Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1, (2012) 1-6
I. PENDAHULUAN
W8 x 31
A. Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah data
pembebanan struktur. Meliputi data beban statis dan beban
dinamis berupa data angin dan gust. Berikut adalah tabel data
pembebanan statis.
Tabel 1. Data beban statis
Deck Additional Dead Load
Plating on Maindeck
Plating and Grating on Cellar Deck
Crane Dead Load
Sub Cellar Deck
Cellar Deck Extension
Stairways and Handrails
Equipment on Main Deck
Bridge to B-Service Platform
Bridge to B2C Platform
Vessel Below Main Deck
- V-9
- V-11
- V-11B
Equipment on Cellar Deck
Instrument Air Compressor Skid
ME-7
Switch Gear Building
Utility Building
Oily Water Sump
- V-10
- P-5
Firewater Pump Skid P-2
Sphere Receiver ME-15
Smart Pig Launcher ME-10
Starting Air Tank V-14
14 Launcher 03-ME-35
14 Launcher 03-L-30
3 Launcher 03-ME-25
Auto Receiver B-R-010
Slug Catcher B-V-300
Piping Load
Piping On Maindeck
Piping On Cellar Deck
Sub Cellar Platform
Wal Way
Piping Below Maindeck
Piping Above Cellar Deck
Piping Below Cellar Deck
Cellar Deck Extension
Total
Load
16.065 kips
71.367 kips
15.0 kips
4.5 kips
12.0 kips
29.24 kips
Load
44.0 kips
237.0 kips
2.0
1.0
1.0
winddir
kips
kips
kips
Load
5.0 kips
35.0 kips
5.0 kips
9.0 kips
1.0 kips
7.0 kips
4.0 kips
14.925 kips
1.0 kips
1.5 kips
1.5 kips
1.2 kips
8.2 kips
10.0
kips
2
= E mv
E. Analisa Kegagalan
Perhitungan keandalan menggunakan simulasi Monte Carlo
dengan dua kali simulasi. Simulasi pertama adalah simulasi
untuk analisa keandalan struktur, sedangkan analisa kedua
adalah keandalan sling. Untuk analisa pertama, persamaan
moda kegagalan (MK) adalah sebagai berikut.
Load
156.3 kips
366.73 kips
2.793 kips
35.575 kips
85.775 kips
22.14 kips
69.4 kips
52 kips
1328.207 kips
MK =
2.72
4.59
2.8
4.73
W24 X 117
W21 x 57
Yield Stress
(ksi)
36
(1)
AEL
Wide Flange
- FAX
(2)
mv 2
(3)
act
AEL
Dengan E adalah modulus elastisitas = 13106, A adalah luas
area yang diterpa beban angin = 5827.03 ft2, m adalah massa
modul deck yang diangkat = 203.95 ton.
MK = E
F. Analisa Resiko
Dari hasil simulasi Monte Carlo dengan 6000 data untuk
simulasi kegagalan pada member, didapatkan nilai PoF. Begitu
juga dengan analisa simulasi kegagalan pada sling, akan
didapatkan nilai PoF yang nantinya akan menentukan kategori
dan konsekuensi apakah yang ada pada struktur setiap
dilakukan operasi lifting.
Description
Structural Selfweight including
Buoyancy (Software Generated)
Deck Additional Dead Load
Equipment Load
Piping Load
X
2.86 ft
Y
-0.20 ft
tM
tC
=
=
2.5
2
in
in
Member
Group
DL2
MDB
MDB
MDB
CDB
VDT
Max.
UC
0.62
1.35
1.33
1.13
0.96
0.88
Z
105.72 ft
Sling
Diameter tali sling
2.50 dengan level
beban
maksimal
302 ton.
(Pin Diameter)
=
=
=
=
5.25
5.25 + 1/8
5.375
5.4
in
in
in
in
dhmin
dH
rH
2.7
in
Member
Group
MDB
MDB
DBM
DT2
DT1
Max.
UC
0.192
0.168
0.157
0.124
0.089
Member
Group
MDB
MDB
DT2
MDB
MDB
Max.
UC
0.230
0.203
0.150
0.126
0.117
4
dinamik diasumsikan terjadi gust sebanyak dua kali. Berikut
adalah hasil dari analisa dengan beban gust pada menit ke-15
dan menit ke-80.
Table 11. Hasil Analisa Dinamik Beban Angin Dengan Gust
Menit Ke-80
Nomor
Member
1145-1030
1031-6052
1155-1147
1145-1155
1026-1030
Member
Group
MDB
MDB
DT2
DT2
DL
Max.
UC
0.297
0.277
0.201
0.181
0.136
= dU
= dy dz dx
= . dV
= . dx A
= E. dx A
= AE/2
=
Energy Kinetik
= mv2
Berdasarkan rumusan di atas, dapat dimasukkan variablevariabel dari struktur dan sling.
Tabel 12. Variabel Perhitungan Tegangan Sling
m (massa)
v (kecepatan angkat crane)
A (luas penampang struktur
terkena beban angin)
E (modulus elastisitas sling)
L (panjang sling)
Maka,
Energy Kinetik
2
= Energi Regangan
=
mv
= 1.86 x 10-6
dengan nilai telah diketahui, bisa dihitung besar tegangan
yang terjadi pada sling berikut ini.
E
= E.
= (13 x 106) x (1.86 x 10-6)
= 24.18 ksi
Dengan begitu, maka dapat diketahui perbandingan antara
tegangan pada keempat sling dan tegangan pada member yang
berhubungan langsung dengan sling. Pada member yang
berhubungan dengan sling secara langsung, diketahui terjadi
gaya arah Z sebesar 29.18 kips. Diketahui bahwa diameter
sling adalah 2.5 inch. Sehingga tegangan yang terjadi adalah:
= 29.18 / (0.25x3.14x0.21)
= 177.01 ksi
kemudian kedua tegangan yang terjadi dibandingkan menjadi:
sling / member = (4 x 24.18) / 177.01
= 0.55
Dengan diketahuinya perbandingan tersebut, hal ini bisa
dijadikan dasar untuk mengetahui respon struktur terhadap
pengaruh kecepatan angkat crane. Factor hasil perbandingan
tersebut digunakan sebagai pengali terhadap berat jenis baja.
Berikut adalah 5 member dengan UC terbesar hasil
permodelan dengan menggunakan modifikasi berat jenis baja.
Table 13. Hasil Pengaruh Kecepatan Angkat Crane
Terhadap Struktur
Nomor
Member
1028-6988
6925-1027
1031-6024
1028-501L
1031-6002
Member
Group
BDB
CDB
MDB
DL
MDG
Max.
UC
0.92
0.70
0.70
0.63
0.52
5
ataupun kegagalan dalam suatu proyek yang ditinjau. Adapun
moda kegagalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
persamaan kegagalan ditinjau dari persamaan moment bending
member I-beam [2].
M = Rebh2(1-2)
Dimana, M = moment bending
Re = yield stress
b = lebar material W-shape
h = tinggi material W-shape
= parameter axial force
Namun karena yang berpengaruh pada kegagalan struktur
adalah axial force maka persamaan di atas menjadi:
=
Sehingga persamaan moda kegagalan adalah sebagai
berikut.
MK =
- FAX
PoF
0.0033
Annual PoF
3.81 x 10-7
Kategori
1
PoF
0.401
Annual PoF
4.64 x 10-5
Kategori
1
H. Matriks Resiko
Data operasi dan besar moda kegagalan yang disertakan
dalam analisa resiko untuk sling dan member mempunyai nilai
dan berada dalam kategori yang sama. Sehingga penentuan
konsekuensi dalam bidang keamanan (safety) juga sama. Dapat
disimpulkan bahwa operasi lifting mempunyai resiko yang
rendah mengingat personel dalam operasi lifting adalah
B
RED
YELLOW
YELLOW
GREEN
GREEN
CoF Type of
Safety
No
injury
CoF Ranking
Minor injury
Absence < 2
days
B
C
RED
RED
YELLOW
YELLOW
GREEN
(member and
sling)
Major injury
Absence > 2
days
C
D
RED
RED
RED
YELLOW
E
RED
RED
RED
RED
YELLOW
YELLOW
Single
Fatality
Multiple
Fatalities
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN
Berdasarkan hasil analisa pada bagian ke-III, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Kekuatan topside module dengan sudut kemiringan sling
60 terhadap horizontal mempunyai tegangan yang
cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya
tegangan yang terjadi pada member, sehingga UC ratio
mencapai 1,35. Besar tegangan ini bisa dikarenakan
adanya dynamic load factor sebesar 2 untuk memodelkan
beban yang tak dimasukkan pada analisa statis.
2. Analisa dinamik pada proses lifting yang menggunakan
beban lateral berupa beban angin selama dua jam dan
gust menimbulkan respon dinamis relative kecil. Pada
setiap perubahan kecepatan angin, displacement terjadi
pada tiap joint. Hal ini berpengaruh pada tegangan yang
terjadi. Besar tegangan itu ditunjukkan pula dengan besar
UC ratio yang terjadi. UC ratio yang terbesar bernilai
0.297. Sementara itu, kecepatan angkat crane sebesar
0.28 ft/s menimbulkan tegangan pada sling sebesar 24.57
ksi dan percepatan angkat maksimum adalah 5.15 ft/s2.
3. Resiko dalam operasi lifting dengan analisa ini berada
pada level Low Risk mengingat personel yang terlibat
dalam operasi lifting tidak mengalami hal yang fatal.
Peluang kegagalan dalam analisa operasi ini adalah 3.81
x 10-7 dan sebesar 4.64 x 10-5.
AISC
ASD.
American
Institute
of
Steel
Construction,
[3]
[4]
[5]
[6]
Norway.
[7]
[8]
[9]