Wayang
Tatarucingan
Dakwah
Lagu
Bobodoran
Sejarah
Pengelola
Nu Nyasab ka Dieu..
o 2,720,342 Jalmi
Kategori
o Bobodoran MP3
o BUKU
o CERAMAH
o Cerita Bodor
o Gambar Bodor
o HIBURAN
o Lagu Sunda
o PARABOT
Download IDM+Crack
Winamp 5+crack
Winrar
Youtube Downloader
o Tatarucingan
o Video Bodor
o Wayang Golek
Nu Anyar
o Papatah Siaki
o Tukang Kai
o Maling Hayam Jeung Panganten
o Anu Lolong Jeung Anu Gempor
o Budak dina Angkot
Nu Nyeletuk
Download Mp3 Gratis on DOWNLOAD CERAMAH KANG IBI
Anton Tantowi on Dongeng Mang Jaya
endang Sugiarto on Ceramah K.H. Drs. Jujun J
Kalender
S
Maret 2015
K
Feb
2
9
16
23
30
3
10
17
24
31
4
11
18
25
5
12
19
26
6
13
20
27
7
14
21
28
1
8
15
22
29
Laknatullah. Israel
Karek ngarti kuring bangsa Israel sok ngabantai Budak leutik, Coba bayangkeun budak di
bawah umur 10 tahun, geus katalalar Al Quran, cik bayangkeun jiga kumaha kabisana 10
atawa 20 tahun deui, gudangna pa hafidz Quran nu tetela geus di jamin ku Allah, asup
Surgana.. tiap hapal hiji ayat, di surga di taekeun levelna.
Urangmah enak didieu, manehnamah pating koceak di sela-sela pelor, bom, granat, rudal..
Yu.. dulur urang nga Dua ka Allah..
Ya Allah..
Lamun baheula kaum musrikin rek ngahancurkeun Kabah, Anjeun ngirimkeun bala bantuan
mang rupa Manuk Ababil.. nu bisa nga hancurkeun kaum musrikin ..
Mudah-mudahan ayena.. sacepetna.. sing di lungsurkeun pertolongan ka Palestina.. siga
baheula anjeun ngahancurkeun tentara gajah, atawa pertolongan anu sanesna nu sae mungguh
Anjeun Ya Allah..
Amiinn
KH. AF. Ghazali salah satu dai kondang yang dalam ceramahnya selalu menggunakan
bahasa Sunda sudah sangat kita kenal terutama di Jawabarat, Isi Ceramhnya yang syarat akan
tuntunan, panduan hidup sehari-hari, dan juga diselingi humor dengan gaya bicara yang khas,
membuat kita seakan terbawa dalam suasana yang digambarkan dalam ceramahnya.
Download Ceramah KH. AF. Ghazali Merangan Nafsu
Download Ceramah KH. AF. Ghazali Sabagean Ciri Agungna Islam
Download Ceramah KH. AF. Ghazali Ayat-ayat Alloh
Download Ceramah lainnya
Filed under: CERAMAH | 24 Comments
KH. Jujun Junaedi adalah seorang dai kondang asal Garut, Jawa Barat. Sejak usianya baru
empat tahun, Jujun telah mulai menapaki karirnya sebagai seorang Ajengan Cilik. Bahkan
cerita tentang lahirnya mubalig cilik, sempat menggegerkan tatar Pasundan. Sekitar tahun
1970-an, nama Jujun telah menarik perhatian umat Islam. Gebrakannya cukup berhasil.
Sehingga pada waktu itu, banyak masyarakat yang membicarakan Jujun sebagai anak ajaib.
Dakwah-dakwah KH. Jujun Junaedi yang unik sangat digemari masyarakat, terutama orang
Sunda. Ciri khas-nya tidak banyak dimiliki oleh kebanyakan mubalig lainnya. Selain
ceramahnya yang selalu menggunakan media bahasa Sunda, Jujun pun sangat pandai
membuat guyonan yang menyegarkan.
Download Ceramah KH Jujun Junaedi Nikah
Download Ceramah KH Jujun Junaedi Khitan
Dakwah ini berisikan nasihat-nasihat perkawinan, baik untuk mempelai wanita ataupun
mempelai laki-laki, isinya penuh dengan nasihat, falsafah pedoman berkeluarga dan tak lupa
juga karena dibawakan oleh Kang Ibing maka ceramah ini selalu penuh dengan tepuk tangan
penonton dan suara tawa penonton yang terpingkal-pingkal, siapa nu teu kenal Kang Ibing,
jago Bodor, tapi pernah meng islamkan seorang Profesor dari Australia karena membacakan
surat Alfatihah. pingin tahu lebih jelas Download Ceramah Kang Ibing ketika menjadi dai
dalam perkawinan Lilis dan Latif di daerah Bobos
Download Dakwah Kang Ibing
Download Ceramah lainnya
Filed under: CERAMAH | 16 Comments
kepada audiensnya. Pilihan tersebut disadari betul dalam konteks dirinya sebagai manusia
Sunda yang dibesarkan dalam rahim kebudayaan Sunda. Dan, bukankah para nabi juga
menggunakan bahasa lokal atau ujaran kaumnya (billhughati qaumihim) dalam
menyampaikan risalah kepada umatnya.
Strategi tersebut boleh jadi menginspirasi Ghazali untuk memilih bahasa Sunda sebagai
pengantar dalam dakwahnya. Hasilnya, ceramah-ceramah yang disampaikan Ghazali tidak
hanya menjadi tontonan di panggung dan momen pengajian, tetapi juga menjadi tuntunan
yang menelisik lubuk terdalam kesadaraan para jemaahnya. Tidak semua dai memiliki
keahlian berceramah yang memikat seperti Ghazali. Maka, dalam konteks tersebut, ceramah
menjadi skill dan seni tersendiri yang tidak hanya bernilai profan (duniawi), tetapi juga
berdimensi sakral (suci) bagi umat Islam. Ceramah, dalam konteks ajaran Islam tidak lain
merupakan perwujudan titah Tuhan untuk amar
makruf nahi mungkar (mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran) . Akan tetapi,
untuk ibadah seperti itu, tidak semua orang Muslim mampu menjalankannya dengan
halus,santun, bahkan jenaka seperti yang dilakukan Ghazali. Ia piawai mengemas ajaranajaran Islam dengan
bahasa Sunda bagi khalayak sasarannya yang utama, yaitu penduduk desa di Jawa Barat.
Bahasa asli penduduk Jawa Barat adalah bahasa Sunda, yang dewasa ini digunakan oleh
kurang lebih 27.000.000 orang (Julian Millie: 2008).
Bahasa Sunda termasuk bahasa lokal penduduk Indonesia yang sudah tua, namun bahasa
Sunda menjadi salah satu bahasa yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perubahan
zaman modernitas) seperti yang dilakukan oleh bahasa nasional Indonesia. Karena pada
aktivitas sosial
sehari-hari, masyarakat Sunda kontemporer lebih mengandalkan bahasa Indonesia. Maka,
tidak heran jika beberapa ujaran dalam ceramah Ghazali, baik yang berbentuk rekaman kaset,
apalagi dalam bentuk tulisan, seperti terhimpun dalam buku Agama Rakyat: Ceramahceramah
A.F. Ghazali, banyak yang asing bagi generasi muda Sunda kontemporer.
Verba volant, scripta manent
Maret 2008 lalu sebuah buku unik berjudul The People`s Religion : The Sermons of A.F.
Ghazali (Agama Rakyat: Ceramah-ceramah A.F. Ghazali) diluncurkan. Buku tersebut
merupakan hasil transkripsi dari ceramah-ceramah sang dai yang selama ini
terdokumentasikan dalam bentuk rekaman kaset. Dari puluhan tema ceramah yang terrekam
dalam kaset, buku yang ditulis Julian P. Millie peneliti dari Monash University Australia
memilih empat tema sebagai topik yang ditulis, Ayat-ayat Allah, Ngabageakeun
Muharam, Tobat, dan Tugas Risalah. Hasilnya adalah satu format buku bilingual,
bahasa Sunda dan bahasa Inggris.
Buku ini boleh jadi yang pertama dalam jenisnya. Menuliskan ceramah dai kondang memang
sudah banyak dilakukan. Namun, upaya tersebut biasanya dengan mengubah bahasa lisan
(ceramah) menjadi bahasa tulisan. Konsekuensinya, banyak unsur dalam bahasa ujaran
tersebut
yang hilang karena harus tunduk pada aturan gramatika dan sense yang lazim dalam bahasa
tulis. Nah, pada konteks ini, buku tersebut menjadi berbeda. Pasalnya, buku tersebut
sepenuhnya menuliskan ceramah Ghazali dalam bentuk aslinya, yaitu bahasa lisan.
Tujuannya, seperti diungkap penulisnya dalam pengantar buku tersebut bahwa format seperti
itu untuk menangkap norma-norma kebudayaan dan keagamaan di lingkungan sosial tertentu,
yakni masyarakat Sunda. Dengan tetap mempertahankan ungkapan aslinya, maka menuliskan
ceramah dalam buku ini merupakan upaya untuk mempertahankan watak lisan dari ceramah
tersebut.
Akan tetapi, cara seperti itu, mentranskrip bahasa lisan, memiliki kelemahan tersendiri. Hal
demikian juga disadari oleh penulis buku ini. Maka, ketika ceramah itu menjadi tulisan,
walhasil,
ceramah-ceramah tersebut menjadi asing bagi pembaca. Konvensi dan kebudayaan yang
diungkapkan oleh Ghazali boleh jadi terbilang baru bagi sejumlah orang. Namun, terlepas
dari hal itu, bahasa lisan memiliki koherensi dan logika yang berbeda dari yang terdapat
dalam
tuturan tulisan. Dalam bahasa ujaran, gagasan-gagasan tidak selalu runtut betul dan dialogdialog yang diciptakan oleh sang dai dengan khalayaknya tidak mudah diungkapkan dalam
tulisan.
Tradisi lisan yang identik dengan masayarakat tradisional lebih banyak berbentuk dongeng,
mitos, pantun, dan jampi-jampi yang diwariskan dan dikonservasi melalui ujaran dari satu
generasi ke generasi penerusnya. Namun, sering kali tradisi tersebut punah di tengah pusaran
zaman.
Maka dengan itu, masyarakat tersebut tidak hanya kehilangan satu khazanah bahasa lisan,
tetapi juga nilai dan episteme dari masyarakat penutur bahasa tersebut.
Ceramah bisa jadi merupakan metamorfosis tradisi lisan dalam masyarakat Sunda yang
dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam. Terlebih, ceramah yang menggunakan bahasa lokal seperti
bahasa Sunda adalah suatu kekayaan budaya yang menjadi identitas masyarakat Sunda itu
sendiri. Tradisi lisan merupakan cerminan identitas masyarakat atau golongan tempat mereka
hidup. Tentu saja, khazanah tersebut tidak boleh hilang hanya karena sang penutur, sang dai,
meninggal dunia.
K.H. A.F. Ghazali setelah wafat tahun 2001 mewariskan ceramahnya bagi jemaahnya di tatar
Sunda. Saya dan jutaan warga Jawa Barat adalah pewaris aktif (active bearers) tradisi lisan
Sunda. Saya sangat apresiatif kepada Julian P. Millie, penulis buku The People`s Religion:
The Sermons of A.F. Ghazali. Karyanya akan mendokumentasikan dan menyelamatkan
khazanah kebudayaan masyarakat Sunda dari senjakala kepunahan. Dengan menuliskan
tradisi lisan tersebut, maka ceramah sebagai satu khazanah budaya diawetkan dan dilestarikan
dalam bentuk tulisan, verba volant, scripta manent. (Dede Syarif, peneliti dan dosen Sosiologi
Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung)***
Filed under: CERAMAH | 10 Comments
Halaman Berikutnya
Tema
Lagu Sunda
Wayang Golek
10137569
c625460d29
https://aslisunda.
Ikuti
Kongkow-Kongkow
o
w idget
blog_subscription
o
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. The Digg 3 Column Theme.
Sunda
Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com. The Digg 3 Column Theme.
Ikuti
Follow Sunda
Get every new post delivered to your Inbox.
Bergabunglah dengan 152 pengikut lainnya.
subscribe
10137569
https://aslisunda.
loggedout-follow
c625460d29
/category/cerama
Sign me up
Batal
Blog Ulang Pos
491fe69c98
10137569
https://aslisunda.
Sunda
/category/cerama
<img src="https://pixel.wp.com/b.gif?v=noscript"
style="height:0px;width:0px;overflow:hidden" alt="" />