Working Capital (Modal Kerja) : Modal yg digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama yg memiliki jangka waktu pendek. Dapat juga diartikan : Seluruh aktiva lancar yg dimiliki suatu perusahaan.
Pentingnya Manajemen Modal Kerja:
1. Memenuhi kebutuhan likuiditas 2. Memenuhi kewajiban yg segera harus dibayar 3. Memungkinkan perusahaan memiliki persediaan 4. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh tambahan dana 5. Memungkinkan perusahaan memberikan syarat kredit Tujuan Manajemen Modal Kerja : 1. M K tuk memenuhi kebutuhan likuiditas persh 2. MD punya kemampuan memenuhi kewajiban persh pada waktunya 3. Memungkinkan perusahaan punya persediaan yg cukup 4. Memungkinkan perusahaan tuk memperoleh tambahan dana 5. Memungkinkan perusahaan tuk memberikan syarat kredit yg menarik 6. Memaksimalkan aktiva tetap
Faktor- Faktor yang mempengaruhi modal kerja sangat tergantung :
1. Jenis perusahaan 2. Syarat kredit 3. Waktu produksi dan tingkat perputaran persediaan
Working Capital Management and Risk-Return Trade Of
Investasi pada sekuritas jangka pendek dan inventory:
Profitability: lebih rendah, Liquidity: lebih tinggi.
Meningkatkan penggunaan sumber pembiayaan jangka pendek
dibanding jangka panjang: Profitability: lebih tinggi, Liquidity: lebih rendah.
Sebagai ukuran efektivitas pengelolaan modal kerja ada 3 hal yang
harus dilakukan: 1. mempercepat penagihan [collection], 2. meningkatkan perputaran persediaan, dan 3. mengurangi pembiayaan kas.
Untuk ketiga hal tersebut dapat digunakan ukuran Cash Conversion Cycle [CCC].
CCC = Inventory Conversion Period [ICP] + Days Sales of Outstanding
[DPO] Days of Payable
ICP = [Inventory/(COGS/360)] hari
DSO = [Receivables/(Sales/360)] hari
DPO = [Accounts Payable/(COGS/360)]
Semakin besar CCC, semakin tinggi kebutuhan Modal Kerja. Untuk
menurunkan CCC dapat dilakukan dengan cara: 1. mempercepat ICP; 2. mempercepat DSO; dan 3. menunda DPO.