Daftar isi
[sembunyikan]
1 Pendahuluan
2 Penemuan
3 Mode Peluruhan
Neutron dan proton yang menyusun inti atom, terlihat seperti halnya partikel-partikel lain, diatur oleh beberapa
interaksi. Gaya nuklir kuat, yang tidak teramati pada skala makroskopik, merupakan gaya terkuat pada skala
subatomik. Hukum Coulomb atau gaya elektrostatik juga mempunyai peranan yang berarti pada ukuran ini. Gaya
nuklir lemah sedikit berpengaruh pada interaksi ini. Gaya gravitasi tidak berpengaruh pada proses nuklir.
Interaksi gaya-gaya ini pada inti atom terjadi dengan kompleksitas yang tinggi. Ada sifat yang dimiliki susunan
partikel di dalam inti atom, jika mereka sedikit saja bergeser dari posisinya, mereka dapat jatuh ke
susunan energi yang lebih rendah. Mungkin bisa sedikit digambarkan dengan menara pasir yang kita buat di
pantai: ketika gesekan yang terjadi antar pasir mampu menopang ketinggian menara, sebuah gangguan yang
berasal dari luar dapat melepaskan gaya gravitasi dan membuat tower itu runtuh.
Keruntuhan menara (peluruhan) membutuhkan energi aktivasi tertentu. Pada kasus menara pasir, energi ini
datang dari luar sistem, bisa dalam bentuk ditendang atau digeser tangan. Pada kasus peluruhan inti atom,
energi aktivasi sudah tersedia dari dalam. Partikel mekanika kuantum tidak pernah dalam keadaan diam, mereka
terus bergerak secara acak. Gerakan teratur pada partikel ini dapat membuat inti seketika tidak stabil. Hasil
perubahan akan memengaruhi susunan inti atom; sehingga hal ini termasuk dalam reaksi nuklir, berlawanan
dengan reaksi kimia yang hanya melibatkan perubahan susunan elektron diluar inti atom.
(Beberapa reaksi nuklir melibatkan sumber energi yang berasal dari luar, dalam bentuk "tumbukkan" dengan
partikel luar misalnya. Akan tetapi, reaksi semacam ini tidak dipertimbangkan sebagai peluruhan. Reaksi seperti
ini biasanya akan dimasukan dalam fisi nuklir/fusi nuklir.
Partikel Alfa tidak mampu menembus selembar kertas, partikel beta tidak mampu menembus pelat
alumunium. Untuk menghentikan gamma diperlukan lapisan metal tebal, namun karena penyerapannya
fungsi eksponensial akan ada sedikit bagian yang mungkin menembus pelat metal
Pada awalnya tampak bentuk radiasi yang baru ditemukan ini mirip dengan penemuan sinar-X. Akan tetapi,
penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Becquerel, Marie Curie, Pierre Curie, Ernest Rutherford dan ilmuwan
lainnya menemukan bahwa radiaktivitas jauh lebih rumit ketimbang sinar-X. Beragam jenis peluruhan bisa
terjadi.
Sebagai contoh, ditemukan bahwa medan listrik atau medan magnet dapat memecah emisi radiasi menjadi tiga
sinar. Demi memudahkan penamaan, sinar-sinar tersebut diberi nama sesuai dengan alfabet
yunani yakni alpha, beta, dan gamma, nama-nama tersebut masih bertahan hingga kini. Kemudian dari arah
gaya elektromagnet, diketahui bahwa sinar alfa mengandung muatan positif, sinar beta bermuatan negatif,
dan sinar gamma bermuatan netral. Dari besarnya arah pantulan, juga diketahui bahwa partikel alfa jauh lebih
berat ketimbang partikel beta. Dengan melewatkan sinar alfa melalui membran gelas tipis dan menjebaknya
dalam sebuah tabung lampu neon membuat para peneliti dapat mempelajari spektrum emisi dari gas yang
dihasilkan, dan membuktikan bahwa partikel alfa kenyataannya adalah sebuah inti atom helium. Percobaan
lainnya menunjukkan kemiripan antara radiasi beta dengan sinar katode serta kemiripan radiasi gamma dengan
sinar-X.
Para peneliti ini juga menemukan bahwa banyak unsur kimia lainnya yang mempunyai isotop radioaktif.
Radioaktivitas juga memandu Marie Curie untuk mengisolasi radium dari barium; dua buah unsur yang memiliki
kemiripan sehingga sulit untuk dibedakan.
Bahaya radioaktivitas dari radiasi tidak serta merta diketahui. Efek akut dari radiasi pertama kali diamati oleh
insinyur listrik Amerika Elihu Thomson yang secara terus menerus mengarahkan sinar-X ke jari-jarinya pada
1896. Dia menerbitkan hasil pengamatannya terkait dengan efek bakar yang dihasilkan. Bisa dikatakan ia
menemukan bidang ilmu fisika medik (health physics); untungnya luka tersebut sembuh dikemudian hari.
Efek genetis radiasi baru diketahui jauh dikemudian hari. Pada tahun 1927 Hermann Joseph Muller menerbitkan
penelitiannya yang menunjukkan efek genetis radiasi. Pada tahun 1947 dimendapat penghargaan hadiah
Nobel untuk penemuannya ini.
Sebelum efek biologi radiasi diketahui, banyak perusahan kesehatan yang memasarkan obat paten yang
mengandung bahan radioaktif; salah satunya adalah penggunaan radium pada perawatan enema. Marie
Curie menentang jenis perawatan ini, ia memperingatkan efek radiasai pada tubuh manusia belum benar-benar
diketahui (Curie dikemudian hari meninggal akibat Anemia Aplastik, yang hampir dipastikan akibat lamanya ia
terpapar Radium). Pada tahun 1930-an produk pengobatan yang mengandung bahan radioaktif tidak ada lagi
dipasaran bebas.
Mode peluruhan
Inti anak
Peluruhan alfa
(A-4, Z-2)
Emisi proton
(A-1, Z-1)
Emisi neutron
(A-1, Z)
Fisi spontan
Sebuah inti terpecah menjadi dua atau lebih atom dengan inti
yang lebih kecil disertai dengan pemancaran partikel lainnya
Peluruhan cluster
(A-A1, Z-Z1)
+ (A1,Z1)
Peluruhan beta
Emisi positron
(A, Z-1)
Tangkapan elektron
(A, Z-1)
(A, Z+2)
Tangkapan elektron
ganda
(A, Z-2)
Tangkapan elektron
Sebuah inti menangkap satu elektron yang mengorbit
dengan emisi positron memancarkan satu positron dan dua neutrino
(A, Z-2)
(A, Z-2)
Konversi internal
(A, Z)
Peluruhan radioaktif berakibat pada pengurangan massa, dimana menurut hukum relativitas khusus massa yang
hilang diubah menjadi energi (pelepasan energi) sesuai dengan persamaan
. Energi ini dilepaskan
Sebagai contoh, karbon-14, inti radioaktif yang mempunyai umur-paruh hanya 5730 tahun, secara terus menerus
terbentuk di atmosfer atas bumi akibat interaksi antara sinar kosmik dan Nitrogen.
Peluruhan radioaktif telah digunakan dalam teknik perunut radioaktif, yang digunakan untuk mengikuti perjalanan
subtansi kimia di dalam sebuah sistem yang kompleks (seperti organisme hidup misalnya). Sebuah sampel
dibuat dengan atom tidak stsbil konsentrasi tinggi. Keberadaan substansi di satu atau lebih bagian sistem
diketahui dengan mendeteksi lokasi terjadinya peluruhan.
Dengan dasar bahwa proses peluruhan radioaktif adalah proses acak (bukan proses chaos), proses peluruhan
telah digunakan dalam perangkat keras pembangkit bilangan-acak yang merupakan perangkat dalam
meperkirakan umur absolutmaterial geologis dan bahan organik.
radioaktif.
Persamaan:
dimana
adalah jumlah awal material aktif.
(dpm).
Masing-masing inti radioaktif meluruh dengan laju yang berbeda, masingmasing mempunyai konstanta peluruhan sendiri (). Tanda negatif pada
persamaan menunjukkan bahwa jumlah N berkurang seiring dengan
peluruhan. Penyelesaian dari persamaan diferensial orde 1 ini
adalah fungsi berikut:
Akan tetapi juga, dalam banyak kasus, nilai N sangat besar sehingga
fungsi ini merupakan pendekatan yang baik.
Selain konstanta peluruhan, peluruhan radioaktif sebuah material
biasanya juga dicirikan oleh rerata waktu hidup. Masing-masing atom
"hidup" untuk batas waktu tertentu sebelum ia meluruh, dan rerata waktu
hidup adalah rerata aritmatika dari keseluruhan waktu hidup atom-atom
material tersebut. Rerata waktu hidup disimbolkan dengan
, dan