3 - Jurnal 1-Uj8updp
3 - Jurnal 1-Uj8updp
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pada
umumnya
kapal-kapal
mempunyai penggerak atau pendorong
(propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil
saja kapal yang tidak mempunyai
penggerak sendiri, salah satu diantaranya
adalah kapal tongkang. Propulsion yang
yang paling populer dipakai adalah
baling-baling (propeller), ada yang
memakai baling-baling tunggal (single
propeller), ada juga dengan baling-baling
ganda (twin propeller). Putaran dan daya
dorong baling-baling terhadap kapal,
diperoleh dari mesin penggerak utama,
seperti turbin, mesin diesel dan lainnya.
Pilihan mesin penggerak utama kapal
lebih banyak kepada mesin diesel, dengan
23
24
Kelangsungan
dan
keberhasilan
operasi suatu kapal bergantung pada
kemampuan individu yang dipekerjakan
untuk menangani operasi kapal. Sebagian
kemampuan yang dimiliki oleh awak
mesin kapal berasal dari pelatihan dan
pembelajaran melalui kursus/lembaga
pendidikan, buku-buku, dan manual,
banyak juga dari awak mesin kapal
tersebut mendapatkan kemampuan yang
dimilikinya melalui pengalaman di
lapangan.
Jika terjadi kerusakan pada mesin
diesel, maka perbaikan yang dilakukan
awak mesin kapal harus sesuai dengan
diagnosis atau pelacakan kerusakan yang
diberikan oleh pakar.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut di atas, penelitian ini akan
mengkaji dan mengembangkan sistem
pakar yang dapat mengatasi permasalahan
yang dihadapi dalam melakukan diagnosis
kerusakan pada mesin diesel.
Sistem pakar yang dikembangkan ini
diharapkan
mampu
mengatasi
keterbatasan para pakar yang ada. Awak
mesin
kapal/teknisi/pengguna
dapat
mengikuti prosedur diagnosis atau
pelacakan yang disediakan sistem pakar,
sehingga sistem pakar ini dapat
menggantikan keahlian para pakar yang
biasanya harus membimbing langkah
demi langkah untuk melakukan pelacakan
atau untuk mencari letak kerusakan mesin
diesel.
Batasan masalah
1. Kerusakan mesin yang didiagnosis
hanya pada sistem pelumasan, sistem
penjalan (start), sistem pendinginan,
sistem bahan bakar, dan sistem gas
buang dari mesin diesel 4 langkah
(tak).
2. Cara akuisisi pengetahuan dilakukan
dengan pencarian sumber pengetahuan
di internet dan buku yang disusun oleh
seorang pakar.
25
Basis
pengetahuan
mengandung
pengetahuan-pengetahuan
keahlian
sebagai dasar pengambilan keputusan.
Terdapat
beberapa
metode
untuk
menyajikan pengetahuan dalam sistem
pakar, diantaranya metode logika (logic),
jaringan semantik (semantic nets), object
atribut value (OAV), bingkai (frame), dan
kaidah produksi (production rule). Kaidah
produksi dituliskan dalam bentuk jikamaka
(if-then).
Kaidah
if-then
menghubungkan
antesenden
dengan
26
konsekuensi
yang
diakibatkannya
(Kusrini, 2006, h. 24 33).
Basis aturan mengandung fakta-fakta
mengenai masalah-masalah yang akan
dicari solusinya. Fakta-fakta yang
diketahui disimpan sebagai kondisi awal.
Fakta-fakta yang baru diperoleh dari
proses inferensi ditambahkan pada
database. Fakta-fakta ini berhubungan
dengan semua yang diketahui selama
proses inferensi. Kondisi awal dari
masalah yang akan diselesaikan biasanya
ditanyakan oleh sistem pakar kepada
pemakai
sebagai
masukan
awal.
Pertanyaan ini dapat berupa jawaban yang
harus diketik atau menu yang harus dipilih
oleh pengguna. Berdasarkan informasi ini
sistem pakar mulai melakukan proses
pelacakan (Sampurno, 2000, h. C-12).
Mesin inferensi
Menurut Sampurno (2000, h. C-13),
mesin inferensi adalah suatu perangkat
lunak yang mengimplementasikan suatu
operasi pelacakan dengan menggunakan
basis pengetahuan dan basis data untuk
mencapai solusi. Mesin inferensi menguji
kaidah-kaidah dengan pola urutan tertentu
untuk mencocokkan kondisi sekarang dan
kondisi awal yang diberikan oleh basis
data. Jika kaidah-kaidah tersebut cocok
dengan kondisi sekarang, maka kondisi
tersebut dapat diberikan pada basis data
dan dapat digunakan untuk mencari faktafakta baru.
Pada mesin inferensi dibedakan atas
strategi kontrol dan strategi pelacakan.
Strategi kontrol dibagi menjadi dua yaitu
pelacakan pertama melebar (breadth first
search) dan pelacakan pertama mendalam
(depth first search). Pelacakan pertama
melebar merupakan strategi kontrol yang
pelacakannya dilakukan selapis demi
selapis, sehingga semua simpul pada
tingkat yang sama akan dievaluasi terlebih
dahulu sebelum pelacakan dilakukan
terhadap tingkat yang lebih rendah. Pada
pelacakan pertama mendalam, pelacakan
dimulai dari satu simpul sampai pada
27
28
11.
29
Peralatan Penjalan
Gaya luar diperlukan untuk memutar
poros engkol supaya mesin diesel dapat
berjalan, sehingga udara silinder dapat
dimampatkan. Starter dapat terlaksana
oleh motor starter dan tekanan udara.
a. Katup penjalan (starter valve)
Dalam menjalankan tekanan udara
dapat terlaksana sebagai berikut.
Sebuah katup penjalan pada kepala
silinder meneruskan tekanan udara
mendorong torak ke bawah sehingga
poros engkol berputar. Udara yang masuk
lewat katup kontrol yang dibuka atau
ditutup oleh nok, berfungsi mengalirkan
udara yang dimampatkan ke dalam
silinder pada periode dan saat yang tepat.
Peralatan Pendingin
Pada mesin diesel, silinder dan kepala
silinder menjadi sangat panas dan
didinginkan dengan air laut atau air tawar.
Pada mesin besar, klep pembuangan dan
katup penyemprot bahan bakar juga
didinginkan. Garis besar peralatan
pendingin air tawar dapat dilihat pada
gambar 4. Air pendingin dialirkan ke
bagian-bagian mesin melalui pompa,
keluar dari mesin, ke cooler, pompa
pendingin, dan kembali masuk ke mesin.
Air tawar pendingin, didinginkan dalam
cooler oleh air laut.
30
31
32
Tahap identifikasi
Tahap formalisasi
NoMacam
M001
M002
M003
M004
M005
M006
M007
M008
Macam
Mesin tidak dapat distart
Mesin dapat distart, tetapi tiba-tiba
mati
Mesin dapat distart, tetapi tekanan
minyak pelumas tidak naik
Pada waktu mesin bekerja, tekanan
minyak pelumas berkurang
Daya mesin berkurang
Ketukan (knocking)
Gas buang terlalu tebal
Putaran mesin sukar diatur
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
C014
C015
C016
C017
C018
C019
C020
C021
:
:
:
:
:
:
:
:
C022
C023
C024
:
:
:
C025
C026
C027
:
:
:
Tahap implementasi
Dalam
tahap
ini
dilakukan
penerjemahan hasil formalisasi di atas
yang berupa diagram pohon representasi
pengetahuan ke dalam program komputer
(sistem pakar) yang sesuai dengan
perangkat lunak pengembangan yang
digunakan. Pada penelitian ini digunakan
bahasa pemrograman Visual Basic 6.0
yang digunakan untuk mengembangkan
sistem
pakar,
sedangkan
untuk
membangun basis pengetahuan dan basis
aturan digunakan Microsoft Access.
Untuk
mengimplementasikan
permasalahan ini, maka akan digunakan
strategi kontrol pelacakan pertama
mendalam (depth first search), strategi
pelacakan rantai telusur maju (forward
chaining), dan inferensi kaidah produksi
(production rule).
33
Tahap pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian
dan evaluasi tentang keandalan perangkat
lunak yang telah dikembangkan. Para
pakar harus membantu pengembang
sistem untuk menguji hasil implementasi
di atas dengan tujuan agar hasil yang
diperoleh benar-benar sesuai dengan yang
dikehendaki.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Akuisisi pengetahuan
Pada penelitian ini proses untuk
mengumpulkan data-data pengetahuan
akan suatu masalah dari pakar ditempuh
dengan cara mendapatkan pengetahuan
dari buku motor diesel putaran tinggi
karangan Prof. Dr. Wiranto Arismunandar
dan Koichi Tsuda, bab kerusakan dan
perbaikannya, serta literatur yang ada di
internet. Akuisisi pengetahuan dikerjakan
oleh pengembang sistem.
Basis pengetahuan dan basis aturan
Setelah proses akuisisi pengetahuan
selesai dilakukan, kemudian pengetahuan
tersebut direpresentasikan menjadi basis
pengetahuan dan basis aturan yang
selanjutnya dikumpulkan, dikodekan,
diorganisasikan, dan digambarkan dalam
bentuk rancangan lain menjadi bentuk
yang sistematis.
Basis pengetahuan dan basis aturan
disimpan dalam sebuah database. Tujuan
penyimpanan dalam database agar sistem
pakar bersifat fleksibel dan mudah
dimodifikasi setiap saat oleh pengembang
sistem dan pakar di bidangnya. Basis
pengetahuan terdiri dari tabel macam,
tabel jenis, dan tabel ciri untuk
menyimpan data macam, jenis, dan ciri
kerusakan mesin diesel. Basis aturan
menyimpan daftar aturan dalam tabel
relasi1 yang menghubungkan tabel macam
dan tabel jenis, tabel relasi2 yang
menghubungkan tabel jenis dan tabel ciri.
Tujuan penyimpanan data dalam bentuk
tabel-tabel ini untuk memudahkan proses
34
(a)
(b)
35
36
37
38
pengguna
tidak
perlu
melalui
penelusuran yang terlalu panjang
untuk menemukan sebuah solusi.
3. Basis pengetahuan yang tersimpan
pada database dan adanya fasilitas
menampilkan,
menambahkan,
menghapus,
mengedit,
dan
menyimpan
pengetahuan
akan
memungkinkan sistem pakar ini
dikembangkan menjadi sistem untuk
identifikasi permasalahan yang lain.
4. Untuk menambahkan permasalahan
baru, pengembang sistem dapat
melakukan pembentukan pohon (tree)
dengan mengadopsi pohon yang sudah
ada. Dengan demikian data pada
database menjadi efisien karena tidak
terjadi pengulangan data yang sama
serta akan memudahkan pengembang
sistem dalam menambahkan data
pengetahuan.
5. Fasilitas rekaman data yang akan
dianalisis
pada
sistem
pakar
memungkinkan
pemakai
untuk
kembali ke pertanyaan manapun yang
telah dijawab sebelumnya dengan
cepat. Setelah kembali ke pertanyaan
yang diinginkan pemakai dapat
melakukan koreksi jawaban.
Saran
1. Sistem pakar ini akan lebih efektif
penggunaannya,
bila
pemakai
melakukan aksi langsung pada mesin
diesel sesuai instruksi tampilan seperti
pertanyaan, pilihan atau isian dari
sistem pakar dengan maksud dapat
memberikan informasi dengan cepat.
2. Sistem pakar yang dikembangkan ini,
masih dapat dimodifikasi lebih lanjut
sesuai
dengan
penambahan
pengalaman atau kepakaran dan
perkembangan teknologi mesin diesel.
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Wiranto dan Koichi Tsuda.
2008. Motor Diesel Putaran Tinggi.
Jakarta:Pradnya Paramita.