Anda di halaman 1dari 38

INTRODUCTION TO GEOLOGY

INDONESIA

Warna biru tua


negatif topografi
(dibawah laut/
samudra)
Warna biru mudamerah positif topografi
(Daratan/Benua)

TOPOGRAFI BUMI DARI DATA DIGITAL (GTOPO-30)

#1#1-SAPIIESAPIIE-2006

Ruang Lingkup dan Definisi

Geologi adalah ilmu (science)


yang mempelajari bumi

Geologi Fisik adalah bagian dari ilmu geologi yang


mempelajari materi dan proses pembentukannya
yang terjadi baik itu di permukaan maupun di dalam
bumi.

DEFINISI
Geologi merupakan bagian dari berbagai aspek lingkungan hidup
manusia. Berbagai proses dan aspek pembentukan masyarakat
memerlukan pengetahuan dasar geologi. Contohnya: Sumber daya
alam dan energi, pembangungan, lingkungan maupun bencana
alam.
Aplikasi baru dalam Ilmu Geologi Moderen
Mineralogi dan Kedokteran (Polusi lingkungan hidup seperti
asbes, merkuri dan peptisida.
Geologi lingkungan purba (GeoArkeologi)
Bencana gempa bumi dan bencana Gunung Berapi (telah
menelan korban lebih dari 100.000 jiwa selama 100
tahun terakhir).

Sejarah Ilmu Geologi


Catastrophism; sepanjang abad ke 17 dan 18 doktrin
katastrofisme sangat populer. Para penganutnya
percaya bahwa bentuk permukaan bumi dan segala
kehidupan diatasnya terbentuk dan musnah dalam
sesaat akibat suatu bencana (catastroph) besar.
Pegunungan, lembah dan bentuk lainnya, yang sekarang
dianggap terbentuk hanya dalam sesaat saja.

James Hutton, bapak geologi modern, seorang ahli fisika


Skotlandia, pada tahun 1795 menerbitkan bukunya :
Theory of the Earth. Dimana ia mencetuskan doktrinnya
Uniformitarianism.

KONSEP GEOLOGI MODERN


Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi
modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum
fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini
berlangsung juga pada masa lampau. Artinya, gayagaya dan proses-proses yang membentuk permukaan
bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung
sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal
sebagai :

The present is the key to the past.


Sejak itulah orang menyadari bahwa bumi selalu
berubah. Dengan demikian jelaslah bahwa geologi
sangat erat hubungannya dengan waktu.

PIRAMIDA ILMU GEOLOGI

Hubungan ilmu geologi dengan ilmu lainnya

THE EARTHS SYSTEM

Exploring Geology (Pipkin, et al., 2001)

BUMI DAN TATASURYA

#1#1-SAPIIESAPIIE-2006

JOVIAN VS. TERRESTRIAL PLANET

Matahari dikelilingi oleh 9 planet. 4 Planet yang terdekat (Merkuri, Venus, Bumi dan Mars)
dikelompokan sebagai Terrestrial planet. Sedangkan 5 lainnya (Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus dan Pluto) dikelompokan sebagai Jovian planet.
Dalam tatasurya kita terdapat dua jenis planet yaitu: Terrestial planet (earth like) umumnya
terdiri dari batuan dan berinti padat (metallic) dengan rapat masa ( ) = 3 g/cm3.
Jovian planet kebanyakan terdiri dari cairan dan gas dengan sedikit batuan, berinti padat dan
rapat masa ( ) = 0.7-1.3 g/cm3.

TERRESTRIAL PLANET
MERCURY, VENUS, EARTH, MARS

EARTH

MERCURY

MARS

VENUS

MARS
PERMUKAAN MARS

BUKTI KEHIDUPAN DI MARS?

PERMUKAAN MARS

BACTERIA?

ROVER
SUNGAI?

ASTEROID

JOVIAN PLANET

SATURN
JUPITER
URANUS
NEPTUNE

PLUTO

PERBANDINGAN FISIK PLANET DALAM TATASURYA

BUMI DAN SISTEM TATASURYA

1755 Immanuel Kant mengajukan hipotesa


untuk pembentukan tatasurya yang dikenal
dengan Nebular hypothesis
1796 Laplace mengajukan teori yang sama
dengan Kant
Teori Nebular (Laplace-Kant)
A. Kumpulan gas (nebula) yang berbentuk
hampir bundar berputar secara perlahan yang
kemudian berkontraksi.
B. Akibat kontraksi dan rotasi yang terus
menerus terbentuklah lingkaran tipis yang
pipih yang menyerupai disk yang berputar cepat
dengan benda-benda padat terkumpul ditengah.
C. Kontraksi terus berlangsung dan akhirnya
Proto-Sun terbentuk dengan benda-benda padat
tertinggal diluar membentuk cicin
D. Benda-benda padat yang ada dalam cicin
terkondensasi membentuk planet yang
sekarang yang berputar mengelilingi matahari.
Komposisi nebula : 99% gas (H, He), 1% debu
(Si, FeO, H2O)

BUMI DAN SISTEM TATASURYA

Tatasurya atau Solar System


terdiri dari Matahari dan planetplanet serta benda-2 lain yang
berputar mengitainya dengan
orbit tertentu.
Tatasurya terbentuk dari
awan/gas tipis yang terdiri dari
Hydrogen dan Helium berputar
secara perlahan kira-kira 4.5
billion years ago.

PROSES PEMBENTUKAN BUMI

THE DYNAMIC EARTH

STRUKTUR BUMI

PEMBAGIAN STRUKTUR BUMI BERDASARKAN SIFAT KIMIANYA

BUMI, UKURAN, STRUKTUR DAN KOMPOSISI

Jari-jari bumi = 6.370 km, Diameter 12,756 km,


keliling pada ekuator 40,075 km.
Batuan hanya menempati 1% dari volume bumi,
sehingga sebagian besar lapisan bumi harus
dipelajari secara tidak langsung dengan
mengunakan metoda Geofisika.
Gelombang seismik yang dihasilkan dari gempa
bumi besar maupun ledakan bom nuklir dapat
digunakan untuk mempelajari struktur dalam bumi.
Metoda seismik refleksi yaitu menganalisa
sebagian energi dari gelombang seismik yang
kembali kepermukaan bumi setelah dipantulkan
oleh lapisan batuan yang kemudian dicatat oleh
seismograph.
Metoda seismik refraksi yaitu mempejajari
pembelokan gelombang seismik ketika melewati
dua lapisan yang berbeda (densitas dan
kepadatan).

BATUAN, EROSI DAN DEFORMASI

GEMPA BUMI DAN GELOMBANG SEISMIK

GEMPA BUMI DAN GELOMBANG SEISMIK

PEJALARAN GELOMBANG SEISMIK

PEJALARAN GELOMBANG P

PEJALARAN GELOMBANG S

GEMPA BUMI DAN GELOMBANG SEISMIK


Body Wave (P and S)

Surface Wave (R and L)

SIFAT FISIK STRUKTUR BUMI

STRUKTUR BUMI DAN


PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK
P DAN S

Vp = (K + 4/3)/
Vs = /
K = modulus young, = rigidity, =density

MENENTUKAN STRUKTUR BUMI

Gelombang P mampu
melewati padat maupun
cairan
Gelombang S hanya
bisa melalui media
padat

Vp = (K + 4/3)/
Vs = /

K = modulus young,
= rigidity, =density

STRUKTUR BUMI DAN GELOMBANG SEISMIK


MENENTUKAN STRUKTUR BUMI DARI PERAMBATAN GELOMBANG SEISMIK

TIDAK ADA GELOMBANG S

Bidang Diskontinuitas
Perambatan Gelombang P

STRUKTUR BUMI DAN GELOMBANG SEISMIK


Perambatan gelombang seismik (P dan S)

LVZ

3 Diskontinuitas teramati dari perambatan gelombang S


Gelombang P dan S menurun kecepatannya pada zona LVZ
LVZ membatasi Lithosfir dan Astenosfir
Gelombang S tidak merambat pad inti luar (bersifat cair)

STRUKTUR BUMI
Secara kompoisisi dibagi menjadi: Inti, Selubung dan Kerak.
Berdasarkan sifat fisiknya: Lithosphere, Asthenosphere, Mesosphere

Gaya Gravitasi (g) dan Massa Bumi (Me)


Fg = GMem/Re2
mg = GMem/Re2
Me = gRe2/G
Me = Masa Bumi
Re = Radius Bumi
g = 9.81 m/s2
G = Konstanta Gravitasi
= 6.6720X10-11 m3/Kg.s

Me = Masa Bumi = 6.001x1024 Kg


Densitas rata2 bumi:

Densitas Rata2 Bumi = 5.5 g/cm3

Distribusi Temperature dan Tekanan Dalam Bumi

Hubungan linear antara P dan T : PV = nRT


P = gh
R = densitas batuan, g = konstanta gravitasi, h = kedalaman (km)

Distribusi Densitas Bumi

STRUKTUR BUMI

Bumi mempunyai struktur yang berlapis yang


terdiri dari Kerak, Mantel dan Inti.
Kerak atau Crust adalah bagian luar yang
dapat dibagi menjadi kerak benua dan
samudra.
Mantel atau selubung terdiri dari bagian atas
dan bagian bawah
Inti atau Core bagian luar bersifat cair
sedangkan inti bagian dalam bersifat padat.
Kerak dan mantel bagian atas membentuk
lithosfir yang bersifat brittle yang terletak
diatas asthenosfir yang bersifat plastis.
Dibawah asthenosphere adalah mantel bagian
bawah yang bersifat padat dan selanjutnya inti
bumi.
Lithosfir terdiri dari bagian yang bergerak dan
bersifat rigid yang dinamakan lempeng atau
plate. Lempeng-lempeng bergerak saling
berpisah, bertumbukan dan bergeser yang
menyebabkan kedinamikan bumi digambarkan
dalam teori Tektonik Lempeng.

TEKTONIK LEMPENG, DISTRIBUSI GEMPA BUMI DAN GUNUNG API

Indonesia secara umum didominasi oleh konvergensi lempeng yg menghasilkan banyak gunung api

Anda mungkin juga menyukai