Abstrak Aspal Emulsi
Abstrak Aspal Emulsi
Pemanfaatan aspal emulsi sebagai bahan pengikat campuran aspal di Provinsi Aceh masih sangat
minim. Penggunaannya hanya sebagai bahan lapisan resap pengikat/prime coat dan tack coat. Ditinjau dari
pelaksanaan pekerjaan penggunaan aspal emulsi lebih mudah, hemat bahan bakar dan lebih ramah lingkungan
dibandingkan penggunaan aspal keras karena tidak memerlukan pemanasan seperti proses pencampuran aspal
keras. Hal inilah yang menjadi alasan utama penelitian ini. Penelitian tersebut dilaksanakan di Laboratorium
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik
campuran aspal beton menggunakan aspal emulsi jenis CMS-2 sebagai pengikat. Parameter yang ditinjau adalah
nilai Marshall. Untuk mengetahui karakteristik tersebut dilakukan pengujian sifat-sifat fisis material dan uji
Marshall untuk campuran. Gradasi campuran yang digunakan adalah gradasi rapat kelompok V berdasarkan
lengkung fuller. Hasil pengujian diperoleh kadar aspal emulsi sebesar 5,88% berat campuran. Parameter
Marshall campuran aspal emulsi yang dihasilkan adalah stabilitas 660,80 kg, flow 3,23 mm, VIM 5,953%, VFA
73,20% VMA 21,889%, MQ 201,72 kg/mm. Semua parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk lalulintas
berat, kecuali stabilitas yang tidak memenuhi persyaratan. Walaupun tidak memenuhi syarat untuk lalulintas
berat campuran, aspal emulsi masih dapat digunakan untuk lalulintas sedang karena semua parameter
Marshallnya memenuhi persyaratan untuk lalulintas sedang.
Kata kunci: aspal emulsi CMS-2, gradasi rapat, parameter Marshall
ABSTRACT
Utilization of emulsion asphalt as binder of asphalt mixture in Aceh province is still minimal. Its use is only as a
prime coat and tack coat. Review of the implementation of the work, the use of asphalt emulsion is easier, fuelefficient and more environmentally friendly than cement asphalt because it requires no warm-up such as mixing
cement asphalt. It became the main reason of this research. The research was done in the civil engineering
laboratory of Lhokseumawe State Polytechnic. The purpose of this research is to know the characteristics of
asphalt concrete mixtures using asphalt emulsion type of CMS-2 as a binder. The Parameter value is Marshall
reviewed . The characteristics of the physical properties is reviewed by testing of materials and Marshalls test
to mixture material . Gradations of mixture was the group V, which based on the fuller gradation curves. The
test obtained asphalt emulsion levels was 5.88% of the weight of the mixture. Asphalt emulsion mixtures
marshall parameters generated is stability 660,80 kg, flow 3.23 mm, VIM 5,953%, VFA 73,20% VMA 21,889%,
MQ 201,72 kg/mm. All these parameters are eligible for heavy traffic, except stability that did not meet the
requirements. Although the parameter is not eligible for heavy traffic, but it still can be used for pavement
because of all the Marshall parameters are eligible to moderate traffic.
1)
2)
PENDAHULUAN
yang
ramah
ekosistem
Ditinjau
setempat.
dari
pelaksanaan
bahan
material
ramah
konstruksi
yang
penggunaan
pencampuran
material
pengikat
campuran
aspal
beton
aspal
aspal
lain/agregat
keras.
Proses
keras
dengan
membutuhkan
0
Pemanfaatan
aspal
emulsi
atau
pencampuran
sederhana
memungkinkan
untuk
digunakan
sebagai
pengikat
alternatif
umum
juga
bahan
digunakan.
Hal
ini
aspal
hanya
emulsi
lebih
membutuhkan
per
ton
campuran.
Untuk
fisisnya
sebelum
dilakukan
proses
jika
cuaca
Agregat
hujan,
Pemerikasaan
sifat-sifat
fisis
agregat
terhadap
aspal,
tumbukan,
(2002),
mengemukakan
bahwa
berikut:
agregat
1.
Sifat-sifat Fisis
Agregat
Berat jenis agregat
2.
Penyerapan
3.
4.
Indeks Kepipihan
5.
Kelekatan agregat
terhadap aspal
6.
Keausan
No
pengikat.
harus
Semua
material
diperiksa
sifat-sifat
Syarat
2,50
< 3%
berat
>1
kg/dm3
10 %
berat
95%
luas
< 40%
berat
Gradasi
Aspal Emulsi
P = [d/D]0,45
.......................... (2.1)
keterangan :
P = persen lolos saringan dengan
bukaan saringan d mm
d = ukuran agregat yang diperiksa,
mm
D = ukuran maksimum agregat yang
terdapat dalam campuran, mm.
Tabel
berikut
merupakan
distribusi ukuran agregat untuk gradasi
rapat berdasarkan persamaan fuller
Tabel 2.3
kationik
Saringan
mm
2,5"
2"
1,5"
1"
3/4"
1/2"
3/8"
No. 4
No. 8
No. 16
No. 30
No. 40
No. 50
No.100
No.200
63
50
37,5
25
19
12,5
9,5
4,75
2,36
1,18
0,6
0,425
0,3
0,15
0,075
I
100
90
79
66
58
48
43
31
23
17
12
11
9
7
5
II
III
IV
100
88
73
65
54
47
35
25
19
14
12
10
7
5
100
83
74
61
54
39
29
21
16
13
11
8
6
100
88
73
65
47
35
25
19
16
14
10
7
Pengikatan
Cepat
(CRS 1)
Pengikatan
Cepat
(CMS 2)
Pengikatan
Cepat
(CSS 1)
Min
Mak
Min
Mak
Min
Mak
1 Kekentalan
pada suhu
25 0C(detik)
20
100
2 Kekentalan
pada suhu
50 0C(detik)
20
100
50
450
3 Pengendapan 1 hari(%)
4 Pengendapan 5 hari(%)
80
100
60
80
60
80
N
o
Persen Lolos
V
100
83
73
54
39
29
21
18
15
11
8
Sifat-sifat
5 Daya tahan
terhadap air
(%)
6 a. Lapisan
batu
kering
b. Lapisan
batu
kering
setelah
semprotan
c. Lapisan
batu
basah
d. Lapisan
setelah
semprotan
air
7 Muatan
listrik
60
80
8 a. Sisa
55
penyuling
an (%)
b. Penetrasi 100
25/C
100g, 5
dtk
c. Daktilitas 40
25/C, 5
cm/menit
d. Kelarutan 97,5
terhadap
trychloroe
thylene
(% berat)
65
57
250
100
250
100
250
40
40
97,5
97,5
Pengujian Marshall
Karakteristik campuran aspal
beton
dapat
diperiksa
dengan
menggunakan
alat
Marshall.
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
menentukan ketahanan (stabilitas)
terhadap kelelehan plastis (flow) dari
campuran aspal. Parameter kekuatan
Marshall yaitu stabilitas (stability),
Kelelehan plastis (flow), berat volume
(density), Voids in mix (VIM), Voids
filled by bitumen (VFB), Voids in
mineral agregate (VMA) dan Marshall
quotient. Nilai Persyaratan Marshall
untuk lapisan aspal beton dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.4
Persyaratan parameter
marshall untuk aspal beton
No
Parameter Marshall
Syarat
1.
Stabilitas
> 750 Kg
2.
Flow
2 mm
3.
VIM
36%
4.
VMA
. 16%
5.
FVB
65%
6.
Marshall Quantien
7.
Durabilitas
2 kN/mm
Min. 75%
METODE PENELITIAN
Perencanaan campuran
Agregat dan aspal yang telah
memenuhi
spesifikasi
dilakukan
pencampuran. Gradasi yang digunakan
adalah gradasi rapat berdasarkan
lengkung fuller V. Kadar aspal emulsi
untuk campuran ditentukan dari
perbandingan kadar residu hasil
pengujian penguapan dan kadar aspal
emulsi
teoritis
yang
dihitung
menggunakan persamaan (2.2).
Parameter Marshall
Prosedur Penelitian
Pemeriksaan
aspal
emulsi
produksi PT. Riau Aspal Emulsindo
dilakukan untuk mengetahui kadar
residu aspal dalam aspal emulsi.
Diperoleh kadar residu rata-rata
68,13%, nilainya lebih besar dari
persyaratan minimal 65% sehingga
aspal emulsi ini memenuhi persyaratan
SNI 03-6832-2002.
Sifat-sifat Fisis
Agregat
Berat jenis
agregat kasar
Hasil
Penelitian
Syarat
2,528%
2,50
tertahan
2.
Berat jenis
agregat halus
2,549%
2,50
3.
Penyerapan
agregat kasar
0,056%
< 3%
berat
4.
Penyerapan
agregat halus
1,110%
< 3%
berat
5.
1,400
kg/dm3
>1
kg/dm3
6.
Tumbukan
12,38%
30%
berat
7.
Indeks kepipihan
61,05%
25%
berat
8.
Indeks
kelonjongan
11,13%
25%
berat
9.
Kelekatan
agregat terhadap
aspal
99,5%
95%
luas
10.
Keausan
21,58%
< 40%
berat
Karakteristik campuran
Hasil pengujian campuran aspal
emulsi diperoleh stabilitas 660,80 kg,
flow 3,23 mm, VIM 5.953%, VFB
73,200%, VMA 21,889% dan MQ
201,72 kg/mm. Hasil pengujian
selengkapnya
diperlihatkan
pada
lampiran. Berikut parameter marshall
untuk kedua campuran ditampilkan
pada Tabel 4.2.
Berdasarkan
hasil
yang
diperoleh gradasi agregat cenderung
mendekati gradasi rapat lengkung fuller
V, sehingga dipilih lengkung V sebagai
rujukan perbaikan gradasi. Perbaikan
ini dilakukan dengan menambah dan
mengurangi agregat yang persentasenya
tidak sesuai dengan lengkung fuller V.
Parameter
Marshall
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Stabilitas (kg)
Flow (mm)
VIM (%)
VFB (%)
VMA (%)
MQ (kg/mm)
Campuran
Aspal
Emulsi
(Aspal
5,88%)
660,80
3,23
5.953
73,200
21,889
201,72
Syarat
Min 800
Min 2
36
65
Min 16
Min 200
Pembahasan
Hasil pemeriksaan sifat-sifat
fisis agregat menunjukkan bahwa
secara umum agregat memenuhi
persyaratan untuk digunakan sebagai
material campuran lapisan permukaan
jalan. Hanya indeks kepipihan dan
gradasi agregat yang tidak memenuhi
persyaratan sehingga perlu dilakukan
perbaikan agar dapat digunakan sebagai
material campuran aspal.
Parameter
marshall
yang
dihasilkan untuk campuran aspal
emulsi memenuhi persyaratan
untuk lalulintas berat, kecuali
stabilitasnya sebesar 660,80 kg
yang tidak mencapai nilai
minimum yang disyaratkan 800
kg.
3.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
2.
10