Anda di halaman 1dari 1

SUSTAINABLE & LOCALITY

ARCHITECTURE
By : widiyaanggreany.blogspot.com

Seiring bertambah canggihnya teknologi dengan berbagai macam inovasi yang semakin
memanjakan kehidupan manusia,begitu juga dalam dunia arsitektur yang terus berkembang dengan
berbagai macam inovasi-inovasi pada bangunan,bisa dilihat dari bentuk bangunan,material yang
digunakan maupun cara membangunnya
yang tentu saja disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan budaya.Namun hal yang
disayangkan kebanyakan bangunan sekarang dibuat dengan tanpa memperhatikan aspek lingkungan
untuk jangka panjang. Terkadang karena sibuk mengikuti trend tidak lagi memperhatikan guna dan
citra,dan situasi setempat. Tentu saja hal ini bisa menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan akan
memperparah global warming.Maka dari itu,kita harus menerapkan konsep hijau atau biasa disebut
arsitektur hijau atau arsitektur berkelanjutan atau sustainable architecture yaitu sebuah bangunan yang
kita rancang dapat berdiri kokoh tanpa membawa dampak buruk terhadap lingkungan sekitarnya. Selain
sustainable architecture,locality (lokalitas) juga telah dianggap sebagai senjata yang tepat untuk
menahan lajunya ruang-ruang kapitalis yang telah menyusup dalam kehidupan manusia di dunia modern
ini. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk konsep sustainable architecture dan lokalitas mulai dari
menambah estetika pada fasad bangunan dengan memanfaatkan kembali material bekas yang ada di
sekitar sehingga mengurangi sampah lingkungan,meminimalkan penggunaan energi listrik dengan
memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan,menggunakan material yang tidak membahayakan
ekosistem dan sumberdaya alam,tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni
bangunan,mengurangi penggunaan Air Conditioner atau yang sering kita sebut AC dengan cara banyak
membuat bukaan pada bangunan sehingga sirkulasi udara di dalam rumah lancar,banyak menanam
pohon dan tanaman hias pada sekitar bangunan,atau bisa membuat taman pada atap bangunan yang
sudah cukup terkenal pada saat ini,dan masih banyak cara yang lainnya.
Kita juga bisa belajar dari Kengo Kuma yaitu seorang arsitek kenamaan Jepang,menurutnya
seorang arsitek tidak bisa hanya ingin mewujudkan kreatifitas saja. Hal pertama yang harus dilakukan
adalah berteman dengan lingkungan sekitar yang artinya mempelajari lingkungan. Sehingga barulah
membuat desain yang sesuai dengan lingkungan yang sudah menjadi teman kita. Konsep seperti
ini,menurutnya akan membuat bangunan menjadi bagian menyatu dengan lingkungan. Alexanander
Tzonis juga mengungkapkan bahwa seharusnya lokalitas bukanlah sebuah tema gerakan tetapi lebih
kepada conceptual device yang kita pilih sebagai alat untuk melakukan analisis dan sintesis. Lokalitas
membantu kita untuk menempatkan identitas sebagai prioritas ketimbang intervensi internasional atau
pun dogma yang bersifat universal. Jadi,intinya mempelajari metode luar itu jadikan hanya sebagai
referensi,karena kita tetap harus pada jalur kita dengan ciri khas kita masing-masing dalam menciptakan
sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai