Argento Metri
Argento Metri
AgX + Na+
KCN + Ag+
AgCN + K+
KCN + AgCN
( X = halida )
K{Ag(CN)2}
Metode Mohr
Atau
nama
lainnya
metode dengan
pembentukan
endapan
Ag2CrO4
Konsentrasi ion klorida dalam suatu larutan dapat ditentukan dengan cara
titrasi dengan larutan standart perak nitrat. Endapan putih perak klorida akan
terbentuk selama proses titrasi berlangsung dan digunakan indicator larutan
kalium kromat encer. Setelah semua ion klorida mengendap maka kelebihan ion
Ag+ pada saat titik akhir titrasi dicapai akan bereaksi dengan indicator
membentuk endapan coklat kemerahan Ag2CrO4 (lihat gambar). Prosedur ini
disebut sebagai titrasi argentometri dengan metode Mohr.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Ag+(aq) + Cl-(aq) -> AgCl(s) (endapan putih)
Ag+(aq) + CrO42-(aq) -> Ag2CrO4(s) (coklat kemerahan)
2. Metode Volhard
Atau nama lainnya metode dengan cara pembentukan ion kompleks
berwarna. Dalam cara ini, larutan standard perak nitrat ditambahkan secara
berlebih ke dalam larutan analit, kemudian kelebihan ion perak dititrasi dengan
larutan standard amonium atau kalium tiosianat dengan menambahkan ion feri
(Fe3+) sebagai indikator. Pada akhir titrasi, ion feri akan bereaksi dengan kelebihan
ion tiosianat memebentuk ion kompleks {Fe(SCN)6}3- yang berwarna coklat.
X
+ Ag+
Ag+ sisa +
Fe3+ +
SCN-
AgSCN
6 SCN-
{Fe(SCN)6}3-
3. Metode Fajans
Atau nama lainnya metode dengan menggunakan indikator adsorpsi
(metode Fajans). Titik akhit titrasi dalam titrasi dengan cara ini ditandai dengan
berubahnya warna endapan AgX sebagai akibat dari adanya adsorpsi endapan
AgX terhadap pereaksi pewarna yang ditambahkan. Indikator yang sering
digunakan adalah fluorescein dan eosin.
Indikator adsorbsi merupakan pewarna, seperti diklorofluorescein yang
berada dalam keadaan bermuatan negative dalam larutan titrasi akan teradsorbsi
sebagai counter ion pada permukaan endapan yang bermuatan positif. Dengan
terserapnya
ini
maka
warna
indicator
akan
berubah
dimana
warna