Anda di halaman 1dari 16

DERMATITIS KONTAK IRITAN +

INFEKSI SEKUNDER

OLEH :
1. IKA FEBRIANTI ANDHIKA S
2. REGINA AMALIA HAERUDDIN

1102090061
1102100025

STATUS PASIEN

Nama
: Ny. S
Jenis Kelamin : wanita
Usia
: 62 tahun
Alamat
: Jl. Toddopuli
Status perkawinan : menikah
Agama
: Islam
Tgl Masuk Poli
: 30 oktober 2014
(poli kulit dan kelamin RS Ibnu Sina)

ANAMNESIS
Anamnesis
: Autoanamnesis.
Keluhan Utama
: Luka pada kaki kanan
Anamnesis terpimpin :
Pasien datang dengan keluhan luka pada
kaki kanan sejak 2 minggu yang lalu
disertai dengan gatal. Awalnya berupa
kemerahan setelah itu pasien mengoleskan
salep kalpanax namun luka semakin
meluas dan tampak semakin merah. Pasien
belum pernah seperti ini sebelumnya.
Riwayat penyakit lain disangkal.

KEADAAN UMUM

Keadaan saat ini


: Sakit Ringan
Status Gizi
: Normal
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
- Tekanan Darah : 130/80 mmHg
- Nadi
: 78x/minutes, regular
- Pernapasan
: 20 x/minutes
- Suhu Tubuh
: 36C

STATUS
DERMATOLOGIS
Lokasi
: Regio Ekstremitas Inferior Dextra
Effloresensi : Makula Eritema, erosi,
ekskoriasi

FOTO PASIEN

DIAGNOSIS

Dermatitis Kontak Iritan + Infeksi Sekunder

TERAPI
Histrin 2 x 1
Kompres NaCL
Fuson Cream + Asam Salysilat + hidrokortison +
vaselin album.

DISKUSI

DEFINISI
Dermatitis Kontak Iritan adalah efek sitotoksik
lokal langsung dari bahan iritan baik fisika
maupun kimia, yang bersifat tidak spesifik, pada
sel-sel epidermis dengan respon peradangan
pada dermis dalam waktu dan konsentrasi yang
cukup.

ETIOLOGI

Etiologi dermatitis kontak iritan adalah bahan


yang bersifat iritan, seperti bahan pelarut,
deterjen, minyak pelumas, asam, alkali, dan
serbuk kayu.
Kelainan kulit yang terjadi ditentukan oleh :
- ukuran molekul, daya larut dan konsentrasi
bahan tersebut.
Faktor lain yang dapat menjadi pencetus yaitu
lama kontak dan faktor individu.

PATOGENESIS
BAHAN IRITAN

Merusak Lapisan Tanduk, denaturasi keratin,


menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya
ikat air kulit.

Kerusakan sel

Kelainan pada Kulit.

GEJALA KLINIS
AKUT

HISTOPATOLOGI

Tidak ada gambaran khas.


Pada DKI Akut, dalam dermis terjadi
vasodilatasi dan sebukan sel mononuklear
disekitar PD dermis bagian atas.
Pada DKI Kronik, hiperkeratosis dengan area
parakeratosis, akantosis, dan perpanjangan rete
ridges.

DIAGNOSIS
Diagnosis DKI didasarkan pada anamnesis yang
cermat dan pengamatan gambaran klinis.

PENGOBATAN
Hindari faktor pencetus.
Jika ada peradangan dapat diberikan
kortikosteroid topikal, misalnya hidrokortison,
atau untuk kelainan yang kronis dapat diawali
dengan kortikosteroid yang lebih kuat.

KOMPLIKASI
Meningkatkan resiko sensitisasi pengobatan
topikal.
Lesi kulit bisa mengalami infeksi sekunder.
Neurodermatitis sekunder (liken simpleks
kronik).
Hiperpigmentasi dan hipopigmentasi post
inflamasi pada area dermatitis kontak iritan.
Jaringan parut muncul pada paparan bahan
korosif atau ekskoriasi.

Anda mungkin juga menyukai