Sap Memerah Asi Dengan Tangan
Sap Memerah Asi Dengan Tangan
A. Latar Belakang
Sindrom Gawat Napas (SGN) adalah kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea,
frekuensi napas > 60x/menit, adanya sianosis, adanya rintihan saat ekspirasi, adanya
retraksi suprasternal, interkostal, epigastrium saat inspirasi (Nursalam, 2005).
Adapun masalah keperawatan yang bisa timbul pada bayi dengan SGN adalah
masalah kegawatan pernafasan meliputi; masalah ventilasi dan oksigenasi, keseimbangan
asam basa, pengaruh suhu lingkungan dan masalah nutrisi yang dihubungkan dengan factor
prematuritas dan distress respiratory.
Dengan kondisi bayi yang mengalami distress pernapasan, kemampuan bayi untuk
menetek akan terganggu, untuk itu agar bayi mendapatkan ASI yang cukup maka ibu tetap
harus menghasilkan ASI dimana salah satunya adalah dengan cara memerah dengan tangan
yang efektif dan tepat.
Cara memerah ASI dengan tangan tampaknya sulit dari yang dibayangkan.
Sehingga banyak ibu yang merasa bahwa memerah ASI dengan tangan sangat sulit.
Meskipun telah belajar dari bacaan atau pun praktek langsung. Memang, ASI dapat diperah
dengan mudah tanpa teknik apapun. Namun satu hal yang sering terlupakan adalah teknik
yang tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara menjadi
lecet. Bahkan kulit payudara bisa menjadi memar atau memerah.
Oleh karena itu perlu dilakukan penyuluhan cara memerah ASI dengan tangan yang
efektif dan tepat, sehingga tidak akan terjadi masalah dalam produksi ASI ataupun cara
mengeluarkan ASI. Teknik ini dapat dengan mudah dipelajari oleh ibu-ibu dan tentu saja
semakin sering ibu melatih memerah dengan tangan secara baik dan benar, maka ibu makin
terbiasa dan tidak akan menemui kendala dalam memenuhi nutrisi bayi terutama bayi yang
dirawat dengan SGN.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu dapat memerah ASI dengan
tangan yang efektif dan tepat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan 75% peserta dapat :
a) Menyebutkan keuntungan memerah ASI dengan tangan yang efektif dan
tepat.
b) Menjelaskan tata cara / langkah-langkah memerah ASI dengan tangan yang
efektif dan tepat.
c) Mempraktikkan cara memerah ASI dengan tangan yang efektif dan tepat.
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topic : Memerah ASI dengan Tangan
2. Sasaran dan Target
Sasaran : Seluruh ibu yang menyusui di ruangan Peristi RS Dr. M. Djamil
Target : Ibu yang memiliki anak yang dirawat dengan SGN
3. Metoda : Diskusi
4. Media : Lembar balik dan leaflet
5. Waktu dan Tempat
1. Hari / tanggal : Rabu / 10 Maret 2010
2. Waktu
: 9.30 10.30
3. Tempat
6. Pengorganisasian
Penanggung jawab / pembimbing : Dosen pembimbing keperawatan anak II
Presenter
: Fadhila Sari
Moderator
Fasilitator
Observer
: Desi Anggraini
7. Uraian Tugas
Penanggung jawab / pembimbing
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.
Keterangan :
: Moderator
: Pembimbing
: Presenter
: Peserta
: Observer
: Fasilitator
D. Susunan Acara
No.
Waktu
1 20 menit
2
10 menit
20 menit
Kegiatan penyuluhan
Kegiatan peserta
Menyiapkan diri
Persiapan
Pembukaan
-
Menjelaskan tujuan
Mendengarkan
menyepakati
Pelaksanaan
-
Menjelaskan
langkah-langkah
memerah Memperhatikan
10 menit
Memperhatikan
Penutup
-
pertanyaan
Memperhatikan
Menyimpulkan diskusi
Berpartisipasi
Melakukan evaluasi
Menjawab pertanyaan
Mengucap salam
Menjawab salam
E. Criteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
o Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
o Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan
o 50% peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
o 75% peserta tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan
3. Evaluasi hasil
Peserta mampu :
o Menyebutkan langkah-langkah memerah ASI dengan tangan yang efektif
dan tepat
o Mempraktikkan langkah-langkah memerah ASI dengan tangan yang efektif
dan tepat
Materi penyuluhan
Jadi, pada prinsipnya kita harus bisa mengeluarkan ASI yang ada di gudang.
Caranya, tempatkan tangan kita di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi ibu
jari terletak berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah dada, lalu dengan
lembut tekan ibu jari dan telunjuk bersamaan. Pertahankan agar jari tetap di tepi areola,
jangan sampai menggeser ke puting. Ulangi secara teratur untuk memulai aliran susu. Putar
perlahan jari di sekeliling payudara agar seluruh saluran susu dapat tertekan. Ulangi pada
sisi payudara lain, dan jika diperlukan, pijat payudara di antara waktu-waktu pemerasan.
Ulangi pada payudara pertama, kemudian lakukan lagi pada payudara kedua. Letakan
cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah payudara yang diperas.
Jika kita perhatikan cara memerah ASI dengan tangan tampaknya sulit dari yang
dibayangkan. Sehingga banyak ibu yg merasa bahwa memerah ASI dengan tangan sangat
sulit. Meskipun telah belajar dari bacaan atau pun praktek langsung. Memang, ASI dapat
diperah dengan mudah tanpa teknik apapun. Namun satu hal yg sering terlupakan adalah
teknik yg tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara
menjadi lecet. Bahkan kulit payudara bisa menjadi memar atau memerah.
Memerah ASI bertujuan untuk mengeluarkan ASI karena alasan medis. Bisa saja
karena ibu kesulitan mengeluarkan ASI dengan refleks yang tidak sesuai dengan refleks
keluarnya ASI saat bayi menyusu atau bisa saja karena i\tidak menungkinkan pemberian
ASI pada bayi akibat penyakit yang diderita bayi seperti SGN. Hingga perlu dilakukan satu
metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya ASI optimal. Kunci sukses dari
teknik ini adalah kombinasi dari cara memerah ASI dan cara memijat.
Banyak sekali keuntungan memerah ASI dengan tangan, diantaranya :
Penggunaan pompa ASI relatif tidak nyaman dan tidak efektif mengosongkan
payudara.
Banyak ibu telah membuktikan bahwa memerah ASI dengan tangan jauh lebih
nyaman dan alami (saat mengeluarkan ASI)
Refleks keluarnya ASI lebih mudah terstimulasi dengan Skin to skin contact
(dengan cara memerah tangan) daripada penggunaan pompa (terbuat dari plastik).
Portable (mudah dibawa kemana-mana). Tidak mungkin kan ibu lupa membawa
tangannya?
Usahakan utk mengikuti aturan tsb sbg panduan. Apalagi ukuran dari areola tiap
wanita bervariasi.
Tempatkan ibu jari diatas areola pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi jam
6.
Perhatikan bahwa jari-jari tsb terletak diatas gudang ASI. Sehingga proses
pengeluaran ASI optimal.
Hindari melingkari jari pada areola spt gambar ini. Posisi jari seharusnya TIDAK
berada di jam 12 dan jam 4
Gerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Jika
dilakukan dg tepat, maka ibu tidak akan kesakitan saat memerah.
Catatan : Perhatikan posisi dari ibu jari dan jari-jari lainnya pada gamabr dg baik. Arah
panah menunjukkan arah tekanan jari saat melakukan gerakan. Perhatikan posisi jari
berubah pada tiap gerakan mulai dari posisi Push (jari terletak jauh di belakang areola)
hingga posisi Roll (jari terletak di sekitar areola).
4. ULANGI SECARA TERATUR (RYTHMICALLY) hingga gudang ASI kosong.
Posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung); posisikan jari secara tepat,
push (dorong), roll (gulung).
5. PUTAR ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikian juga saat
memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan, saat memerah payudara
kiri, gunakan tangan kiri. Juga saat memerah payudara kanan, gunakan tangan kanan.
Saat memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun berlawanan agar semua
gudang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan jari lainnya pada posisi jam 6 & jam 12,
kemudian posisi jam 11 & jam 5, kemudian jam 2 & jam 8, kemudian jam 3 & jam 9.
Gambar berikut menunjukkan posisi tangan pada payudara kanan.
Hindari
lapisan
pada areola.
Hindari menekan dan mendorong (sliding on) payudara. Hal ini dapat
menyebabkan
kulit
pada
payudara
memar
atau
memerah.
PEMIJATAN (MASSAGE)
STROKE
MENGGUNCANG (SHAKE)
Jika teknik ini dilakukan dengan efektif dan tepat, maka seharusnya tidak akan
terjadi masalah dalam produksi ASI ataupun cara mengeluarkan ASI. Teknik ini dapat
dengan mudah dipelajari. Tentu saja semakin sering ibu melatih memerah dengan tangan
secara baik dan benar, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui kendala.