Rangkaian Magnet
R
B
:
:
:
:
Rangkaian Listrik
E
I
R
:
:
:
:
conductivity
permeability
25 | M P U K A T A N A 0 6 2 - 1 3 - 0 2 1
BAB III
ARUS SEARAH
I. PEMBANGKITAN
Untuk arus searah pembangkitan itu ada dua macam :
e induksi
d
dt
: hukum induksi
26 | M P U K A T A N A 0 6 2 - 1 3 - 0 2 1
Untuk suatu perputaran dan kuat medan magnet yang konstan akan dishasilkan ggl induksi
yang kosntan pula.
Kumparan
I
B(r)
dcx
B(r)
=B
e ind
Br
2
d
dt
B r2
2
r2 t
dr
e ind
Dimana : e ind
r :
B :
:
= m . cos t
m = maksimum
e ind
d
dt
=0 =m
=
2 =0
= m sin t
27 | M P U K A T A N A 0 6 2 - 1 3 - 0 2 1
e ind =N m sin t
e ind = sin t
(untuk N lilitan)
dimana : =N m
3
2 ggl min
Ggl yang terjadi merupakan fungsi sinus (arus bolak balik), untuk itu perlu diubah dengan
menggunakan komutator.
1 cycle
V
20
10
-10
-20
berpenguatan bebas
28 | M P U K A T A N A 0 6 2 - 1 3 - 0 2 1
berpenguatan sendiri
If
V f =I f R f
V =E a+ 1a R a
I1
Ra
I a=1l
If
Ea
+
Vfa
Besi selalu mempunyai sedikit medan magnet setelah besi tersebut di beri
penguatan medan : ini disebut mean reumanent (reumanent magnetism).
Jika sebuah kumparan berputar dalam medan tsb akan timbul ggl dan arus yang
kecil (bila rangkaian tertutup). Arus kecil yang akan timbul tadi akan menyebabkan medan
magnet yang kecil bertambah besar, pertambahan medan akan menyebabkan pertambahan
ggl yang akan menimbulkan penambahan arus, dan siklus ini berlangsung terus, hingga kita
mendapatkan ggl yang cukup besar. Peristiwa ini disebut dengan Built up voltage.
Mesin arus searah berpengaruh sendiri dibagi menjadi 3 tipe :
A.5.1 Mesin searah Seri :
Bila kumparan penguat diserikan dengan kumparan jangkar.
Ia= IL = Is
Ra
Armatu
I a=I l=ls
U
E=U + l a R a
E
Armatur
Sikat
E=c n
Sikat
I a=I l+ I f
If
If=
U
Rf
Reostat medan
Ra
U
E
29 | M P U K A T A N A 0 6 2 - 1 3 - 0 2 1
E=U + I a Ra
E=c n
U=I f Rf
Ra
E=U + I a Ra + I s Rs
If
E
I a=I f + I l
E=c n
Bila penguat seri dapat membantu penguat shunt, maka disebut : kompon bantu.
Bila penguat seri melawan penguat shunt, maka disebut : komponen lawan.
Bila tegangan yang dihasilkan selalu rata/konstan meskipun arus beban
bertambah besar, disebut : komponen rata.
Ia
IL
+ U=I f R f + I l R s
Ra
U f =I f Rf
If
E=U f + I a R a
I a=I f + I L
_
30 | M P U K A T A N A 0 6 2 - 1 3 - 0 2 1
I L =I S
Komponen Pendek
Ia = If = IL + ILF
E=U + I a Ra + I s Rs
E=U + I a (R aRa
+ Rs )
I a=I s
If
U
U f =U =I f R f
I a=I f + I L
Komponen panjang
Keterangan gambar :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Rumah mesin
Gantungan mesin
Inti kutub
Sepatu kutub
Lilitan medan
Sikat (brush)
Alur rotor
Lilitan jangkar
31 | M P U K A T A N A 0 6 2 - 1 3 - 0 2 1
9. Lamel
10. Poros
11. N = garis netral
Karena adanya kumparan pada jangkar , maka akan timbul timbul medan jangkar.
Medan jangkar ( (a ) yang timbul ini akan menimbulkan bunga api pada sikat.
Reaksi yang timbul ini disebut reaksi jangkar.
a = medan yang disebabkan oleh jangkar / medan jangkar
u = medan yang disebabkan oleh magnet / medan utama sehingga terjadi
pergeseran medan total sebesar
sin =a /t
kita usahakan agar
32 | M P U K A T A N A 0 6 2 - 1 3 - 0 2 1
2. Dengan menggeserkan letak sikat, untuk generator sesuai dengan aruh perputarannya,
dan untuk motor berlawanan dengan arah putarannya.
3. Dengan memasang kumparan kompensasi pada kutub-kutubnya
Sikat dibuat dari bahan yang lebih lunak dari lamel (supaya sikat yang bisa rusak)
Yaitu :
- Carbon
- Carbon Grafit
- Grafit
- Carbon Grafit CU
(tembaga)
33 | M P U K A T A N A 0 6 2 - 1 3 - 0 2 1
C.KOMUTASI :
Untuk menyerahkan ggl dari bentuk sinusoda menjadi bentuk searah maka dilakukan
proses komutasi. Komutasi dilakukan pada saat harga e = 0 atau pada saat sikat berada pada
garis netral.
Umumnya pada saat komutasi sering terjadi bunga api yang dapat merusak borstelnya
karena adanya arus hubung sikat. Bunga api timbul karena adanya perubahan arah daripada
arus yang menimbulkan tegangan : induksi sendiri pada sikat / pada lilitan kolektor.
e L =L
di
dt
Elektris : *
arus yang mengalir dalam
jangkar terlalu besar
* perputaran terlalu cepat
* terjadi kesalahan dalam meletakan sikat
* adanya kesalahan dalam medan magnet penguat maupun dalam
34 | M P U K A T A N A 0 6 2 - 1 3 - 0 2 1
lilitan jangkar