tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang
transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pendidik yang transfer of values,
dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan
menentukan siswa dalam belajar. Berkaitan dengan ini, seorang guru memiliki
peranan yang kompleks dalam proses belajar mengajar dalam usahanya untuk
mengantarkan siswa ke taraf yang dicita-citakan (Sardiman, 2001: 123).
Keberhasilan seorang guru dalam mengajar ditentukan oleh beberapa
faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal terdiri atas
motivasi, kepercayaan diri, dan kreativitas guru itu sendiri. Sedangkan faktor
eksternal lebih ditekankan pada sarana serta iklim sekolah yang bersangkutan.
Setiap kemajuan yang diraih manusia selalu melibatkan kreativitas. Ketika
manusia mendambakan produktivitas, efektivitas, efisiensi, dan bahkan
kebahagiaan yang lebih baik dan lebih tinggi dari apa yang sebelumnya di
capai, maka kreativitas dijadikan dasar untuk menggapainya (Munandar,
1999:10).
Kreativitas pada dasarnya merupakan anugerah yang diberikan Allah
kepada setiap manusia, yakni berupa kemampuan untuk mencipta (daya cipta)
dan berkreasi. Implementasi dari kreativitas seseorangpun tidak sama,
bergantung pada sejauh mana orang tersebut mau dan mampu mewujudkan
daya ciptanya menjadi sebuah kreasi ataupun karya (Nashori, 2002: 21).
Setiap orang memiliki potensi kreatif yang dibawa sejak lahir
meskipun dalam derajat dan bidang yang berbeda-beda, sehingga potensi itu
perlu ditumbuh kembangkan sejak dini agar dapat difungsikan sebagaimana
mestinya. Untuk itu diperlukan kekuatan pendorong, baik dari dalam individu
maupun dari luar individu yaitu lingkungan. Lingkungan dalam hal ini
mencakup lingkungan dalam arti kata sempit (keluarga, sekolah) maupun
dalam arti kata yang luas (masyarakat, kebudayaan) yang mampu menciptakan
kondisi lingkungan yang dapat menanamkan daya kreatif individu (Munandar,
1988:83).
Dengan demikian, baik di dalam individu maupun di luar individu
(lingkungan) dapat menunjang atau menghambat potensi kreativitas,
guru
harus
mampu
mengoptimalkan
kreativitasnya.
Kreativitas serta aktivitas guru harus mampu menjadi inspirasi bagi para
siswanya. Sehingga siswa akan lebih terpacu motivasinya untuk belajar,
berkarya dan berkreasi. Guru berperan aktif dalam pengambangan kreativitas
siswa, yaitu dengan memiliki karakteristik pribadi guru yang meliputi
motivasi, kepercayaan diri, rasa humor, kesabaran, minat dan keluwesan
pemahaman yang kedua adalah afektif yaitu sikap, perasaan emosi dan
karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat.. Dimensi
ketiga dari aspek pemahaman ini adalah pemahaman secara psikomotorik
yaitu pemahaman yang menekankan pada gerakan-gerakan jasmaniah dan
kontrol fisik. Kecakapan-kecakapan fisik ini dapat berupa pola-pola gerakan
atau keterampilan fisik, baik keterampilan fisik halus maupun kasar.
Dalam penelitian ini, penulis memilih SMP Negeri 3 Demak. Siswa
SMP Negeri 3 Demak telah mengenal ajaran Islam sebelum memasuki SMP
Negeri 3 Demak, baik melalui pendidikan formal seperti belajar di madrasah
ibtidaiyyah, maupun non formal seperti belajar ilmu agama di pondok
pesantren terdekat. Para siswa SMP Negeri 3 Demak juga sudah bisa
membaca dzikir Asma al-Husna sebelum pelajaran dimulai, melaksanakan
kegiatan Baca Tulis Al-Quran (BTA) pada jam pelajaran terakhir, dan shalat
zhuhur berjamaah sebelum pulang serta kegiatan ekstra kurikuler keagamaan,
Siswa lulusan SMP Negeri 3 Demak juga berhasil menempuh ujian masuk di
SMA Negeri sekitar 60% setiap tahunnya. (Observasi dan wawancara dengan
Nur Rohman, S.Ag., 13 Juli 2009). Di sisi lain, karena keterbatasan jumlah
jam pelajaran PAI di kelas, maka tidak mungkin guru memberikan materi
pendidikan keagamaan secara detail kepada siswa, maka guru PAI diharapkan
mampu mengembangkan kreativitasnya dalam pembelajaran yang inovatif
serta mampu menciptakan dan mengendalikan kelas agar tetap kondusif ketika
proses belajar mengajar berlangsung.
Berdasarkan argumen-argumen di atas, bahwa kreativitas guru dengan
dibekali kemampuan mengelola kelas yang baik merupakan salah satu upaya
yang dilakukan guru, khususnya guru PAI dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa bidang studi Pendidikan Agama Islam. Sehingga nantinya guru
diharapkan lebih banyak berdiskusi dengan guru lain untuk mengembangkan
kreativitas
pembelajaran dapat tercapai. Dari latar belakang masalah di atas, penulis ingin
mengetahui apakah benar kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola
kelas mempunyai hubungan yang signifikan dengan prestasi belajar PAI siswa,
maka penelitian ini akan penulis susun dalam sebuah penelitian tesis dengan
judul Studi Korelasi Antara Kreativitas Guru PAI dan Kemampuan
Mengelola Kelas dengan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan
Agama Islam di SMP Negeri 3 Demak.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, yang menjadi fokus permasalahan adalah :
1. Adakah korelasi antara kreativitas guru PAI dengan prestasi belajar siswa
bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Demak
2. Adakah korelasi antara kemampuan mengelola kelas dengan prestasi
belajar siswa bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Demak
3. Adakah korelasi antara kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola
kelas dengan prestasi belajar siswa bidang studi PAI di SMP Negeri 3
Demak
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mempunyai beberapa tujuan sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui korelasi antara kreativitas guru PAI dengan prestasi
belajar siswa bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Demak
2. Untuk mengetahui korelasi antara kemampuan mengelola kelas dengan
prestasi belajar siswa bidang studi PAI di SMP Negeri 3 Demak
3. Untuk mengetahui korelasi antara kreativitas guru PAI dan kemampuan
mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa bidang studi PAI di SMP
Negeri 3 Demak
D. Manfaat Penelitian
siswa). Korelasi positif yang dimaksud di sini adalah jika kreativitas guru PAI
dan kemampuan mengelola kelas baik maka prestasi belajar PAI siswa
meningkat dan sebaliknya. Sedangkan Ho adalah tidak adanya korelasi positif
yang signifikan antara variabel X1 (kreativitas guru PAI) dan variabel X2
(pengelolaan kelas) dengan variabel Y (prestasi belajar PAI siswa). Dengan
kata lain jika kreativitas guru PAI dan kemampuan mengelola kelas baik maka
prestasi belajar PAI siswa rendah dan sebaliknya.
Berdasarkan pernyataan di atas maka penulis mengajukan hipotesis
sebagai berikut: Ada korelasi positif dan signifikan antara kreativitas guru
10
Kreativitas
dan
Disiplin
Kerja
Terhadap
Kemampuan
11
12
sesuatu yang
kemampuan
untuk
membuat
baru. Kreativitas
juga merupakan
kombinasi-kombinasi
baru
yang
13
14
mempertahankan
kondisi
yang
memungkinkan
kegiatan
adanya
perangsang
dari
luar.
Guru
harus
pandai
15
di
kelas
yang
dilakukan
untuk
menciptakan
dan
melibatkan
kreativitas.
Ketika
manusia
mendambakan
16
baik dan lebih tinggi dari apa yang sebelumnya di capai, maka
kreativitas dijadikan dasar untuk menggapainya (Munandar, 1999:10).
Guilford
menyatakan
sebagaimana
dikutip
Munandar,
(mengembangkan,
memperkaya,
merinci)
suatu
pengelolaan
kelas
merupakan
tindakan
yang
17
18
19
mengelola
kelas
(Rohani,
2004:127),
dengan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
20
untuk
berbohong,
karena
anak
mulai
mengembangkan
Jean Peaget (1896-1980) adalah tokoh psikologi perkembangan yang berasal dari Swiss.
Ia adalah pencetus teori perkembangan kognitif. Masa remaja menunurut piaget merupakan masa
dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, menyangkut apek afektif, termasuk juga
perubahan intelektual yang mencolok yang terlihat dari berbagai cara berpikir remaja yang
memungkinkannya untuk mencapai integritas dalam hubungan social dengan orang dewasa.
21
dan berkelompok
22
sampai
cara-cara
pencatatannya
(Hadi,
1992:147),
23
24
mean yang lain. Uji ANOVA ini juga biasa disebut sebagai One Way
Analisys of Variance (Ibnu Hadjar,1999: 256).
Dasar pemikiran yang mendasari analisis varian lebih baik
ditunjukkan dengan suatu pembahasan simbolis. Analisis varian yang
nyata dengan jumlah responden 36 yang dibagi dalam 3 kelompok
belajar, dapat digambarkan pada tabel berikut ini :
X1.2
1
Y
88
82
81
83
81
82
80
79
85
90
87
1
2
89
84
80
81
83
80
83
85
82
86
81
88
2
3
90
80
78
79
78
25
82
79
81
77
78
80
80
79
Keterangan :
X1.2
26
berarti tidak ada perbedaan nilai rata-rata yang cukup signifikan antar
masing-masing kelompok. Sebaliknya bila nilai F lebih besar, maka
hipotesis nol ditolak, berarti ada perbedaan nilai rata-rata yang
signifikan, setidaknya ada satu kelompok di antara seluruh pasangan
kelompok subyek.
H. Sistematika Penulisan
Tujuan sistematika penulisan tesis adalah untuk lebih memudahkan
memahami dan mempelajari isi tesis. Adapun sistematika penulisan tesis ini
akan penulis rinci sebagai berikut :
Bab satu, berisi pendahuluan; menjelaskan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika
penulisan.
Bab dua, berisi landasan teori, kerangka berpikir dan hipotesis
penelitian. Adapun landasan teori berisi kreativitas guru meliputi: pengertian
kreativitas, faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas, ciri-ciri kreativitas,
karakteristik guru kreatif dan peranan guru. Pengelolaan kelas meliputi
pengertian pengelolan kelas, tujuan pengelolaan kelas, pendekatan dalam
pengelolaan kelas, prinsip-prinsip pengelolaan kelas, komponen keterampilan
pengelolaan kelas, usaha preventif masalah pengelolaan kelas. Pendidikan
Agama Islam yang terdiri dari pengertian Pendidikan Agama Islam, landasan
Pendidikan Agama Islam, tujuan dan fungsi Pendidikan Agama Islam,
pendekatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, pengorganisasian materi
Pendidikan Agama Islam. Pembahasan berikutnya adalah prestasi belajar yang
terdiri dari pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar dan faktor-faktor yang menghambat prestasi belajar; Kajian
penelitian relevan; Kerangka berpikir meliputi korelasi antara kreativitas guru
PAI dengan prestasi belajar siswa bidang studi pendidikan agama Islam,
korelasi antara kemampuan mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa
bidang studi pendidikan agama Islam, korelasi antara kreativitas guru PAI dan
kemampuan mengelola kelas dengan prestasi belajar siswa bidang studi
pendidikan agama Islam; dan Pengajuan hipotesis penelitian.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
Ali, Muhammad, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Cet. 1 revisi, Bandung,
CV Sinar Baru , 1987
Arifin, Zaenal, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik, Prosedur, Bandung,
Remaja Rosda Karya, 1990
Arikunto, Suharsimi, 1991, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.
, Pengelolaan Kelas dan Siswa sebuah pendekatan evaluatif, Cet. II
Jakarta, Rajawali Press, 1988
, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta,
2002
Asrori, Mohammad dan Mohammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2004
Bukhori, M. Teknik Teknik Evaluasi dalam Pendidikan, Bandung, Jemmars,
1983
Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Cet.III,
Jakarta, Rineka Cipta, 2005
, Psikologi Belajar, cet. ke-1, Jakarta, Rineka Cipta, 2002
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Cet. II,
Jakarta, Rineka Cipta, 2002
Campbell, David, Mengembangkan Kreativitas, (disadur Dian Paramesti Bahar
dari Take the road to creativity and get off dead and), Yogyakarta,
Kanisius, 1995
Djohar. MS, Guru, Pendidikan & Pembinaannya, Penerapannya dalam
Pendidikan dan UU Guru, Yogyakarta, Grafika Indah, 2006
Ensiklopedi Indonesia, 4, Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve
E. Ayan, Jordan, Bengkel Kreativitas (10 ways to free your creative spirit and find
your generation), Bandung, Sinar Baru, 1995
29
J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, Cet. VI, Bandung; PT
Remaja Rosdakarya, 1995
Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi dan
Pendidikan, cet. ke-3, Jakarta: PT. Al-Husna Zikra, 1995
30
31
32
33
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................1
B. Perumusan Masalah.....................................................................8
C. Tujuan Penelitian.........................................................................9
D. Manfaat Penelitian.......................................................................9
E. Kajian Penelitian Relevan.........................................................10
F. Sistematika Penulisan................................................................12
BAB II.
34
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
85
85
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KISI-KISI INSTRUMEN PENGUMPUL DATA
Variabel (Xl) : Kreativitas Guru PAI
Kisi-Kisi Penyusunan Angket Kreativitas Guru PAI
35
NO
INDIKATOR
JUMLAH SOAL
POSITIF
JUMLAH SOAL
NEGATIF
JUMLAH
ITEM SOAL
1
2
3
4
5
Ketrampilan mengajar
Motivasi tinggi
Demokratis
Percaya diri
Berpikir divergen
5
4
3
2
3
1
2
3
4
3
6
6
6
6
6
30
JUMLAH
1
2
3
4
5
INDIKATOR
JUMLAH SOAL
POSITIF
JUMLAH SOAL
NEGATIF
JUMLAH
ITEM SOAL
4
3
2
3
6
6
30
JUMLAH
A
B
C
D
SOAL NEGATIF
JAWABAN
SKOR / NILAI
4
3
2
1
A
B
C
D
1
2
3
4
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
36
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5. Apakah guru PAI memberikan tugas kepada siswa setelah materi selesai ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Apakah guru PAI menjelaskan materi dengan metode yang sama seperti materi
yang lain ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
9. Apakah guru PAI ketika menjelaskan materi dengan suara yang jelas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
10. Apakah guru PAI setiap bulan memeriksa buku catatan siswa ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
11. Apakah guru PAI ketika mengajar lupa membawa buku absensi siswa ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14. Apakah guru PAI menghargai tugas-tugas siswa tanpa membedakan antara
siswa satu dengan yang lain ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15. Apakah guru PAI dalam memberikan nilai kepada siswa dengan objektif ?
37
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
16. Apakah guru PAI menolak pendapat siswa sebagai masukan materi pelajaran ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
17. Apakah guru PAI menjauhkan siswa yang memiliki nilai rendah dari temantemannya ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
18. Apakah guru PAI marah apabila dikritik oleh siswa berkaitan dengan
penyampaian materi ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
19. Apakah guru PAI menunjukkan sikap yang meyakinkan dalam mengajar ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
20. Apakah guru PAI menjelaskan materi di kelas dengan tenang dan penuh
percaya diri ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
21. Apakah guru PAI pernah menyampaikan materi tanpa ada persiapan sama
sekali ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
22. Apakah guru PAI ketika menjelaskan materi dengan melihat buku pegangan ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
23. Apakah guru PAI pernah menjawab pertanyaan siswa dengan sikap ragu ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
24. Apakah guru PAI menunda jawaban atas pertanyaan yang diajukan siswa ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
25. Apakah guru PAI memberikan banyak alternatif jawaban atas pertanyaan yang
berkaitan dengan materi pelajaran ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
26. Apakah guru PAI mencari tambahan referensi sebagai upaya untuk menambah
materi PAI ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
27. Apakah guru PAI memanggil orang tua siswa yang mempunyai masalah
berkaitan dengan pembelajaran PAI di kelas ?
38
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
28. Apakah guru PAI hanya menjelaskan materi tanpa memperhatikan tingkah
laku siswa di kelas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
29. Apakah guru PAI membiarkan siswa yang mempunyai masalah berkaitan
dengan tugas-tugas kelas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
30. Apakah guru PAI menyita buku catatan apabila ada salah satu siswa yang
melakukan kesalahan karena tidak menyelesaikan tugasnya ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
39
2. Apakah guru PAI mengatur tempat duduk siswa sesuai dengan metode
mengajar ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Apakah tempat duduk yang ditentukan guru PAI bisa membantu pemahaman
siswa terhadap materi yang diajarkan ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4. Apakah bentuk tempat duduk siswa berubah ketika guru PAI menjelaskan
materi baru ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5. Apakah guru PAI ketika mengajar lupa mengatur tempat duduk siswa ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Apakah guru PAI membiarkan ketika tempat duduk siswa ada yang rusak ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7. Apakah guru PAI masuk di kelas tepat waktu sebelum jam pelajaran dimulai ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
9. Apakah guru PAI memberikan jam tambahan ketika materi belum tuntas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
10. Apakah guru PAI terlambat masuk kelas pada saat jam pelajaran dimulai ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
11. Apakah jam pelajaran PAI sering kosong karena guru PAI sibuk dengan
pekerjaan sekolah ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
12. Apakah guru PAI mengakhiri materi sebelum jam pelajaran selesai ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
13. Apakah guru PAI ketika mengajar memandang siswa secara seksama ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14. Apakah guru PAI memberikan perhatian kepada siswa yang tertinggal materi ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
40
15. Apakah guru PAI ketika menjelaskan materi dengan mengawasi tingkah laku
siswa di kelas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
16. Apakah sikap guru PAI bersahabat dengan semua siswa tanpa membedabedakan siswa satu dengan yang lain ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
17. Apakah guru PAI sebelum memulai materi terlebih dahulu menanyakan siswa
yang tidak masuk ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
18. Apakah guru PAI membiarkan siswa yang gaduh ketika pelajaran sedang
berlangsung ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
19. Apakah guru PAI ketika mengajar bertanggung jawab menjelaskan materi
yang diajarkan di kelas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
20. Apakah guru PAI sebelum memulai pelajaran menanyakan tugas-tugas sebagai
salah satu tanggung jawab belajar siswa ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
21. Apakah guru PAI bertanggung jawab pada ketuntasan materi yang diajarkan
dalam satu semester ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
22. Apakah guru PAI menyuruh mengawasi siswa yang malas menyelesaikan
tugas-tugas pekerjaan rumah ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
23. Apakah guru PAI memberikan sangsi kepada siswa yang tidak mengerjakan
tugas-tugas belajar ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
24. Apakah dalam memberikan hukuman guru PAI membedakan antara siswa satu
dengan siswa yang lain ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
41
25. Apakah guru PAI memberikan arahan kepada siswa agar berperilaku sopan di
kelas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
26. Apakah teguran guru PAI berisi pengarahan dan petunjuk yang jelas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
27. Apakah guru PAI ketika mengajar membiarkan saja apabila ada siswa yang
tiduran di kelas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
28. Apakah guru PAI memberikan ancaman apabila ada siswa yang bertengkar di
kelas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
29. Apakah guru PAI memarahi siswa yang selalu terlambat masuk kelas ?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
30. Apakah guru PAI memukul siswa apabila ada siswa yang selalu gaduh di kelas
?
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
B. INSTRUMEN OBSERVASI
NO
1.
KOMPONEN KETERAMPILAN
Membuka pelajaran
Menarik perhatian siswa
Gaya mengajar siswa
BS
KATEGORI
B
C
K
42
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
43
12.
13.
14.
15.
Keterangan :
Kategori BS : Baik Sekali
Kategori B : Baik
Kategori C : Cukup
Kategori K : Kurang
INSTRUMEN WAWANCARA
1. Apakah yang Anda persiapkan sebelum proses belajar mengajar di kelas
dimulai.
44