Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG
Kanker merupakan suatu penyakit sel yang ditandai dengan hilangnya
fungsi kontrol sel terhadap regulasi daur sel pada organisme multiseluler.
Penyebab penyakit ini diduga karena peningkatan industri, perubahan pola
makan maupun gaya hidup. Kanker juga merupakan penyakit yang paling
ditakuti karena disamping biaya pengobatan yang sangat mahal, penyakit ini
selalu mengakibatkan penderitaan bahkan kematian bagi orang yang
menderitanya.
Penyakit kanker dapat menyerang semua tingkatan sosial dalam
masyarakat dan semua umur. Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius
di Indonesia. Insidennya semakin meningkat. Di dunia, diperkirakan 7,6 juta
orang meninggal akibat kanker pada tahun 2005 (WHO,2005) dan 84 juta
orang akan meninggal hingga 10 tahun ke depan. Kanker merupakan
penyebab kematian no.6 di Indonesia (depkes,2003), dan diperkirakan
terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk per
tahunnya.
Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi angka kejadian kanker antara
lain faktor geografis (misal kanker serviks lebih banyak di negara asia), suku
bangsa, variasi genetik, jenis kelamin (misal kanker payudara lebih banyak
pada wanita), dan pengaruh lingkungan (makanan, pola hidup), padahal
sebenarnya banyak kematian akibat kanker dapat dihindari.

Menurut WHO, lebih dari 40% dari semua kanker dapat dicegah,
selebihnya dengan deteksi dini dan terapi yang tepat bahkan bisa
disembuhkan. Kalaupun dalam stadium lanjut penderitaan pasien dapat
dikurangi dengan perawatan dan pengobatan yang baik. Dari SUSENAS
(Sensus Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2004 diketahui sekitar 30%
masyarakat kita memilih mengobati diri sendiri dengan obat tradisional lokal
maupun impor. Karena kurangnya pengetahuan pasien kanker sering kali tidak
mengerti cara menilai efektif tidaknya suatu obat yang digunakan dan terbawa
iklan mengonsumsi obat selama berbulan-bulan tanpa evaluasi. Akibatnya
kebanyakan penderita akhirnya mencari bantuan ke dokter atau terapis ahli
lainnya sudah dalam stadium lanjut.
Disamping itu salah satu masalah yang mempersulit upaya pengobatan
penyakit kanker adalah kondisi sosial ekonomi sebagian besar masyarakat
yang masih kurang disertai dengan tingkat pendidikan dan faktor lingkungan
masyarakat yang kurang mendukung.
Deteksi dini penyakit kanker masih belum banyak dilakukan oleh sebagian
besar masyarakat Indonesia, karena selain ketidaktahuan, ketidakpedulian, dan
ketidakmampuan finansial, banyak masyarakat yang takut menghadapi
kenyataan.
1.2

RUMUSAN MASALAH
Bertolak dari latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut :


a) Definisi Kanker Prostat
b) Etiologi Penyakit Kanker Prostat

c) Gejala Penyakit Kanker Prostat


d) Epidemiologi Penyakit Kanker Prostat
e) Pencegahan / Penanggulangan Kanker Prostat
1.3

TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

a) Untuk mengetahui perkembangan Kanker Prostat


b) Untuk mengetahui siapa saja yang rentan terkena Kanker Prostat
c) Untuk mengetahui pencegahan Kanker Prostat

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

ANATOMI DAN FISIOLOGI KELENAJR PROSTAT

2.1.1

ANATOMI PROSTAT
Prostat adalah kelenjar seks pria yang terletak di bawah kandung kemih

dan mengelilingi saluran kencing (uretra). Ukuran organ ini sebesar biji kemiri
dengan diamater empat sentimeter. Semakin bertambah usia, ukuran prostat akan

semakin membesar. Pada pria usia 25-30 tahun prostat mencapai berat maksimal,
sekitar 25 gram. Prostat berfungsi mengeluarkan campuran cairan dan enzim yang
diperlukan oleh sperma agar tetap sehat. Ketika pria mencapai usia pubertas,
kelenjar prostat mulai membuat cairan mani. Dan, seiring dengan bertambahnya
usia, pria dapat mengalami gangguan prostat diantaranya adalah pembesaran
prostat jinak, peradangan prostat, dan kanker prostat.
Kelenjar prostate dapat didefinisikan juga suatu kelenjar fibro muscular
yang melingkar Bledder neck dan bagian proksimal uretra. Berat kelenjar prostat
pada orang dewasa kira-kira 20 gram dengan ukuran rata-rata : panjang 3,4 cm,
lebar 4,4 cm, tebal 2,6 cm. Secara embriologis terdiri dari 5 lobus yaitu lobus
medius 1 buah, lobus anterior 1 buah, lobus posterior 1 buah, lobus lateral 2 buah.
Selama perkembangannya lobus medius, lobus anterior dan lobus posterior akan
menjadi satu disebut lobus medius. Pada penampang lobus medius kadang-kadang
tidak tampak karena terlalu kecil dan lobus ini tampak homogen berwarna abuabu, dengan kista kecil berisi cairan seperti susu, kista ini disebut kelenjar prostat.
Para ilmuwan belum tahu semua fungsi prostat. Namun sebagai bagian
dari sistem reproduksi laki-laki, salah satu peran utamanya adalah menekan cairan
keputihan (semen) ke dalam uretra (saluran kencing) sebagai air mani selama
klimaks seksual dan cairan prostat, yang membantu membuat air mani, energi
sperma, merupakan bagian terbesar dari volume ejakulasi dan membuat saluran
vagina menjadi kurang asam. Jaringan penyangga prostat di bagian depan adalah
ligamentum puboprostatikum dan di sebelah inferior oleh diafragma urogenital.
Prostat di bagian belakang ditembus duktus ejakulotorius yang berjalan oblique

sampai menembus veromontanum pada dasar uretra pars prostatika, tepat


diproksimal dari sfinkter uretra eksterna.
Pada potongan melintang uretra pada posterior kelenjar prostat terdiri dari:
a. Kapsul anatomis.
Jaringan stroma yang terdiri dari jaringan fibrosa dan jaringan muskuler.
Jaringan kelenjar yang terbagi atas 3 kelompok bagian :
1. Bagian luar disebut kelenjar sebenarnya.
2. Bagian tengah disebut kelenjar sub mukosal, lapisan ini disebut juga
sebagai adenomatus zone.
3. Di sekitar uretra disebut periuretral gland. Saluran keluar dari ketiga
kelenjar tersebut bersama dengan saluran dari vesika seminalis bersatu
membentuk duktus ejakulatoris komunis yang bermuara ke dalam uretra.
Menurut Mc Neal, prostat dibagi atas : zona perifer, zona sentral, zona
transisional, segmen anterior dan zona spingter preprostat. Prostat normal
terdiri dari 50 lobulus kelenjar. Duktus kelenjar-kelenjar prostat ini lebih
kurang 20 buah, secara terpisah bermuara pada uretra prostatika, dibagian
lateral verumontanum, kelenjar-kelenjar ini dilapisi oleh selaput epitel
torak dan bagian basal terdapat sel-sel kuboid
Dasar dari prostat terletak pada leher kandung kemih dan bagian
apeks pada diafragma urogenital. Fascia Denonvillier merupakan suatu
jaringan ikat tipis yang memisahkan prostat dan vesikel seminal dari
rektum posterior. Serabut-serabut otot skeletal dari diafragma urogenital
meluas ke bagian apeks prostat sampai bagian anterior midprostat.

Keterangan :

Urinary bladder = Kandung kemih

Seminal vesicle = Vesikula seminalis

Prostate = Prostat

Opening of ejaculatory duct = muara duktus ejakulatorius

Urogenital diaphragm = diafragma urogenital

Bulbourethtral (Copwers) gland = kelenjar bulborethral

Rectovesical(Denonvilliers) fascia = lapisan Denonvilliers

2.1.2

FISIOLOGI PROSTAT
Pada laki-laki remaja prostat belum teraba pada colok dubur, sedangkan

pada orang dewasa sedikit teraba dan pada orang tua biasanya mudah teraba.
Sedangkan pada penampang tonjolan pada proses hiperplasi prostat, jaringan
prostat masih baik. Pertambahan unsur kelenjar menghasilkan warna kuning
kemerahan, konsisitensi lunak dan berbatas jelas dengan jaringan prostat yang
terdesak berwarna putih ke abu-abuan dan padat. Apabila tonjolan itu ditekan,
keluar cairan seperti susu. Apabila jaringan fibromuskuler yang bertambah
tonjolan berwarna abu-abu padat dan tidak mengeluarkan cairan sehingga batas
tidak jelas. Tonjolan ini dapat menekan uretra dari lateral sehingga lumen uretra
menyerupai celah. Terkadang juga penonjolan ini dapat menutupi lumen uretra,
tetapi fibrosis jaringan kelenjar yang berangsur-angsur mendesak prostat dan
kontraksi dari vesika yang dapat mengakibatkan peradangan.
2.2

EMBRIOLOGI DAN PERKEMBANGAN PROSTAT


Selama kehamilan bulan ketiga, kelenjar prostat berkembang dari

invaginasi epithelial dari sinus urogenital posterior di bawah pengaruh mesenkim.


Pembentukan normal dari kelenjar prostat membutuhkan pengaruh 5dihydrotestosteron yang disintesa dari testosteron fetal oleh 5-reduktase. Enzim
ini dijumpai pada sinus urogenital dan genitalia ekternal. Konsekuensinya,
defisiensi 5-reduktase akan menyebabkan prostat yang mengecil atau sama
sekali tidak ada, walaupun epididimis, vasa deferentia dan vesikel seminal tetap
normal.

Selama masa prepubertas, terjadi perubahan prostat menuju fenotipe dewasa.


Kelenjar membesar secara kontinu mencapai berat sekitar 20 gram pada usia 2530 tahun.
2.3

PERSARAFAN PROSTAT NORMAL


Prostat merupakan organ yang mendapat persarafan yang luar biasa. Dua

bundel neurovaskular terdapat pada posterolateral kelenjar dan membentuk


pedicle superior dan inferior pada masing-masing sisi. Saraf-saraf ini penting
untuk pengaturan fisiologi, morfologi dan pematangan kelenjar. Prostat mendapat
inervasi saraf simpatetik dan parasimpatetik dari saraf hipogastrik dan pelvis.
Saraf ini penting untuk fungsi ereksi, sehingga mendapat perhatian khusus pada
operasi kanker prostat.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1

PENGERTIAN KANKER PROSTAT


Kanker merupakan suatu penyakit akibat adanya pertumbuhan yang

abnormal dari sel-sel jaringan tubuh yang dapat melakukan invasi ke jaringanjaringan normal atau menyebar ke organ-organ yang jauh. Definisi yang paling
sederhana yang dapat diberikan untuk kanker adalah pertumbuhan sel-sel yang
kehilangan pengendaliannya. Kanker prostat adalah penyakit kanker yang
menyerang kelenjar prostat, dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara

abnormal dan tidak terkendali sehingga mendesak dan merusak jaringan


sekitarnya bahkan dapat mengakibatkan kematian pada kanker yang telah berada
pada stadium lanjut/parah. Kanker prostat yang terlokalisasi dapat disembuhkan
oleh terapi operasi atau radiasi namun kanker prostat lanjut belum dapat
disembuhkan.
3.2

EPIDEMIOLOGI
Kanker prostat merupakan jenis kanker yang paling umum di kalangan

lelaki dan menduduki tempat sebagai penyebab kematian kedua setelah kanker
paru di Amerika Serikat. Pada tahun 2003 The American Cancer Society
memperkirakan terjadinya 220.900 kasus baru kanker prostat dan 28.900 pria mati
karenanya. Data dari 13 Fakultas Kedokteran Negeri di Indonesia menunjukkan
kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit keganasan tersering pada pria. Di
Subbagian Urologi, bagian bedah FKUI/RSCM, selama periode 1995-1998
ditemukan rata-rata 17 kasus pertahun dan menduduki peringkat kedua setelah
kanker buli-buli (kandung kemih) (Unhas., 2008). Saat ini kecenderungan angka
prevalensi kanker prostat terus meningkat. Kanker prostat telah menjadi penyebab
kematian akibat kanker yang ketiga pada pria setelah kanker paru dan kanker usus
besar dan merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria di atas
usia 74 tahun.
Sebuah studi bahkan menyebutkan bahwa prevalensi kanker prostat di
Indonesia adalah 11 per 100.000 penduduk. Kejadian kanker prostat di seluruh
dunia saat ini terus mengalami peningkatan. Di Asia, negara Jepang dan Korea

mencatat peningkatan sebesar 2,5-5 kali lipat. Sementara di Indonesia sendiri, data
dari rumah sakit besar di Jakarta, yaitu RSCM dan RS Dharmais menunjukkan
kenaikan jumlah penderita penyakit ini hampir tiga kali lipat dalam 10 tahun
terakhir, dikatakan Prof.dr.Rainy Umbas, PhD, SpU, spesialis bedah urologi.
Hasil studi yang sama di tahun 2012 tentang kanker prostat di Indonesia
menemukan bahwa 58,8% penderita kanker prostat datang memeriksakan diri ke
dokter pada saat kanker tersebut sudah memasuki stadium lanjut.
3.3

PATOFISIOLOGI KANKER PROSTAT


Prostat normal terdiri dari sel sekrotori asinar yang berubah ketika diinvasi
oleh kanker. Tipe sel patologi utama adalah adenokarsinoma (lebih dari
95% kasus).
Kanker prostat dapat dibagi berdasar tingkatan. Tumor yang berdiferensi
dengan baik tumbuh secara perlahan, sedangkan tumor yang berdiferensi
dengan tidak baik tumbuh cepat dan memiliki progonis yang tidak baik.
Penyebaran metastatik dapat muncul perluasan lokal, pengosongan
limfatik, atau diseminasi hematogen. Metastase rangka dari penyebaran
hematogen merupakan tempat yang paling umum untuk penyebaran jauh.
Paru-paru, hati, otak, dan kelenjar adrenal merupakan tempat yang paling
umum dari keterlibatan viseral, namun organ-organ ini biasanya tidak
terlibat pada tahap awal.

10

Gambar 2 :

Pertumbuhan Kanker

prostat
Grade 1 : Jaringan kanker terlihat seperti jaringan prostat normal.

Grade 2 hingga 3 : Beberapa sel tampak seperti sel normal, namun


beberapa tidak terlihat normal. Terdapat perbedaan yang sangat jelas
antara sel normal dan tidak normal.
Grade 4 : kanker dan pola pertumbuhannya tampak sangat tidak normal.

Karena kanker prostat sering memiliki area dengan nilai yang berbeda,
sebuah nilai ditentukan untuk 2 area di mana terdapat paling banyak sel kanker.
Kedua nilai tersebut kemudian dijumlahkan untuk memperoleh nilai Gleason
dengan skala antara 2 dan 10. Nilai Gleason kurang dari 6 mengindikasikan

11

kanker yang tidak ganas. Sementara nilai 7 ke atas mengindikasikan kanker yang
sangat agresif yang dapat tumbuh dan menyebar dengan cepat.
3.4

GEJALA KANKER PROSTAT


Pada kebanyakan kasus, tidak ada gejala yang terlihat, dan dipercaya

bahwa sebanyak 80% pria yang mencapai usia 80 tahun terkena kanker prostat.
Karena dalam kebanyakan kasus, kanker tumbuh lambat, umunya mereka
meninggal akibat sebab lain atau usia lanjut tanpa menyadari bahwa mereka
terkena kanker. Setelah kanker berkembang, baru muncul gejala tetapi tidak khas.
Gejala yang muncul menyerupai gejala BPH (Benign Prostatic Hyperplasia), yaitu
penyakit pembesaran prostat jinak yang sering dijumpai pada pria lanjut usia.
Akibatnya, kedua penyakit ini sulit dibedakan sehingga diperlukan pemeriksaan
yang dapat mendeteksi dini sekaligus membedakan antara kanker prostat dan
BPH.
Berikut ini beberapa gejala yang sering ditemui pada penderita kanker
prostat.
1. Sering ingin buang air kecil, terutama pada malam hari.
2. Kesulitan untuk memulai buang air kecil atau menahan air seni.
3. Aliran air seni lemah atau terganggu.
4. Perasaan nyeri atau terbakar saat buang air kecil.
5. Adanya darah pada air seni atau air mani.

12

6. Sering nyeri atau kaku pada punggung bawah, pinggul, atau paha atas.
7. Gejala

biasanya

muncul

ketika

tumor

penyebabkan

obstruksi

(penyumbatan) kemih di leher kandung kemih atau uretra. Tanda dan


gejalanya adalah :
a.
b.
c.
d.
e.

Sering BAK terutama pada malam hari


Kesulitan dalam memulai dan menghentikan aliran kemih
Nyeri buang air kecil
lemah atau terganggu aliran urin (retensi urin)
Perasaan tidak lampias ketika berkemih. Biasanya keluhan ini juga ditemui

8.
a.
b.
c.
d.
9.

pada pembesaran prostat jinak atau infeksi prostat.


Tanda dan gejala saat mencapai stadium lanjut yaitu
Adanya darah dalam urine
Sakit saat ejakulasi
Rasa terbakar atau nyeri buang air kecil
Disfungsi ereksi.
Jika kanker prostat telah menyebar ke kelenjar getah bening yang terletak
di panggul, dapat menyebabkan rasa sakit atau kekakuan pada punggung

bawah, pinggul atau paha atas dan tidak nyaman di daerah panggul.
10. Fungsi kandung kemih atas akan rusak.
11. Sering mengalami infeksi kemih berulang.
12. Kanker prostat lanjut yang telah menyebar ke tulang dapat menyebabkan
nyeri tulang, terutama di pinggul dan tulang belakang, patah tulang,
melemahnya tulang dan kompresi tulang belakang.
3.5

MANIFESTASI KLINIS
1. Keluhan pada saluran kemih bagian bawah :
A. Obstruksi :
1) Hesistensi (harus menggunakan waktu lama bila mau miksi)
2) Pancaran waktu miksi lemah
3) Intermitten (miksi terputus)
4) Miksi tidak puas
5) Distensi abdomen
6) Volume urine menurun dan harus mengejan saat berkemih.
B. Iritasi : frekuensi sering, nokturia, disuria.

13

2. Gejala pada saluran kemih bagian atas : Nyeri pinggang, demam (infeksi),
hidronefrosis.
3. Gejala di luar saluran kemih :
Keluhan pada penyakit hernia/hemoroid sering mengikuti penyakit
hipertropi prostat. Timbulnya kedua penyakit ini karena sering mengejan
pada saat miksi sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intra
abdominal.
3.6
PENYABAB DAN FAKTOR RESIKO KANKER PROSTAT
3.6.1 PENYEBAB KANKER PROSTAT
Penyebab kanker prostat belum diketahui dengan pasti, tetapi ada beberapa
hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat,
diantaranya faktor usia dan riwayat keluarga. Faktor hormonal, diet tinggi
lemak, dan toksin juga disebut-sebut sebagai faktor risiko kanker prostat
walaupun kaitannya belum jelas.
3.6.2

FAKTOR RESIKO
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat

adalah usia, ras, riwayat keluarga (faktor keturunan), hormon, dan pola makan.
Risiko menderita kanker prostat ditemukan meningkat pada pria kulit putih
dengan usia > 50 tahun atau pria kulit hitam dengan usia > 40 tahun. Etnis kulit
hitam memiliki risiko kanker prostat 1.6x lebih tinggi daripada pria kulit putih.
Pria yang memiliki keluarga laki-laki penderita kanker prostat (saudara, ayah,
kakek) memiliki risiko yang lebih tinggi menderita penyakit tersebut
dibandingkan dengan pria yang tidak punya riwayat keluarga. Faktor lainnya yang
diduga dapat menyebabkan kanker prostat adalah perubahan hormon testosteron

14

dan pola makan yang terlalu banyak mengkonsumsi lemak. Menurut penelitian
lainnya, agen kimia seperti Cadmium juga ditemukan pada perkembangan kanker
prostat.
3.7
DIAGNOSA
3.7.1 TES SKRINING UNTUK PENDETEKSIAN DINI
Digital Rectal Examination (DRE) - prosedur ini dilakukan oleh dokter
dengan menggunakan jari yang disarungkan untuk memeriksa bagian
rektum. Dokter akan dapat merasakan gumpalan atau pertumbuhan dari
kanker prostat.
Tes Prostate-Specific Antigen (PSA) Test Tes ini merupakan tes awal
paling umum dilakukan untuk mendeteksi kanker prostat. Yang dilakukan
dalam tes ini adalah memeriksa kadar PSA yaitu protein yang diproduksi
oleh sel-sel kelenjar prostat dalam darah. Semakin tinggi kadarnya,
semakin besar kemungkinan terdapatnya kanker, walaupun faktor-faktor
lain dapat menyebabkan naiknya kandungan PSA.
3.7.2 TES UNTUK MENDIAGNOSA KANKER PROSTAT
Biopsi Prostat - bila terjadi dugaan kanker prostat, prosedur yang
dilakukan adalah biopsi yang mengangkat jaringan sampel untuk
diperiksakan. Bilamana hasilnya ternyata positif, maka dibutuhkan scan
tulang atau scan menggunakan komputer dilakukan pada daerah panggul
untuk memastikan seberapa jauh kanker telah menyebar.
Ultrasound Trans-rektal Prosedur ini menggunakan gelombang suara
untuk memperoleh visualisasi kelenjar prostat. Prosedur ini paling sering
digunakan bersamaan dengan prosedur biopsi untuk memandu jarum
menuju kelenjar prostat dimana diduga terdapat tumor.

15

3.7.3 TES SESUDAH KANKER DIDIAGNOSA


PSA Levels Saat kanker positif terdiagnosa, tingkat PSA dapat
membantu memastikan penyebarannya. Bila tingkat PSA dibawah
20ng/ml, maka kemungkinan besar kanker belum menyebar ke organ
tubuh lain. Tingkat PSA lebih dari 40ng/ml merupakan indikasi kuat
bahwa kanker telah menyebar ke bagian tubuh lain.
Tes Metastasis Bila biopsi telah mengindikasikan adanya kanker, tes
lain harus dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kanker telah
menyebar. Scan tulang dan x-rays dapat memastikan apakah kanker telah
menyebar hingga ke tulang. Scan CT atau MRI lebih lanjut dapat mencari
lokasi kanker secara tepat.

3.8

SASARAN TERAPI
Pasien dapat beraktivitas secara normal, dapat mengurangi nyeri saat
buang air kecil.
Mengurangi kesulitan untuk memulai buang air kecil atau menahan air
seni.

Mengurangi infeksi kemih berulang


Menjaga fungsi kelenjar prostat
Mengurangi pembengkakkan pada kelenjar prostat
3.9 TERAPI
3.9.1 NON FARMAKOLOGI
WW (Watchful Waiting) atau Symptom-Guided Treatment
adalah langkah pertama yang dilakukan dengan memantau perkembangan
penyakit
Active Surveillance

16

Keputusan untuk tidak melakukan terapi terhadap pasien Sebagai


pengganti,

dilakukan

pengawasan

yang

teliti

terhadap

perkembangan/pertumbuhan jaringan prostat abnormal pasien. Tujuan:


untuk menghindari terapi berlebihan pada pasien dengan resiko kanker
prostat rendah.
Radical Prostatectomy adalah operasi pengangkatan kelenjar prostat
Terdapat beberapa metode :
Radical retropubic prostatectomy (membuat irisan pada bagian
abdomen)
Radical perineal prostatectomy (pada bagian perineum-area antara
skrotum dan anus)
Laparoscopic radical prostatectomy (dibuat irisan kecil dan
dimasukkan teleskop khusus dan instrumen)
Robot-assisted laparoscopic radical prostatectomy (menghasilkan
operasi dan presisi tinggi)
Pelvic lymph node dissection (untuk menentukan apakah kanker
prostat sudah menyebar ke kelenjar getah bening, hanya pria dengan
resiko menengah sampai tinggi dari metastasis)
Terapi Radiasi
Dengan menggunakan sinar berenergi tinggi yang diarahkan untuk
membunuh sel-sel kanker. Prosedur ini dapat digunakan saat kanker hanya
setempat saja.
ALGORITMA PENGOBATAN TERAPI NON FARMAKOLOGI

17

3.9.2

TERAPI FARMAKOLOGI

1. TERAPI HORMONAL Antiandrogen


Monoterapi dengan flutamid, bikalutamid, dan nilutamid sudah tidak
direkomendasikan

lagi

sehubung

dengan

penurunan

keselamatan

dibandingkan pasien yang ditangani dengan terapi agonis LHRH atau


orkiektomi (nilutamid). Antiandrogen diindikasikan untuk kanker prostat
lanjut jika dikombinasikan dengan agonis LHRH (flutamid dan
bikatulamid) atau orkiektomi (nilutamid). Dalam kobinasi, antiandrogen
mengurangi panas yang diinduksi agonis LHRH
Efek samping dari antiandrogen adalah ginekomastia, hot flushes,
gangguan GI, abnormalitas uji fungsi hati, dan kelembutan payudara.
Gangguan GI terdiri dari diare untuk flutamid dan bikatulamid dan mual

18

atau konstipasi untuk nilutamid. Flutamid juga diasosiasikan dengan


methemoglobinemia

sedangkan

nilutamid

menyebabkan

gangguan

pengelihatan (gangguan adaptasi gelap), intoleransi alcohol, dan


pnuemonitis interstisial.
Agonis Luteinizing Hormone-Releasing Hormone
Agonis LHRH menyediakan nilai respon kira-kira 80% hal ini mirip
dengan orkiektomi, dan memiliki keuntungan bersifat reversible.
Tidak dapat diuji komparatif dari agonis LHRH, sehingga pilihan agonis
LHRH biasanya tergantung harga dan pada preferensi pasien dan dokter.
Leuprolid asetat diberikan per hari. Depot leuprolid dan implant goserelin
asetat dapat diberikan per bulan, atau tiap 12 atau 16 minggu.
Efek samping paling umum dari agonis LHRH adalah penyakit memburuk
selama seminggu pertama terapi (contohnya peningkatan nyeri tulang,
gejala urinari, bat flushes, impotensi erektil, penurunan libido, dan reaksi
silus injeksi).
3.10 KEMOTERAPI
Dosetaksel. 75 mg/m2 tiap 3 minggu, dikombinasikan dengan prednisone,
5 mg dua kali sehari telah menunjukkan untuk memperlama keselamatan
pada kanker prostat metastatic yang tidak berespon. Efek samping yang
paling umum adalah mual, alopesia, dan mielosuppresi. Dosetaksel dapat
menyebabkan retensi cairan dan neuropati peripheral.
Kombinasi ekstramustin 280 mg secara oral tiga kali sehari pada hari 1
hingga 5 dan dosetaksel 60 mg/m2 pada hari kedua dari siklus 21 hari juga
memperbaiki keselamatan pada kanker prostat metastatic yang tidak
berespon.
3.11 MONOGRAFI OBAT
A. FINASTERID

19

Sediaan beredar : Finasterid (generik) tablet 5 mg, finampi (Marin


Pharmaceutical Inds) tablet 5 mg, Finpro (Interbat) tablet salut selaput 5
mg, Uriprost (Kimia Farma) tablet salut selaput 5 mg, Reprosit (Hansen)
tablet salut selaput 5 mg,
Interaksi obat : uji lab, kadar serum PSA menurun kira-kira pada 50%
pasien dengan hiperplasi jinak prostatic yang ditangani dengan finasterid.
B. LEUPROLID ASETAT
Interaksi obat : uji lab, karena leuprolid menekan system pituitary
gonadal, uji diagnostic fungsi pituitary gonadtropikdan gonadal ketika
penanganan dan hingga 12 minggu setelah pemberhentian depot leuprolid
atau implant dapat menyesatkan.
C. GOSERELIN ASETAT
Sediaan beredar : Zoladex (Astra Zaneca) cairan injeksi 3,6 mg/depot,
10,8 mg/depot.
Interaksi obat : uji lab, administrasi goserelin pada dosis terapeutik
menyebabkan supresi pada system puitutari gonadal. Karena supresi ini,
tes diagnostic fungsi pituitary-gonadotropik dan gonadal yang dilakukan
ketika penanganan dan hingga permulaan menstruasi dapat menunjukkan
hasil yang menyesatkan. Fungsi normal biasanya kembali dalam 12
minggu setelah penanganan dihentikan.
D. FLUTAMID
Sediaan beredar : flutamide (generic) Tablet 250 mg. Flutaplex
(Pharmachemie/Chombipar) Tablet 250 mg.
Interaksi obat : warfarin : peningkatan waktu paruh protrombin telah
diketahui pada pasien yang menerima terapi warfarin jangka panjangg
stelah flutamid diinasiasi. Oleh karena itu pemantauan waktu protrombin
secara ketat direkomendasikan dan penyesuaian dosis antikoagulan
mungkin diperlukan ketika flutamid diberikan bersama warfarin.

20

E. BIKALUTAMID
Sediaan beredar : Casodex (AstraZeneca) tablet salut selaput 50 mg, 150
mg.
Interaksi obat : Antikoagulan, bikalutamid in vitro dapat menggantikan
antikoagulan kumarin (seperti warfarin), dari tempat peningkatan protein
mereka. Direkomendasikan jika bikatulamid dimulai pada pasien yang
sudah menerima antikoagulan kumarin. Pemantauan waktu protrombin
secara ketat dan penyesuaian dosis antikoagulan diperlukan.
F. NILUTAMID
Interaksi obat : in vitro, nilutamid telah menunjukkan inhibisi isoenzim
sitokrom P450 hati dan dapat menurunkan metabolisme senyawa yang
membutuhkan system ini. Obat dengan batasan terapeutik yang rendah,
seperti antagonis vitamin K, fenitoin, dan teofilin dapat memiliki eliminasi
yang ditunda dan meningkatkan waktu paruh serum.
G. ASAM ZOLEDRONAT
Sediaan beredar : aclast Solution for Infusion (Novartis Biocemie) infuse
5 mg/100 Ml (K).
H. STRONTIUM
Sediaan beredar : Protos (Parvico Bersaudara, Servier) Granul suspense
oral 2 g.
I. SAMARIUK-153 LEKSIDRONAM
Interaksi obat : kemoterapi, potensi toksisitas aditif sumsum tulang dari
samarium dengan kemoterapi atau radiasi external beam belum pernah
dipelajari. Jangan memberikan samarium bersamaan dengan kemoterapi
ata terapi radiasi kecuali external beam kecuali manfaat melebihi resiko.
Jangan memberikan samarium setelah salah satu penanganan tersebut
hingga terdapat waktu yang cukup untuk pemulihan sumsum tulang.

21

J. DOSETAKSEL
Sediaan beredar : Braxel (Kalbe Farma) Cairan injeksi 20 mg/vial, 80
mg/vial
Interaksi obat : Sistem CYPP450: Studi In vitro telah menunjukkan
bahwa metabolisme dosetaksel mungkin dapat dirubah oleh pemberiaan
bersamaan dengan senyawa yang menginduksi, menginhibisi, atau
dimetabolisme oleh sitokrom P450 3A4, seperti siklosporin, ketokenazol,
eritromisin, dan troleandomisin. Hati-hati penggunaan obat-obatan
tersebut ketika menangani pasien yang diberi dosetaksel, Karena terdapat
potensi interaksi yang signifikan. Berdasarkan temuan in vitro, tampaknya
inhibitor dan/atau substrat CYP3A4 dapat mengarah kepada peningkatan
substansial dari konsentrasi darah dosetaksel.
K. PRESDNISON
Sediaan beredar : Prednison (generic) Kaptab 5 mg, Tablet 5 mg (K)
Dellacorta (Darya Varia) Tablet 5 mg (K), Eltazon (Ifars) Kaptabs 5 mg
(K), Etacortin (Errita Pharma) Kaptabs 5 mg (K),Erlaniso (Erela) Tablet 5
mg (K)
3.12 EVALUASI HASIL TERAPI
Untuk terapi kuratif definitive, parameter objektif untuk memantau
termasuk ukuran tumor primer, keterlibatan nodus limfa, dan penanda
tumor, seperti ASP, Kadar ASP diperiksa tiap 6 bulan pada 5 tahun pertam,
kemudian tiap tahun.
Dengan penyakit metastatic, keuntungan klinis dapat didokumentasikan
dengan mengevaluasi status penampilan, berat, kualitas hidup, persyaratan
analgesik, dan ASP atau PDR pasa interval 3 bulan.

22

Pasein sebaiknya dipantau untuk kejadian efek samping yang berhubungan


dengan penanganan, terutama kejadian yang berespon terhadap interfensi.
3.13 PENGOBATAN ALAMI
10 cara alami mencegah kanker prostat, dari menggunakan kebiasaan sehat
sehari-hari sampai menggunakan pengobatan homeopati yang manjur:
1. Minum air putih 8 sampai 12 gelas setiap hari. Air putih membantu
tubuhmemperlancar pembuangan air kecil (urination) sehingga saluran
kemihtetap bersih.

2. Minum jus delima sebagai asupan tambahan harian, Selain dapatmencegah,


jus delima juga dapat menyembuhkan kanker prostat. Minum 80z jus delima
setiap hari dapat menurunkan tingkat PSA pria penderitakanker prostat.

3. Lakukan diet sehat kanker prostat. Hindari mengkonsumsi daging merah,dari


penelitian diketahui bahwa ada korelasi yang kuat antara konsumsidaging
merah dengan kanker prostat. Kons umsilah makanan sereal sepertigandum,
oat dan dedak untuk mempertahankan asupan protein yang berkualitas di
dalam tubuh.

4. Makan banyak sayuran seperti brokoli, kubis brussel, kol, dan kembangkol.
Jenis buah-buahan tertentu dapat menurunkan resiko kanker prostatseperti
apel, buah beri, melon dan semangka yang mengandung banyak fruktosa yang
merupakan makanan pencegah kanker prostat. Tomat jugaterbukti dapat

23

menyembuhkan gangguan-gangguan pada prostat karenamengandung zat


lycopene yang dapat mencegah kanker prostat danmengecilkan ukuran tumor
prostat.

5. Tingkatkan asupan zinc Anda. Kelenjar prostat menggunakan seng


lebih banyak daripada bagian tubuh lainnya. Seng mengubah metabolisme
xivhormon

steroid,

sehingga

mengurangi

pembesaran

prostat.

Konsumsilahminyak gandum dan biji labu kaya yang kaya mineral seng.

6. Perbanyak konsumsi vitamin yang dapat menyehatkan prostat sepertivitamin


D dan vitamin E yang merupakan antioksidan yang dapatmenghambat
pertumbuhan kanker.

7. Konsumsilah makanan pelindung prostat dalam diet anda seperti kedelaidan


bawang putih. Kedelai mengandung genisten yang diyakini dapatmenghambat
pertumbuhan kanker. Bawang putih memiliki senyawa yangmengandung
sulfur yang membantu melawan kanker.

8. Cobalah produk-produk herbal seperti palmetto, pygeum, cernilton,


danSengat

Jelatang.

denganmenghambat

Palmetto
DHT

dan

mengurangi
membantu

pembesaran

prostat

menghilangkan

kanker

denganmenurunkan tingkat estrogen. Pygeum, yang diperoleh dari kulit


pohon,mengandung

bahan

kimia

24

yang

juga

dapat

menghambat

pembesaran prostat. Cernilton terbuat dari serbuk sari gandum dan berhasil
mengobati peradangan prostat. Sengat Jelatang adalah obat tradisional
yangmengurangi pembesaran non-kanker prostat.

9. Pengobatan homeopati disebut-sebut banyak yang berhasil mencegah kanker


prostat. Tidak seperti terapi nutrisi lainnya, homeopatimenggunakan zat-zat
(dalam dosis rendah) yang menyebabkan gejala penyakit dalam tubuh untuk
membantu menyembuhkan penyakit dengangejala-gejala yang sama yang
ditemukan pada pasien. Obat homeopatiuntuk gangguan prostat adalah
Clematis, Chimaphilla Umbellata, Apis,Pulsatilla, Selenium, Staphysagria,
Baryta carb, Kalibic, dan Causticum.

10. Cari tahu apakah ada dokter atau praktisi terapi alternatif di daerah Andayang
menggunakan terapi medan magnet. Dalam beberapa kasusditemukan bahwa
duduk di medan magnet beberapa jam sehari dapatmenghambat pertumbuhan
tumor. Jika Anda sudah mengidap kanker prostat maka pengobatan ini bisa
anda coba sebab tidak berbahaya bagi tubuh

BAB IV
PENUTUP
4.1

KESIMPULAN

25

Kanker prostat berkembang di prostat seorang pria,kelenjar kenari


berukuran tepat di bawah kandung kemih yang menghasilkan beberapa cairan
dalam air mani. Ini adalah kanker paling umum pada pria setelah kanker kulit.
Kanker prostat sering tumbuh sangat lambat dan tidak dapat menyebabkan
kerusakan signifikan. Tetapi beberapa jenis lebih agresif dan dapat menyebar
dengan cepat tanpa pengobatan. Menjadi lebih tua adalah faktor resiko terbesar
untuk kanker prostat, terutama setelah usia 50. Setelah 70, studi menunjukkan
bahwa kebanyakan pria memiliki beberapa bentuk kanker prostat, meskipun
mungkin tidak ada gejala luar. Riwayat keluarga meningkatkan resiko pria:
memiliki ayah atau saudara dengan kanker prostat menggandakan resiko. AfrikaAmerika beradapada resiko tinggi dan memiliki tingkat tertinggi kanker prostat di
dunia.

4.2.

SARAN
1. Untuk lebih memahami meteri ini, golongan yang termasuk di dalamnya
dan manfaatnya, perlu dilakukan pembelajaran lanjutan tentang materi
kanker prostat ini.
2. Pembaca sebaiknya menambah referensi berupa buku-buku yang relevan,
jurnal penelitian, gambar, atau referensi lain dari inter

26

Anda mungkin juga menyukai