Anda di halaman 1dari 2

BATERAI

Baterai adalah alat listrik-kimiawi yang menyimpan energi dan mengeluarkan tenaganya dalam
bentuk listrik.

Ditinjau dari sifatnya, baterai dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu baterai primer dan
baterai sekunder.
1. Baterai Primer
Baterai primer adalah baterai yang tidak bisa dimuati lagi jika muatan listriknya sudah
habis kita gunakan (unrechargedable battery).
2. Baterai Sekunder
baterai sekunder adalah baterai yang dapat diisi ulang/ dimuati lagi (rechargadable
battery).
Proses elektrokimia baterai sekunder bersifat reversibel (dapat berbalikan)
dengan efisiensinya yang tinggi. Reversible artinya di dalam baterai dapat
berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik, dan sebaliknya dari
tenaga listrik menjadi tenaga kimia, yaitu pengisian kembali dengan cara regenerasi
dari elektroda-elektroda yang dipakai dengan melewatkan arus listrik dalam arah
(polaritas) yang berlawanan di dalam sel baterai. Jadi dapat dikatakan bahwa reaksi
kimia yang terjadi pada proses charging dan discharging saling berkebalikan.
Bila ditinjau dari elemennya, baterai dibagi menjadi baterai basah dan baterai kering.
1. Baterai basah
Media penyimpan arus listrik ini merupakan jenis paling umum digunakan. baterai
jenis ini masih perlu diberi air baterai yang dikenal dengan sebutan accu zuur. Selain baterai
jenis ini, ada beberapa jenis baterai basah lainnya :
a. Low Maintenance
Jenis ini bentuknya mirip dengan baterai basah biasa dan tetap punya lubang pengisian di
atasnya. Bedanya, baterai ini sudah diisi air sejak dari pabrik. Untuk pengisian air baterai
(bukan dengan accu zuur) bisa dilakukan dalam 6 bulan hingga 1 tahun.
b. Maintenance Free
Baterai jenis ini tidak mempunyai lubang pengisian air, meski berisi cairan. Mirip jenis low
maintenance, baterai ini juga sudah diisi air dari pabrik. Bahan perak yang dipakai buat
elektroda membuat airnya tidak menguap. Kalaupun menguap akan dikembalikan lagi ke
dalam. Keuntungannya adalah baterai jenis ini tidak butuh perawatan
2. Baterai Kering
Baterai jenis ini tidak memakai cairan, mirip seperti baterai telepon selular. Baterai ini
tahan terhadap getaran dan suhu rendah. Dimensinya yang kecil bisa menimbulkan
keuntungan dan kerugian. Keuntungannya, tak banyak makan tempat. Sedangkan
kerugiannya, tidak pas di dudukan baterai aslinya. baterai jenis ini samasekali tidak butuh
perawatan, tetapi rentan-terhadap pengisian berlebih dan pemakaian arus yang sampai habis,
karena bisa merusak sel-sel penyimpanan arusnya.
Kutub positif baterai menggunakan lempeng timbal peroksida dan kutub negatifnya
menggunakan lempeng timbal sedangkan larutan elektrolitnya adalah larutan asam sulfat.
Ketika baterai dipakai, terjadi reaksi kimia yang mengakibatkan endapan pada elektroda
negatif (reduksi) dan elektroda positif (oksidasi). Akibatnya, dalam waktu tertentu antara
kedua elektroda tidak ada beda potensial, artinya baterai menjadi kosong. Supaya baterai

dapat dipakai lagi, harus diisi dengan cara mengalirkan arus listrik kearah yang berlawanan
dengan arus listrik yang dikeluarkan baterai itu. Ketika baterai diisi akan terjadi pengumpulan
muatan listrik. Pengumpulan jumlah muatan listrik dinyatakan dalam ampere jam disebut
tenaga baterai. Pada kenyataannya, pemakaian baterai tidak dapat mengeluarkan seluruh
energi yang tersimpan dalam baterai itu. Oleh karenanya, baterai mempunyai rendemen atau
efisiensi.
Pada kesempatan yang lalu saya telah membahas mengenai cara atau prosedur melakukan
pengisian baterai, maka pada kesempatan kali ini akan dibahas mengenai proses reaksi kimia
pada proses pengosongan dan pengisian baterai itu sendiri yang bila diilustrasikan dalam
animasi yang saya buat sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai