Anda di halaman 1dari 4

A.

ALAT & BAHAN


Perimeter
Pen light (lampu senter)
Kartu optoptip Snellen & penhole
Kertas gambar bintik buta King Charles
Model mata Cenco-Ingersoll dengan perlengkapannya
Seperangkat lensa

B.
a)

1.
2.
3.

PROSEDUR PEMERIKSAAN
Pemeriksaan luas lapang pandang
Cara pemeriksaan :
Suruh orang percobaan duduk membelakangi cahaya menghadap alat perimeter
Tutup mata kiri orang percobaan dengan sapu tangan (karena mau priksa yang kanan)
Letakkan dagu orang percobaan di tempat sandaran dagu yang dapat diatur tingginya,
sehingga tepi bawah mata kanannya terletak setinggi bagian atas batang vertikal

sandaran dagu.
4. Pasang formulir untuk mata kanan di sebelah belakang piring perimeter sebagai
berikut :
a. Putar busur perimeter sehingga letakknya horizontal dan penjepit formulir berada
di bagian atas piringan
b. Jepit formulir tersebut pada piringan sehingga garis 180-0 formulir letaknya
berimpit dengan garis 0-180 piringan perimeter dan lingkaran konsentris formulir
letaknya sesuai dengan skala pada perimeter.
5. Suruh orang percobaan memusatkan penglihatannya pada titik fiksasi ditengah
perimeter. Selama pemeriksaan, penglihatan orang percobaan harus tetap dipusatkan
pada titik fiksasi tersebut.
6. Gunakan benda yang dapat digeser pada busur perimeter untuk pemeriksaan luas
lapang pandang.
Pilih bulatan berwarna putih dengan diameter sedang ( 5mm) pada benda tersebut.
7. Gerakkan perlahan-lahan bulatan putih itu menyusuri busur dari tepi kiri orang
percobaan ke tengah. Tepat pada saat orang percobaan melihat bulatan putih tersebut
penggeseran benda dihentikan.
8. Baca tempat penghentian itu pada busur dan catat pada formulir dengan tepat.
9. Ulangi tindakan no.7 dan 8 pada sisi busur yang berlawanan tanpa mengubah posisi
busur
10. Ulangi tindakan no. 7,8 dan 9 setelah busur tiap kali diputar 300 sesuai arah jarum jam
dari pemeriksa, sampai posisi busur vertikal.
11. Kembalikan busur pada posisi horizontal seperti semula.
Pada posisi ini tidak perlu dilakukan pencatatan lagi
12. Ulangi tindakan no. 7,8 dan 9 setelah memutar busur tiap kali 30 0 berlawanan arah
jarum jam dari pemeriksa, sampai tercapai posisi busur 600 dari bidang horizontal.

13. Lakukan juga pemeriksaan lapang pandang untuk mata kiri hanya dengan bulatan
berwarna putih saja.

Temporal
Temporal Bawah
Bawah
Nasal Bawah
Nasal
Nasal Atas
Atas
Temporal Atas

85
85
65
50
60
55
45
55

b) Refleks pupil
Cara pemeriksaan :
1. Sorot mata kanan orang percobaan dengan lampu senter dan perhatikan perubahan
diameter pupil pada mata tersebut.
2. Sorot mata kanan orang percobaan dengan lampu senter dan perhatikan perubahan
diameter pupil pada mata kirinya.
3. Suruh sekarang orang percobaanmelihat kepada jari sipemeriksa yang ditempatkan
pada jarak 1/2m di depannya. Sambil perhatikan pupilnya, dekatkan jari itu
sehingga mata nya mengalami perubahan akomodasi.
c) Pemeriksaan visus
Cara pemeriksaan :
1. Kartu diletakkan pada jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan posisi lebih tinggi atau sejajar
dengan mata pasien.
2. Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya mata normal dapat melihat
pada jarak 5 meter, pasien juga dapat melihat pada jarak 5 meter. Bila berjarak 6 m, berarti
visus normalnya 6/6. Satuan selain meter ada kaki = 20/20, ada juga log (logaritma)
3. Pastikan cahaya harus cukup
4. Bila ingin memeriksa visus mata kanan, maka mata kiri harus ditutup dan pasien diminta
membaca kartu.
Cara menilai visus dari hasil membaca kartu :
1. Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 5/5 atau 6/6, maka tidak usah
membaca pada baris berikutnya => visus normal
2. Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas visus normal, cek pada 1
baris tersebut
3. Bila cuma tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan
false 1.
4. Bila tidak dapat membaca 2, berarti visusnya terletak pada baris tersebut dengan false 2.
5. Bila tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf yang ada, berarti visusnya berada
di baris tepat di atas baris yang tidak dapat dibaca.
6. Bila tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat pada baris di atasnya.
7. Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan menggunakan pinhole (alat untuk
memfokuskan titik pada penglihatan pasien)
8. Bila visus tetap berkurang => berarti bukan kelainan refraksi
9. Bila visus menjadi lebih baik dari sebelumnya => berarti merupakan kelainan refraksi

d) Pemeriksaan bintik buta


Cara pemeriksaan :
1. Persiapkan kartu gambar Charles King

2. Suruh pasien menutup mata kirinya, menempatkan mata kanannya tepat diatas
gambar palang pada jarak 20cm dan mengarahkan pandangan pada gambar palang
tersebut
3. Minta pasien untuk menatap terfokus pada gambar yang kosong di samping tubuh
King Charles
4. Minta pasien untuk mendekatkan gambar tersebut ke arah mata sampai gambar kepala
King Charles mengilang

Anda mungkin juga menyukai