Disusun Oleh:
1. Rosalina Evanti
2. Tien Restu Puspitasari
3. Triana Indah Marasmita
Kelas IIB
(P17420213063)
(P17420213069)
(P17420213071)
dan
faktor-faktor
ekonomi
yang
saling
terjalin
dalam
lebih
besar,
timpani, terjadinya
dan hlangnya
menurunnya
aktifitas
silia.
Paru
kehilangan
Vesika
urinaria,
otot-ototnya
menjadi
melemah,
a.
b.
c.
d.
e.
C. PENGKAJIAN
1. Fisik / biologis
a. Wawancara riwayat kesehatan
1) Pandangan lansia tentang kesehatannya
2) Kegiatan yang mampu dilakukan lansia
3) Kekuatan fisik lansia ( otot ,sendi , pendengaran dan penglihatan)
4) Kebiasaan lansia merawat diri sendiri
5) Kebiasaan makan , minum , istirahat /tidur , BAB / BAK
6) Kebiasaan gerak badan / olah raga
7) Perubahan perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna
dirasakan
8) Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan dan kebiasaan
minum obat
9) Masalah masalah seksual yang dirasakan
b. Pemeriksaan fisik
1) Sistem intergumen / kulit
2) Muskuluskeletal
3) Respirasi
4) Kardiovaskuler
5) Perkemihan
6) Persyarafan
7) Fungsi sensorik (penglihatan , pendengaran, pengecapan dan
penciuman)
2. Psikologis
a. Dilakukan saat berkomunikasi untuk melihat fungsi kognitif termasuk
daya ingat, proses fikirPerlu dikaji alam perasaan, orientasi terhadap
realitas , kemampuan dalam menyelesaikan masalah
b. Perubahan umum yang terjadi :
1) Penurunan daya ingat
2) Proses pikir lambat
3) Adanya perasaan sedih
4) Merasakan kurang perhatian
c. Hal hal yang perlu dikaji meliputi
1) Apakah mengenal masalah masalah utamanya
2) Apakah optimas mengandung sesuatu dalam kegiatan
3) Bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan
4) Apakah merasa dirinya dibutuhkan atau tidak
5) Bagaimana mengatasi , masalah atas stress yang dialami
6) Apakah mudah untuk menyesuaikan diri
7) Apakah usila untuk menyesuikan diri
8) Apakah usila menggali kegagalan
9) Apakah harapan searang dan dimasa yang akan datang , dll.
3. Sosial ekonomi
a. Bagaimana lansia membina keakraban dengan teman sebaya maupun
dengan lingkungan dan bagaimana keterlibatan lansia dalam organi
b.
c.
d.
sosial
Penghasilan yang diperoleh
Perasaan sejahtera dalam kaitannya dengan sosial ekonomi
Hal hal yang perlu dikaji, antara lain:
1) Kesibukan lansia dalam mengisi waktu luang
2) Sumber keuangan
3) Dengan siapa yang ia tinggal
4) Kegiatan organisasi sosial yang diikuti
5) Pandangan lansia terhadap lingkungannya
6) Berapa sering lansia berhubungan dengan orang lain diluar rumah
7) Siapa saja yang bisa mengunjunginya
8) Seberapa besar ketergantungannya
kematian
Marah terhadap Tuhan b.d. kegagalan yang dialami
Perasaan tidak tenang b.d. ketidakmampuan melakukan ibadah secara
tidak tepat
E. RENCANA KEPERAWATAN
1. Tujuan perencanaan :
Membantu lansia berfungsi
seoptimal
mungkin
sesuai
dengan
telinga ( pinna )
atrofi dan bertambah kakunya liang telinga
penumpukan serumen
membran timpani bertambah tebal dan kaku
kekauan sendi dan tulang-tulang pendengaran
Pada geriatri, kelenjar-kelenjar serumen mengalami atrofi,
sehingga
produksi
kelenjar
serumen
berkurang
dan
di
telinga
yang
berhubungan
dengan
otak,
atau
D. PATOFISIOLOGI
Degenerasi tulang-tulang pendengaran bagian dalam menurun
akibatnya terjadi hilangnya sel-sel rambut pada basal kokhlea yang
menyebabkan terjadinya gangguan neuron-neuron kokhlea dan berakibat
pada fungsi pendengaran mengalami penurunan. Akibatnya pendengaran
terhadap kata-kata atau rangsang suara juga ikut menurun sehingga
muncul diagnosa keperawatan hambatan komunikasi verbal. Selain itu
akibat dari penurunan fungsi pendengaran juga mengakibatkan klien
menarik diri dari lingkungan sehingga didapatkan diagnosa keperawatan
harga diri rendah. Kemudian mengakibatkan klien tidak mau mengikuti
kegiatan di rumah maupun di masyarakat, dan klien meninggalkan
E. PATHWAY
Degenerasi tulang-tulang
pendengaran bagian dalam
Hilangnya sel-sel rambut
pada basal kokhlea
Gangguan neuronneuron kokhlea
sehingga muncul
Fungsi pendengaran
menurun
Pendengaran terhadap
kata-kata/rangsang
suara menurun
Menarik diri
dari lingkungan
Tidak mau
mengikuti kegiatan di
rumah maupun
masyarakat
meninggalkan
pembicaraan saat
berinteraksi
dengan orang lain
Keputusasaan
Harga diri rendah
Hambatan
komunikasi verbal
F. GEJALA KLINIK
Gejala klinik bervariasi antara masing-masing pasien dan
berhubungan dengan perubahan yang terjadi pada koklea dan saraf
sekitarnya. Keluhan utama presbikusis berupa berkurangnya pendengaran
secara perlahan dan progresif, simetris pada kedua telinga, yang saat
dimulainya tidak disadari.
Keluhan lain adalah adanya telinga berdenging ( tinnitus ). Pasien
dapat mendengar suara percakapan, tetapi sulit untuk memahaminya,
terutama bila diucapkan secara cepat dengan latar belakang yang
riuh (cocktail party deafness). Terkadang suara pria terdengar seperti suara
wanita. Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul rasa nyeri di telinga,
hal ini disebabkan oleh faktor kelelahan (recruitment).
G. PENGOBATAN PRESBYCUSIS
Pengobatan presbycusis yang umum adalah penggunaan alat bantu
dengar. Alat bantu dengar ini alat bantu dengar biasa yang seperti yang
sering
kita
lihat
atau
berupa
seperti
televisi
infrared,
atau
K. PENGKAJIAN
Diagnosa ditegakkan dengan Anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesa
Pada anamnesa akan didapati keluhan-keluhan seperti yang
diterangkan dalam gejala klinis yang tidak diketahui kapan
dimulainya. Gejala tersebut berkembang perlahan dan sangat
lambat. Kesulitan mengucapkan beberapa konsonan tertentu seperti
f, s, atau th pada orang Inggris misalnya. Kemudian adanya
riwayat paparan berulang terhadap kebisingan seperti latar belakang
pekerjaan menjadi anggota militer, pekerja industri dan sebagainya.
2.
3.
yang
dapat
dilakukan
misalnya
tutur
menunjukkan
adanya
gangguan
diskriminasi
Rehabilitasi
sebagai
upaya
untuk
mengembalikan
fungsi
struktur
bahasa
menimbulkan
hambatan-hambatan
tertentu
pada
Etiologi
menangkap
pembicaraan
orang
lain.
2. Pasien
mengatakan
sering
menyuruh
orang
lain
atau
keluarganya
untuk
mengulangi kata-kata
yang
mereka
keluarkan.
DO:
1.
Pasien
tampak
memiringkan
kepalanya
2.
untuk
mendengar kata-kata.
Pasien sedikit kurang
merespon jika kita
berbicara pelan.
DS:
Masalah
verbal
komunikasi
1.
Pasien
orang
mengulangi
2.
kata-katanya.
Pasien mengatakan
mengapa penykit ini
menimpanya.
DO:
1. Pasien
tampak
murung
ketika
membicarakan
soal
pendengaranya.
DS:
1. Pasien
mengeluh
dan
akan
berkomunikasi
dengan orang lain
DO:
1. Pasien terlihat kurang
inisiatif
2. Pasien terlihat tidak
dengan
orang lain
N. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Keputusasaan
1.
2.
(sistem pendengaran)
Harga diri rendah berhubungan dengan persepsi kurang dihargai oleh
3.
orang lain
Keputusasaan berhubugan dengan kondisi fisik yang turun
O. INTERVENSI
1. Dx I : Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan defek anatomis
(sistem pendengaran)
NOC
: Komuikasi
NIC
: 1. Peningkatan komunikasi: defisit pendegaran
2. Penurunan ansietas
Intervensi
1. Bicara perlahan, jelas dan tenang, mengahadap ke arah pasien
Rasional : Agar pasien bisa memahami apa yang di maksud oleh
perawat
2. Dapatkan perhatian pasien dengan cara sentuhan
Rasional : Agar pasien dapat berkomunikasi dengan baik
3. Gunakan kartu baca atau media lain untuk memfasilitasi komunikasi
dua arah yang optimal
Rasional : Agar mempermudah komunikasi
2. Dx II : Harga diri rendah berhubungan dengan persepsi kurang dihargai
oleh orang lain
NOC
: Harga diri
NIC
: 1. Penumbuhan harapan
2. Peningkatan harga diri
Intervensi
1. Bantu pasien mengidentifikasi respons positif dari orang lain
Rasional : Agar pasien dapat menerima kehadiran orang lain
2. Hindari tindakan yang dapat mengusik pasien
Rasional : Agar pasien merasa lebih nyaman
3. Beri penghargaan atau pujian atas kemajuan pasien dalam mencapai
tujuan
Rasional : Agar pasien merasa dihargai dan meningkatkan kepercayaan
dirinya
3. Dx 3 : Keputusasaan berhubungan dengan kondisi fisik yang turun
NOC
NIC
: Pengendalian diri
: 1. Peningkatan koping
2. Konseling
Intervensi
1. Dukung partisipasi aktif dalam aktifitas kelompok untuk memberikan
kesempatan terhadap dukungan sosial dan penyelesaian masalah
Rasional : Membantu pasien dalam menghadapi masalahnya
2. Gali bersama pasien faktor yang berkontribusi terhadap perasaan
keputusaasan
Rasional : Agar dapat mengetahui faktor penyebab keputusasaan
3. Beri penguatan positif terhadap perilaku yang menunjukan inisiatif,
seperti kontak mata, membuka diri dan perawatn diri
Rasional : Agar pasien dapat meningkatkan kepercayaan dirinya
P. EVALUASI
1. Dx I : a. Klien dapat mengkomunikasikan perubahan kepada keluarga
dengan frustasi minimal
b. Mengkomunikasikan
kepuasaan
dengan
cara
komunikasi
alternatif
2. Dx II : a. Klien dapat mengenali kekuatan diri
b. Klien mengungkapkan keinginan untuk mendapatkan konseling
c. Klien berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang
rencana asuhan
3. Dx III : a. Klien akan segera menampilkan perilaku yang dapat
menurunkan perasaan keputusaan
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
Savitri,dkk. (2001).
(1),89.
George
4.
5.
Adams,
Lawrence
Boies,
Peter
Higler.
15.10 WIB
http://akrab.or.id/?p=354 diakses pada hari rabu 15 Oktober 2014 pukul
11.00 WIB