13 23 2 PB
13 23 2 PB
Latar Belakang
Hingga saat ini prosedur versi luar
masih menjadi kontroversi, apakah
perlu dilakukan untuk memperoleh
outcome yaitu ibu dan bayi yang sehat
dan berkualitas. Preferensi terhadap
tindakan
versi
luar
mengalami
perubahan dari tahun ke tahun. Di
Israel dilaporkan oleh Yogev 54%
memilih ECV (External Cephalic
Version) dan 65% memilih seksio
sesarea jika presentasi bokong
menjasi persisten pada tahun 1995.
Sementara itu pada tahun 2001 hanya
24% yang memilih ECV dan 97%
memilih seksio sesarea. Sedangkan
Raynes dan Greenow melaporkan
bahwa wanita di Australia tahun 2001
yang memeriksakan kehamilnnya di
klinik, 39% memilih dilakukannya ECV
dan
22%
dari
mereka
tidak
(1)
memutuskan pilihannya. Prevalensi
tindakan versi luar di Indonesia belum
ditemukan informasinya.
Perlu atau tidaknya tindakan versi
luar masih terus dipertanyakan karena
tindakan ini dapat memberikan
komplikasi baik pada ibu maupun
pada
janin.
Beberapa
studi
menginformasikan bahwa tindakan
versi luar dapat menurunkan insiden
presentasi
bukan
kepala
serta
tindakan seksio sesarea dengan
menurunkan
kejadian
presentasi
bokong
pada
kehamilan
akan
menurunkan angka seksio sesarea
dengan RR 0,55.(2) Keberhasilan
tindakan versi luar berkisar antara 3080%.(3)
menyusun
pertanyaan
yang
berhubungan konsep ECV dan
kontroversi yang ada dan selanjutnya
mencari jurnal yang ada berkaitan
dengan rumusan masalah diatas,
untuk mencari data dan informasi yang
diperlukan untuk dapat menyimpulkan
maksud dari tulisan ini. Kriteria inklusi
jurnal yang dijadikan referensi tulisan
ini adalah yang telah direview oleh
Cochrane dan diluar Cochrane yang
memiliki evidence base level 1.
Komponen dari penulisan ini adalah
evidence base, nilai pasien serta
pendapat ahli.
Tinjauan Literatur
Versi adalah suatu memutar janin
menjadi presentasi kepala dengan
manipulasi ekstenal.(4) Prosedur ini
merupakan manipulasi fisik untuk
merubah presentasi janin dari satu
kutub ke kutub yang lain pada
presentasi
longitudinal,
maupun
mengkonversi letak oblik atau letak
lintang menjadi presentasi longitudinal.
Tindakan ini dilakukan agar dapat
berlangsungnya persalinan secara
normal.(2)
Versi luar / ECV (External Cephalic
Version)
adalah
manipulasi
sepenuhnya dilakukan melalui dinding
abdomen, sedangkan pada versi
dalam
kedua
tangan
penolong
dimasukan kedalam rongga rahim(2, 5).
Yang akan dibahas selanjutnya pada
tulisan ini adalah versi luar dan
berbagai hasil penelitian maupun
kontroversi dilakukannya prosedur ini.
Hingga saat ini versi luar masih
merupakan masalah yang masih terus
dipertanyakan apakah versi luar ini
perlu dilakukan, aman dan murah.
Kontroversi ini disebabkan karena
sekalipun
prosedur
ini
dapat
menurunkan angka persalinan dengan
seksio sesarea serta persalinan
dengan presentasi bukan kepala,
terdapat beberapa komplikasi yang
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pembahasan
Komplikasi ECV
Timbul pertanyaan bagi praktisi
maupun pasien, apakah ECV aman
untuk dilakukan. Menurut RCOG
(2010) ibu hamil harus diinformasikan
bahwa ECV mempunyai angka
obat
tersebut.(5)
Cochrane
menyebutkan bahwa tidak ada alasan
untuk
mengharapkan
anastesia
epidural berbeda dengan spinal
analgesik. Namun dua studi tentang
epidural anastesi dengan pre loading
dengan cairan Ringer 2000 dan 1500
cc ditemukan terjadi kenaikan volume
air ketuban.(4)
Perlu tidaknya prosedur ECV
dilakukan secara rutin masih menjadi
kontrovesi,
tetapi
review
dari
Cochrane dan beberapa studi yang
lain menganjurkan agar prosedur ini
perlu dilakukan bila perlu, terutama di
daerah dengan akses terhadap
persalinan presentasi bukan kepala
yang tidak memungkinkan.
Kontroversi ECV
Timbul pertanyaan bagi praktisi
maupun pasien, apakah ECV aman
untuk dilakukan. Menurut RCOG
(2010) ibu hamil harus diinformasikan
bahwa ECV mempunyai angka
komplikasi yang rendah, tetapi hal
yang penting untuk dilakukan adalah
mereka juga harus diberi peringatan
bahwa
prosedur
ini
berpotensi
terhadap berbagai komplikasi yang
mungkin timbul. Prosedur ini sebaknya
ditawarkan pada ibu hamil dengan
presentasi bukan kepala pada usia
kehamilan 36 minggu pada nulipara
dan 37 minggu pada multipara.
Beberapa
penelitian
melaporkan
bahwa tidak ada bukti yang signifikan
jika ECV dilakukan pada usia gestasi
kurang dari 36 minggu kehamilan
dengan turunnya angka persalinan
dengan presentasi bukan kepala atau
tindakan seksio sesarea.(3)
Penggunakan tokolitik ditemukan
berhubungan dengan keberhasilan
ECV. Tokolitik yang digunakan pada
studi ini adalah ritrodrin, salbutamol
dan
terbutalin,
tetapi
belum
dibandingkan terhadap penggunakan
tokolitik secara umum. Prosedur
2.
3.
4.
5.
6.
3.
4.
5.
6.