Pengetahuan Seorang Karyawan Tentang Pekerjaan Yang Menjadi Tanggung Jawabnya
Pengetahuan Seorang Karyawan Tentang Pekerjaan Yang Menjadi Tanggung Jawabnya
a.
b. Kemampuan mengatur pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, termasuk membuat jadwal
kerja, bisa mempengaruhi kinerja seorang karyawan. Contoh Apakah karyawan mampu membuat
perencanaan dan jadwal pekerjaannya?
c. Tingkat produktivitas karyawan. Hal ini berkaitan dengan kuantitas (jumlah) hasil pekerjaan yang
mampu diselesaikan oleh seorang karyawan
d. Mengetahui teknis atas pekerjaan yang menjadi tugas seorang karyawan, karena hal ini
berhubungan dengan mutu pekerjaan dan kecepatan seorang karyawan menyelesaikan suatu
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
e. Ketergantungan kepada orang lain dari seorang karyawan. Karena hal ini berkaitan dengan
f.
h. Kepemimpinan menjadi faktor yang harus dinilai dalam menilaikinerja terutama bagi karyawan yang
berbakat memimpin sekaligus memobilisasi dan memotivasi teman-temannya untuk bekerja lebih
i.
baik.
Minat memperbaiki kemampuan diri sendiri menjadi faktor lain untuk menilai kinerja seorang
karyawan.
2. Tanggapan
a.
3. Namun bagaimana dengan perusahaan yang belum mempunyai in house training?
Pelatihan yang dilakukan oleh banyak lembaga pelatihan, belum tentu dapat sesuai
dengan kebutuhan yang diharapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu talent war
merupakan isu di dunia kerja, dan perusahaan dituntut mampu menerapkan strategi
mengelola sumber daya manusia, agar mampu mendapatkan dan mempertahankan
SDM yang mempunyai komitmen tinggi dan loyal pada perusahaan.
Untuk mempertahankan dan mengelola SDM yang berkemampuan tinggi, perlu ada
strategi dalam pemberian salary, sehingga mampu mendorong para pekerja untuk ber
kinerja tinggi, dan tidak memberi peluang bagi pekerja yang malas. Strategi
pemberian salary ini saja tidak cukup, tetapi harus ada career path yang jelas,
sehingga masing-masing pekerja bisa menilai diri sendiri (self assessment), kemana
arah yang akan dituju.
Dari hasil AC, manajer lini akan mengetahui kekuatan dan kelemahan pekerja yang
berada di bawah tanggung jawabnya. Manajer lini kemudian akan membuat IDP
(Individual Development Plan), yang disepakati antara manajer lini dan bawahannya.
Kemudian manajer lini akan memonitor, menilai hasil pengembangan pelatihan yang
dilakukan oleh bawahannya, dan bagaimana penerapannya dilapangan. Manajer lini,
juga harus menyiapkan back up, karena disadari adanya persaingan yang ketat, bukan
tak mungkin pekerja yang telah dididik pindah ke perusahaan lain, walaupun dengan
biaya transfer yang tinggi. Kita dapat belajar dari Citibank, yang sangat dikenal
sebagai tempat pendidikan para pejabat Bank, karena berapa banyak para staf dan
pejabat Citibank yang pindah ke Bank lain untuk menduduki jabatan yang lebih
tinggi, namun Citibank tetap eksis. Ini karena Citibank mempunyai unit/divisi
pelatihan tersendiri, dan pelatihan tersebut selama ini juga dimanfaatkan oleh
perbankan untuk mendidik para pejabatnya.
pemerintah
untuk
melakukan
pemberhentian
sementara
bagi
TKI.
Di
samping
itu,
jika
Arab
Saudi
telah
tidak berjalan.
katanya.
di
Indonesia.
catatan,
pemerintah
harus
menurut
Kemal.
memang
sudah
sangat
mendesak
mengingat jumlah PNS di seluruh Indonesia sudah mencapai 4,7 juta. Hal
ini juga mengakibatkan alokasi belanja pegawai yang terus membengkak,
belum ditambah dengan beban keuangan lanjutan seperti untuk pensiun,
tunjangan
"Dengan
hari
proses
tua,
reformasi
dan
birokrasi
lain
yang
sebagainya.
memiliki
konsekuensi
produktifitas
PNS.
Kalau
tidak,
maka
rakyat
secara
remunerasi
yang
diterima
diberikan,"
dengan
produktivitas
yang
katanya.
Saat ini, pos belanja pegawai secara keseluruhan cukup besar sehingga
pemerintah mengalokasikan Rp180,6 triliun atau sekitar 14,7 persen dari
APBN
2011.
Pada saat yang sama alokasi anggaran yang ditetapkan untuk mendukung
pencapaian sasaran-sasaran prioritas infrastruktur hanya Rp67,4 triliun.
Publik
menilai,
anggaran
tersebut
sangat
besar
dan
boros
jika
meningkatkan produktivitas dan itu akan membuat suatu pencapaian sasaran kerja
yang lebih baik, terang Agus.
Selain itu, hal tersebut juga akan membuat batas minimal belanja modal
dengan mempertimbangkan total anggaran belanja daerah, Sehingga
alokasi belanja untuk infrastruktur dan pembangunan bagi masyarakat
bisa memadai.
6.
Ada isu kunci yang dijadikan kategori yang mendasari analisis mengenai
kepemimpinan kebijakan publik di Indonesia yaitu antara lain:
a. Penggunaan dan Penyalahgunaan Kekuasaan Politik
Pemimpin harus lebih jeli dan sensitif terhadap penggunaan
kekuasaan. Namun yang terjadi Indonesia sekarang ini kebanyakan
penguasa hanya mementingkan kelompok atau golongan tertentu,
selain itu di Indonesia ini masih rawan terjadi penyalahgunaan
kekuasaan, seperti kita ketahui para penguasa dan pejabat dapat
leluasa melakukan korupsi contohnya saja yaitu Gayus Tambunan dan
belum lama ini Angelina Sondagh yang dinyatakan telah melakukan
tindak pidana korupsi.
b. Pemenuhan Janji kepada Konstituen
Pemenuhan janji kepada konstituen merupakan satu indikator dari
efektivitas kepemimpinan politik. Selain keterampilan kepemimpinan
untuk mengelola partai, pembinaan hubungan baik dengan konstituen
menjadi kunci keberhasilan kepemimpinan politik.
Seperti kita ketahui sekarang ini, para pemimpin kebanyakan hanya
mengobral janji, setelah terpilih menjadi pemimpin dia melalaikan
janjinya dengan tanpa ada rasa beban. Dia melupakan kewajiban yang
harus dia lakukan terhadap konstituent. Seperti itulah kebanyakan
pemimpin yang ada di Indonesia sekarang ini, kebanyakan hanya
memikirkan kepentingan pribadi semata.
c. Melaksanakan Pelayanan publik
Pemimpin publik harus dapat menjamin terlaksananya pelayanan
publik, bekerjanya setiap sektor untuk meningkatkan kualitas hidup
rakyat, dan mengembangkan masyarakat.
Pada kenyataannya pelayanan publik di Indonesia yang diberikan
kepada masyarakat belum begitu baik atau dapat dikatakan pelayanan
publik tersebut masih dibawah standar. Contohnya saja dalam
pelayanan Rumah sakit Negeri disuatu daerah kepada pasien pengguna
jamkesmas terkesan masih seperti dibeda-bedakan, yang seharusnya
pemimpin
yang
melupakan
janji-janjinya
kepada
kepentingan
memperhatikan
kepentingan
masyarakatnya.
Di indonesia
ini
pribadinya
umum
memang
dengan
maupun
aneh,
ada
kurang
keseahteraan
pejabat
publik
dihina,
dibodoh-bodohkan,
apalagi
dikatakan
untuk
dan
kakki
lima
karena
dengan
adanya
kebijakan
7. Stress dapat sangat membantu atau fungsional, tetapi juga dapat berperan salah
(disfungsional) atau merusak prestasi kerja. Secara sederhana hal ini berarti bahwa
stress mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja,
tergantung seberapa besar tingkat stress. Telah cukup banyak penelitian yang
menyelidiki hubungan antara stress dan prestasi kerja. Hubungan yang menunjukkan
hubungan antara stress dan prestasi kerja disebut model stress-prestasi kerja. Dari
model stress-prestasi kerja ini dapat disimpulkan beberapa point penting, antara lain:
a. Bila tidak ada stress, tantangan-tantangan kerja juga tidak ada, dan prestasi
kerja cenderung rendah.
b. Sejalan dengan meningkatnya stress, prestasi kerja cenderung naik, karena
stress membantu karyawan untuk mengerahkan segala sumberdaya dalam
memenuhi berbagai persyaratan atau kebutuhan pekerja.
c. Bila stress telah mencapai puncak, yang dicerminkan kemampuan
pelaksanaan kerja harian karyawan, maka stress tambahan akan cenderung
tidak menghasilkan perbaikan prestasi kerja.
d. Akhirnya, bila stress menjadi terlalu besar, prestasi kerja akan mulai menurun,
karena stress mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Karyawan kehilangan
kemampuan
untuk
mengendalikannya,
menjadi
tidak
mampu
untuk
dengan cara berkomunikasi yang efektif dari segala arah. Terlebih dari semua itu,
karyawan sendiri harus memulainya dengan hidup sehat lahir dan batin, agar sehat
jasmani dan sehat secara psikis. Jika cara-cara itu dapat dilaksanakan maka prestasi
kerja untuk peningkatan taraf hidup dapat dicapai dengan usaha yang tidak sia-sia.