1. Pendahuluan
Islam menghadapi tantangan Modernitas
Bagaimana merumuskan kembali Islam yang
sesuai dengan konteks Zaman Modern
Terdapat problem yang cukup fundamental yaitu
melemahnya semangat Ijtihad di kalangan
Muslimin,
sedangkan Dalam fakta-historis telah terjadi
penutupan pintu Ijtihad
Fazlur Rahman mengajak kembali membuka
pintu Ijtihad dan melakukan kegiatan ijtihad
dalam berbagai bidang.
Termasuk mempertanyakan kembali formulasi
Hadits secara historis.
5. Methodology
Setelah membaca karya-karya orientalis
Kemudian membaca karya-karya Muslim
Al-Muwatho Malik bin Anas (W 179 H).
Al-Umm Asy-SyafiI
Al-Risalah Asy-SyafiI
Al-Kharaj Abu Yusuf
Pendekatan Penelitian (Research Approach)
a. Critical History
Sunnah
Ijtihad
Ijma
Ijtihad dan Ijma adalah pelengkappelengkap yang perlu sehingga sunnah itu
semakin dapat disempurnakan.
Ijma dalam pengertian sebagai praktek
yang disepakati bersama dipihak lain, tidak
dapat tidak terdapat aktivitas qiyas atau
ijtihad.
b. Comparative - Hanafi
- Asy-Syafii
- Al-Awzai
- Asy-Syaybani dll
6. Sumbangan Teori
1. Teori : Konsep Sunnah dan Hadits berbeda
2. Hadits
Hadits
Sunnah : hukum tingkah laku, baik yang
terjadi sekali saja maupun berulang kali.
hadits-hadits
umumnya
hanya
Nabi
wafat
tampaknya
hadits
Struktur Awal
Al-Quran
Al-Hadits
Ijtihad
Ijma
10
Direkonstruksi
oleh
Imam
Syafii
(Kitab Ar-Risalah)
Al-Quran
Al-Hadits
Ijma
Ini yang merusak hubungan yang
hidup dan organis antara Ijtihad
dan Ijma
Ijtihad
Penelitian Hadits sudah ada yaitu
dengan jalan Riwayah dan Dirayah
(yang kita kenal Mustholah Hadits)
Dalam mustholah hadits terdafat kritik
(An-Naqdu), yaitu :
- Naqdu as-Sanad (kritik Perjalanan)
- Naqdu al-Matni (Kritik Isi)
Fazlurrahman menawarkan penelitian hadits
dengan
metodologi
sejarah.
Sebagai
jawaban terhadap para orientalis.
11
tentang
pemikiran
tentang
Normatif Islam
12
13