gambar pelaksanaan A1 (blue print) (3 jilid)

Photo-photo pelaksanaan (3 jilid)

Penyedia Jasa wajib menyerahkan Flasdisk + CD yang berisi soft


copy semua laporan dan gambar dengan jumlah 5 (lima) buah,
diserahkan selambat-lambatnya pada akhir kontrak.
Hal-Hal Lain
26. Produksi Dalam
Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus


dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.

27. Persyaratan
Kerjasama

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan


untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipatuhi.
a. Membentuk kemitraan/KSO dengan nama kemitraan/KSO
tertentu;
b. Menunjuk 1 nama peserta sebagai perusahaan utama (leading
firm) untuk kemitraan/KSO dan mewakili serta bertindak
untuk dan atas nama kemitraan/KSO;
c. Menyetujui apabila ditunjuk sebagai pemenang, wajib
bertanggung jawab baik secara bersama-sama atau masing-

d.

e.

f.

g.

28. Pedoman
Pengumpulan
Data Lapangan

masing atas semua kewajiban sesuai ketentuan dokumen


kontrak;
Keikutsertaan
(sharing)
setiap
perusahaan
dalam
kemitraan/KSO merupakan kesepakatan dari masing-masing
perusahaan;
Masing-masing peserta anggota kemitraan/KSO, akan
mengambil bagian sesuai sharing tersebut pada butir 2. dalam
hal
pengeluaran,
keuntungan,
dan
kerugian
dari
kemitraan/KSO. Pembagian sharing dalam kemitraan/KSO ini
tidak akan diubah baik selama masa penawaran maupun
sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari Panitia pengadaan atau Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dan persetujuan bersama secara tertulis dari
masing-masing anggota kemitraan/KSO. Terlepas dari sharing
yang
ditetapkan
diatas,
masing-masing
anggota
kemitraan/KSO akan melakukan pengawasan penuh terhadap
semua aspek pelaksanaan dari perjanjian ini termasuk hak
untuk memeriksa keuangan, perintah pembelian, tanda
terima, daftar peralatan dan tenaga kerja, perjanjian
subkontrak, surat menyurat, teleks, dan lain-lain;
Wewenang menandatangani untuk dan atas nama
kemitraan/KSO diberikan kepada nama wakil peserta yang
diberi kuasa dalam kedudukannya sebagai pemimpin/direktur
utama perusahaan [nama peserta 1] berdasarkan persetujuan
tertulis*) [nama peserta 2], [nama peserta 3] sehubungan
dengan substansi dan semua ketentuan dalam semua
dokumen yang akan di tandatangani, disaksikan didepan
notaries;
Perjanjian secara otomatis menjadi batal dan tidak berlaku
lagi bila seleksi tidak dimenangkan oleh perusahaan
kemitraan/KSO.

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


berikut:
a. Pekerjaan Persiapan
Melakukan pengumpulan data dan dikompilasikan, di wilayah
pekerjaan antara lain :
1) Pengadaan peta topografi;
2) Data-data ; hidrologi, topografi, geologi, tata guna lahan,
sosial ekonomi, laporan dan informasi aktual dari
Dinas/Instansi yang berwenang yang berkaitan dengan
survey investigasi;

3) Data daerah genangan banjir, penyebab banjir dan


kerugian-kerugian akibat banjir dari kejadian banjir yang
pernah terjadi;
4) Identifikasi kondisi dan permasalahan yang ada;
5) Membuat form desain survey, fakta analisa dan
permasalahan dengan formula penanganannya, termasuk
formula/rumus
desain
bangunan
sungai
dan
kelengkapannya;

b. Pekerjaan Pengukuran
Keseluruhan pekerjaan pengukuran meliputi :
1) Referensi Koordinat
Referensi minimal dibuat 2 (dua) titik koordinat yang
diambilkan dari data referensi pada Geographic
Positioning System (GPS).
2) Referensi Ketinggian
Titik referensi ketinggian tiap jarak 1 km diikatkan
minimal pada 1 (satu) patok Bench Mark (BM) bangunan
Kali Madiun terdekat, dan digambar di peta dengan notasi
koordinat yang jelas.
3) Pemasangan Patok
a) Pemasangan patok tidak tersembunyi/mudah dicari
kembali, ditempatkan pada lokasi yang aman dan
tidak mudah hilang untuk ikatan sementara dibuat
dari patok kayu dan untuk Patok Control Point (CP)
terbuat dari beton;
b) Patok Control Point (CP) dicat warna biru dipasang
pada struktur tanah yang stabil/keras, dipasang pada
kanan dan kiri sungai di setiap interval maksimum 100
m yang berfungsi sebagai titik kontrol ketinggian
untuk jalur sungai yang lurus, sedangkan jalur sungai
yang berkelok maksimal 50 m.
4) Pengukuran Poligon
a) Pengukuran poligon sebagai kerangka dasar
horisontal pemetaan harus diikatkan terhadap 2 (dua)
Control Point (CP) yang telah diketahui koordinat dan
elevasinya;
b) Pengukuran sudut poligon dilakukan secara 2 (dua)
seri ganda (B,LB,B,LB) selisih sudut hasil pengamatan

tidak melebihi 10 dengan menggunakan alat ukur


jenis Orde I (T2 atau yang setara), toleransi penutup
sudut tidak boleh lebih dari 10N (N=jumlah titik
poligon);
c) Pengukuran jarak poligon dilakukan pergi pulang
dengan menggunakan alat ukur jarak EDM selisih
hasil pengukuran jarak pergi pulang tidak boleh
lebih dari 5 mm;
d) Kesalahan linier pada pengukuran sudut dan jarak
harus lebih kecil dari 1 : 10000.
5) Pengukuran Situasi
a) Pengukuran situasi dimulai dan diakhiri dengan patok
poligon yang sama (poligon tertutup), digambar
dengan interval kontur pada setiap 1 (satu) meter;
b) Pengkuran detail harus mencakup semua tampakan,
yang alamiah maupun buatan manusia sehingga
dapat digambar sesuai keadaan lapangan dan
dilengkapi notasi yang jelas.
6) Pengukuran Water Pass
a) Pengukuran waterpass pada titik-titik poligon dan
crossection dilakukan pergi pulang, tidak boleh
dengan cara double stand/diikatkan pada minimal 2
(dua) CP yang telah diketahui elevasinya dan
merupakan jalur tertutup;
b) `Pembacaan rambu harus dilakukan dengan
pembacaan tiga benang (benang
atas,
benang
tengah dan benang bawah) sebagai kontrol 2 bt
= ba + bb;
c) Dalam pemindahan rambu pada setiap slag rambu
dijadikan rambu belakang dengan memutar arah
rambu, rambu berdiri di atas landasan yang terbuat
dari besi plat;
d) Hasil pengukuran pergi pulang setiap seksi dan
kesalahan penutup tinggi tidak boleh lebih dari 8 mm
D, dimana D = jumlah jarak 1 (satu) seksi dalam
satuan km;
e) Selisih beda tinggi antar patok hasil pengukuran
pulang pergi tidak boleh lebih besar 3 mm.
7) Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang
a) Pengkuran penampang memanjang mengikuti hasil

ukur pengukuran di setiap


penampang
melintang;
b) Jarak antara penampang melintang setiap 100 m
pada sungai yang lurus, untuk yang berbelok dengan
jarak 25 m;
c) Pengukuran tampang melintang tegak lurus as
sungai, dengan bentang ke arah luar selebar 50 m
dari tebing kanan dan kiri sungai, serta menunjukkan
minimal elevasi bagian tengah/bagian pinggir kanan
kiri dasar sungai maupun sampai dengan rencana
tanggul/tebing kanan dan kiri sungai.
8) Hasil Pekerjaan Pengukuran dan Perhitungan (Hasil Ukur)
a) Hitungan sementara harus diselesaikan di lapangan
sehingga kalau ada kesalahan dapat segera diulang;
b) Pekerjaan hitungan dibukukan dan digandakan
secukupnya dan disertakan sketsa situasi yang jelas;
c) Keseluruhan patok yang terpasang harus diberi nomor
yang jelas, misalnya Kali Madiun (Km.1, Km.2...dst);
d) Hasil pengukuran harus dapat digambarkan di Kertas
Gambar dan sesuai dengan notasi yang ada di
gambar situasi /Site Plan.
9) Berdasarkan hasil ukur dibuat Gambar Ukur dengan
ukuran A1, dilengkapi legenda dan kop gambar, jika ada
potongan/lanjutan gambar, maka setiap lembar dilengkapi
(key plan) yang terdiri :
a) Peta Situasi dengan skala 1 : 1000;
b) Gambar tampang melintang dengan skala 1 : 200;
c) Gambar tampang panjang dengan skala horisontal
1 : 1000 dan vertikal 1 : 100;
d) Buku laporan diskripsi pengukuran mencantumkan
X,Y,Z lengkap dengan notasi BM dan foto letak BM.
c. Pekerjaan Perencanaan Awal
Konsultan wajib meninjau kembali/mempelajari, menganalisa
data yang didapat untuk agar rencana sesuai dengan kriteria
desain konstruksi.
Evaluasi dan kesimpulan berdasarkan dari data Lapangan dan
data Laboratorium serta ditampilkan dengan diagram, bagan
alir dan dengan sistematika penanganan masalah sungai yang
berisi :

1) Data dan Perhitungan Hidrologi antara lain :


a) Analisa debit banjir rencana dengan kala ulang
1,2,5,10,25 dan 50 tahun;
2) Data dan Perhitungan Hidrolika antara lain :
a) Analisa kondisi aliran banjir sebelum ada perbaikan
sungai dengan debit banjir kala ulang 1,2,5,10,25
tahun;
b) Analisa kondisi aliran banjir setelah ada perbaikan
sungai beserta keseluruhan rencana bangunan sungai
dengan debit banjir kala ulang 1,2,5,10,25 tahun;
c) Analisa lainnua
- Penentuan dan pengawasan semua dimensi
bangunan sungai dan posisinya aman, kokoh dan
ekonomis, menghindari pembebasan tanah;
- Menentukan bersama pengguna jasa sera
kontraktor untuk lokasi dan elevasi bangunan yang
diperlukan untuk pengendalian banjir;
d. Pembuatan Gambar Detail Desain Konstruksi
Dari hasil perencanaan tersebut dilanjutkan pembuatan
Gambar Desain dengan mengikuti hasil Gambar Ukur sesuai
kriteria desain konstruksi termasuk dengan notasi, digambar
ukuran A1 sebagai berikut:
1) Gambar Situasi (Location Map) dengan skala 1 : 1000
harus disajikan lengkap sampai dengan gambar anak-anak
sungai dan afournya, lokasi penempatan dan penamaan
rencana bangunan sungai beserta dengan nilai koordinat,
elevasi, dimensi, legenda, kop gambar dan notasi yang
diperlukan untuk pekerjaan perbaikan/normalisasi sungai
yang diusulkan;
2) Gambar denah bangunan sungai dibuat dengan skala 1 :
200, harus disajikan lengkap mengikuti gambar (Location
Map) sesuai penamaan rencana bangunan sungai beserta
dengan dimensi, legenda, kop gambar dan notasi yang
diperlukan;
3) Gambar detail tampang panjang bangunan sungai
dibuat dengan skala 1 : 200 disajikan mengikuti Gambar
Denah Bangunan Sungai yang ada;
4) Gambar detail tampang melintang bangunan sungai
dibuat dengan skala 1 : 200 disajikan Gambar Denah

29. Sistem Diskusi

Bangunan Sungai yang ada dan mengikuti gambar


tampang panjang bangunan sungai;
5) Gambar-gambar detail konstruksi yang lain harus dibuat
sedemikian rupa yang berfungsi sebagai penjelas gambar
detail diatas, jika penampakan dimensi/potongan harus
lebih didetailkan termasuk keseluruhan material yang
diperlukan dan dilengkapi perhitungan kekuatan teknis
stabilitas strukturnya;
6) Penambahan Bangunan yang diperlukan ditinjau dari
beberapa alternatif jenis konstruksi yang layak dari segi
teknis pelaksanaan, ekonomis, sosial dan berdampak
negatif sekecil mungkin terhadap lingkungan
Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan
kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen
sebagai berikut berikut:
a. Diskusi Pra Pelaksanaan Kegiatan
Membahas Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang merupakan
kewajiban Penyedia Jasa. RMK merupakan rencana
pelaksanaan kegiatan. Presentasi Pra Pelaksanaan Kegiatan
dilaksanakan pada minggu pertama dihadapan Direksi
Pekerjaan/Pemberi Kerja.
b. Diskusi Laporan Pendahuluan
Membahas Draft Laporan Pendahuluan (Draft Inception
Report), yaitu menyusun program kerja berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang sudah ada antara lain jadwal
mobilisasi alat, personil dan sebagainya guna menunjang
kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu dalam
presentasi ini dibahas tentang rencana yang akan dilakukan
untuk menunjang pekerjaan pengawasan.
Presentasi Laporan Pendahuluan dilaksanakan pertengahan
bulan ke-1 (satu) dihadapan Direksi Pemberi Kerja dan
instansi yang terkait. Tanggapan dan saran yang berguna
harus dituangkan dalam Laporan Pendahuluan.
c. Diskusi Konsep Laporan Akhir
Kegiatan ini merupakan pemaparan Konsep Laporan Akhir
(Draft of Final Report). Presentasi hasil-hasil pelaksanaan
secara keseluruhan dan lengkap harus dilaksanakan di
hadapan Direksi dan Dinas/Instansi yang terkait. Presentasi

Konsep Laporan Akhir dilaksanakan pada pertengahan


bulan ke-8 (delapan). Tanggapan dan saran yang berguna
harus dituangkan dalam Laporan Akhir.
30. Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja

1. Dalam pelaksanaa n kegiatan jasa konsultansi, penyedia jasa


wajib menerapkan system manajemen K3 dengan menyusun
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K).
2. Keluaran yang dihasilkan dalam kegiatan jasa konsultansi
harus mencakup aspek-aspek K3.

SNVT PJSA Bengawan Solo,


PPK Sungai dan Pantai III

Danny Riyadi Tama, ST., M.Tech.


NIP. 19800813 200502 1 001

Anda mungkin juga menyukai