Anda di halaman 1dari 25

AIK III

PARADIGMA ISLAM DALAM ILMU


KEPERAWATAN

Dosen Pengampu

: Sumarna.,MA

Disusun oleh :
1.
2.
3.

Eka Waliyati
Maksum Anwari
Titis Subaningtyas

(1302057)
(1302067)
(1302082)

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN


2014/2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paradigma

keperawatan

ialah

cara

pandang

tentang

profesi

keperawatan / kerangka acuan (konsep) yang mendasari perawat untuk


bertindak. Sedangkan menurut La Ode Jumadi, 1991 : 28.
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar
atau cara kita melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih
tindakan terhadap fenomena yang ada dalam keperawatan. Empat komponen
paradigma keperawatan yaitu keperawatan, kesehatan, manusia, dan
lingkungan. Namun, yang akan kita bahas lebih lanjut adalah mengenai
manusia.
Manusia adalah makhluk bio psiko sosial dan spiritual yang utuh,
dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta
unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat
perkembangannya

(Konsorsium

Ilmu

Kesehatan,

1992).

Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap


dengan

lingkungan

eksternalnya

serta

senantiasa

berusaha

selalu

menyeimbangkan keadaan internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000).

Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi,
interelasi dan interdependensi (La Ode Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia menurut paradigma keperawatan adalah
manusia sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal dan interpersonal
yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.
1.

Sistem terbuka, peka terhadap lingkungan (biologis, psikologis, sosial dan

2.
3.
4.

spiritual)
Sistem adaptif, merespond lingkungan
Sistem personal, mempunyai kepribadian yang unik
Sistem interpersonal, hubungan dengan individu lain

B. Manusia Dalam Pandangan Islam


Manusia dalam pandangan Islam terdapat dua kekuatan dalam dirinya,
yaitu kekuatan kebaikan pada hati nuraninya dan kekuatan jahat pada hawa
nafsunya. Manusia memilki naluriyah hewaniyah dan naluriyah ruhaniyah
malaikah. Dua naluri tersebut harus dibimbing oleh akhlak islam supaya tetap
berada dalam keseimbangan.
Naluriyah hewani yang tidak dapat dipisahkan dari jasad manusia,
melainkan harus diarahkan untuk disalutkan sesuai dengan prosedur dan
aturan-aturan dalam Islam. Manusia adalah makhluk

yang

berakal,

bermartabat dan terhormat, kalau terus berada dan mengembangkan fitrah


religiusitasnya. Namun manusia dapat meluncur ketingkat yang paling rendah,
hina dina bagaikan hewan, kalau tidak dapat menjaga fitrah bahkan melawan
fitrah tersebut, dengan selalu berbuat nista. Akhlak Islam menjaga manusia
agar selalu beradap ada tingkat kemanusiaan dan menuntun kepada
kebahagiaan yang seimbang antara dunia dan akhirat. QS Al-baqarah(2): 201
Sesunguhnya manusia itu diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang
sempurna dan bagus, dan manusia diciptakan sebagai kholifah Allah di Bumi,
dan telah dijadikan Bumi seisinya untuk tunduk kepada manusia. Allah
Befirman : ()
Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna
(At Tiin :5)
Kewajiban manusia sebagai kholifah Allah di bumi adalah tidak lain untuk
menyembah Allah semata. Menurut Islam manusia itu terdiri dari dua bagian,

yang membuatnya menjadi manusia sempurna, yaitu terdiri dari jasmani dan
rohani, disamping itu manusia telah dikarunia fitrah. Kita hidup di dunia ini
bisa menyaksikan sendiri ada persamaan-persamaan yang dimiliki manusia,
seperti cinta keadilan, kasih sayang, dan lainnya.
A. Mahluk Rohani
Manusia sebagi mahluk rohani yaitu unsur manusia yang tidak kasat mata,
yang menjadikan jasmani menjadi manusia yang hidup. Dalam buku yang
ditulis Barmawie Umary, rohani terdiri dari:
1.

Qolbu(hati)
Dari hatilah segala kepribadian manusia muncul. Apabila hati
selalu dibina secara baik sesuai Syariat maka manusia akan berakhak
mulia. Akan tetapi seringkali kekuasaan hati tertutupi oleh kekuasaan
nafsu, apalagi dengan ditambah bisikan-bisikan syetan, sehingga yang
muncul bukanlah cahaya Ilahi akan tetapi bisikan syetan. Oleh karenanya
hati harus selalu disirami tuntunan Islam dengan selalu berzdikir kepada
Allah. Dalam menjaga hatinya, seorang muslim harus selalu wasapada
terhadap terjangkitnya penyakit hati. Penyakit hati sungguh berbahaya
bagi kehidupannya.
Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ini terdapat segumpal darah.
Apabila segumpal darah itu baik, maka baik pula seluruh anggota
tubuhnya. Dan apabila segumpal darah itu buruk, maka buruk pula seluruh
anggota tubuhnya. Segumpal darah yang di maksudkan adalah hati.

1.
2.

2.

(Hadis Riwayat Al-Bukhari).


Hati terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
Sifat selalu positif
Selalu ingat kepada Allah
Sifat selalu negatif
Selalu ingin berbuat yang dilarang oleh Allah. Contohnya : Angkuh, Iri,
Dengki dan Sirik (AIDS).
Akal
Dengannya, manusia yang lemah bias mengendalikan kehidupannya
di dunia. Berkat akal pula kehidupan manusia bisajadilebihmudah.Apa
yang ada di hadapan anda sekarang ini adalah bukti kemampuan yang
dikaruniakan Allah hanya kepada manusia, yaitu akal. Dengan Akal
pulalah perbedaan antara hewan dan manusia sangat mencolok. Manusia
diciptakan dengan diberi satu karunia yang tidak diberikan Allah kepada

makhlukNya yang lain, yaitu akal. Dengan akal itulah, manusia diberi
amanah untuk menjadi khalifah di muka bumi, agar manusia mengolaada
di muka bumi ini dengan baik, dengan akal yang diberikan pada
mereka.Akal adalah anggota tubuh yang dapat mengetahui segala hakikat
sesuatu secara Rasional dan dapat mempertimbangkan sesuatu yang benar
dan yang salah, akal hanya dapat mengetahui hal-hal yang Empiris dan
rasional, akal berfungsi berdasarkan gerakan hati. Keputusan akal sering
bertentangan dengan kemauan hawa nafsu, karena hawa nafsu selalu
mengajak kepada hal yang buruk, akal mempertimbangkan akibat baik
atau buruknya.
3.

Nafsu
Nafsu adalah suatu bagian rohani yang dimiliki manusia untuk
berkehendak atau berkeinginan. Tanpa nafsu barangkali takkan ada
kemajuan dalam hidup manusia. Akan tetapi seringkali nafsu mengalahkan
hati dan akal sehingga yang terjadi adalah kerusakan. Masih dari buku

karya Barmawie, tersebut bahwa nafsu dikategorikan menjadi:


a. Nafsul Ammarah : jiwa yang belum mampu membedakan yang

baik

dan buruk, lebih mendorong kepada tindakan yang tidak patut.


b. Nafsul Lawwamah : jiwa yang telah memiliki rasa insaf dan menyesal
setelah melakukan suatu pelanggaran, malu perbuatan buruknya diketahui
orang lain dan tetapi belum mampu untuk menghentikan tindakanya
c. Nafsul Musawwalah : Jiwa yang telah bisa membedakan yang baik dan
buruk, telah bisa menggunakan akalnya untuk menimbang mana yang baik
dan mana yang buruk.
d. Nafsul Muthmainnah : jiwa yang telah mendapat tuntunan dan
terpelihara sehingga mendatangkan ketenangan jiwa. Dengan jiwa ini
akan melahirkan sikap dan perbuatan yang baik dan membentengi
kekejian
e. Nafsu Mulhamah : jiwa yang memperoleh ilham dari Allah SWT
dikaruniai ilmu dan dihiasi Akhlak Mahmudah.
f. Nafsu Raadliyah : jiwa yang ridho kepada Allah, selalu bersyukur

4.

kepada-Nya.
g. Nafsu Mardliyah : jiwa yang diridhoi Allah
h. Nafsu Kaamilah : jiwa yang telah sempurna
Roh

Seorang mukmin percaya bahwa manusia hidup karena roh yang ada
dalam jasadnya. Akan tetapi bagaimana bentuk wujudnya itu bukanlah
manusia,karena Allah berfirman: Dan mereka bertanya kepadamu
(Muhammad) tentang roh itu katakanlah: Roh itu urusan Rabbku dan kamu
tidak di beri ilmu melainkan sedikit. (Al Isra:85) (
)
DantidaklahAkuciptakanmanusiadanjinkecualiuntukmenyembah

Ku.

(Adzariyat : 56)
Keempat komponen tersebut memiliki derajat kemuliaan yang
berbeda. Jasad menempati derajat terendah, sementara ruh menempati
derajat tertinggi. Derajat jasad terendah karena komponen pembentuknya
berasal dari alam kasar atau rendah, sedangkan ruh berderajat tertinggi
karena komponen pembentuknya berasarl dari alam tertinggi, yaitu alam
terdekat dengan tuhan. Dengan bersatunya alam rendah dan alam tinggi
dalam diri manusia, manusia menjadi makhluk yang memiliki bentangan
terluas, artinya manusia bisa terjerambab menuju derajat terendah, namun
sebaliknya manusia dapat menjangkau menuju derajat tertinggi. Manusia
berderajat rendah, manakala dia cenderung kepada alam jasad, dan
berderajat tinggi manakala masuk ke dalam alam ruh.
B. Jasmani / Fisik
Sungguh beruntunglah kita yang dikaruniai jasmani yang sempurna.
kaki, tangan, lidah, mata, hidung, telinga, perut dan faraj adalah pemberian
Allah yang harus kita syukuri dengan mempergunakannya untuk
melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan jasmani
kita bias merasakan kenikmatan hidup di dunia ini.
Fisik atau inggris Body adalah sebuah kata yang berarti
badan/benda dan dapat terlihat oleh mata juga terdefinisi oleh pikiran .
Kata fisik biasanya digunakan untuk suatu benda / badan yang terlihat oleh
mata.
C. Fitrah
Fitrah manusia, merupakan kebutuhan dasar manusia, mengnadung
nilai-nilai moral, etika dan hukum. Di dalamnya, ada rasa cinta keadilan,
kasih sayang, dll

BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakekat ilmu Keperawatan dalam Islam
Untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu
rasul untuk mengobati kaum muslimin yang terluka yang bernama Rufaidah
Binti Sa Ad Al- Asalmiya, Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh-tokoh
ilmu pengetahuan dan keperawatan lainnya baik dijaman rasul maupun sesudah
kerasulan.

Banyak perawat-perawat muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa ad,


mereka lebih mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu
Florence Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris.
Apabila kita mau menelaah lebih jauh lagi ke belakang jauh sebelum agama
Islam menyentuh dunia barat, dunia barat saat itu mengalami masa kegelapan
dan kebodohan di karenakan kebijakan dari pihak gereja yang lebih banyak
menguntungkan mereka, tapi disisi lain di belahan dunia lainnya yaitu Jazirah
Arab di mana Islam telah diajarkan oleh Rasulullah ilmu pengetahuan
mengalami kemajuan terutama dalam dunia keperawatan. Bukan berarti rasul
menjadi seorang tabib tapi dalam ajaran Islam yang beliau sampaikan
mengandung ajaran dan nilai-nilai kesehatan seperti: pentingnya menjaga
kebersihan diri (Personal Hygiene), menjaga kebersihan makanan, mencuci
tangan, ibadah puasa, berwudhu dan lain sebagainya.
Rufaidah binti Saad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Saad Al Bani
Aslam Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yatsrib dan termasuk
kaum Ansar yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di
Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat
membantu ayahnya.

Dan saat kota Madinah berkembang Rufaidah

mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun


tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang
Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang
terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit lapangan sehingga
terkenal saat perang dan Rasulullah SAW juga memerintahkan agar para
korban yang terluka di bantu olehnya.
Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat
dan dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis
belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun
mengijinkannya. Inilah dimulainya awal mula dunia medis dan dunia
keperawatan.
Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap aktifitas masyarakat,
kepada anak yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian
yang luhur danempati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada
pasiennya dengan baik dan teliti. Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi

seorang perawat (nurse), sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan (human
touch) jadi seimbang.
Itulah sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan kami
akan menjelaskan sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam
dari masa ke masa.
1. Masa penyebaran Islam (The Islamic Period) 570 632 M. Pada masa ini
keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad (holy wars),
pada masa inilah Rufaidah binti Sa ad memberikan kontribusinya kepada
dunia keperawatan.
2. Masa setelah Nabi (Post prophetic era) 632 1000 M. Masa ini setelah
nabi wafat, pada masa ini lebih di dominasi oleh kedokteran dan mulai
muncul tokoh-tokoh Islam dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna
(Avicenna), Abu Bakar ibnu Zakariya Ar-Razi (Ar-Razi), bahkan Ar-Razi
sendiri menulis dua karangang tentang The Reason why some persons
and common people leave a physician even if he is clever.
3. Masa pertengahan 1000 1500 M. Pada masa ini Negara-negara arab
membangun rumah sakit dengan baik dan mengenalkan perawatan orang
sakit, dan di rumah sakit tersebut dimulai pemisahan antara kamar
perawatan laki-laki dan perempuan dan sampai sekarang banyak diikuti
semua rumah sakit di seluruh dunia.
4. Masa Modern ( 1500 sekarang ). Pada masa inilah perawat-perawat
asing dari dunia barat mulai berkembang dan mulai ada. Tapi pada masa
ini seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama
Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo.
Jadi, demikianlah sekelumit dunia keperawatan dalam Islam dan kami
ingin mengajak para pembaca terutama para perawat bahwa ilmu pengetahuan
sudah dimulai oleh islam terutama dunia kesehatan dan keperawatan sudah ada
di jaman rasul.

Profesi keperawatan merupakan ladang ibadah kita, manakala kita lakukan


dengan penuh kesungguhan serta penuh keihklasan. Oleh karenanya untuk
dapat melaksanakan tugas profesi yang bernilai ibadah tentunya perlu
dilandasasi oleh kaidah-kaidah agama yang kita yakini bersama.
B. Teori- teori Keperawatan
Pengertian keperawatan menurut Abdellah, F.G. (1960) Nursing is based
upon art and science which would the attitudes, intellectual competencies and
technical skills of the individual nurse into the desire and ability to help people
sick or well cope with their health needs, and may be carried out under general
of specific medical direction
Menurut keperawatan Indonesia Keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio,
psiko, sosio, spiritual yang komprehensif, ditunjukan kepada individu keluarga
dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup selurug proses
kehidupan manusia.
Menurut keislaman adalah suatu manifestasi dari ibadah yang berbentuk
pelayanan professional dan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang didasari pada keimanan, keilmuan dan amal.
Pengertian menurut keislaman nantinya dapat kita kaitkan kepada
komponen paradigma keparawatan dalam Islam. Oleh karena itu perlu kita
memahami pengertiannya paradigma keperawatan dalam Islam
1. Teori Peplau
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau
menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang
lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4
komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi
akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.
a. Klien
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik
biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya
memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman.
b. Perawat

Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal


dengan

pasien

yang

bersifat

pertisipatif,

sedangkan

pasien

mengendalikan isi yang menjadi tujuan.


Peran Perawat:
a. Mitra kerja,
b. Nara sumber (resources person)
c. Pendidik (teacher)
d. Kepemimpinan (Leadership)
e. Pengasuh pengganti (surrogate)
f. Konselor (consellor)
c. Sumber Kesulitan/Masalah
Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan
pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas
terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan
psikologik (sakit jiwa) dan biologi individu. Dalam model peplau
ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan
langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasannya tingkat
ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus
mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan
bahwa kondisi klien semakin membaik.
d. Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai
proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling
pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, biasanya dengan
tujuan untuk membina suatu hubungan.
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini
memiliki empat tahap diantaranya:
a. Tahap orientasi
Pada tahap ini perawat dan klien melakukan kontrak awal
untuk

membangun

kepercayaan

dan

terjadi

proses

pengumpulan data.
b. Fase identifikasi,
Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien
dan memberikan asuhan keperawatan. Respon pasien pada fase
identifikasi dapat berupa :
a) Partisipasi mandiri

dalam

hubungannya

perawat.
b) Individu mandiri terpisah dari perwat.

dengan

c) Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada


perawat.
d) Pada tahap identifikasi ini peran perawat apakah sudah
melakukan atau bertindak sebagai fasilitator yang
memfasilitasi

ekspresi

perasaan

klien

serta

melaksanakan asuhan keperawatan.


c. Fase eksplorasi
Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal.
Dalam fase ini perawat membantu klien dalam memberikan
gambaran kondisi klien dan seluruh aspek yang terlibat
didalamnya.
d. Fase resolusi
Dimana perawat berusaha untuk secara perlahan kepada klien
untuk membebaskan diri dari ketergantungan kepada tenaga
kesehatan dan menggunakan kemampuan yang dimilikinya
agar mampu menjalankan secara sendiri. Pada model Peplau
ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan
kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi. Secara
bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini
memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi
potensi.
2. Teori Keperawatan Ida Jean Orlando
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama
yaitu fungsi perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon
internal atau kesegeraan, disiplin proses keperawatan serta kemajuan
a. Tanggung jawab perawat
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien
butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan
fisik dan rasa aman ketika dalam mendapatkan pengobatan atau dalam
pemantauan. Perawat harus mengetahui kebutuhan pasien untuk
membantu

memenuhinya.

Perawat

harus

mengetahui

benar

peran profesionalnya, aktivitas perawat profesional yaitu tindakan


yang dilakukan perawat secara bebas dan bertanggung jawab guna
mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada beberapa aktivitas

spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapat
dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat lebih
terfokus

pada aktivitas-aktivitas

yang

benar-benar

menjadi

kewenangannya.
b. Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang
dikatakan pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
c. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan
pasien.Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari
perawat dan persepsi individu pasien , berfikir dan merasakan.
d. Disiplin proses keperawatan
Menurut George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses
keperawatan

sebagai interaksi

total

(totally

interactive)

yang

dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara perawat dan
pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien, reaksi perawat
terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan,
mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk
melakukan tidakan yang tepat.
e. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berarti tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan
produktif.
3. Teori Imogene King
King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmuilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan
menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif
dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul
tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja
konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971.
a. Sistem Personal
Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka).
Untuk

sistem

personal

persepsi (perception),
perkembangan (growth

konsep
diri (self),

and

yang

pertumbuhan

development),

image), ruang (space), dan waktu (time).


b. Sistem Interpersonal

relevan
citra diri

adalah
dan
(body

King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi


antar manusia. Interaksi antar dua orang disebut DYAD, tiga orang
disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep yang
relevan dengan sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi,
transaksi, peran dan stress.
c. Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran
organisasi sosisal, perilaku, dan praktik yang dikembangkan untuk
memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara praktikpraktik dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem
sosial adalah organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan
keputusan.
4. Teori Kebutuhan Abraham Maslow
Menurut Abraham Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan
hidup yang akan selalu berusaha untuk dipenuhi sepanjang masa
hidupnya. Kebutuhan tersebut berjenjang dari yang paling mendesak
hingga yang akan muncul dengan sendirinya saat kebutuhan sebelumnya
telah dipenuhi. Setiap orang pasti akan melalui tingkatan-tingkatan itu,
dan dengan serius berusaha untuk memenuhinya, namun hanya sedikit
yang mampu mencapai tingkatan tertinggi dari piramida ini.
Lima tingkat kebutuhan dasar menurut teori Maslow adalah sebagai
berikut (disusun dari yang paling rendah) :
a. Kebutuhan Fisiologis
Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan /
rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air
kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
b. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan
Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas
dari rasa sakit, bebas dari teror, dan semacamnya.
c. Kebutuhan Sosial
Misalnya adalah : Memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan
cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
d. Kebutuhan Penghargaan
Dalam kategori ini dibagi menjadi dua jenis, Eksternal dan Internal.

a) Sub kategori eksternal meliputi : Pujian, piagam, tanda jasa,


hadiah, dan banyak lagi lainnya.
b) Sedangkan sub kategori internal sudah lebih tinggi dari
eskternal, pribadi tingkat ini tidak memerlukan pujian atau
penghargaan dari orang lain untuk merasakan kepuasan
dalam hidupnya.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri
5. Teori Florence Nightingale
a. Lingkungan
Ada tiga ( 3 ) jenis Lingkungan Menurut Florence Nightingale
a) Fisik
lingkungan berkaitan langsung dengan pencegahan penyakit
dan kematian pasien. Aspek lingkungan fisik mempengaruhi
lingkungan sosial dan psikologis dari orang.
b) Psikologis
a. Dapat dipengaruhi oleh lingkungan fisik yang negatif yang
kemudian menyebabkan STRES
b. Memerlukan berbagai kegiatan untuk menjaga pikiran aktif
(yaitu, pekerjaan manual menarik makanan, lingkungan
yang menyenangkan)
c. Melibatkan komunikasi dengan orang, tentang orang, dan
tentang orang lain( harus komunikasi terapeutik,
menenangkan, & terburu-buru )
b. Sosial
a) Melibatkan mengumpulkan data tentang penyakit dan
pencegahan penyakit.
b) Meliputi komponen lingkungan fisik - udara bersih, air bersih,
drainase yang tepat.
c) Terdiri dari orang rumah atau kamar rumah sakit, serta total
masyarakat yang mempengaruhi lingkungan khusus pasien.

c. Pokok Lingkungan Sehat


Ada Lima ( 5 ) Komponen Pokok Lingkungan Sehat:
a) Peredaran Hawa yang baik.
b) Cahaya yang memadai.

c) Kehangatan yang cukup.


d) Pengendalian kebisingan.
e) Pengendalian effluvia ( Bau yang berbahaya )
b. Komponen Lingkungan Teory Nightingale
Ada 12 macam Komponen Lingkungan yaitu:
a. Kesehatan Rumah
b. Ventilasi dan Pemanasan
c. Cahaya
d. Kebisingan
e. Variasi / Keaneka Ragaman
f. Tempat Tidur
g. Kebersihan Kamar dan Halaman
h. Kebersihan Pribadi
i. Pengambilan Nutrisi dan Makanan
j. Obrolan Harapan dan nasehat
k. Pengamatan Orang Sakit
l. Pertimbangan Sosial
6. Teori Betty Neuman
Asumsi yang dikemukakan Neuman tentang empat konsep utama dari
paradigma keperawatan yang terkait keperawatan komunitas adalah
sebagai berikut.
a. Manusia
Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari keseimbangan
dari harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variable-variabel:
fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.
b. Lingkungan
c. Sehat
d. Keperawatan
Sehat menurut model Neuman adalah suatu keseimbangan
biopsiko sosio cultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien
yaitu fleksibel, normal dan resisten. Keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan berfokus pada empat
intervensi yaitu : intervensi yang bersifat promosi dilakukan apabila
gangguan yang terjadi pada garis pertahanan normal yang terganggu.
Sedangkan intervensi yang bersifat kurasi atau rehabilitasi dilakukan
apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.
C. Ayat-ayat Al-Quran dan Hadist

Paradigma keperawatan dalam Islam adalah cara pandang, persepsi,


keyakinan, nilai-nilai dan konsep-konsep dalam menyelenggarakan profesi
keperawatan yang melaksanakan sepenuhnya prinsip dan ajaran Islam.
Oleh karena itu paradigma keperawatan dalam Islam memiliki empat
komponen yang dilandasi oleh prinsip dan ajaran islam Yaitu:
1. Manusia Dan Kemanusiaan.
Firman Allah SWT:

Artinya: Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk


yang sebaik-baiknya. (QS. At-Tiin: 4)
Berdasarkan dalil diatas , maka manusia adalah mahluk ciptaan
Allah yang terbaik bentuknya dan dimuliakan Allah, terdiri dari : Jasad,
Ruh, dan Psikologis,
Dimana makhluk lainnya yang ada dilangit dan dibumi ditundukan
oleh Allah kepada manusia kecuali Iblis.
Dalam Al-Quran manusia diistilahkan dengan sebutan : Al-Basyar dan
An-Naas.
Al-Basyar mengambarkan manusia dalam bentuk fisik : diciptakan dari
tanah , dapat dilihat, memakan sesuatu, mendengar, berjalan dan
berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya.
An-Naas. Mengindikasikan bahwa manusia adalah mahluk social.
Sebagaimana firman Allah SWT.

Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari


seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat: 13)
Manusia memiliki tiga komponen antara lain:
a. Jasad (fisik )

Artinya: Dan tidaklah kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang


tiada memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang
yang kekal. (QS. Al-Anbiyaa: 8 )
b. Ruh.

Artinya: Maka apabila Telah Kusempurnakan kejadiannya dan


Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu
tersungkur dengan bersujud kepadanya. (QS. Shaad: 72)
c. Nafs (jiwa)

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka


manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya
dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. ArRad: 28)
2. Lingkungan
a. Lingkungan Internal:
Lingkungan yang berada dalam diri manusia, meliputi:Genetik,
struktur dan tubuh, psikologis dan internal spiritual.
b. Lingkungan Eksternal:
Lingkungan sekitas yang berada diluar diri manusia yang secara
langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesehatan
maupun perawatan, meliputi:Lingkungan fisik, biologis, social,
cultural dan spiritual.
3. Sehat dan Kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan sejahtera , penuh rasa syukur atas nikmat
Allah dalam aspek jasmani, rohani dan social.
Dilandasi oleh Firman Allah SWT:

Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi


tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati
Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar-Rad: 28).

Serta Hadist Tarmudzy dan Ibnu Majah Barang siapa sehat badannya,
damai dihatinya dan punyamakanan untuk sehari-harinya, maka seolaholah dunia seisinya dianugrahkan kepadanya
Upaya kesehatan adalah sebagai berikut:
a. Promotif
Firman Allah SWT:

Artinya: Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan


janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,
dan berbuat baiklah, Karena Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-Baqarah: 195)
b. Prefentif
Firman Allah SWT:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. ( QS. At-Tahrim : 6)

c. Kuratif
Firman Allah SWT:
Artinya: Dan apabila Aku sakit, dialah yang menyembuhkan
aku, (QS. Asy-Syuara: 80)
d. Rehabilitatif.

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya


bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas

perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan


sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya;
dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri. (QS. Ar-Radu: 11)
4. Keperawatan.
Adalah suatu manifestasi dari ibadah yang berbentuk pelayanan
professional dan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang didasari pada keimanan, keilmuan dan amal.
Ayat-ayat Al-Quran dan Hadist mengenai Keperawatan
Allah berfirman :

Dan orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka


(adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka
menyeruruh (mengerjakan) yang maruf, mencegah yang munkar,
mendirikan sembahyang, menunaikan zakat dan mereka taat kepada
Allah dan RasulNya. (Q.S. At-Taubah : 71)

Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan


taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran, dan bertawalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah
maha berat siksa-Nya. (Q.S. Al-Maa-idah : 2) .

Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu
sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka (kejahatan) itu bagi dirimu
sendiri. ( Q.S. Al-Israa : 7)

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu


(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada

orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan


janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
(Q.S. Al-Qashash : 77)

Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu (Q.S. Ali
Imran :159)
Barang siapa yang berkeinginan untuk diselamatkan oleh Allah dari
bencana pada hari kiamat, maka bantulah orang yang dalam
kesulitan/hindarkan kesulitannya (HR. Muslim).
Tiada beriman seorang dari kamu sehingga dia menyukai bagi
saudaranya apa yang dusukai untuk dirinya. (HR. Ahmad)
Ayat-ayat Quran dan hadist di atas mendasari dari pelaksanaan
asuhan keperawatan Islami yang diberikan oleh seorang perawat
muslim, ditambah dengan riwayat-riwayat wanita-wanita di zaman
Rasulullah

dalam

melakukan

perawatan,

maka

itulah

yang

sebenarnya konsep Caring dalam keperawatan Islam, bukan hanya


asuhan kemanusiaan dengan lemah lembut berdasarkan standar dan
etika profesi, tetapi caring yang didasari keimanan pada Allah dengan
menjankan perintah-Nya melalui ayat-ayat Al quran dengan tujuan
akhir mendapatkan ridho Allah Subhanahu Wa Taala.
Asuhan Keperawatan Islami yang dikembangkan oleh kelompok
kerja Keperawatan Islam adalah pada tataran nilai-nilai yang Insyaa
Allah akan dapat menjadi acuan pelaksanaan/Implementasi asuhan

keperawatan pada tatanan pelayanan kesehatan. Asuhan keperawatan


Islami dapat dilihat sebagai suatu sistem yang terdiri dari masukan,
proses dan keluaran yang seluruhnya dapat digali dari nilai-nilai
Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Hadist.
D. Prinsip-prinsip Islam dalam Kesehatan
1. Anggota badan dan jiwa manusia merupakan milik Allah
2. Justice
3. Mengutamakan peluang hidup yang lebih tinggi
E. Peran Keperawatan Islam
Sebagai seorang perawat islam perlu adanya peran terhadap ilmu
keperawat tersebut. Peran yang dapat kita lakukan antara lain:
a. Mengintegrasikan Nilai-nilai Keislaman dalam Ilmu Keperawatan
Islam mengajarkan kita beberapa aspek nilai-nilai yang dapat menjadikan
manusia itu terlihat baik disisi Allah SWT. Oleh karena itu nilai-nilai
keislaman perlu di integrasikan terhadap ilmu keperawatan yang
berkembang pada saat ini. Adanya pengintegrasian ini dimaksudkan akan
terciptanya seorang perawat yang bercirikan agama Islam.
b. Mengaplikasikan Nilai-nilai Keislaman dalam Ilmu Keperawatan
Setelah adanya pengintegrasian maka perlu adanya realisasi dari pada
nilai-nilai tersebut untuk diaplikasikan terhadap praktik keperawatan.
Misalnya ketika seorang perawat mendapati pasien yang beragama
islam, dan pasien tersebut memiliki penyakit yang apabila terkena air
maka penyakit tersebut bertambah. Maka seorang perawat tersebut perlu
untuk mengajarkan bertayamum kepada pasien/klien agar klien tidak
bertambah sakitnya, namun tidak pula meninggalkan ibadahnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan dalam islam tidak hanya menjalankan pekerjaannya sebagai
profesi tetapi sebagai bentuk syiar islam, yang mengintegrasikan nilai-nilai
keislaman serta mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.
Oleh karena itu empat komponen dari paradigma keperawatan dalam Islam
perlu untuk lebih dicermati sehingga terciptanya seorang perawat professional
yang Islami.

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI. 2005. AL-Quran dan Terjemahannya, Bandung: PT
Syamil Media Cipta
Shihab, M. Quraish. 1998. Wawasan Al-Quran Tafsir MaudhuI atas Barbagai
Persoalan Umat, Bandung: Penerbit Mizan

Anda mungkin juga menyukai