Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kawasan hutan : wilayah tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan
keberadaannya sebagai hutan
< 1980
UU No.
5/1967
TGHK
1980 - 1992
UU No.
5/1990
Penunjukan
Kawasan Hutan
1992 - 1999
1999 - 2005
UU No.
24/1992
UU No.
41/1999
2004 - 2007
Perubahan peruntukan
dilakukan untuk:
dan
fungsi
kawasan
hutan
Pasal 77
UU No. 26 Tahun 2007
UU 26/2007
PROSES
PP No. 10/2010
Revisi/Penyesuaian
Pemanfaatan Ruang
PP No. 15/2010
REKOM PENELITIAN
TERPADU
Persetujuan Perubahan
Peruntukan dan Fungsi
Kawasan Hutan dalam
usulan Revisi RTRWP
Keputusan
Perubahan Kawasan
Hutan Provinsi
Surat Persetujuan
Substansi
Kehutanan
Proses Integrasi sangat penting dan harus dilakukan agar pemanfaatan ruang yang direncanakan
5
atau sudah ada dalam Perda Prov/Kab/Kota sesuai dengan peruntukan pola ruangnya.
STRUKTUR
RUANG
RTRW
Kawasan Lindung
POLA RUANG
Kawasan Budidaya
1.
2.
3.
4.
5.
Sistem perkotaan
Sistem transportasi
Sistem energi
Sistem telekomunikasi
Sistem sumber daya air.
Telah Selesai
Telaah Internal
Kementerian
Kehutanan
(22 Provinsi)
(10 Provinsi)
(1 Provinsi)
Ada Perubahan:
1. Kalsel
2. Gorontalo
3. Bengkulu
4. Papua
5. Jambi
6. Babel
7. Maluku Utara
8. Sumbar
9. Sulawesi Tenggara
10. Kalteng
11. Sulawesi Barat
Lampung
Jateng
DIY
Bali
NTB
NTT
18. Sulsel
19. Jabar
20. Banten
21. Jatim
22. DKI
1. Kaltim
2. Kalbar
3. Riau
4. Sulut
5. Maluku
6. Kepri
7. Sumsel
8. Aceh
9. Sumut
10.Sulteng
1. Papua Barat
UU 26/2007
Usulan
Bupati
UU 41/1999
RaPerda
RTRWP
Gubernur
Menteri
Kehutanan
Persetujuan
Peruntukan
Ruang KH
Ada
Perubahan
Kawas an
Hutan
Tidak
Menteri
Kehutanan
Persetujua
n
Perubahan Fungsi
Ya
Tidak
Ya
DPR RI
Perubahan
Peruntukan
DPCLS
Penelitian
Terpadu
9
MASYARAKAT
(SOSIAL)
BIOFISIK
(EKOSISTEM)
HUKUM DAN
KELEMBAGAAN
BIOFISIK
(EKOSISTEM)
MASYARAKAT
(SOSIAL)
Konflik lahan yang muncul dalam masyarakat pada umumnya akibat tidak
sepahamnya para pihak akan batas kawasan.
Perubahan kawasan hutan dalam revisi tata ruang wilayah diarahkan untuk
memenuhi kebutuhan pembangunan, mengeluarkan hak-hak pihak ketiga
yang statusnya masih sebagai kawasan hutan terutama permukiman dan
lahan garap yang dapat dibuktikan dengan alat bukti kepemilikan yang sah.
HUKUM DAN
KELEMBAGAAN
besar
Usulan tidak dilengkapi hasil kajian teknis dan data
Penyelesaian konflik
Review RTRWP merupakan moment untuk
Ranperda Provinsi NTT telah disahkan menjadi Perda Nomor 1 Tahun 2011.
Namun ternyata banyak permasalahan/konflik lahan khususnya
permukiman dalam kawasan hutan
No.
Arahan
Pemanfaatan
Diarahkan untuk konservasi sumber daya hutan. Dalam pengelolaannya tetap
mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan dan mempertimbangkan
aspek pemanfaatan, perlindungan dan pengawetan
Kawasan untuk
Konservasi
Kawasan untuk
Rehabilitasi
Kawasan untuk
Diarahkan untuk pengusahaan hutan
Pengusahaan Hutan
skema, antara lain IUPHHK-HA/HT/RE.
Skala Besar
Kawasan untuk
Non Kehutanan
UU 41 tahun 1999
tentang Kehutanan
Kawasan Hutan:
a. Hutan Konservasi (KSA/KPA dan
Taman Buru)
b. Hutan Lindung (HL),
c. Hutan Produksi (HP)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Pertambangan (WP) :
Pertanian dan Perkebunan
Jalan dan Infrasruktur
Fasum/fasos
Telekomunikasi
dll.
GAP
(Overlap)
Hutan Lindung (HL)
Perpres 28 tahun 2011 untuk
Penambangan Bawah Tanah
(underground mining)
PP 24/2010, P.18/Menhut-II/2011
, untuk jalan , fasos dan fasum non
komersil
HKm, Hutan Desa
Lanjutan.
PERMUKIMAN
PERKEBUNAN
PELEPASAN KH
PELEPASAN KH
TUKAR MENUKAR KH
JALAN
KEHUTANAN
PINJAM PAKAI KH
PERTAMBANGAN
GEOTERMAL
PINJAM PAKAI KH
IZIN KOLABORASI
INFRASTRUKTUR
LAINNYA
DASAR HUKUM:
PP. 10/2010
PP.60/2012
PP.24/2010
PP.61/2012
PP.28/2011
P.32/2010
P.33/2010
P.18/2011
PENUTUP
Kawasan hutan merupakan bagian integral yang tidak terpisahkan
dengan penataan ruang
Secara nasional, penyebab utama konflik terkait pengelolaan
hutan, antara lain:
Kepastian status kawasan hutan,
Ketidakjelasan batas kawasan
Keterbatasan akses masyarakat terhadap sumberdaya hutan.
Konflik antar sektor (keterbatasan lahan dan tumpang tindih
perizinan pengelolaan sumberdaya)
Apabila masyarkat merasakan manfaat hutan secara langsung maka
pengelolaan kawasan hutan yang berkelanjutan dapat diwujudkan.
Hal yang sangat penting
dan mendasar untuk
mewujudkan kawasan
hutan yang mantap
TERIMA KASIH