Anda di halaman 1dari 17

Glaukoma Fakolitik

Oleh
Husin Tindar Abdurrahman

Pembimbing : Dr. Alie Solahuddin, SpM

Pendahuluan
Pada tahun 2010, diperkirakan 3,9 juta
penduduk dengan glaukoma menjadi buta
karena glaukoma akut
Glaukoma akut merupakan keadaan
emergensi yang dapat mengancam
penglihatan hingga menyebabkan
kebutaan
Kompetensi dokter umum untuk glaukoma
akut menurut SKDI adalah 3B
Oleh karena itu, penyaji memandang perlu
untuk mengambil kasus ini.

Identifikasi
Nama
: Ny. S
Umur
: 78 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Jln. Aiptu KS Tubun Gg. Tani No. 55 20 Ilir Palembang
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Suku Bangsa
: Indonesia
Tanggal Pemeriksaan : 12 Januari 2014

Anamnesis

Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri kepala dan sakit hebat pada mata
kiri disertai mual sejak 2 hari SMRS.

Riwayat Perjalanan Penyakit


2 hari SMRS, pasien mengeluh mata nyeri di mata kiri dan
sakit kepala. Penglihatan kabur (+), mata merah (+) di mata
kiri, mata berair-air (+) di kedua mata, silau (-), kotoran mata
(-), kelopak mata sulit dibuka(-), mual(+), muntah (-) Pasien
tidak berobat.
1 hari SMRS, keluhan tidak hilang dan semakin bertambah.
Pasien berobat ke dokter mata dan diberi obat tetes mata dan
obat minum (pasien lupa nama obat) diminum 2x1 hari.
Keluhan tidak berkurang.
1 jam SMRS, pasien mengeluh sakit kepala dan mata kiri
nyeri hebat disertai mual kemudian pasien pingsan dan dibawa
ke IGD RSMH.

Riwayat Penyakit Dahulu


25 tahun SMRS, pasien menjalani operasi katarak di
mata kanan, sedangkan mata kiri tidak dioperasi karena
dikatakan belum masak.
Riwayat darah tinggi sejak 15 tahun SMRS.
Riwayat kencing manis disangkal.
Riwayat alergi disangkal.
Riwayat asma disangkal.
Riwayat operasi dan trauma di sekitar mata disangkal.

Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Tampak Sakit Sedang
Kesadaran

: Compos Mentis

TD

: 150/90 mmHg

Nadi

: 76 x/m

Suhu

: 36,8 0C

RR

: 20 x/m

Jantung

: HR= 82x/m, murmur (-), gallop(-)

Paru

: suara vesikuler (+) N, rhonki (-), wheezing (-)

Abdomen

: datar, lemas, hepar dan lien tak teraba

Ekstremitas

: tidak ada kelainan

Status Optalmologikus
Dextra

Sinistra

VOD: 6/24 PH 6/15

VOS: 1/~ PSB

TiOD: 15,6 mmHg

TiOS: 59,1 mmHg

KBM
GBM

ORTOFORIAA

Segmen Anterior
Dextra

Sinistra

Palpebra: distrikiasis (+)

distrikiasis (+)

Konjungtiva: normal

injeksi silier (+)

Kornea: jernih, FT (-)

edem (+), FT (-)

BMD: sedang

Sedang

Iris: gambaran baik

gambaran baik

Pupil: bulat, central,


RC(+), 3 mm

bulat, central, RC(+),


3 mm

Lensa: IOL sentral

keruh, shadow test (-)

Segmen Posterior
Refleks Fundus: RFOD (+)

RFOS (-)

Papil: bulat, batas tegas, warna merah, c/d 0,4, a/v 1:3
Makula: RF (+)
Retina: kontur pembuluh darah baik

Pemeriksaan Penunjang

DIAGNOSIS KERJA
Glaukoma Akut sekunder fakolitik
dengan katarak matur OS+ distrikiasis
ODS + Pseudofakia OD

PENATALAKSANAAN
Non-Farmakologis

Farmakologis

Istirahat

Timolol ED 0,5% 2X1 tts OS

Edukasi

Pilocarpin ED 3X1 tts OS

Inform concern

Asetazolamida 3x500 mg

MRS
Evaluasi tekanan
intraokular sinistra
Konsul PDL

Prognosis

Analisis Kasus
Dari anamnesis ditemukan mata merah,
visus turun mendadak, sakit kepala, mual
merupakan gejala klinis pada glaukoma
akut.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan penurunan
visus OS 1/~ PSB, TiOS 59,1 mmhg,
distrikiasis ODS, lensa OS keruh ST(-),
lensa OD terpasang IOL
Glaukoma Akut sekunder fakolitik dengan
katarak matur OS+ distrikiasis ODS +
Pseudofakia OD

Anda mungkin juga menyukai