Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36 A Surakarta
Email: civiluns@uns.ac.id
ABSTRAK
Struktur Kuda-kuda Baja adalah salah satu model struktur yang banyak digunakan sebagai struktur
pendukung utama pada bangunan perumahan utamanya adalah bagian atap. Bentuk umum struktur
kuda-kuda adalah berupa struktur rangka batang (truss) dua dimensi. Struktur rangka batang adalah
struktur yang mempunyai konfigurasi segitiga-segitiga yang terdiri dari elemen penahan gaya aksial
tarik dan aksial tekan. Kajian pada makalah ilmiah ini adalah untuk mengetahui perilaku batang
langsing berbahan Concrete Filled Steel Tube sebagai aplikasi batang tekan suatu struktur truss.
Metode yang digunakan dengan pengujian sampel (batang tekan komposit CFT) dengan variabel
pengamatan yaitu beban, defleksi horisontal, tekuk lokal dan tekuk global. Hasil pengujian tekan
menunjukkan bahwa pengisian beton memberikan pengaruh terhadap batas pikul beban tekan
material komposit CFT lebih tinggi dibandingkan batas pikul beban tekan material baja pipa (Steel
Tube).
Kata Kunci : CFT, Komposit, Steel Tube.
1. PENDAHULUAN
Kalangan industri konstruksi akhir-akhir ini beralih menggunakan baja ringan sebagai konstruksi rangka atap.
Penyebab utama adalah semakin langkanya bahan kayu dan juga semakin mahal harganya. Banyak merk dan
produsen menawarkan dengan berbagai keuntungan untuk menarik konsumen agar beralih menggunakan baja
ringan. Beberapa keunggulan dari baja ringan dibandingkan kayu yaitu: baja ringan ditawarkan lebih murah
harganya berkisar Rp. 140.000 Rp 200.000,-/m2, baja ringan beratnya sekitar 9 10 kg/m2 lebih ringan dari pada
kayu 15-18 kg/m2, cara pemasangan relatif lebih cepat dan mudah karena proses penyambungan dilakukan dengan
self driving screw dan lebih tahan rayap.
Tetapi ketika baja ringan semakin mudah dijumpai dan semakin dikenal masyarakat, muncul suatu keraguan
mengenai struktur baja ringan tersebut akibat sering terjadinya kasus yang menunjukkan kegagalan struktur yang
diakibatkan kesalahan dalam perancangan maupun pelaksanaan struktur baja ringan.
Penelitian ini menjawab kebutuhan alternatif bahan struktur kuda-kuda selain menggunakan kayu ataupun baja
ringan yaitu dengan menggunakan komponen struktur concrete filled tube (CFT) sebagai elemen struktur kudakuda, dimana batang baja CFT dibentuk dari baja steel tube yang pada umumnya digunakan masyarakat sebagai
material mebel kemudian diisi mortar-beton dan steel tube (STB) sebagi batang tarik.
Bekisting atau penguatan beton terutama bagian permukaan untuk menjaga dari bentuk permukaan beton dan
mengurangi abrasi permukaan. Tekuk lokal yang terjadi pada bagian dinding baja yang relatif lebih tipis dapat
ditunda atau dicegah, karena adanya pengisian beton. (J.Zeghiche, K.Chaoui, 2004)
Tabung diisi beton adalah anggota struktural komposit yang terdiri dari tabung baja dan beton pengisi. Komposit
struktur ini mengoptimalkan kontribusi kedua komponen dengan meningkatkan efisiensi geometris mereka dan
menggabungkan kekuatan yang melekat dari keduanya. Dinding pengisi beton dibatasi oleh tabung baja, sehingga
dalam keadaan triaksial kompresi dapat meningkatkan kekuatan dan kapasitas regangan beton. Pengisian beton
pada baja perimeter secara optimal, dapat menunda terjadinya local-global buckling tabung. Struktur ini mudah
dan cepat dibangun dan menghasilkan kompresi yang signifikan. (Charles W. Roeder, Dawn E. Lehman, Erik
Bishop, 2010)
Batas kemampuan batang untuk memikul beban tekan sangat bergantung pada panjang dan dimensi melintang
penampang, selain itu juga sangat dipengaruhi sifat material yang digunakan.(Dewi, Sri Murni, dkk, 2007)
S - 359
Struktur
2. METODOLOGI PENELITIAN
Pengujian dilakukan di laboratorium terhadap benda uji batang CFT dengan pembebanan tekan.
Benda Uji
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan benda uji tekuk berupa batang tekan jenis Steel Tube dan ConcreteFilled Steel Tube sebanyak 7 variasi panjang (0,3meter, 0,54 meter, 0,8 meter, 1 meter, 1,24 meter, 1,4 meter, 1,5
meter dan 1,6 meter). Masing-masing variasi panjang terdiri dari 3 Steel Tube dan 3 Concrete-Filled Steel Tube.
Sampel
0,3
0,54
0,8
1,24
1,4
1,5
1,6
Pengujian
Uji laboratorium dilakukan pada benda uji berupa material steel tube, concrete-filled steel tube dan pengujian tekuk
pada batang tekan dengan menggunakan sampel batang Concrete-Filled Steel Tube dan batang Steel Tube. Variasi
benda uji (variasi panjang) digunakan untuk mendapatkan data perubahan perilaku batang tekan dengan variasi
terhadap panjang tekuk yang berbeda.
Gb 1. Setting Up Pengujian
Alat yang digunakan untuk pembebanan adalah Hidraulic Jack merk Hi-Force model HP 227 serial No.AH5614,
untuk memberikan tekanan pada pengujian tekuk secara tekan sampai batas kerutuhan sampel. Alat ini dapat
memberikan tekanan sampai dengan 50 ton dengan menggunakan sistem hidraulik dan dioperasikan dengan tenaga
manusia.
3. HASIL PENELITIAN
Pengujian tekuk merupakan pengujian tekan terhadap batang benda uji secara bertahap dengan kenaikan
pembebanan per 200 kg sampai batas kemampuan pikul benda uji yang diindikasikan dengan kondisi tertekuk atau
kondisi instability, dimana beban yang terbaca terakhir ketika benda uji mengalami instability dianggap sebagai
beban kritis dan deformasi yang terjadi dianggap sebagai deformasi maksimum.
Pengujian tekuk dilakukan dengan 2 jenis sampel yaitu Steel Tube dan Concrete-Filled Steel Tube. Variasi panjang
diambil mendekati panjang batang tekan pada struktur rangka batang (truss) bentang 6 meter dengan sudut
kemiringan 25,variasi panjang ditentukan antara 0,3-1,6 meter sehingga dari hasil pengujian aksial tekan bisa
diketahui batang panjang dan batang pendek
Berikut Hasil Pengujian Tekuk untuk Benda Uji Steel Tube dan Concrete-Filled Steel Tube :
S - 360
Struktur
ST
(meter)
Beban maksimum
Rata
Beban maksimum
CFT
(kg)
(kg)
(kg)
Rata
(kg)
0.3
2673
3255
3595
3174.3
8276
7535
8391
8067.3
0.54
3400
3900
3650
5190
6850
6900
6313.3
0.8
3800
3650
3350
3600.0
5300
6200
6300
5933.3
3740
3480
3070
3430.0
5620
6770
6100
6163.3
1.24
4100
3440
3650
3730.0
5900
6250
5400
5850.0
1.4
3420
3900
3600
3640.0
5780
5420
5900
5700.0
1.5
3700
3350
3850
3633.3
5080
4800
4670
4850.0
1.6
3600
3080
3060
3246.7
4440
4740
4690
4623.3
S - 361
Struktur
Panjang
(meter)
P maks
0.3
0.54
0.8
1
1.24
1.4
1.5
1.6
3174.3
3650
3600.0
3430.0
3730.0
3640.0
3633.3
3246.7
CFT
(ST)
6.85
12.32
18.26
22.82
28.30
31.95
34.24
36.52
P maks
8067.3
6313.3
5933.3
6163.3
5850.0
5700.0
4850.0
4623.3
(CFT)
25.98
46.77
69.28
86.60
107.39
121.24
129.90
138.56
Kenaikan (faktor kelangsingan Lk/i) memberikan pengaruh terhadap besaran faktor tekuk sehingga semakin
besar kelangsingan batang maka akan semakin berkurang kapasitas batang menahan beban aksial tekan, sehingga
pengaruh pengisian material beton pada terhadap kapasitas menahan tekannya menjadi berkurang pula seperti
terlihat pada Tabel 2, namun demikian dalam memperbaiki kemampuan menahan local buckling masih tetap
signifikan. Hal ini sesuai dengan
Pengisian beton memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan kemampuan menahan beban kritis
(Critical Load) yang dapat ditahan oleh batang tekan CFT, selain itu pengisian bahan beton dapat memperbaiki
stabilitas batang tekan sehingga mencegah terjadinya local buckling yang dapat menyebabkan kegagalan struktur
pada beban yang jauh dari kapasitas rencananya.
5. KESIMPULAN
Penelitian mengenai struktur rangka batang CFT dapat memberikan kesimpulan bahwa :
Material baja tabung (Steel Tube/ST) non struktural setelah dilakukan uji laboratorium memiliki karakteristik
sifat material yang hampir sama dengan sifat material baja struktural sehingga dapat digunakan sebagai
komponen utama untuk struktur rangka batang (truss).
Pengujian tekan menunjukkan bahwa material ST tidak bisa mencapai tekuk global secara sempurna karena
selalu didahului dengan tekuk lokal yang mengakibatkan instability pada batang yang mengalami gaya aksial
tekan. Sedangkan material CFT mencapai tekuk global secara sempurna.
Pengujian tekan menunjukkan bahwa pengisian beton memberikan pengaruh terhadap batas pikul beban tekan
material CFT lebih tinggi dibandingkan batas pikul beban tekan material ST
ACKNOWLEGMENT
Penulis mengucapkan terimakasih kepada LPPM UNS yang telah memberikan grant untuk menyelesaikan
penelitian ini. Juga kepada mahasiswa yang telah membantu dan terlibat langsung dalam penelitian ini.
S - 362
Struktur
DAFTAR PUSTAKA
Budynas G. Richard, Advance Strength and Applied Stress Analysis, 324 348., Mc Graw-Hill, 1999.
Gobarah A. & ramadan T., Seismic Analysis of Links Various Lengths in Eccentrically Braced Frames, Can.
Journal of Civil Engineering., pp 140-148, 1991
Goode C. Douglas, Kuranova, Artiomas, Kazimieras Kvedara, Audronis, Buckling of Slender Composite-Filled
Steel Columns, Journal of Civil Engineering and Management, vol 16(2), pp 230-236, 2010.
Kasai K. & Popov, EP., General Behavior of WF Steel Shear Link Beams, Journal of Structural Division, vol. 112,
pp 362-382., ASCE, 1986
Perucchio, R., M. Saxena, dan A. Kela, Automatic Mesh Generation from Solid Models Based on Recursive Spatial
Decomposition, International Journal of Numerical Method in Engineering, vol 28, pp. 2469-2501, 1989.
SNI 03-1729-2002, Perecanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung, Departemen Pekerjaan Umum, 2002.
Zeghice, J. Chaoui, K., An Experimental Behaviour of Concrete-Filled Steel Tubular Columns, Journal of
Construction Steel Research, Vol 61 pp 53-66, 2005.
S - 363