Anda di halaman 1dari 7

Nama

: Gadza Bhara Tama Suharyo

NPM

230210130079

Mata kuliah

Instrumentasi Kelautan

PH Meter Lutron PH-208 Digital


pH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau
kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Akurasi (0.02 PH +
2 d) meter only. Resolusi 0.01 Ph. mV range : -1999 mV to 1999 mV

Sensor
Tiga sensor pH meter yang terendam di dalam larutan yakni elektrode kaca, elektrode
referensi, dan sensor temperatur, dapat digabungkan menjadi satu komponen probe saja
sehingga didapatkan bentuk sensor pH meter yang lebih praktis.

Combined pH Electrode

Cara Kerja Alat


Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia
yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang
telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal
ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang
ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk
melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat
tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan. (alvina.blog.uns.ac.id)

Pengukuran pH larutan
Setelah pH meter dikalibrasi maka pH meter tersebut sudah siap digunakan. Biasanya
kalibrasi disarankan dilakukan setiap 1 kali sehari sebelum digunakan.
Cara pengukurannya adalah sebagai berikut
1. Siapkan sampel larutan yang akan di check pH-nya.
2. Jika larutan panas, biarkan larutan mendingin sampai dengan suhunya sama dengan
suhu ketika kalibrasi. Contohnya jika kalibrasi dilakukan pada suhu 20C maka
pengukuran pun dilakukan pada suhu 20C.
3. Buka penutup plastic elektroda, bilas dengan air DI dan keringkan dengan
menggunakan kertas tisu.
4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol POWER.
5. Masukan elektroda kedalam sampel, kumudian putar agar larutan homogeny.
6. Biarkan sampai tulisan HOLD pada layar berhenti kelap-kelip.
7. Nilai pH yang ditunjukan pada layar adalah nilai pH larutan yang di check

8. Matikan pH meter dengan menekan kembali tombol POWER.

Komponen yang dibutuhkan


Sebuah sistem pH meter tersusun atas beberapa komponen penting yang tidak dapat
dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Berikut adalah komponen-komponen tersebut:
1. Elektrode Kaca
Elektrode kaca berfungsi sebagai salah satu kutub di antara dua elektrode ph meter
yang tercelup ke dalam larutan. Pada ujung elektrode ini terdapat bulb yang berfungsi sebagai
tempat terjadinya pertukaran ion positif (H +). Pertukaran ion yang terjadi menyebabkan
adanya perbedaan beda potensial di antara dua elektrode, sehingga pembacaan potensiometer
akan menghasilkan positif atau negatif. Jika larutan bersifat netral, maka potensiometer tidak
membaca adanya perbedaan potensial di antara kedua kutub (pH=7). Sedangkan jika larutan
bersifat asam, maka potensial elektrode kaca menjadi lebih positif daripada elektrode
referensi. Pada kondisi ini, potensiometer membaca negatif yang akan diartikan oleh sistem
sebagai pH<7. Dan jika larutan bersifat basa, maka elektrode kaca akan memiliki potensial
yang lebih rendah daripada elektrode referensi. Pada kondisi ini pembacaan pH menjadi lebih
besar daripada angka 7.

Elektrode Kaca
Elektrode kaca tersusun atas ujung bulb bulat dari bahan kaca yang terpasang ke
sebuah silinder panjang dari kaca atau bahan isolator lain. Di dalam bulb dan silinder ini
berisi cairan HCl yang memiliki nilai pH konstan = 7. HCl merendam sebuah kawat elektrode
kecil dengan bahan perak, yang karena terendam di dalam larutan HCl maka pada
permukaannya membentuk senyawa stabil AgCl.

2. Elektrode Referensi
Elektrode referensi berfungsi sebagai kutub lain selain elektrode kaca sehingga
diantara keduanya, yang terendam larutan tertentu, terbentuk rangkaian listrik. Elektrode ini
didesain memiliki nilai potensial yang tetap pada kondisi larutan apapun. Sehingga arah
aliran listrik yang terjadi hanya tergantung dari lebih besar atau lebih kecilnya potensial
elektrode kaca terhadap elektrode referensi.

Elektrode Referensi dan Elektrode Gabungan dengan Elektrode Kaca


Seperti halnya elektrode kaca, di dalam elektrode referensi juga digunakan larutan
HCl (elektrolit) yang merendam elektrode Ag/AgCl. Pada ujung elektrode referensi
terdapat liquid junction berupa bahan keramik sebagai tempat pertukaran ion antara elektrolit
dengan larutan terukur, pertukaran ion ini dibutuhkan untuk menciptakan aliran listrik
sehingga pengukuran potensiometer (pH meter) dapat dilakukan. Sekalipun pada liquid
junction terjadi pertukaran ion, hal ini tidak diikuti dengan reaksi kimia. Sehingga pH
elektrolit di dalam elektrode referensi akan selalu konstan dan nilai potensial elektrode pun
juga konstan.
3. Termometer
Sensor temperatur menjadi satu komponen wajib pH meter, karena nilai pH sangat
dipengaruhi oleh temperatur larutan. Pada pH larutan 7 (netral), perubahan temperatur tidak

berpengaruh terhadap nilai tersebut. Namun jika larutan bersifat asam atau basa,
pembentukan ion sangat dipengaruhi oleh temperatur. Dan karena pembacaan pH
distandardisasi pada temperatur ruang 25C, maka keberadaan sensor temperatur sangat
krusial untuk mendapatkan pembacaan pH meter yang akurat.
ga sensor pH meter yang terendam di dalam larutan yakni elektrode kaca, elektrode referensi,
dan sensor temperatur, dapat digabungkan menjadi satu komponen probe saja sehingga
didapatkan bentuk sensor pH meter yang lebih praktis.

4. Amplifier
Setiap pH meter selalu membutuhkan penguat voltase atau dikenal dengan amplifier.
Voltase yang dihasilkan oleh dua elektrode pH meter terlalu rendah yakni hanya sekitar 60
mV untuk setiap tingkatan nilai pH. Jika pada pH netral (=7) beda potensial antar elektrode
kaca dengan referensi sama dengan nol, maka besar voltase yang dihasilkan oleh keduanya
pada nilai pH terendah hingga tertinggi (0pH14) adalah di antara angka -350 mV hingga
+350 mV. Agar voltase ini dapat diproses di mikrokontroler, maka harus diperkuat oleh
amplifier. Sebagai contoh pada salah satu tipe amplifier pH meter, amplifier ini akan
memperkuat voltase menjadi pada rentangan 0 hingga 14 V. Sehingga jika potensiometer
membaca nilai 4,5 V, maka pH larutan yang diukur adalah 4,5.

pH Meter Amplifier
5. Mikroprosesor
Mikroprosesor pada pH meter berfungsi untuk menterjemahkan nilai voltase yang
dikirim oleh amplifier menjadi nilai pH. Perhitungan kompensasi nilai temperatur larutan
terukur, juga dihitung oleh mikroprosesor ini. Mikroprosesor juga memproses semua opsi

input yang ada pada pH meter. Hasil dari pemrosesan mikroprosesor ini ditampilkan pada
layar LCD pH meter.

Sistem Mikroprosesor pH Meter


DAFTAR PUSTAKA
http://www.digital-meters.com/chemical-analysis-c2/ph-meters-c28/lutron-lutron-ph-208-phmeter-p65 (Diakses pada tanggal 8 Maret 2015, pukul 09.10)
http://www.alatlabor.com/article/detail/58/fungsi-dan-pengenalan-ph-meter (Diakses pada
tanggal 8 Maret 2015, pukul 09.15)
http://en.wikipedia.org/wiki/PH_meter (Diakses pada tanggal 8 Maret 2015, pukul 09.17)
http://artikel-teknologi.com/prinsip-kerja-ph-meter/ (Diakses pada tanggal 8 Maret 2015,
pukul 09.18)
http://artikel-teknologi.com/komponen-ph-meter/ (Diakses pada tanggal 8 Maret 2015, pukul
09.21)
http://www.all-about-ph.com/ph-meter-calibration.html (Diakses pada tanggal 8 Maret 2015,
pukul 09.25)
http://dutapersada-instruments.blogspot.com/2014/02/ph-meter-alat-ukur-derajatkeasaman.html (Diakses pada tanggal 8 Maret 2015, pukul 09.27)
http://www.sensorland.com/HowPage037.html (Diakses pada tanggal 8 Maret 2015, pukul
09.30)

http://www.sunwe.com.tw/lutron/PH-208.pdf (Diakses pada tanggal 8 Maret 2015, pukul


09.50)

Anda mungkin juga menyukai