Dosen Pengampu
: Sumarna.,MA
Disusun oleh :
1.
2.
3.
Eka Waliyati
Maksum Anwari
Titis Subaningtyas
(1302057)
(1302067)
(1302082)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paradigma
keperawatan
ialah
cara
pandang
tentang
profesi
(Konsorsium
Ilmu
Kesehatan,
1992).
lingkungan
eksternalnya
serta
senantiasa
berusaha
selalu
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi,
interelasi dan interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah
manusia sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal
yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.
1.
2.
3.
4.
spiritual)
Sistem adaptif, merespond lingkungan
Sistem personal, mempunyai kepribadian yang unik
Sistem interpersonal, hubungan dengan individu lain
yang
berakal,
yang membuatnya menjadi manusia sempurna, yaitu terdiri dari jasmani dan
rohani, disamping itu manusia telah dikarunia fitrah. Kita hidup di dunia ini
bisa menyaksikan sendiri ada persamaan-persamaan yang dimiliki manusia,
seperti cinta keadilan, kasih sayang, dan lainnya.
A. Mahluk Rohani
Manusia sebagi mahluk rohani yaitu unsur manusia yang tidak kasat mata,
yang menjadikan jasmani menjadi manusia yang hidup. Dalam buku yang
ditulis Barmawie Umary, rohani terdiri dari:
1.
Qolbu(hati)
Dari hatilah segala kepribadian manusia muncul. Apabila hati
selalu dibina secara baik sesuai Syariat maka manusia akan berakhak
mulia. Akan tetapi seringkali kekuasaan hati tertutupi oleh kekuasaan
nafsu, apalagi dengan ditambah bisikan-bisikan syetan, sehingga yang
muncul bukanlah cahaya Ilahi akan tetapi bisikan syetan. Oleh karenanya
hati harus selalu disirami tuntunan Islam dengan selalu berzdikir kepada
Allah. Dalam menjaga hatinya, seorang muslim harus selalu wasapada
terhadap terjangkitnya penyakit hati. Penyakit hati sungguh berbahaya
bagi kehidupannya.
Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ini terdapat segumpal darah.
Apabila segumpal darah itu baik, maka baik pula seluruh anggota
tubuhnya. Dan apabila segumpal darah itu buruk, maka buruk pula seluruh
anggota tubuhnya. Segumpal darah yang di maksudkan adalah hati.
1.
2.
2.
makhlukNya yang lain, yaitu akal. Dengan akal itulah, manusia diberi
amanah untuk menjadi khalifah di muka bumi, agar manusia mengolaada
di muka bumi ini dengan baik, dengan akal yang diberikan pada
mereka.Akal adalah anggota tubuh yang dapat mengetahui segala hakikat
sesuatu secara Rasional dan dapat mempertimbangkan sesuatu yang benar
dan yang salah, akal hanya dapat mengetahui hal-hal yang Empiris dan
rasional, akal berfungsi berdasarkan gerakan hati. Keputusan akal sering
bertentangan dengan kemauan hawa nafsu, karena hawa nafsu selalu
mengajak kepada hal yang buruk, akal mempertimbangkan akibat baik
atau buruknya.
3.
Nafsu
Nafsu adalah suatu bagian rohani yang dimiliki manusia untuk
berkehendak atau berkeinginan. Tanpa nafsu barangkali takkan ada
kemajuan dalam hidup manusia. Akan tetapi seringkali nafsu mengalahkan
hati dan akal sehingga yang terjadi adalah kerusakan. Masih dari buku
baik
4.
kepada-Nya.
g. Nafsu Mardliyah : jiwa yang diridhoi Allah
h. Nafsu Kaamilah : jiwa yang telah sempurna
Roh
Seorang mukmin percaya bahwa manusia hidup karena roh yang ada
dalam jasadnya. Akan tetapi bagaimana bentuk wujudnya itu bukanlah
manusia,karena Allah berfirman: Dan mereka bertanya kepadamu
(Muhammad) tentang roh itu katakanlah: Roh itu urusan Rabbku dan kamu
tidak di beri ilmu melainkan sedikit. (Al Isra:85) (
)
DantidaklahAkuciptakanmanusiadanjinkecualiuntukmenyembah
Ku.
(Adzariyat : 56)
Keempat komponen tersebut memiliki derajat kemuliaan yang
berbeda. Jasad menempati derajat terendah, sementara ruh menempati
derajat tertinggi. Derajat jasad terendah karena komponen pembentuknya
berasal dari alam kasar atau rendah, sedangkan ruh berderajat tertinggi
karena komponen pembentuknya berasarl dari alam tertinggi, yaitu alam
terdekat dengan tuhan. Dengan bersatunya alam rendah dan alam tinggi
dalam diri manusia, manusia menjadi makhluk yang memiliki bentangan
terluas, artinya manusia bisa terjerambab menuju derajat terendah, namun
sebaliknya manusia dapat menjangkau menuju derajat tertinggi. Manusia
berderajat rendah, manakala dia cenderung kepada alam jasad, dan
berderajat tinggi manakala masuk ke dalam alam ruh.
B. Jasmani / Fisik
Sungguh beruntunglah kita yang dikaruniai jasmani yang sempurna.
kaki, tangan, lidah, mata, hidung, telinga, perut dan faraj adalah pemberian
Allah yang harus kita syukuri dengan mempergunakannya untuk
melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan jasmani
kita bias merasakan kenikmatan hidup di dunia ini.
Fisik atau inggris Body adalah sebuah kata yang berarti
badan/benda dan dapat terlihat oleh mata juga terdefinisi oleh pikiran .
Kata fisik biasanya digunakan untuk suatu benda / badan yang terlihat oleh
mata.
C. Fitrah
Fitrah manusia, merupakan kebutuhan dasar manusia, mengnadung
nilai-nilai moral, etika dan hukum. Di dalamnya, ada rasa cinta keadilan,
kasih sayang, dll
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakekat ilmu Keperawatan dalam Islam
Untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu
rasul untuk mengobati kaum muslimin yang terluka yang bernama Rufaidah
Binti Sa Ad Al- Asalmiya, Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh
ilmu pengetahuan dan keperawatan lainnya baik dijaman rasul maupun sesudah
kerasulan.
seorang perawat (nurse), sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan (human
touch) jadi seimbang.
Itulah sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan kami
akan menjelaskan sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam
dari masa ke masa.
1. Masa penyebaran Islam (The Islamic Period) 570 632 M. Pada masa ini
keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (holy wars),
pada masa inilah Rufaidah binti Sa ad memberikan kontribusinya kepada
dunia keperawatan.
2. Masa setelah Nabi (Post prophetic era) 632 1000 M. Masa ini setelah
nabi wafat, pada masa ini lebih di dominasi oleh kedokteran dan mulai
muncul tokoh-tokoh Islam dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna
(Avicenna), Abu Bakar ibnu Zakariya Ar-Razi (Ar-Razi), bahkan Ar-Razi
sendiri menulis dua karangang tentang The Reason why some persons
and common people leave a physician even if he is clever.
3. Masa pertengahan 1000 1500 M. Pada masa ini Negara-negara arab
membangun rumah sakit dengan baik dan mengenalkan perawatan orang
sakit, dan di rumah sakit tersebut dimulai pemisahan antara kamar
perawatan laki-laki dan perempuan dan sampai sekarang banyak diikuti
semua rumah sakit di seluruh dunia.
4. Masa Modern ( 1500 sekarang ). Pada masa inilah perawat-perawat
asing dari dunia barat mulai berkembang dan mulai ada. Tapi pada masa
ini seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama
Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo.
Jadi, demikianlah sekelumit dunia keperawatan dalam Islam dan kami
ingin mengajak para pembaca terutama para perawat bahwa ilmu pengetahuan
sudah dimulai oleh islam terutama dunia kesehatan dan keperawatan sudah ada
di jaman rasul.
pasien
yang
bersifat
pertisipatif,
sedangkan
pasien
membangun
kepercayaan
dan
terjadi
proses
pengumpulan data.
b. Fase identifikasi,
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien
dan memberikan asuhan keperawatan. Respon pasien pada fase
identifikasi dapat berupa :
a) Partisipasi mandiri
dalam
hubungannya
perawat.
b) Individu mandiri terpisah dari perwat.
dengan
ekspresi
perasaan
klien
serta
memenuhinya.
Perawat
harus
mengetahui
benar
spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapat
dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih
terfokus
pada aktivitas-aktivitas
yang
benar-benar
menjadi
kewenangannya.
b. Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang
dikatakan pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
c. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan
pasien.Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari
perawat dan persepsi individu pasien , berfikir dan merasakan.
d. Disiplin proses keperawatan
Menurut George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses
keperawatan
sebagai interaksi
total
(totally
interactive)
yang
dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan
pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat
terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan,
mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk
melakukan tidakan yang tepat.
e. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berarti tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan
produktif.
3. Teori Imogene King
King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmuilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan
menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif
dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul
tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971.
a. Sistem Personal
Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka).
Untuk
sistem
personal
persepsi (perception),
perkembangan (growth
konsep
diri (self),
and
yang
pertumbuhan
development),
relevan
citra diri
adalah
dan
(body
Serta Hadist Tarmudzy dan Ibnu Majah Barang siapa sehat badannya,
damai dihatinya dan punyamakanan untuk sehari-harinya, maka seolaholah dunia seisinya dianugrahkan kepadanya
Upaya kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Promotif
Firman Allah SWT:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. ( QS. At-Tahrim : 6)
c. Kuratif
Firman Allah SWT:
Artinya: Dan apabila Aku sakit, dialah yang menyembuhkan
aku, (QS. Asy-Syuara: 80)
d. Rehabilitatif.
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu
sendiri. ( Q.S. Al-Israa : 7)
Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu (Q.S. Ali
Imran :159)
Barang siapa yang berkeinginan untuk diselamatkan oleh Allah dari
bencana pada hari kiamat, maka bantulah orang yang dalam
kesulitan/hindarkan kesulitannya (HR. Muslim).
Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia menyukai bagi
saudaranya apa yang dusukai untuk dirinya. (HR. Ahmad)
Ayat-ayat Quran dan hadist di atas mendasari dari pelaksanaan
asuhan keperawatan Islami yang diberikan oleh seorang perawat
muslim, ditambah dengan riwayat-riwayat wanita-wanita di zaman
Rasulullah
dalam
melakukan
perawatan,
maka
itulah
yang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan dalam islam tidak hanya menjalankan pekerjaannya sebagai
profesi tetapi sebagai bentuk syiar islam, yang mengintegrasikan nilai-nilai
keislaman serta mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.
Oleh karena itu empat komponen dari paradigma keperawatan dalam Islam
perlu untuk lebih dicermati sehingga terciptanya seorang perawat professional
yang Islami.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. 2005. AL-Quran dan Terjemahannya, Bandung: PT
Syamil Media Cipta
Shihab, M. Quraish. 1998. Wawasan Al-Quran Tafsir MaudhuI atas Barbagai
Persoalan Umat, Bandung: Penerbit Mizan