POST TRANSLATIONAL MODIFICATION VDAC DAN HUBUNGANNYA DENGAN

PENYAKIT ALZHEIMER
Oleh: Iffa Aulia Hakim

Mitokondria merupakan salah satu organela sel yang berperan penting dalam
sel yakni sebagai tempat dihasilkannya energi. Mitokondria memiliki dua membran
yakni membran dalam dan luar yang membentuk enam domain yaitu membran
luar, inner boundary membrane, intermembrane space, membran krista, intracirstal
space, dan matriks. Pada membran luar mitokondria terdapat protein yang
membentuk channel yang strukturnya berbentuk -barrel contohnya Tom40,
Sam50, Mdm, dan VDAC. Pada mamalia, voltage-dependent anion channel (VDAC)
diekspresikan dalam 3 isoform dan VDAC1 merupakan yang terbanyak ditemukan
baik di membran mitokondria maupun di membran plasma. Voltage-dependent
anion channel (VDAC) ini dipercaya terlibat dalam berbagai fungsi sel. Dengan
membentuk pori, VDAC tidak hanya terlibat dalam metabolism dan pertukaran
energy antara sitosol dan mitokondria namun juga dalam pembentukan
permeabilitas transition pore dan beberapa fungsi lainnya. Dari penelitian yang
telah dilakukan diketahui VDAC mengalami modifikasi post-translasi yaitu
phosphorylation dan acetylation.
Struktur dan ekspresi VDAC
Voltage-dependent anion channel (VDAC) juga dikenal sebagai mitochondrial
porin ditemukan di membran luar mitokondria dari paramecium dan juga pada sel
mamalia termasuk manusia. Terdapat tiga isoform VDAC: VDAC 1 dan VDAC3
dilaporkan memiliki 9 exon dan VDAC2 memiliki 10 exon. Exon tambahan pada
VDAC2 dipercaya mengkode bagian regio 5-UTR. VDAC1 memiliki 2 splice variant
dan VDAC2 memiliki 1 splice variant (gambar 1). Di mamalia, VDAC1 merupakan
yang terbanyak ditemukan, diikuti oleh VDAC2 dan VDAC3. VDAC2 diekspresikan di
jantung, hepar, otot skelet, dan otak. VDAC1 juga diekspresikan namun dalam
jumlah kecil pada testis. VDAC3 diekspresikan di testis, hepar, ovarium, adrenal,
paru, limpa, dan otot ginjal.

Gambar 1. Struktur gen tiga isoform VDAC (Reddy, 2012)

Fungsi dan fisiologi dari VDAC