Anda di halaman 1dari 2

KOMPAS cetak - Jabar dan Gorontalo Diguncang Gempa Page 1 of 2

Jabar dan Gorontalo Diguncang Gempa


Senin, 11 Januari 2010 | 03:48 WIB

Tasikmalaya, Kompas - Tiga peristiwa gempa bumi terjadi sepanjang hari Minggu (10/1), yakn
ujung Sesar Sumatera di Selat Sunda, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dan 70 kilome
selatan Kota Gorontalo, Sulawesi Utara.

Gempa di Selat Sunda terjadi pukul 14.48 dengan kekuatan 4,7 skala Richter. Kemungkinan
gempa ini terpicu gempa sebelumnya pukul 07.25 di barat daya Tasikmalaya dengan kekuata
5,4 skala Richter.

”Gempa di ujung Sesar Sumatera selain kemungkinan terpicu gempa di Tasikmalaya, terdapa
kemungkinan lain berupa akibat subduksi atau tumbukan lempeng Eurasia dan Indoaustralia.
Selain itu, kemungkin-an akibat pergerakan Pulau Sumatera yang telah diamati beberapa tahun
terakhir mengalami rotasi searah jarum jam,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fauzi, Minggu (10/1), di Jakarta.

Gempa bumi di Selat Sunda memiliki pusat kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 7,18
Lintang Selatan (LS) dan 105,2 Bujur Timur, sekitar 49 kilometer barat daya Ujung Kulon, Jaw
Barat.

Berdasarkan data BMKG, gempa terjadi pukul 07:25:04 pada hari Minggu serta berpusat pada
koordinat 8,02 derajat Lintang Selatan dan 107,91 derajat Bujur Timur dengan magnitudo 5,4
skala Richter. Gempa berada pada kedalaman 14 kilometer di 84 kilometer barat daya
Tasikmalaya.

Sementara berdasarkan data Unites States Geological Survey, gempa berkekuatan 5 skala
Richter serta berada di koordinat 7,83 derajat Lintang Selatan dan 107,926 derajat Bujur Timu
Gempa ini berpusat di 60 kilometer selatan barat daya Tasikmalaya dengan kedalaman 69,7
kilometer.

Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Surono di Bandung, gempa
bumi yang berpusat di perairan Tasikmalaya itu tidak menimbulkan tsunami. Walaupun pusat
gempa berada di laut, energinya tidak cukup memicu terjadi tsunami.

”Masyarakat diimbau tetap tenang dan jangan terpancing isu tsunami. Masyarakat juga harus
waspada dengan kejadian gempa susulan yang energinya lebih kecil dari gempa utama,” kata
Surono.

35 rumah rusak

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/11/0348575/jabar.dan.gorontalo.diguncang.gempa
... 1/21/2010
KOMPAS cetak - Jabar dan Gorontalo Diguncang Gempa Page 2 of 2

Sebagian warga Cianjur selatan, Jabar, panik dan berhamburan keluar rumah saat terjadi
gempa. Mereka masih trauma terhadap dampak gempa September 2009 yang menewaskan 50
orang lebih di Desa Pamoyanan dan Desa Cikangkareng, Kecamatan Cibinong, Kabupaten
Cianjur.

”Getaran gempa terasa lumayan besar. Saya lihat rumah bergetar seperti mau roboh saja. Saat
gempa, saya yang sedang berkumpul bersama keluarga langsung spontan keluar rumah. Saya
kaget sekali. Jadi ingat lagi gempa besar beberapa bulan lalu,” kata Agung Ilham Setiadi, warga
Kecamatan Bantarkalong, Tasikmalaya, Minggu.

Warga yang panik berada di luar rumah sekitar 5-10 menit, khawatir ada gempa susulan datang.
”Warga trauma dengan gempa,” kata Agung. Hal serupa dikatakan Kepala Desa Pamoyanan
Sulaeman.

Cucu Rasman, warga Desa Mangkonjaya, Bojonggambir, mengatakan, getaran gempa terasa
dua kali dalam waktu yang berdekatan.

Saat getaran gempa pertama tak begitu besar, warga belum keluar rumah. Setelah getaran
kedua yang lebih besar, warga menjadi panik dan berhamburan keluar rumah.

Asep Samudra, warga Desa Cidaun, Kecamatan Cidaun, mengatakan, warga merasakan gempa
sekitar 30 detik. ”Tidak terlalu besar getarannya, tetapi terasa agak lama sehingga warga ada
yang lari keluar rumah. Tidak ada kerusakan di sekitar Cidaun,” ujarnya.

Ketua Harian Satuan Koordinator Pelaksana Penanggulangan Bencana Jabar Perry Soeparman
mengatakan, Suherman (54) dan anaknya, Galih (14), asal Pamenungpuek, Garut, mengalami
luka ringan akibat tertimpa genteng.

Namun, 35 rumah di Kecamatan Cipanas, Salopa, dan Cipatujah, Tasikmalaya, rusak diguncang
gempa. Ke-35 rumah yang dihuni 175 jiwa itu kondisinya rusak berat (6 rumah), rusak sedang
(16 rumah), dan rusak ringan (13 rumah).

Gempa berkekuatan 5,4 skala Richter terjadi di wilayah Provinsi Gorontalo, Minggu pukul 16.09
Wita. Getarannya dirasakan hingga tiga detik dan mengejutkan sebagian warga, tetapi tidak
terjadi kepanikan.

”Getarannya tidak terlalu terasa seperti pada gempa tahun 2008 lalu. Warga tidak terlalu panik
walau sebagian terkejut dan sempat keluar rumah. Sejauh ini yang saya lihat tidak ada
kerusakan,” kata Jasin Mohammad, warga Kota Gorontalo.

Data resmi dari BMKG Gorontalo menunjukkan, lokasi gempa sekitar 70 kilometer tenggara
Gorontalo, tepatnya pada 0,06 Lintang Selatan dan 123,28 Bujur Timur dengan kedalaman 135
kilometer di bawah permukaan laut. (AHA/CHE/ADH/REN/NAW)

http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/11/0348575/jabar.dan.gorontalo.diguncang.gempa
... 1/21/2010

Anda mungkin juga menyukai