Hepatitis C, 2
Hepatitis C, 2
Kasus
Seorang pasien perempuan berusia 38 tahun dibawa ke rumah sakit dengan keluhan demam,
sakit perut dan rasa lelah yang berlebihan. Diketahui pasien merupakan pekerja seks
komersial yang sering berganti-ganti pasangan. Saat ini setelah dilakukan pemeriksaan,
dokter mendiagnosa pasien mengalami hepatitis C.
A. Definisi
Penyakit hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis C
(HCV).
B. Patofisiologi
Hati merupakan salah satu target organ virus hepatitis pada manusia. Diduga
hati merupakan tempat utama bahkan mungkin tempat satu-satunya bagi replika virus
hepatitis.
Menurut Underwood (1999), mula-mula virus tersebut melekatkan diri pada
reseptor-reseptor spesifik yang terletak pada membran sel hepar. Setelah perlekatan
tersebut, virus melakukan penetrasi dan memasukkan sitoplasma sel hepar. Di dalam
sitoplasma, sel hepar virus melepaskan kapsulnya dan terbentuk nukleo kapsid.
Selanjutnya nukleokapdis menembus dinding sel hati sampai memasuki inti hati
tersebut. Di dalam inti sel hati, asam nukleat virus akan keluar dari nukleokapsid dan
menempel pada DNA. DNA akan merangsang hepar untuk membentuk protein dan
asam nukleat bagi virus. Pada akhirnya terbentuk virus baru dan akibat nekrosis selsel hati, maka virus baru akan dilemparkan ke dalam peredaran darah.
Gejala ikterus pada hepatitis timbul sebagai akibat adanya obstruksi duktus
bilser maupun kerusakan sel-sel parenkim, sehingga terdapat peningkatan bilirubin
direk maupun indirek. Bukti lain menandakan adanya obstruksi bilser adalah
peningkatan serum alkali fosfatase,s-nukleotidase atau glutamil transpeptidase.
Pelepasan enzim-enzim dari hati yang rusak ke dalam aliran darah ikut menentukan
luasnya infeksi.
Transaminase serum digunakan untuk tujuan ini, SGPT memberi petunjuk
lebih khusus dari infeksi sel hati dibanding SGOT sebab adanya kelainan pada sel-sel
lain seperti eritrosit, sel otot skeletal dan miokard juga menyebabkan peningkatan dari
SGOT. Peningkatan waktu protrombin dapat disebabkan oleh ketidak mampuan selsel hati membentuk protein yang diperlukan bagi pembekuan disertai adanya
penurunan absorpsi vitamin K atau keduanya.
Nilai ALT, Serum albumin, serum bilirubin, dan protrombin time (pada Hepatitis ALT
meningkat, serum albumin menurun, albumin >3,0 g/dl, serum bilirubin <1,5 mg/dl)
Hemoglobin, hematocrit, jumlah sel darah putih, dan jumlah platelet. (Sel darah
merah menurun karena adanya ganguan enzim hati atau pendarahan) normalnya Hb
>12 g/dl, jumlah neutrophil>1,5 k/mm3, jlh platelet >75 k/mm3)
TSH
Serum kreatinin (normal : <1,5 mg/dl)
Serum glukosa
Asam urat (data dibutuhkan untuk mempertimbangkan penggunaan telaprevir)
Serum ferritin, iron saturation, dan serum antinuclear antibody
HIV serology
Serum HBsAg, antiHBc, antiHBs, antiHAV (total)
Pengukuran kualitatif HCV RNA
Genotip HCV (berkaitan dengan pemilihan terapi dan durasi terapi)
Liver biopsy
Terapi non farmakologi : mengubah life style menjadi lebih sehat, banyak
mengkonsumsi makanan sehat dan gizi cukup, rajin berolahraga, tidak mengkonsumsi
alkohol, dan melakukan hubungan seksual secara aman agar tidak tertular ke orang
lain.
H. KIE
1. Memberikan edukasi untuk obat diminum secara teratur dan tepat waktu
2. Rajin kontrol ke dokter untuk cek kadar sebagai penunjang terapi
3. Memberikan edukasi efek samping yang diberikan
4. Memberikan edukasi menerapkan hidup yang sehat, rajin berolah raga, banyak
mengkonsumsi buah dan sayuran
5. Memberikan edukasi apabila tidak bisa meninggalkan pekerjaannya diharapkan
memakai pengaman agar tidak menularkan ke orang lain.