Tujuan Percobaan
Mampu menjelaskan dan memberikan pelayanan informasi obat vitamin dan
mineral.
II. Dasar Teori
Vitamin adalah zat-zat kimia organis dengan komposisi beraneka ragam, yang
dalam jumlah kecil dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk memelihara
metabolism, pertumbuhan, dan pemeliharaan normal. Istilah vitamin diberikan
atas dasar perkiraan semula bahwa semua zat ini memilki struktur amin (lat. Vita=
kehidupan), tetapi ternyata hanya tepat bagi beberapa zat saja, antara lain tiamin
(vitamin B1). Kebanyakan vitamin atau zat pelopornya yang disebut provitamin,
diperoleh dari bahan makanan dan hanya beberapa saja dapat disintesis sendiri
dalam usus oleh tubuh, yaitu vitamin B2, B5, K2, serta biotin.
Fungsinya sangat bervariasi. Banyak vitamin secara biologis tidak aktif, tetapi
membutuhkan pengubahan kimia dalam tubuh, misalnya proses fosforilasi
(vitamin B1, B2, B3, dan B6). Vitamin B2 dan B3 perlu penggabungan pada
nukleotida purin atau piridin. Banyak vitamin berfungsi sebagai koenzim bagi
enzim tertentu, misalnya vitamin dari kelompok B bekrja sebagai koenzim, yang
aktif pada proses metabolism dan pembentukan energi. Vitamin A bekerja sebagai
bahan pantau untuk pigmen retina rodopsin, yang esensial bagi proses penglihatan
dalam keadaan gelap dan kurang cahaya. Vitamin C berfungsi sebagai system
redusi oksidasi yang memegang peranan penting pada banyak proses redoks,
sedangkan vitamin D dalam bentuk aktifnya penting bagi regulasi kadar Ca dan p
dalam jaringan tubuh.
Mineral adalah zat-zat anorganis, yang seperti vitamin yang dalam jumlah kecil
bersifat esensial bagi banyak proses metabolism dalam tubuh. Yang paling banyak
dibutuhkan adalah Kalium (K) dan natrium (Na) k.l 2-3 gram, kalsium (Ca) k.l 1
gram dan magnesium (Mg) k.l 0,3 gram juga fosfor (P) dan klorida (Cl). Elemen
spura didefenisikan sebagai mineral yang dibutuhkan kurang dari 20 mg sehari,
yakni besi (Fe) dan seng (Zn) 10-15 mg, selen (Se) 30 mcg, mangan (Mn) 2-5 mg,
molibden dan fluor (Mo, F) 1-2 mg, krom (Cr) 0,2 mg, tembaga (Cu) 2-5 mg, iod
(I) 60 mcg, dan kobal (Co) 3 mcg.
Fungsinya masing-masing dalam tubuh sangat berbeda; Ca dan P untuk sebagian
besar betanggung jawab bagi kekuatan kerangka; K, Mg, dan P terutama
membentuksistem pendapar intraseluler (buffer). Na dan Cl memegang peranan
penting di ruang ekstraseluler, antara lain sebagai pengatur tekanan osmotis dan
tekanan darah normal. Elem spura merupakan kofaktor (bagian aktif) dari metaloenzim, misalnya Fe, Zn, Mg, Mo, dan Cu yang mekatalisa proses metabolism
penting. Fluor dan Stronsium (Sr) khususnya esensial bagi tulang gigi dan
emailnya, sedangkan iod merupakan bahan pangkal bagi sintesa hormone tiroid.
III. Pembahasan
A. Vitamin
1. Penggolongan Vitamin
a. Vitamin yang larut dalam air ( hidrofil )
1) Vitamin B1: Tiamin, aneurin,
a) Indikasi
Sebagai koenzim dari karboksilase.
b) Mekanisme Kerja
Menstimulir pembentukan eritrosit dan berperan penting pada
regulasi ritme jantung serta berfungsinya susunan saraf dengan
baik.
c) Dosis
Pada defisiensi 3dd 5-10 mg, profilaksis 3dd 2-5 mg (garam
a)
HCl)
2) Riboflavin : laktoflavin, vitamin B2
Indikasi
Penting bagi pemeliharaan kesehatan kulit (bibir), mata, otot
dan tulang.
b)
Dosis
Pada defisiensi , 5-10 mg sehari profilaksis 2 mg (Na-fosfat). 1
a)
b)
Dosis
Pada pellarga, oral 50-300 mg sehari, profilaksis 15-30mg
a)
sehari.
4) Asam pentotenat : vitamin B5
Indikasi
Berperan pada sintesa dan perombakan karbohidrat, lemak dan
protein, juga pada
b)
5.10
a)
b)
c)
a)
b)
c)
a)
Dosis
g sehari ( garam Ca )
5) Piridoksin : adermin, vitamin B6
Indikasi
Berperan pada metabolisme karbohidrat dan lemak.
Efek Samping
Jarang terjadi dan berupa reaksi alergi.
Dosis
Oral selama terapi dengan antagonis piridoksin 10-100
mg
(HCl sehari).
6) Biotin : vitamin B7, vitamin H
Indikasi
Penting bagi metabolisme protein, karbohidrat dan lemak.
Efek Samping
Rambut rontok dan otot lemah
Dosis
Pada defisiensi 5-10 mg sehari, profilaksis 0,15 mg
7) Asam folat : vitamin B11, folic acid, folacin
Indikasi
Mencegah spina bifida pada bayi dan berdaya meringankan
b)
d)
Dosis
a)
Indikasi
Mencegah anemia megaloblaster pada keadaan
malabsorpsi.
b)
Dosis
Pada defisiensi. Oral atau sublingual 2dd 1 mg selama 1 bulan,
pemeliharaan 1 mg sehari.
a)
b)
c)
d)
e)
Dosis
Pada defisiensi 2dd 250-500 mg p.c, bayi 100 mg
d)
Dosis
Pada defisiensi 25-50.000 UI sehari selama maksimal 2 bulan,
profilaksis bagi anak-anak 1000 UI dan dewasa
a)
b)
2.500-
c)
d)
a)
A.
3) Retinoida: Tretinoin, asam vitamin A, asam retinoat, eudyna.
Indikasi
Digunakan topikal pada bentuk hebat jerawat (acne) dengan
b)
c)
d)
Dosis
1dd sebagai lotion atau cream ( 0,25-0,5 mg/ml ), bila kurang
bermanfaat konsentrasi dapat ditingkatkan sampai 1mg/ml.
a)
4) Vitamin D
Indikasi
Berdaya menstimulir resorpsi aktif dari kalsium dan fosfat dari
usus halus, juga reabsorpsi oleh ginjal.
b)
Mekanisme Kerja
Melalui stimulasi sintesa CBP ( calcium binding protein ),
yang mengikat Ca untuk selanjutnya diserap secara aktif oleh
c)
usus.
Efek Samping
Pada ringan, vitamin D sudah bisa toksik yang
menyebabkanpeningkatan resorpsi Ca dari usus dan
d)
a)
b)
c)
d)
Dosis
a)
b)
Dosis
Oral dan i.m pada pendarahan ringan 5-10 mg, bila perlu
diulang sesudah 8-12 jam; pada keadaan serius 10-20 mg i.v
dengan perlahan (1 mg permenit).
B. Mineral
1. Elemen Spura
a. Besi; ferrum, Fe
Senyawa besi khusus digunakan pada keadaan anemia
ferriprive, yakni anemia akibat kekurangan Fe.
1) Ferofumarat (Ferumat,*Superton) dianggap sebagai
pilihan pertama untuk terapi oral berhubung dengan
efek sampingnya yang ringan.
Dosis : 2-3 dd 200 mg (=65 mg Fe) p.c
*Feroglukonat (*Vitaton Multi) juga bersifat kurang
merangsang dan ringan digunakan dalam tonika
dikombinasi dengan vitamin B-kompleks.
Dosis : 3 dd 48 mg Fe
*Ferosulfat (Fero-gradumet) bersifat sangat
merangsang, karena bereaksi asam dan lebih sering
menimbulkan mual dan muntah. Tablet slow-release
mengurangi kendala ini.
Dosis: oral 2 dd 525 mg (=105 mg Fe) p.c.
b. Kobal: cobalt, Co
Kobal terdapat sebagai logam pusat dari molekul vitamin B12,
juga merupakan komponen dari k.l 5 metallo-enzym.
Kebutuhan sehari-harinya diperkirakan hanya 3 mcg, diperoleh
dalam bentuk cyanokobalamin dalam makanan. Manusia tidak
mampu mensintesa vitamin B12, maka pemberian kobal sebagai
garam (CoCl2) guna mensuplesi vitamin B12 tidak ada gunanya.
Karena dipenggunaan Co pada anemia tertentu kini sudah
ditinggalkan.
c. Krom: chromium, Cr
Krom trivalen adalah esensial bagi tubuh yang diasup dengan
makanan. Sangat penting untuk berfungsinya insulin dengan
baik, yakni mempermudah masuknya glukosa kedalam sel
untuk selanjutnya dibakar dan memprodusir energy (ATP).