Anda di halaman 1dari 8

Peluruhan radioaktif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Simbol trefoil digunakan untuk menunjukkan sebuah material radioaktif.


Peluruhan radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil
memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan terjadi pada sebuah nukleus induk dan
menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini adalah sebuah proses "acak" (random) sehingga sulit untuk
memprediksi peluruhan sebuah atom.
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif adalah becquerel (Bq). Jika sebuah material
radioaktif menghasilkan 1 buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai
aktivitas 1 Bq. Karena biasanya sebuah sampel material radioaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan
tampak sebagai tingkat aktivitas yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Pendahuluan

2 Penemuan

3 Mode Peluruhan

4 Rantai peluruhan dan mode peluruhan ganda

5 Keberadaan dan penerapan

6 Laju peluruhan radioaktif


o

6.1 Pengukuran aktivitas


7 Waktu peluruhan

Pendahuluan[sunting | sunting sumber]

Neutron dan proton yang menyusun inti atom, terlihat seperti halnya partikel-partikel lain, diatur oleh beberapa
interaksi. Gaya nuklir kuat, yang tidak teramati pada skala makroskopik, merupakan gaya terkuat pada skala
subatomik. Hukum Coulomb atau gaya elektrostatik juga mempunyai peranan yang berarti pada ukuran ini. Gaya
nuklir lemah sedikit berpengaruh pada interaksi ini. Gaya gravitasi tidak berpengaruh pada proses nuklir.
Interaksi gaya-gaya ini pada inti atom terjadi dengan kompleksitas yang tinggi. Ada sifat yang dimiliki susunan
partikel di dalam inti atom, jika mereka sedikit saja bergeser dari posisinya, mereka dapat jatuh ke
susunan energi yang lebih rendah. Mungkin bisa sedikit digambarkan dengan menara pasir yang kita buat di
pantai: ketika gesekan yang terjadi antar pasir mampu menopang ketinggian menara, sebuah gangguan yang
berasal dari luar dapat melepaskan gaya gravitasi dan membuat tower itu runtuh.
Keruntuhan menara (peluruhan) membutuhkan energi aktivasi tertentu. Pada kasus menara pasir, energi ini
datang dari luar sistem, bisa dalam bentuk ditendang atau digeser tangan. Pada kasus peluruhan inti atom,
energi aktivasi sudah tersedia dari dalam. Partikel mekanika kuantum tidak pernah dalam keadaan diam, mereka
terus bergerak secara acak. Gerakan teratur pada partikel ini dapat membuat inti seketika tidak stabil. Hasil
perubahan akan memengaruhi susunan inti atom; sehingga hal ini termasuk dalam reaksi nuklir, berlawanan
dengan reaksi kimia yang hanya melibatkan perubahan susunan elektron diluar inti atom.
(Beberapa reaksi nuklir melibatkan sumber energi yang berasal dari luar, dalam bentuk "tumbukkan" dengan
partikel luar misalnya. Akan tetapi, reaksi semacam ini tidak dipertimbangkan sebagai peluruhan. Reaksi seperti
ini biasanya akan dimasukan dalam fisi nuklir/fusi nuklir.

Penemuan[sunting | sunting sumber]


Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis Henri Becquerel ketika sedang
bekerja dengan material fosforen. Material semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah sebelumnya
mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir pendaran yang dihasilkan tabung katode oleh sinar-X mungkin
berhubungan dengan fosforesensi. Karenanya ia membungkus sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan
menempatkan beragam material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil sampai ketika ia
menggunakan garam uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia menggunakan garam uranium
tesebut.
Tetapi kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan terjadi karena peristiwa fosforesensi, pada
saat percobaan, material dijaga pada tempat yang gelap. Juga, garam uranium nonfosforen dan bahkan uranium
metal dapat juga menimbulkan efek bintik hitam pada pelat.

Partikel Alfa tidak mampu menembus selembar kertas, partikel beta tidak mampu menembus pelat
alumunium. Untuk menghentikan gamma diperlukan lapisan metal tebal, namun karena penyerapannya
fungsi eksponensial akan ada sedikit bagian yang mungkin menembus pelat metal
Pada awalnya tampak bentuk radiasi yang baru ditemukan ini mirip dengan penemuan sinar-X. Akan tetapi,
penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Becquerel, Marie Curie, Pierre Curie, Ernest Rutherford dan ilmuwan
lainnya menemukan bahwa radiaktivitas jauh lebih rumit ketimbang sinar-X. Beragam jenis peluruhan bisa
terjadi.
Sebagai contoh, ditemukan bahwa medan listrik atau medan magnet dapat memecah emisi radiasi menjadi tiga
sinar. Demi memudahkan penamaan, sinar-sinar tersebut diberi nama sesuai dengan alfabet
yunani yakni alpha, beta, dan gamma, nama-nama tersebut masih bertahan hingga kini. Kemudian dari arah
gaya elektromagnet, diketahui bahwa sinar alfa mengandung muatan positif, sinar beta bermuatan negatif,
dan sinar gamma bermuatan netral. Dari besarnya arah pantulan, juga diketahui bahwa partikel alfa jauh lebih
berat ketimbang partikel beta. Dengan melewatkan sinar alfa melalui membran gelas tipis dan menjebaknya
dalam sebuah tabung lampu neon membuat para peneliti dapat mempelajari spektrum emisi dari gas yang
dihasilkan, dan membuktikan bahwa partikel alfa kenyataannya adalah sebuah inti atom helium. Percobaan
lainnya menunjukkan kemiripan antara radiasi beta dengan sinar katode serta kemiripan radiasi gamma dengan
sinar-X.
Para peneliti ini juga menemukan bahwa banyak unsur kimia lainnya yang mempunyai isotop radioaktif.
Radioaktivitas juga memandu Marie Curie untuk mengisolasi radium dari barium; dua buah unsur yang memiliki
kemiripan sehingga sulit untuk dibedakan.

Bahaya radioaktivitas dari radiasi tidak serta merta diketahui. Efek akut dari radiasi pertama kali diamati oleh
insinyur listrik Amerika Elihu Thomson yang secara terus menerus mengarahkan sinar-X ke jari-jarinya pada
1896. Dia menerbitkan hasil pengamatannya terkait dengan efek bakar yang dihasilkan. Bisa dikatakan ia
menemukan bidang ilmu fisika medik (health physics); untungnya luka tersebut sembuh dikemudian hari.
Efek genetis radiasi baru diketahui jauh dikemudian hari. Pada tahun 1927 Hermann Joseph Muller menerbitkan
penelitiannya yang menunjukkan efek genetis radiasi. Pada tahun 1947 dimendapat penghargaan hadiah
Nobel untuk penemuannya ini.
Sebelum efek biologi radiasi diketahui, banyak perusahan kesehatan yang memasarkan obat paten yang
mengandung bahan radioaktif; salah satunya adalah penggunaan radium pada perawatan enema. Marie
Curie menentang jenis perawatan ini, ia memperingatkan efek radiasai pada tubuh manusia belum benar-benar
diketahui (Curie dikemudian hari meninggal akibat Anemia Aplastik, yang hampir dipastikan akibat lamanya ia
terpapar Radium). Pada tahun 1930-an produk pengobatan yang mengandung bahan radioaktif tidak ada lagi
dipasaran bebas.

Mode Peluruhan[sunting | sunting sumber]


Sebuah inti radioaktif dapat melakukan sejumlah reaksi peluruhan yang berbeda. Reaksi-reaksi tersebut
disarikan dalam tabel berikut ini. Sebuah inti atom dengan muatan (nomor atom) Z dan berat atom A ditampilkan
dengan (A, Z).

Mode peluruhan

Partikel yang terlibat

Inti anak

Peluruhan dengan emisi nukleon:

Peluruhan alfa

Sebuah partikel alfa (A=4, Z=2) dipancarkan dari inti

(A-4, Z-2)

Emisi proton

Sebuah proton dilepaskan dari inti

(A-1, Z-1)

Emisi neutron

Sebuah neutron dilepaskan dari inti

(A-1, Z)

Fisi spontan

Sebuah inti terpecah menjadi dua atau lebih atom dengan inti
yang lebih kecil disertai dengan pemancaran partikel lainnya

Peluruhan cluster

Inti atom memancarkan inti lain yang lebih kecil tertentu


(A1, Z1) yang lebih besar daripada partikel alfa

(A-A1, Z-Z1)
+ (A1,Z1)

Berbagai peluruhan beta:

Peluruhan beta

Sebuah inti memancarkan


elektron dan sebuah antineutrino || (A, Z+1)

Emisi positron

Sebuah inti memancarkan positron dan sebuah neutrino

(A, Z-1)

Tangkapan elektron

Sebuah inti menangkap elektron yang mengorbit dan


memancarkan sebuah neutrino

(A, Z-1)

Peluruhan beta ganda

Sebuah inti memancarkan dua elektron dan dua antineutrinos

(A, Z+2)

Tangkapan elektron
ganda

Sebuah inti menyerap dua elektron yang mengorbit dan


memancarkan dua neutrino

(A, Z-2)

Tangkapan elektron
Sebuah inti menangkap satu elektron yang mengorbit
dengan emisi positron memancarkan satu positron dan dua neutrino

(A, Z-2)

Emisi positron ganda

(A, Z-2)

Sebuah inti memancarkan dua positrons dan dua neutrino

Transisi antar dua keadaan pada inti yang sama:


Peluruhan gamma

Sebuah inti yang tereksitasi melepaskan sebuah foton energi


tinggi (sinar gamma)

Konversi internal

Inti yang tereksitasi mengirim energinya pada sebuah elektron


(A, Z)
orbital dan melepaskannya

(A, Z)

Peluruhan radioaktif berakibat pada pengurangan massa, dimana menurut hukum relativitas khusus massa yang
hilang diubah menjadi energi (pelepasan energi) sesuai dengan persamaan
. Energi ini dilepaskan

dalam bentuk energi kinetik dari partikel yang dipancarkan.

Rantai peluruhan dan mode peluruhan ganda[sunting | sunting


sumber]
Banyak inti radioaktif yang mempunyai mode peluruhan berbeda. Sebagai contoh adalah Bismuth-212, yang
mempunyai tiga.
Inti anak yang dihasilkan dari proses peluruhan biasanya juga tidak stabil, kadang lebih tidak stabil dari induknya.
Bila kasus ini terjadi, inti anak tadi akan meluruh lagi. Proses kejadian peluruhan berurutan yang menghasilkan
hasil akhir inti stabil, disebut rantai peluruhan.

Keberadaan dan penerapan[sunting | sunting sumber]


Menurut teori Big Bang, isotop radioaktif dari unsur teringan (H, He, dan Li) dihasilkan tidak berapa lama
seteleah alam semesta terbentuk. Tetapi, inti-inti ini sangat tidak stabil sehingga tidak ada dari ketiganya yang
masih ada saat ini. Karenanya sebagian besar inti radioaktif yang ada saat ini relatif berumur muda, yang
terbentuk di bintang (khususnya supernova) dan selama interaksi antara isotop stabil dan partikel berenergi.

Sebagai contoh, karbon-14, inti radioaktif yang mempunyai umur-paruh hanya 5730 tahun, secara terus menerus
terbentuk di atmosfer atas bumi akibat interaksi antara sinar kosmik dan Nitrogen.
Peluruhan radioaktif telah digunakan dalam teknik perunut radioaktif, yang digunakan untuk mengikuti perjalanan
subtansi kimia di dalam sebuah sistem yang kompleks (seperti organisme hidup misalnya). Sebuah sampel
dibuat dengan atom tidak stsbil konsentrasi tinggi. Keberadaan substansi di satu atau lebih bagian sistem
diketahui dengan mendeteksi lokasi terjadinya peluruhan.
Dengan dasar bahwa proses peluruhan radioaktif adalah proses acak (bukan proses chaos), proses peluruhan
telah digunakan dalam perangkat keras pembangkit bilangan-acak yang merupakan perangkat dalam
meperkirakan umur absolutmaterial geologis dan bahan organik.

Laju peluruhan radioaktif[sunting | sunting sumber]


Laju peluruhan, atau aktivitas, dari material radioaktif ditentukan oleh:
Konstanta:

Waktu paruh - simbol

- waktu yang diperlukan sebuah material radioaktif untuk meluruh

menjadi setengah bagian dari sebelumnya.

Rerata waktu hidup - simbol

- rerata waktu hidup (umur hidup) sebuah material

radioaktif.

Konstanta peluruhan - simbol

- konstanta peluruhan berbanding terbalik dengan waktu

hidup (umur hidup).


(Perlu dicatat meskipun konstanta, mereka terkait dengan perilaku yang secara statistik acak, dan
prediksi menggunakan kontanta ini menjadi berkurang keakuratannya untuk material dalam jumlah
kecil. Tetapi, peluruhan radioaktif yang digunakan dalam teknik penanggalan sangat handal. Teknik ini
merupakan salah satu pertaruhan yang aman dalam ilmu pengetahuan sebagaimana yang disampaikan
oleh [1])
Variabel:

Aktivitas total - simbol

Aktivitas khusus - simbol

- jumlah peluruhan tiap detik.

- jumlah peluruhan tiap detik per jumlah substansi. "Jumlah

substansi" dapat berupa satuan massa atau volume.)

Persamaan:

dimana
adalah jumlah awal material aktif.

Pengukuran aktivitas[sunting | sunting sumber]


Satuan aktivitas adalah: becquerel (simbol Bq) = jumah disintegrasi (pelepasan)per
detik ; curie (Ci) =
disintegrasi per detik; dan disintegrasi per menit

(dpm).

Waktu peluruhan[sunting | sunting sumber]


Sebagaimana yang disampaikan di atas, peluruhan dari inti tidak stabil merupakan
proses acak dan tidak mungkin untuk memperkirakan kapan sebuah atom tertentu
akan meluruh, melainkan ia dapat meluruh sewaktu waktu. Karenanya, untuk
sebuah sampel radioisotop tertentu, jumlah kejadian peluruhan dN yang akan
terjadi pada selang (interval) waktu dt adalah sebanding dengan jumlah atom yang
ada sekarang. Jika N adalah jumlah atom, maka kemungkinan (probabilitas)
peluruhan ( dN/N) sebanding dengan dt:

Masing-masing inti radioaktif meluruh dengan laju yang berbeda, masingmasing mempunyai konstanta peluruhan sendiri (). Tanda negatif pada
persamaan menunjukkan bahwa jumlah N berkurang seiring dengan
peluruhan. Penyelesaian dari persamaan diferensial orde 1 ini
adalah fungsi berikut:

Fungsi di atas menggambarkan peluruhan exponensial, yang merupakan


penyelesaian pendekatan atas dasar dua alasan. Pertama, fungsi
exponensial merupakan fungsi berlanjut, tetapi kuantitas fisik N hanya
dapat bernilai bilangan bulat positif. Alasan kedua, karena persamaan ini
penggambaran dari sebuah proses acak, hanya benar secara statistik.

Akan tetapi juga, dalam banyak kasus, nilai N sangat besar sehingga
fungsi ini merupakan pendekatan yang baik.
Selain konstanta peluruhan, peluruhan radioaktif sebuah material
biasanya juga dicirikan oleh rerata waktu hidup. Masing-masing atom
"hidup" untuk batas waktu tertentu sebelum ia meluruh, dan rerata waktu
hidup adalah rerata aritmatika dari keseluruhan waktu hidup atom-atom
material tersebut. Rerata waktu hidup disimbolkan dengan
, dan

mempunyai hubungan dengan konstanta peluruhan sebagai berikut:

Parameter yang lebih biasa digunakan adalah waktu paruh. Waktu


paruh adalah waktu yang diperlukan sebuah inti radioatif untuk
meluruh menjadi separuh bagian dari sebelumnya. Hubungan waktu
paruh dengan konstanta peluruhan adalah sebagai berikut:

Hubungan waktu paruh dengan konstanta peluruhan


menunjukkan bahwa material dengan tingkat radioaktif yang
tinggi akan cepat habis, sedang materi dengan tingkat radiasi
rendah akan lama habisnya. Waktu paruh inti radioaktif sangat
bervariasi, dari mulai 1024 tahun untuk inti hampir stabil,
sampai 10-6 detik untuk yang sangat tidak stabil.

Anda mungkin juga menyukai