Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Tanaman sirsak (Annona muricata Linn.) berasal dari bahasa Belanda,
yakni zuurzak berarti kantong asam. Daun sirsak banyak digunakan sebagai obat
herbal untuk mengobati berbagai penyakit, antara lain : penyakit asma di Andes
Peru, diabetes dan kejang di Amozania Peru (Zuhud, 2011). Kandungan senyawa
dalam daun sirsak antara lain steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan
tanin. Senyawa flavonoid berfungsi sebagai antioksidan untuk penyakit kanker,
anti mikroba, anti virus, pengatur fotosintetis, dan pengatur tumbuh (Robinson,
1995).
Masyarakat Indonesia menggunakan daun sirsak sebagai obat herbal untuk
mengobati penyakit kanker, yaitu dengan cara meminum air rebusan daun sirsak
segar. Air rebusan daun sirsak segar dapat menimbulkan efek panas seperti pada
kemoterapi, namun air rebusan daun sirsak ini hanya membunuh sel-sel yang
abnormal (kanker) dan membiarkan sel-sel normal tetap tumbuh. Konsetrasi
antioksidan daun sirsak yaitu ; fraksi kloroform sebesar 4000ug/ml dengan
aktivitas antioksidan sebesar 58,289% dan nilai IC50 sebesar 31,32ppm.
Tanaman daun cempedak (Artocarpus champeden) sebagai salah satu tumbuhan
dari famili Moraceae juga memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder dari
golongan flavonoid yang diantaranya meiliki bioaktifitas yang tinggi sebagai antikanker
dan antimalaria. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Dwi Rahmawati
membuktikan hal ini, dimana diketahui ekstrak daun cempedak memiliki nilai IC50 yang
berpotensi kuat, bahkan sangat kuat sebagai antioksidan yaitu ; ekstrak kasar daun
cempedak sebesar 8,88ppm , fraksi n-heksan sebesar 50 ppm dengan aktivitas antioksidan
sebesar 57,770% dan nilai IC50 sebesar 42,30 ppm, fraksi etil asetat sebesar sebesar 10
ppm dengan aktivitas antioksidan 66,614% dan nilai IC50 sebesar 6,89ppm, fraksi nbutanol sebesar 10 ppm dengan aktivitas antioksidan sebesar 71,775% dan nilai IC50
sebesar 6,49 ppm, dan fraksi air sebesar 160 ppm dengan aktivitas antioksidan sebesar
83,988% dan nilai IC50 sebesar 71,36ppm.

Proses pengolahan bahan alam sebagai obat oleh masyarakat secara luas
dilakukan dengan merebus daun cempedak dan daun sirsak. Sediaan teh dari

kombinasi daun sirsak dan daun cempedak belum banyak digunakan oleh
masyarakat. Karena itu perlu dilakukan kajian tentang analisis antioksidan untuk
mengetahui apakah ada peningkatan aktivitas antioksidan dari kombinasi teh daun
sirsak dan daun cempedak.
2.
a.
b.
c.

Rumusan masalah
Bagaimana aktifitas antioksidan teh dari daun cempedak dan daun sirsak
Apa pengaruh variasi suhu pengeringan daun sirsak dan daun cempedak
Bagaimana sifat organoleptis teh dari daun cempedak dan daun sirsak

Anda mungkin juga menyukai