Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. JUDUL PENELITIAN
Pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA Aspek Kimia Materi Pokok Partikel
Materi untuk SMP/MTs Kelas VIII Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
B. RUANG LINGKUP / BIDANG ILMU PENGETAHUAN
Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian pengembangan di bidang
pendidikan kimia.
C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
membawa implikasi meluasnya cakrawala manusia dalam berbagai bidang
pengetahuan sehingga setiap generasi penerus haruslah lebih banyak untuk
menjadi manusia terdidik sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini
membawa implikasi kepada bidang pendidikan yang menuntut sistem
pendidikan dan latihan yang dapat dilaksanakan secara lebih efisien dan
efektif.
Untuk
itu
dirasakan
perlunya
sistem
baru
dalam
manusia,
tetapi
juga
merupakan
sarana
untuk
2. Perumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a. Bagaimana menyusun LKS IPA aspek Kimia untuk SMP/MTs kelas
VIII berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
memenuhi kriteria kualitas sehingga dapat digunakan sebagai sumber
belajar dan media dalam pembelajaran kimia.
b. Pengembangan LKS IPA aspek Kimia untuk SMP/MTs kelas VIII
berdasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang memenuhi
kriteria LKS yang berkualitas menurut penilaian guru IPA SMP dan
guru kimia SMA.
3. Tujuan Pengembangan
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Menyusun LKS IPA aspek Kimia untuk SMP/MTs kelas VIII berdasar
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang memenuhi kriteria
kualitas sehingga dapat digunakan sebagai sumber belajar dan media
dalam pembelajaran kimia.
b. Mengembangkan LKS IPA aspek Kimia untuk SMP/MTs kelas VIII
berdasar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang memenuhi
kriteria LKS yang berkualitas menurut penilaian guru IPA SMP dan
guru kimia SMA.
4. Spesifikasi Produk yang Diharapkan
Spesifikasi
produk
yang
diharapkan
dalam
penelitian
c. LKS IPA aspek Kimia untuk SMP/MTs kelas VIII yang memenuhi
syarat kualitas :
1) Syarat didaktik, meliputi aspek :
(a) Pendekatan Penulisan
(b) Kebenaran Konsep Kimia
(c) Kedalaman Konsep
(d) Keluasan Konsep
(e) Kegiatan/Percobaan Kimia
2) Syarat konstruksi, meliputi aspek :
(a) Kejelasan Kalimat
(b) Kebahasaan
3) Syarat teknis, meliputi aspek :
(a) Penampilan Fisik
4) Syarat lainnya, meliputi aspek :
(a) Keterlaksanaan
(b) Evaluasi Belajar
d. LKS IPA aspek Kimia untuk SMP/MTs kelas VIII yang dapat
digunakan sebagai sumber belajar penunjang bagi siswa dan guru.
5. Pentingnya Pengembangan
Pentingnya pengembangan LKS IPA aspek Kimia untuk SMP/MTs
kelas VIII antara lain :
1. Agar siswa dapat melakukan belajar sendiri sesuai dengan kemampuan
dan kecepatan belajar masing-masing.
2. Adanya keleluasaan dalam penggunaan lingkungan belajar, tidak
terbatas pada kelas semata sehingga pembelajaran lebih menarik,
efektif dan efisien.
3. Evaluasi pembelajaran lebih luas maknanya, selain menilai kemajuan
belajar siswa juga menilai tingkat keefektifan program.
4. Sebagai sumber alternatif bagi guru dalam proses pembelajaran kimia.
D. KAJIAN PUSTAKA
1) Analisis Teori dan Penelitian yang Relevan
a. Analisis Teori
1) Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di
Indonesia mengalami perkembangan dan perubahan secara terus
menerus sebagai akumulasi respon terhadap permasalahanpermasalahan yang terjadi selama ini serta pengaruh perubahan
global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni
dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistem
pendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
merupakan
kompetensi
tertentu.
KBK
diarahkan
untuk
yang
dapat
diwujudkan
sesuai
dengan
kebutuhannya.
Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Kebiasaan berfikir dan bertindak secara konsisten dan
terus menerus dapat memungkinkan seseorang untuk menjadi
Kompetensi.
Pertama,
adanya
pergeseran
dari
10
yang
mendorong
siswa
mengkonstruksikan
experience,
knowledge
can
never
stable.
The
11
Menurut
Zahorik
ada
lima
elemen
yang
harus
pengetahuan
yang
sudah
ada
(activating
knowledge).
2. Pemerolehan pengetahuan baru (aquiring knowledge) dengan
cara
mempelajari
secara
keseluruhan
dulu,
kemudian
memperhatikan detailnya.
3. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge), yaitu
dengan cara menyusun :
a.konsep sementara (hipotesis).
b. melakukan sharing kepada orang lain agar mendapat
tanggapan (validasi) dan atas dasar tanggapan itu.
c.konsep tersebut direvisi dan dikembangkan.
4. Mempraktekkan
pengetahuan
dan
pengalaman
tersebut
(applying knowledge).
5. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi
pengembangan pengetahuan tersebut. (Depdiknas, 2003 : 7)
Tujuh komponen dalam CTL
1. Konstruktivisme (constructivism)
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan CTL,
yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi
sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas
(sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah
seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk
diambil
dan
diingat.
Manusia
harus
mengkonstruksi
12
13
perhatian
siswa
pada
sesuatu
yang
dikehendaki guru.
g. Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari
siswa.
h. Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa
4. Masyarakat belajar (learning community)
Konsep ini menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh
dari kerjasama dengan orang lain. Dalam kelas CTL, guru
disarankan
selalu
melaksanakan
pembelajaran
dalam
kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompokkelompok yang anggotanya heterogen. Dalam masyarakat
belajar, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam
komunikasi pembelajaran saling belajar. Seseorang yang
terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi
yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga
meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya.
5. Pemodelan
Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan
tertentu, ada model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa cara
mengoperasikan sesuatu, cara melempar bola dalam olah raga,
cara menghafal bahasa inggris dan sebagainya.
6. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari
atau berfikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita
14
pengayaan
atau
revisi
dari
pengetahuan
dikerjakan
siswa
pada
saat
melakukan
proses
15
hanya guru, tetapi bisa juga teman atau orang lain. (Depdiknas,
2003 : 10 19)
Pengembangan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
pengembangan
kemampuan-kemampuan
lain.
16
memiliki
posisi
sentral
untuk
mengembangkan
pencapaian
kompetensi
peserta
tujuan
didik
tersebut
disesuaikan
pengembangan
dengan
potensi,
kepentingan
(stakeholders)
untuk
melibatkan
menjamin
17
keterampilan
vokasional
merupakan
keniscayaan.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi
kurikulum
mencakup
keseluruhan
dimensi
dan
disajikan
secara
berkesinambungan
diarahkan
dan
kepada
pemberdayaan
proses
peserta
pengembangan,
didik
yang
kepentingan
daerah
harus
saling
mengisi
dan
18
Dalam
pelaksanaan
kurikulum
di
setiap
satuan
kurikulum
didasarkan
pada
potensi,
19
dalam
keseimbangan,
keterkaitan,
dan
20
Ilmu
21
merupakan
alat
yang
digunakan
untuk
Tujuan
Penetapan Isi
dan Metode
Guru dengan
Media
Siswa
22
penetapan isi dan metode yang sesuai dengan tujuan dan materi
pembelajaran. Guru menggunakan media untuk mentransfer
informasi kepada siswa agar pembelajaran lebih menarik sehingga
dapat meningkatkan daya retensi siswa dalam mengingat materi
yang diajarkan.
Media yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat
beraneka ragam, maka pengajar dapat memilih salah satu atau
beberapa diantaranya untuk digunakan dalam menyusun strategi
pembelajaran. Pemilihan media berdasarkan kesesuaiannya dengan
tujuan
pembelajaran
merupakan
kriteria
utama.
Setelah
23
c. Media
merupakan
perantara
yang
digunakan
dalam
pembelajaran.
d. Media dapat berfungsi sebagai alat belajar.
Ada dua sisi penting mengenai fungsi media dalam proses
belajar-mengajar di kelas, yaitu :
1. Membantu guru dalam
a. Mempermudah,
menyederhanakan,
dan
mempercepat
24
guru
mengarahkan
siswanya
untuk
dapat
25
oleh
mengoptimalkan
siswa
sendiri
penggunaan
atau
tidak.
Untuk
Lembar
Kerja
Siswa
lebih
dalam
26
belajarnya
ditentukan
oleh
tujuan
b.
c.
27
d.
informasi,
bukan mengambil
dari
f.
pada
siswa
untuk
menulis
maupun
yang
diperintahkan.
Hal
ini
dapat
juga
h.
i.
j.
k.
Mempunyai
identitas
untuk
memudahkan
28
3. Syarat-syarat teknis
a. Tulisan
(1) Gunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin
atau romawi.
(2) Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik,
bukan huruf biasa yang diberi garis bawah.
(3) Gunakan tidak boleh lebih dari 10 kata dalam satu baris.
(4) Gunakan bingkai untuk membedakan kalimat perintah
dengan jawaban siswa.
(5) Usahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan
besarnya gambar serasi.
b. Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat
menyampaikan pesan/isi dari gambar tersebut secara efektif
kepada pengguna LKS.
c. Penampilan
Penampilan sangat penting dalam LKS. Anak pertama-tama
akan tertarik pada penampilan bukan pada isinya.
6) Sains Aspek Kimia di SMP/MTs
29
serta
menerapkannya
pembelajarannya
prospek
di
pengembangan
dalam
menekankan
kehidupan
pada
lebih
lanjut
sehari-hari.
pemberian
dalam
Proses
pengalaman
30
sederhana,
sehingga
siswa
nantinya
dapat
kimia
akan
menjadi
lebih
mudah
jika
31
Mei
Dewandari
(2006).
Penelitian
Yuniarti
berjudul
32
secara
inkuiri
ilmiah
(scientific
inquiry)
untuk
belajar
secara
langsung
melalui
penggunaan
dan
SMP/MTs
dan
berdasarkan
kriteria
tertentu
yang
33
Model Pengembangan
Model pengembangan dalam penelitian ini adalah media dan sumber
pembelajaran kimia dalam bentuk LKS yang terdiri atas teka-teki silang,
percobaan sederhana, lembar kegiatan observasi dan diskusi, petunjuk
kerja lapangan mandiri, dan latihan soal.
2.
Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu :
Tahap I, meliputi
a. Menentukan LKS yang akan disusun, yaitu Lembar Kerja Siswa IPA
aspek Kimia untuk SMP/MTs kelas VIII berdasarkan Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
b. Mengumpulkan referensi yang mencakup materi pokok : Atom, Ion
dan Molekul.
c. Menyusun naskah media pembelajaran kimia dan dikonsultasikan
kepada dosen pembimbing.
d. Membuat Lembar Kerja Siswa IPA aspek Kimia untuk SMP/MTs kelas
VIII berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Tahap II, meliputi
Peer review oleh tiga orang teman (mahasiswa pendidikan kimia) tentang
layout LKS dan mengkonsultasikan LKS pembelajaran kimia yang telah
34
Tinjauan Ahli
Media
Revisi I
Tahap II
Tinjauan Peer Review
Revisi II
Analisis
Revisi III
Tahap III
35
36
37
3.
Penilaian Produk
a. Data Proses Pengembangan Produk
Data proses pengembangan Lembar Kerja Siswa IPA aspek
Kimia untuk SMP/MTs kelas VIII berupa data deskriptif sesuai
prosedur pengembangan produk dan kualitas LKS yang meliputi aspek
didaktik, konstruksi, teknis, keterlaksanaan, dan aspek penilaian.
Prosedur pengembangan produk yang dilakukan melalui analisis
kurikulum dan materinya. Buku-buku yang digunakan sebagai
referensi antara lain :
1) Kurikulum Kimia SMP dan MTs Berbasis Kompetensi tahun 2006
yang disusun oleh Departemen Pendidikan Nasional.
2) Buku Kontekstual Sains Kimia untuk SMP kelas VIII yang disusun
oleh Das Salirawati diterbitkan oleh Penerbit Erlangga.
3) Buku Sains Kimia untuk SMP yang disusun oleh Subandi, dk yang
diterbitkan olehpenerbit UM Press.
4) Buku Panduan Demonstrasi dan Percobaan Permainan Kimia
untuk SD, SMP, dan SMA yang disusun oleh Yunita yang
diterbitkan oleh penerbit Pudak Scientific.
5) Penuntun Belajar Kimia Dasar Kimia Larutan yang disusun oleh
Drs. Hiskia Achmad yang diterbitkan oleh Penerbit PT. Citra
Adidya Bakti, Bandung.
6) Situs-situs kimia di internet dan lain-lain.
b. Data Kualitas Produk yang Dihasilkan
38
1)
2)
Skor
1
2
3
4
5
X
n
Keterangan :
X
Kategori
Sangat Baik
Baik
Cukup
39
4
Mi - 1,5 SDi < X Mi - 1,5 SDi
5
X < Mi + 1,5 SDi
Keterangan :
Kurang
Sangat Kurang
Mi = mean ideal
Mi = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
SBi = () (1/3) (skor maksimal ideal skor minimal ideal)
4)
Y
n
Keterangan :
Y
= jumlah penilai
Y = jumlah skor
5)
40
1
(120 24) 72
2
SBi
1
(120 24) 16
6
Menentukan
nilai
keseluruhan
LKS
ideal
untuk
tiap
materi
pokok.
Skor
tersebut
Seperangkat komputer
2.
3.
Kertas
4.
5.
: September 2006
Pelaksanaan Penelitian
Penyusunan Laporan
H. RINCIAN BIAYA
Penyusunan Proposal
: Rp. 100.000,00
Pelaksanaan Penelitian
: Rp. 500.000,00
41
Penyusunan Laporan
: Rp. 200.000,00
Jumlah total
: Rp. 800.000,00
I. KURIKULUM VITAE
Nama
: Agus Kamaludin
NIM
: 033324742
Jurusan
: Pendidikan Kimia
Prodi
: Pendidikan Kimia
Fakultas
: MIPA
TTL
J. DAFTAR PUSTAKA
Anas Sudjiono. ( 1987 ). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Rajawali
Press.
Azhar Arsyad. ( 2004 ). Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
B. Suryobroto. ( 1985 ). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka
Cipta.
Cece Wijaya, dkk. ( 1992 ). Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan dan
Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Conny Semiawan, A.S. Munandar dan S.C.U. Munandar. ( 1990 ). Memupuk
Bakat dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah. Jakarta : PT Gramedia.
Depdiknas. ( 2003 ). Kurikulum 2006 Mata Pelajaran Kimia. Jakarta :
Depdiknas.
42