Anda di halaman 1dari 3

MAGIC WORD- Bismillah

Hudojo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang:


Penerbit Universitas Negeri Malang.

127: Suatu pernyataan akan merupakan suatu masalah hanya jika seseorang tidak mempunyai
aturan/ hukum tertentu yang segera dapat dipergunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan
tersebut.
128: Syarat suatu masalah bagi seorang siswa adalah sebagai berikut:
1. Pertanyaan yang dihadapkan kepada seorang siswa haruslah dapat dimengerti oleh
siswa tersebut, namun pertanyaan itu harus merupakan tantangan baginya untuk
menjawabnya.
2. Pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur rutin yang telah diketahui
siswa. Karena itu, faktor waktu untuk menyelesaikan masalah janganlah dipandang
sebagai hal yang esensial.
Dalam pengajaran matematika, pertanyaan yang dihadapkan kepada siswa baiasanya
disebut soal. Soal-soal matematika akan dibedakan menjadi dua bagian berikut:
1. Latihan yang diberikan pada waktu belajar matematika adalah bersifat berlatih agar
terampil atau sebagai aplikasi dari pengertian yang baru saja diajarkan.
2. Masalah tidak seperti halnya latihan tadi, menghendaki siswa untuk menggunakan
sintesis atau analisis. Untuk menyelesaikan suatu masalah, siswa tersebut harus
menguasai hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya yaitu mengenai pengetahuan,
keterampilan dan pemahaman, tetapi dalam hal ini ia menggunakannya pada suatu
situasi baru.
128-129: Menurut Polya (1973), terdapat dua macam masalah, yaitu:\
1. Masalah untuk menemukan, dapat teoritis atau praktis, abstrak atau konkret, termasuk
teka-teki. Kita harus mencari variabel masalah tersebut; kita mencoba untuk
mendapatkan, menghasilkan atau mengkonstruksi semua jenis obyek yang dapat
dipergunakan untuk menyelesaikan masalah itu. Bagian utama dari masalah itu adalah
sebagai berikut:
a. Apakah yang dicari?
b. Bagaimana data yang diketahui?
c. Bagaimana syaratnya?
2. Masalah untuk membuktikan adalah untuk menunjukkan bahwa suatu pernyataan itu
benar atau salah-tidak kedua-duanya. Kita harus menjawab dengan pertanyaan:
Apakah pernyataan itu benar atau salah? Bagian utama dari masalah jenis ini adalah
hipotesis atau konklusi dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya.

129: Polya (1973) mengatakan bahwa masalah untuk menemukan lebih penting dalam
matematika elementer, sedangkan masalah untuk membuktikan lebih penting dalam matematika
lanjut.

Pemecahan masalah secara sederhana merupakan proses penerimaan masalah sebagai


tantangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
130: Melalui penyelesaian masalah siswa-siswa dapat berlatih dan mengintegrasikan konsepkonsep, teorema-teorema dan keterampilan yang telah dipelajari. Hal ini penting bagi para untuk
berlatih memproses data atau informasi.

Bila sesorang siswa dilatih untuk menyelesaikan masalah, maka siswa itu akan mampu
mengambil keputusan sebab siswa itu menjadi mempunyai keterampilan tentang bagaimana
mengumpulkan informasi yang relevan,menganalisis informasi dan menyadari betapa perlunya
meneliti kembali hasil yang telah diperolehnya.
133: Pemecahan masalah merupakan suatu hal yang esensial di dalam pengajaran matematika
sebab:
1. Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan, kemudian menganalisisnya
dan akhirnya mneliti kembali hasilnya;
2. Keputusan intelektual akan timbul dari dalam merupakan hadiah intrinsic bagi siswa;
3. Potensi intelektual siswa meningkat;
4. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan
penemuan.
138: Menurut Wheeler (1992) mengemukakan strategi penyelesaian masalah antara lain sebagai
berikut.
a. Membuat suatu tabel.
b. Membuat suatu gambar.
c. Menduga, mengetes, dan memperbaiki.
d. Mencari pola.
e. Menyatakan kembali permasalahan.
f. Menggunakan penalaran.
g. Mengguakan variabel,
h. Menggunakan persamaan.
i. Mencoba menyederhanakan permasalahan.

j. Menghilangkan situasi yang tidak mungkin.


k. Bekerja mundur.
l. Menyusun model.
m. Menggunakan algoritma.
n. Menggunakan penalaran tidak langsung.
o. Menggunakan sifat-sifat bilangan.
p. Mengunakan kasus atau membagi menjadi bagian-bagian.
q. Memvalidasi semua kemungkinan.
r. Menggunakan rumus.
s. Menyelesaikan masalah yang ekuivalen.
t. Menggunakan simetri.
u. Menggunakn informasi yang diketahui untuk mengambangkan informasi baru.

Anda mungkin juga menyukai