BAB III
ELECTRICAL CIRCUIT APPARATUS
3.1 Konsep Logika
3.1.1 Konsep Binari
Konsep binari bukanlah sesuatu yang baru. Konsep ini merupakan suatu konsep
sederhana mengenai keberadaan dari dua kondisi yang di definsiakan sebagai contoh,
lampu dapat hidup ( ON ) atau mati ( OFF ) , switch terbuka ( OPEN ) atau tertutup, motor
running atau stopped , yang mana dalam system digital, kedua kondisi di atas dapat
dianggap sebagai suatu sinyal yang ada atau tidak ada , aktif atau non-aktif , tinggi atau
rendah , dll . kedua kondisi ini merupakan dasar dalam membuat keputusan.
Untuk selanjutnya , 1 menyajikan keberadaan suatu sinyal atau suatu kejadian ,
sementara 0 adalah kebalikanya.
&
ALARM
HORN
PB1
&
PB2
PB2
ALARM HORN
Not-Pushed (0)
Not-Pushed (0)
Silent (0)
Not-Pushed (0)
Pushed
(1)
Silent (0)
Not-Pushed (0)
Silent (0)
Pushed
Sound (1)
Pushed
Pushed
(1)
(1)
(1)
PB1
PB2
ALARM
HORN
Electronic Representation
Line Voltage
L1
PB2
PB1
3.1.4 Fungsi OR
Symbol di bawah ini diagram logika OR. Pada fungsi OR, output akan benar (1)
apabila salah satu atau lebih input adalah benar (1). Sebagaimana fungsi AND, jumlah
input pada OR adalah tidak terbatas dan outputnya hanya satu.
Output
Input
>=1
Contoh : Sebuah alarm akan berbunyi apabila salah satu tombol tekan PB1 atau
PB2 adalah 1 adalah bernilai 1(ON).
PB1
>=1
ALARM
HORN
PB2
PB2
ALARM HORN
Not-Pushed (0)
Not-Pushed (0)
Silent (0)
Not-Pushed (0)
Pushed
(1)
Sound (1)
Not-Pushed (0)
Sound (1)
Pushed
Sound (1)
Pushed
Pushed
(1)
(1)
(1)
PB2
ALARM
HORN
Electronic Representation
Line Voltage
L1
PB2
L2
Input
Output
Tidak seperti halnya fungsi AND dan OR, fungsi NOT hanya memiliki satu Input
dan satu Output, dan juga jarang sekali berdiri sendiri tetapi sering digabungkan dengan
AND dan OR.
Contoh : Sebuah alarm akan berbunyi jika tombol tekan PB1 bernilai 1 (ON) dan
tombol PB2 bernilai 0.
ALARM
HORN
PB1
>=1
PB2
PB2
ALARM HORN
Not-Pushed (0)
Not-Pushed (0)
Silent (0)
Not-Pushed (0)
Pushed
(1)
Silent (0)
Not-Pushed (0)
Sound (1)
Pushed
Silent (0)
Pushed
Pushed
(1)
(1)
(1)
PB1
ALARM
HORN
Electronic Representation
L2
PB2
PB1
Contoh di atas memperlihatkan fungsi NOT diletakkan pada input. Sedangkan NOT
yang diletakkan pada output akan membalikkan hasil outputnya. Apabila diletakkan pada
output fungsi AND, maka output kombinasi ini akan membalikkan fungsi AND. Operasi
ini merupakan operasi fungsi ANAD (NOT-AND).
&
B
Apabila NOT diletakkan pada output OR, maka outpunya merupakan kebalikan
output fungsi OR. Operasi ini adalah operasi fungsi NOR (NOT-OR).
>=1
B
Logic Statement
Boolean Equation
Y is1if A and B is 1
Y = A.B or Y = AB
Y is1if A or B is 1
Y=A+B
Y is1if A is 0
Y is0if A is 1
Y=
&
B
>=1
B
Hukum Komutatif
AB = BA
A+(B+C)=(A+B)+C
Hukum Asosiatif
A (BC) = (AB) C
A ( B + C ) = AB + AC
Hukum Distributif
A + (BC) = ( A + B ) ( A + C )
Hukum Absorbsi
A + (AB) = A
A=A
Involusi
(A+B)=A.B
(A.B)=A+B
Urutan pengoperasian pernyataan Boolean adalah sangat penting karena urutan akan
mempengaruhi hasil ekspresi logic.
Prioritas pertama urutan operasi dalam Boolean diberikan pada operasi NOT, kedua
AND dan ketiga adalah OR.
Tenaga (the force) yang mendorong electron agar bisa mengalir dalam sebauh
rangkaian dinamakan tegangan. Tegangan adalah sebenarnya nilai dari potensial energi
antara dua titik. Ketika kita berbicara mengenai jumlah tegangan pada sebuah rangkaian,
maka kita akan ditujukan pada berapa besar energi potensial yang ada untuk menggerakkan
electron pada titik satu dengan titik yang lainnya. Tanpa kedua titik tersebut istilah dari
tegangan tersebut tidak ada artinya.
Keterangan :
I = arus listrik
Q = muatan listrik
t = waktu
Keterangan :
R = hambatan listrik
V = tegangan listrik
I = arus listrik
3.5.2 Galvanometer
Alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda
potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat digunakan untuk
mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif besar, karena
komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung. Galvanometer bisa
digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang besar, jika
pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal (pada voltmeter disebut
hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan shunt).
Galvanometer terdiri atas sebuah komponen kecil berlilitan banyak yang
ditempatkan dalam sebuah medan magnet begitu rupa sehingga garis-garis medan
akan menimbulkan kopel pada kumparan apabila melalui kumparan ini ada arus.
Dimana :
P = daya (watt)
W = Usaha (Joule)
t = waktu
V = Tegangan/beda potensial (Volt)
I = Arus (Ampere)
R = Tahanan/Hambatan/Beban (Ohm)
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2014/2015
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik
dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari
yang sangat lemah dalam satuan mikro Ampere (A) seperti di dalam jaringan tubuh
hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam
kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah
konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan
resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus hanya dapat mengalir jika ada tegangan/beda potensial. Sumber arus sampai
saat ini umumnya berasal dari PLN, sedangkan arus listrik di daerah Jawa Tengah ini
disupply dari pembangkit listrik Karangkates yang ada di daerah Malang. Untuk bisa
mengalirkan arus sampai daerah Jawa Tengah, maka harus diberi tegangan yang sangat
besar (sekitar 500.000 V) melalui sebuah jalur kabel yang dinamakan Sutet (Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi), walaupun begitu tetap setelah jarak tertentu saluran sutet ini
tegangannya harus dinaikkan kembali melalui sebuah gardu listrik (menggunakan trafo
Step-up) dikarenakan karena pengaruh hambatan, panjang, dan luas penampang
penghantar (kabel) akan mempengaruhi penurunan tegangan. Arus listrik adalah suatu
energi yang ditimbulkan akibat perpindahan elektron dari suatu unsur.Untuk memudahkan
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2014/2015
Tegangan AC (Alternating Current) adalah tegangan yang besarnya selalu berubahubah secara periodik. Tegangan AC dapat dilihat dengan menggunakan CRO
(Cathode Ray Oscilloscope). Contoh : tegangan PLN memiliki besar 220 VAC
dengan periode ayunan 50-60 kali per detik atau biasa dalam bahasa teknik dituliskan
dengan istilah frekuensi = 50-60Hz. Oleh karena itu orang yang kesetrum tegangan
AC rasanya seperti bergetar dan bergoyang inul.
2.
Tegangan DC (Direct Current) adalah tegangan yang memiliki besar tetap (tidak
berubah) secara periodik. Contoh tegangan keluaran dari adaptor, tegangan keluaran
dari Power Supply komputer dll. Oleh karena itu orang yang kesetrum tegangan DC
rasanya seperti dicubit tanpa merasakan getaran.
asalkan
sesuai
atau
Benar
cara
pemasangan
alat
ukurnya.
Bagian-Bagian Multimeter :
1.
Sekrup Pengatur Jarum, Sekrup ini dapat di putar dengan Obeng atau plat kecil, Sekrup
ini berfungsi mengatur Jarum agar kembali atau tepat pada posisi 0 (NOL), terkadang
jarum tidak pada posisi NOL yang dapat membuat kesalahan pada pengukuran,
Posisikan menjadi NOL sebelum digunakan.
2.
Tombol Pengatur Nol OHM. Tombol ini hampir sama dengan Sekrup pengatur jarum,
hanya saja bedanya yaitu Tombol ini digunakan untuk membuat jarum menunjukkan
angka NOL pada saat Saklar pemilih di posisikan menunjuk SKALA OHM.
3.
Saklar pemilih ,Saklar ini harus di posisikan sesuai dengan apa yang ingin diukur,
misalnya bila ingin mengukur tegangan AC maka saklar diatur/putar hingga
menyentuh skala AC yang pada alat ukur tertulis ACV, begitu pula saat mengukur
tegangan DC, maka saklar diatur hingga menyentuh DCV.
Skala sangat penting dalam pengukuran menggunakan AVOmeter. Skala
tersebut adalah skala yang akan digunakan untuk membaca hasil pengukuran, semua
skala dapat digunakan untuk membaca, hanya saja tidak semua skala dapat
memberikan atau memperlihatkan nilai yang diinginkan, misalnya kita mempunyai
Baterai 9 Volt DC, kemudian saklar pemilih diatur untuk memilih skala tegangan DC
pada posisi 2,5 dan menghubungkan terminal merah dengan positif (+) baterai dan
3.8.3
Gambar 1.28 Hasil Pengukuran Nilai Tahanan Listrik Menggunakan AVOmeter Analog
Sumber : http://teknikelektronika.com/cara-menggunakan-multimeter-multitester/
: 10 k
yang