Anda di halaman 1dari 24

Oleh :

Mubarak Haris, Spd

PERTOLONGAN KORBAN BANYAK


Korban banyak dapat dinyatakan bila jumlahnya
sekurang kurangnya 3 atau jumlah korban lebih
banyak dari jumlah tim yang pertama kali tiba.
PERAN PENOLONG PADA SITUASI KORBAN BANYAK
Tugas penolong yang pertama kali tiba :
1. Mendirikan posko atau tempat berkumpul
2. Menilai keadaan
3. Meminta bantuan
4. Melakukan triage

INCEDENT COMMAND SYSTEM ( ICS )


Didifinisikan sebagai suatu system yang fleksibel
Untuk mengelola SDM dan sarana yang tersedia.
Umumnya suatu ICS memiliki komponen sbb :
1. Komando / Pengendalian
2. Operasi
3. Logistik
4. Perencanaan
5. Keuangan
Komando dan operasi merupakan 2 komponen
Yang saling sering digunakan

SEKTOR TANGGAP DARURAT KESEHATAN


Secara umum dalam sistem tanggap Darurat
Medis biasanya ada sektor sektor sbb :
1. Pos Pengendali ( Incedent Command )
2. Ekstrikasi
3. Perawatan
4. Transportasi
5. Staging
6. Pendukung ( termasuk pemasok )
7. Triage

EKSTRIKASI
Bertanggung untuk membebaskan korban yang terjebak
ditempat kejadian. Sektor ini juga meliputi upaya pertolongan
teknis, penilaian dini dan triage penderita untuk dikirim ke
sektor perawatan dan transpor. Perawatan korban hanya
Penilaian dini dan perwatan cedera yang dapat mengancam
nyawa saja yang dilakukan sektor ini. Bila dianggap perlu
maka korban ditangani sektor triage bila ada. Semua
Perawatan lain dilakukan disektor perawatan.

PERAWATAN
Bertugas memberikan perawatan lanjutan bagi korban
setelah mereka diserahterimakan dari sektor ekstrikasi
dan triage. Disini Penilaian penderita dilakukan secara
lengkap dan korban dipilah kembali berdasarkan
prioritas pertolongan.

TRANSPORTASI
Bersama-sama dengan pos komando mengatur pengiriman
korban ke RS.Kegiatannya cukup kompleks karena harus
memperhatikan fasilitas RS,Ambulance, Daya tampung RS
dan saran transportasi yang tersedia.

STAGING
Sektor ini sangat diperlukan pada bencana berskala besar.
Koordinasi pergerakan kendaraan, institusi yang melakukan
pertolongan termasuk media diatur oleh sektor ini.
Sektor ini juga yang memasok sarana, bantuan, dll bila
diperlukan, mencatat data transportasi dan kemana korban
dibawa.

PENDUKUNG
Sektor ini yang bertanggung jawab untuk menyediakan
tenaga, sarana dan bahan tambahan yang diperlukan
sektor lain. Sektor ini mengkoordinasikan saran dan
prasarana medis serta mengatur tim medis yang datang.
Semua bantuan akan ditempatkan di sektor staging.

TRIAGE
Sektor ini sifatnya opsional. Sektor triage ini biasanya
melakukan penilaian penderita, menandai dan memindahkan
penderita ke areal perawatan yang sudah disiapkan.
Komponen yang sebaiknya ada adalah Penanggung jawab
Keselamatan ( Safety Officer ) bertugas memastikan semua
tindakan aman dan sesuai prosedur.

PENILAIAN KEADAAN
Beberapa hal yang harus dilakukan untuk menilai
keadaan :
1. Keamanan tempat kejadian
2. Jumlah penderita
3. Perlu atau tidaknya ekstrikasi / peralatan khusus
4. Perkiraan jumlah ambulans yang diperlukan
5. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keadaan
dan sarana
6. Sektor sektor yang diperlukan
7. Tempat untuk staging

TRIAGE
Asal dari bahasa perancis : memilih / mensortir
Dalam triage korban dibagi 4 :
1.
Prioritas I (Merah) :
korban dalam keadaan kritis, namun masih bisa diatasi,
contoh :

gangguan pernapasan
Perdarahan besar
Penurunan respon

2.

Prioritas II (Kuning) :
tidak ada ancaman nyawa, tapi perlu
pertolongan, contoh :

3.

4.

Luka bakar tanpa gangguan jalan napas


Perubahan bentuk / nyeri pada alat
gerak
Cedera punggung

Prioritas III (Hijau) :


korban masih mampu berjalan
Prioritas IV (Hitam) :
korban sudah meninggal

START

( Simple Triage and Rapid


Treatment )
Dalam sistem ini korban dibagi menjadi 4
kelompok berdasarkan prioritas
perawatan dan harapan hidup pada saat
itu.
1.Korban yang dapat ditunda
2.Pemeriksaan pernafasan
3.Penilaian sirkulasi
4.Penilaian mental

Penderita dapat ya
berjalan

Hijau

Tidak
Tidak

Tidak

Penderita
Bernafas
Setelah jalan
Nafas dibuka

Penderita
Bernafas
ya

ya

> 30 X

Frekuensi
pernafasan

> 2 dtk

Perfusi

MERAH
HITAM

< 2 dtk
Tidak

KUNING

Status mental
Perintah sederhana
ya

Code Of Conduct
Pedoman Perilaku
dalam kegiatan
kemanusiaan

Code of Conduct
Hasil kesepakatan 7 badan kemanusiaan
Berisi 10 prinsip dasar yang mengatur
standar perilaku badan kemanusiaan
internasional serta pekerja kemanusiaan
dalam melakukan kegiatannya.

Code of conduct
1. Kewajiban manusia adalah prioritas utama
2. Bantuan diberikan tanpa memepertimbangkan ras,
kepercayaan, ataupun kebangsaan penerima bantua.
Prioritas bantuan ditentukan semata mata
berdasarkan kebutuhan.
3. Bantuan tidak boleh digunakan untuk kepentingan
politik atau agama.
4. Kita hendaknya berusaha untuk tidak menjadi alat
kebijakan luar negeri pemerintah.
5. Kita harus menghormati budaya dan adat istiadat
setempat.
6. Kita harus berusaha meningkatkan respons bencana
dengan kapasitas setempat
7. Perlu dicari cara untuk melibatkan para penerima

Lanjutan

8. Pemberian bantuan harus bertujuan untuk


mengurangi kerentanan terhadap bencana
dikemudian hari, selain untuk memenuhi
kebutuhan pokok.
9. Kita bertanggung jawab kepada pihak yang kita
bantu maupun kepada pihak yang memberi kita
sumberdaya.
10. Dalam kegiatan informasi , publisitas dan
promosi yang kita lakukan, kita harus memadang
korban bencana sebagai manusia yang
bermartabat, bukan sebagai objek beklas kasihan

Safer Acces adalah


Kerangka kerja yang disusun PMI dapat
memiliki akses yang lebih baik terhadap
populasi yang terkena dampak konflik dan
dapat bekerja lebih aman dalam situasi
konflik
Untuk mencapai safer acces, kita harus
memahami pedoman yang nantinya menjadi
kerangka kerja :
Keamanan PMI dalam Konflik
Dasar hukum dan& kebijakan gerakan

KEAMANAN PMI DALAM KONFLIK


..
PERINGATAN !!!!
DI DAERAH KONFLIK SELALU ADA RESIKO
YANG TIDAK BISA DIKURANGI. Petugas
palang merah harus siap dengan resiko
semacam itu.
Sebelum melakukan kegiatan lapangan,
semua petugas harus menyadari bahwa
mereka akan bekerja dalam lingkungan
yang beresiko, tidak dapat diprediksi, dan

Kesiapan PMI merespon situasi


konflik ( conclict prepardness)
adalah kombinasi dari
Pelayananan
Pertolongan pertama / evakuasi
Air / Penampungan ( shelter )
Tracing
Diseminasi
Manajemen Bantuan Daruurat ( relief
management)
Peralatan dan sumber daya
Struktur manajemen bencana
Elemen elemen Safer Acces

7 Pilar.
7 Pilar adalah pedoman / acuan yang efektif
untuk menciptakan kesadaran anggota PMI
pada semua tingkat tentang berbagai hal
penting yang harus dipertimbangakan pada
saat akan memebriak perlindunagan
maupun bantuan bagi para korban konflik

7 PILAR.
1. PENERIMAAN TERHADAP ORGANISASI
2. PENERIMAAN TERHADAP INDIVIDU DAN TINGKAH
LAKU PRIBADI
3. IDENTIFIKASI
4. KOMUNIKASI INTERNAL
5. KOMUNIKASI EKSTERNAL
6. PERATURAN KEAMANAN
7. TINDAKAN PERLINDUNGAN

A
G
D
N
N
U
A
T ND
I
L
E
P

A
L
D
A
N
N
A
T GE
N
E
P

Anda mungkin juga menyukai