Anda di halaman 1dari 19

Kuliah ke 6

1. Tahapan dan manfaat


penyusunan program audit
2. Standar, pengembangan,
langkah dan prosedur
penyusunan program audit
3. Penyusunan program audit

Tahap Penyusunan Program


kerja
Bila pada planning phase, focusnya adalah
pemilihan bidang-bidang yang akan
diaudit, maka pada work program phase
focusnya adalah rencana tindakan secara
rinci(5W+1H) untuk pelaksanaan pemeriksaan
lapangan terhadap bidang yang telah
dipilih/ditetapkan untuk diaudit.
Work program phase merupakan penghubung
planning phase dengan field work
phase(pekerjaan lapangan).

Merencanakan tahap program kerja


dengan melihat:
Tujuan & target tiap bidang
Budget (kaitannya dengan
perencanaan, kebijakannya, analisa
pelaporan)
Diagram organisasi dan manual
Flow chart
Pelaporan(manajemen,operasional,d
an diskusi dengan penyusun laporan)

Analisa laporan keuangan


Membandingkan(laporan periodikal/ analisis
horizontal)
Kecenderungan perubahan prosentase(%)
Perubahan proporsi/commonsize (analisis
vertical)
Rasio keuangan
Tugas mahasiswa : mencari suatu laporan
keuangan, serta membuat analisis horizontal
dan anl.vertikal, sebagai pertimbangan
pemilihan auditee dari populasi auditable unit

Identifikasi bidang kritis


Meliputi bidang-bidang : manajemen
kas, penagihan, prosedur
pengendalian persediaan,
pengadaan, belanja modal,
pendanaan, penjualan dan
penetapan harga jual, pengendalian
produksi dan manufaktur, akuntansi
biaya, pemasaran, ruangan kerja,
prosedur computasi

Output tahap perencanaan


adalah:
Pemilihan auditee unit(seleksi
auditee) berupa penetapan bidangbidang yang akan diaudit,
disesuaikan dengan tingkat kritis,
risikonya dan kapasitas/ kompetensi
auditor.
Setelah ditetapkan bidang yang akan
diaudit, selanjutnya dibuat program
kerja yang lebih rinci,umumnya
dalam bentuk matrik audit

Manfaat penyusunan program kerja


Sebagai rencana sistematis yang akan dikerjakan pada
operasional reviu yang dpt dikomunikasikan kepada seluruh staf
Sebagai dasar yang sistematis dalam penugasan staf sesuai
dengan spesialisasi dan kompetensinya maupun jenis tugasnya
Alat pembanding kinerja dengan rencana, reviu standar dan
permintaan/harapan
Petunjuk pelatihan staf yang belum berpengalaman,
memperkenalkan ttg lingkup, tujuan dan tahapan operasional
reviu
Dasar kesimpulan pelaksanaan pekerjaan lapangan
Penjilaian atasan auditor tentang keberhasilan kelompok reviu

Standar work program


phase(wpp)
Wpp biasanya bersifat tailor-made disesuaikan dengan
tipe organisasi, orang yang terlibat, sistem dan prosedur
dan hal lain yang terkait dengan penugasan
Tiap langkah kerja harus jelas maksud, tujuan dan cara
pelaksanaanya untuk memperbaiki pekerjaan, meminimasi
tahapan yang tidak perlu & meningkatkan keahlian reviu
lanjutan
Wpp harus fleksibel terhadap penerapan inisatif dan
pengembangan prosedur
Wpp harus dpt mendorong pengembangan temuan
individual dlm membantu peningkatan hasil kerja,
pembuktian yang mendukung kesimpulan, serta menilai
kinerja dan bukti-bukti yang diperbandingkan

Pengembangan work program oleh :


Staf operasional reviu yang telah
berpengalam an dan memiliki
keahlian bidang yang direviu
Staf klien yang berpengalaman
terhadap bidang yang direviu
Konsultan eksternal
Personel dari fungsi atau organisasi
sejenis

Langkah-langkah work program


phase,antara lain
Reviu dokumen, struktur organisasi
dan job diskripsinya, analisis
kebijakan kepegawaian, analisis
kebijakan organisasi dan prosedur,
interviu, flow chart (sistem flow
chart, lay out flow diagram,
rasio&trend, kuisioner, survei, reviu
transaksi, reviu operasi, reviu MIS,
reviu kepatuhan, analisis hasil.
Semua analisis dan reviu berfocus
pada pengembangan hasil yang

Prosedur pengembangan program

kerja
Identifikasi bidang kritis dan pengendalian yang terkait
serta bidangbidang yang berisiko
Pengembangan pertanyaan kunci dan tahapan kerja untuk
validasi dan mengukur risiko yang dpt diterima/risk
appetite(pada fungsi pembelian, bagaimana pemilihan
vendor,penetapan harga beli, jml yang dibeli, negosiasi
dll).
Identifikasi tahapan kerja(termasuk observasi,
interviu,flowchart dll) yang diperlukan utk memberikan
jawaban risiko bidang-bidang, yang dapat diterima(sesuai
nilai risk appetite)
Pengembangan program kerja reviu,masing masing
area(penugasan staf,biaya dan waktunya)

Output program kerja:


file audit program
Audit program dapat disusun secara naratif dengan sedikit
kolom, dan dpt dikembangkan menjadi audit program berbasis
resiko, versi 9 kolom (Hiro.T) ,meliputi : 1. komponen
kegiatan,2. tujuan,3. resiko, 4. pengendalian yang
diperlukan, 5.langkah pengujian, 6.nomor indeks KKA,
7&8 .waktu (7.rencana-8.realisasi),9. nama auditor.
Bila disusun dalam 4 kolom, tetap harus ada kolom yang
menjelaskan langkah pengujian/kegiatan/prosedur audit,
sebagai pedoman rinci urutan langkah auditor di lapangan.
Pada penyusunan audit program original/awal, kolom nomor
6.dan 8.tidak diisi dulu
Untuk memudahkan pengertian, kolom 5 isinya = isi prosedur
audit pada kuliah auditing

Contoh: Program Audit berbasis


resiko (dikutip dari Prof. Hiro Tugiman)
Komponen
Kegiatan

Kompon
en
Kegiatan

Risiko

pengada
an,

Untuk
menget
ahui
jumlah
barang
yang
dibeli
sesuai
dengan
kebutu
han

100
juta

Pengendali
an yang
diperlukan

Langkah
Pengujian

No. Indek
KKA

Doku
men
permi
ntaan
penga
daan
dr
bag
gudan
g

Periks
a
doku
men
stocti
king

Waktu
Rencana

Realisasi

2/3.3.
4

14/03/011

20/03/011

Nama
Auditor

9
dewi

Mahasiswa diminta membuat tugas


dirumah untuk memasukkan uraian
pada slide selanjutnya (VI F.1 sd VI
F.4), kedalam lembar audit program
sembilan kolom, serta mendiskusikan
pengembangan jenis kolom maupun
isiannya.

1.Penjelasan penyusunan audit


program
Kolom komponen kegiatan, diisi urutan komponen kerja/
work stations dari bidang yang diaudit. Sebagai contoh
(partial),dari bidang pengadaan, komponen kegiatan yang
direviu antara lain :(a).penentuan jumlah, waktu, spesifikasi
dan harga item yang dibeli (b) pemilihan pemasok
(c)negosiasi harga(d) pembuatan kontrak dgn
pemasok(e)pemeriksaan dan penerimaan barang masuk
Setiap komponen kegiatan diisi tujuan auditnya(boleh lebih
dari satu tujuan) pada kolom 2:tujuan.
Sebagai contoh pertama, alur pengisian kolom secara
horizontal, dari komponen kegiatan (a): penentuan jml,waktu,
spesifikasi,harga barang yg dibeli, pada kolom (2) tujuan,
diisi : untuk mendapatkan barang yang sesuai jumlah,..

Contoh penyusunan audit program


(lanjutan)
mutu, waktu dan harga yang sesuai (QCD
/quality,cost,delivery). Kolomrisiko diisi :
penetapan standar QCD yang salah, dapat
menghambat penyelesaian produksi dan terjadi
pemborosan. Kolompengendaliandiisi : perlu
aproval dokumen perencanaan produksi& budget
oleh yang berwewenang. Kolom langkah
pengujian,diisi :*periksa dokumen perencanaan
produksi,*periksa dokumen engineering dan indeks
satuan produk,*periksa harga pasar atau owner
estimate,*periksa master budget,*analisis
kesesuaian keempat dokumen tersebut.

Contoh Penyusunan audit program(lanjutan),


komp kegiatan(b):pemilihan pemasok
Contoh kedua :Kolom tujuan dari komponen
kegiatan (b)pemilihan pemasok, diisi: utk
mendapat pemasok yang qualified, bertanggung
jawab,dapat memasok sesuai QCD yg diharapkan
perusahaan
Kolom risiko dari komponen kegiatan (b)
pemilihan pemasok, diisi: terjadinya kegagalan
pengiriman barang yg disebabkan pemasok tidak
qualified
Kolom pengendalian, diisi:perusahaan harus
mempunyai daftar rekanan mampu dan data base
konduite pemasok sebagai dasar pemilihan
pemasok

Contoh penyusunan
prog.kerja(lanjutan)
Kolom langkah pengujian, diisi: *periksa dokumen
daftar rekanan mampu sesuai spesifikasi barang
terkait, *periksa daftar kondite rekanan,*teliti rekanan
yang dikirimi penawaran harga/bid,*analisis ketiga
dokumen tersebut, apakah terdapat penyimpangan
dlm pemilihan pemasok
Lanjutkan dengan mengisi kolom langkah pengujian
dalam (c) komp.kegiatannegosiasi harga,
misalnya:* periksa daftar pemasok terunggul,*periksa
persyaratan lolos utk ikut negosiasi*periksa dokumen
data pemasok yg diperbandingkan*periksa hasil
negosiasi,*analisis keempat dokumen
tersebut,apakah terdpt tindakan inefisien.
Untuk kolom-kolom lainnya, diisi sebagaimana biasa.

Perbedaan analisis KKA Op.Audit dgn


Gen.Audit dlm penyusunan audit program
Focus analisis pada ops.audit adalah membandingkan
dokumen-dokumen yang ada dikaitkan dengan risiko
,inefisien dan inefektif,baik yang bersifat pemborosan
maupun ketidak patutan(abuse)serta kemungkinannya
menjurus ke fraud, sehingga analisis dok.KKA lebih
banyak berisi penelusuranseharusnya&realisasinya.
Focus analisis pada GA,mengevaluasi dokumen untuk
mendukung test substantif, konsistensi pada
PSAK/PABU,kebenaran angka-angka neraca serta
catatan atas laporan keuangan(realisasinya saja,tdk
harus berfokus kasus inefisien dan inefektif).

Anda mungkin juga menyukai