Anda di halaman 1dari 9

1.

Judul
Laporan Praktikum interpretasi citra satelit 3
2. Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum Pengamatan interpretasi citra satelit ini
adalah:
1) Praktikum dapat mengetahui objek dari foto satelit
2) Praktikum dapat membuat peta dari foto satelit
3) Praktikum dapat mengetahui penggunaan lahan dan perona citra satelit
3. Alat dan bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1) Kertas buram
2) Kertas mika
3) Pena OHP mata F dengan warna-warna yang berbeda
4) Foto udara
4. Dasar teori

Pengertian Penggunaan Lahan

Lahan menurut FAO (1977) adalah suatu daerah permukaan bumi yang
ciri-cirinya (chracteristics) mencakup semua pengenal (atributes) yang
bersifat cukup mantap atau yang dapat diduga bersifat mendaur dari
biosfer, atmosfer, tanah, geologi, hidrologi, populasi tumbuhan dan hewan,
serta hasil kegiatan manusia pada masa lampau dan masa kini, sepanjang
pengenal-pengenal tadi berpengaruh murad (significant) atas penggunaan
lahan pada waktu sekarang dan pada waktu mendatang.Istilah lahan
digunakan

berkenaan

karakteristik-karakteristik

dengan
yang

permukaan
ada

bumi

padanya

beserta

dan

segenap

penting

bagi

perikehidupan manusia (Christian dan Stewart, 1968). Secara lebih rinci,


istilah lahan atau land dapat didefinisikan sebagai suatu wilayah di
permukaan bumi, mencakup semua komponen biosfer yang dapat
dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada di atas dan di bawah
wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan induk, relief, hidrologi,
tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas
manusia di masa lalu dan sekarang; yang kesemuanya itu berpengaruh

terhadap penggunaan lahan oleh manusia pada saat sekarang dan di


masa mendatang (Brinkman dan Smyth, 1973; dan FAO, 1976).
Penggunaan lahan (land use) adalah modifikasi yang dilakukan oleh
manusia terhadap lingkungan hidup menjadi lingkungan terbangun seperti
lapangan, pertanian, dan permukiman. Penggunaan lahan didefinisikan
sebagai jumlah dari pengaturan, aktivitas, dan input yang dilakukan
manusia pada tanah tertentu (FAO, 1997a; FAO/UNEP, 1999).
Penggunaan lahan memiliki efek samping yang buruk seperti pembabatan
hutan, erosi, degradasi tanah, pembentukan gurun, dan meningkatnya
kadar garam pada tanah.

Pengertian Rona

Rona adalah tingkat kecerahan/kegelapan suatu obyek yang terdapat pada


citra. Rona pada foto udara pankromatik merupakan atribut bagi obyek
yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut
dengan sinar putih. Rona merupakan tingkatan dari putih ke hitam atau
selanjutnya.
Pengukuran rona dapat dilakukan dengan dua cara :
1) Cara relatif, yaitu pengukuran dengan menggunakan mata biasa.
Dengan cara ini, rona dibedakan atas lima tingkat warna, yaitu putih,
kelabu putih, kelabu, kelabu hitam, dan hitam.
2) Cara kuantitatif, yaitu pengukuran dengan menggunakan alat rona
diukur berdasarkan kapasitasnya maupun transmisinya. Alat ukur
untuk mengukur tingkat rona disebut densitometer.

5. Langkah kerja
Langkah kerja dalam penelitian interpretasi citra satelit ini adalah sebagai
berikut:

1) Langkah pertama dalam penelitian ini adalah praktikum menyiapkan


alat dan bahan yaitu kertas mika, kertas buram, spidol ohp mata f dan
foto udara
2) Selanjutnya tumpuk secara bertahap kertas buram, kertas foto udara
dan kertas mika
3) Selanjutnya ambil spidol berwarna hitam sebagai warna dasar untuk
mulai menggambarkan peta.
4) Hal pertama yang orang ingin lakukan ketika mereka melihat sebuah
citra satelit adalah mengidentifikasi tempat-tempat yang sudah akrab
dengan mereka, seperti: rumah, sekolah, atau tempat usaha, taman
favorit atau daya tarik wisata, atau fitur alami seperti danau , sungai,
atau punggungan gunung. Artinya kita bisa mendapatkan
informasiyang lebih detail atau halus dari objek lain dengan skala yang
telah ditentukan tadi. Kita akan mampu mengidentifikasi objek-objek
yang terdapat dalam citra satelit.
5) Carilah pola, dan lahan pada citra satelit.
Dengan mengetahui lahan yang ditemukan dalam foto udara kita dapat
mengetahui perbedaan-perbedaan pada setiap daerah suatu tempat.
6) Lakukan pewarnaan dengan setiap daerah sesuai dengan foto udara dan
yang sudah digarisi pada tahap tadi, misalnya pepohonan diberi warna
hijau, jika pepohonan lebat diberi hijau yang lebih tua dan jika
pepohonan tidak terlalu lebat diberi warna hijau yang lebih muda atau
terang. Dan begitu pula seterusnya pada lahan yang lainnya.
7) Selanjutnya diberi keterangan pada kertas mika sesuai dengan warna
yang sudah diberi pada setiap bentuk dari foto udara tersebut.
6. Hasil dan pembahasan

Pada praktikum penginderaan jauh yang kami lakukan kali ini adalah
teknik penafsiran citra penginderaan jauh dengan menggunakan komponen
penafsiran kunci interpretasi penggunaan lahan dan

rona citra. Dalam

praktikum ini kami memperhatikan rona yang terdapat dalam tiap objek
citra satelit tersebut. Metode interpretasi dilakukan dengan cara
mendeleniasi penggunaan lahan setiap daerah yang tampak pada citra
satelit dengan membedakan jenis klasifikasi sesuai dengan metode
klasifikasi lahan yang terdapat dalam tiap objek citra satelit

tersebut.

Interpretasi dilakukan dengan menggunakan 2 kunci interpretasi yaitu

penggunaan lahan dan warna. Pertama kami mengidentifikasi lahan dan


rona setiap objek yang ada pada citra foto tersebut dan mulai
menggambarkan setiap lahan yang ada. Kemudian mewarnai dan
memisahkan tiap objek dengan berdasarkan rona yang tampak yaitu rona
yang terang, sedang dan rona yang berwarna gelap.
Proses pengenalan objek gambar (citra) hasil foto udara interpretasi citra
satelit terdiri atas beberapa tahapan yaitu deteksi (mengenal objek yang
mempunyai karakteristik tertentu oleh sensor )indetifikasi (mecirikan
objek dengan menggunakan dat rujukan ),dan analisis (mengumpulkan
keterangan lebih lanjut secara terperinci)
Pada hasil diatas dapat diberikan pembahasan sebagai berikut:
Tanah
Tanah kosong atau sedikit vegetasi biasanya akan berwarna coklat. Tetapi,
warna tanah pada citra satelit sangat dipengaruhi oleh kandungan mineral
pada tanah itu sendiri. Dalam beberapa daerah gurun, biasanya tanah akan
berwarna merah atau pink, karena kandungan oksida besinya. Tanah
berwarna putih atau pucat menandakan tanah tersebut banyak kandungan
garamnya. Pada bekas letusan gunung berapi biasanya pada citra satelit
berwarna coklat, abu-abu, atau hitam. Bekas lahan terbakar, dari citra
satelit akan terlihat berwarna coklat tua atau hitam.
Pepohonan
Dari hasil diatas, pepohonan memiliki perbedaan pada rona dan warna.
Pada foto udara pankromatik, pepohonan memiliki rona gelap dan
berwarna hitam. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan fungsi dan
karakteristik tiap foto udara. Pada foto udara pankromatik terlihat lebih
gelap dan berwarna hitam sebab pantulan pepohonan tidak begitu besar..
Pepohonan memiliki persamaan dalam unsure interpretasi lainnya, yaitu
berbentuk bulat-bulat tak beraturan, memiliki bayangan sebab memiliki

ketinggian yang cukup, memiliki ukuran sedang, pola tidak teratur sebab
tumbuh di beberapa titik, situs berada di sepanjang jalan dan di sekitar
permukiman, serta berasosiasi dengan jalan dan permukiman sebab di sana
banyak tumbuh pepohonan yang sengaja ditanam oleh penduduk.
Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Penggunaan Lahan dan
Pemanfaatan citra satelit dalam Monitoring Daerah Terkena
Bencana.
Manfaat Penginderaan Jauh di Bidang Penggunaan Lahan
a. Pemetaan Penggunaan Lahan
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui
apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai
dengan potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang
sesuai memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang
diperoleh akan menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya
dukung lahan tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh
merupakan salah satu bentuk yang potensial dalam penyusunan arahan
fungsi

penggunaan

lahan.Dasar

penggunaan

lahan

dapat

dikembangkan untuk berbagai kepentingan penelitian, perencanaan,


dan pengembangan wilayah.Contohnya penggunaan lahan untuk usaha
pertanian atau budidaya permukiman.

b. Penentuan Arahan Lahan


Penentuan batas-batas keserasian sumberdaya air merupakan salah satu
aspek utama dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai
bahan pertimbangan penyusunan konsep tata ruang kawasan.Ketetapan
penataan tata ruang didasarkan pada tiga faktor yaitu lereng lapangan,
jenis nah menurut kepekaannya terhadap erosi dan intensitas hujan
harian wilayah yang bersangkutan.Masing-masing faktor ditampilkan
dalam tiap-tiap unit lahan untuk mendapatkan angka skor yang secara
makro dipergunakan untuk menetapkan arahan penggunaan lahan
sebagai kawasan lindung, kawasan penyangga, kawasan budidaya atau
kawasan pemukiman.Aplikasi GIS dapat menyajikan Peta Arahan

Penggunaan Lahan yang dibuat dari komposit Peta Kelerengan, Peta


Jenis Tanah dan Peta Curah Hujan. Dari ketiga peta ini dipilih masingmasing data atributnya yang akan digunakan sebagai dasar dalam
membuat peta baru (Peta Arahan).
c. Penggunaan Lahan Pertanian
Dalam usaha memelihara konsistensi penggunaan lahan sebagai areal
pertanian maka diperlukan suatu sistem monitoring yang mampu
mengamati, menganalisa, menyajikan serta membuat model-model
keputusan sehingga aktifitas pertanian yang berkelanjutan tetap
terjaga. Teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu teknologi
pendekatan terintegrasi yang dapat memodelkan masalah-masalah
pertanian kaitannya dengan usaha menjaga konsistensi penggunaan
lahan (monitoring), proteksi stabilitas lingkungan (analisis degradasi
lahan dan identifikasi sumber air) dan analisa keruangan (basis data
spasial).
d. Penggunaan Lahan Kehutanan
Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu
termasuk

perencanaan

pengambilan

hasil

kayu,

pemantauan

penebangan dan penghutanan kembali, pengelolaan dan pencacahan


margasatwa, inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan,
rekreasi, dan pengawasan kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan
terhadap bahaya kebakaran maka penggunaan citra inframerah akan
sangat membantu dalam penyediaan data dan informasi dalam rangka
monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek
geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan
dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.
e. Penggunaan Lahan Perkebunan
Manfaat dari menggunakan RS dan teknologi GIS tergantung pada
tingkat keberhasilan penerapannya untuk menyelesaikan masalah
spasial.Secara umum, manfaat ini dapat dibagi menjadi empat kategori
seperti efisiensi ilmiah, teknologi, metodologi, dan ekonomi. Efisiensi

ilmiah penginderaan jauh data juga termasuk memperoleh fakta-fakta


baru untuk menguatkan dan klarifikasi sebelumnya dikenal kuantitatif,
data kualitatif yang dipelajari
7. Kesimpulan
Penggunaan lahan (land use) adalah modifikasi yang dilakukan oleh
manusia terhadap lingkungan hidup menjadi lingkungan terbangun seperti
lapangan, pertanian, dan permukiman. Penggunaan lahan didefinisikan
sebagai jumlah dari pengaturan, aktivitas, dan input yang dilakukan
manusia pada tanah tertentu. Penggunaan lahan memiliki efek samping
yang buruk seperti pembabatan hutan, erosi, degradasi tanah,
pembentukan gurun, dan meningkatnya kadar garam pada tanah Lahan
merupakan persatuan sejumlah komponen yang berpotensi sumberdaya.
Potensi lahan ditentukan oleh potensi sumberdaya masing-masing yang
menjadi komponennya, baik potensi bawaan maupun potensi yang
berkembang dari nasabah salingtindak (interactive relationship) dan
nasabah kompensatif (compensatory relationship) antar sumberdaya.
Lahan bermatra (dimension) ruang karena merupakan bentangan muka
bumi dan ciri-cirinya mengubah (vary) dari tapak (site) ke tapak. Lahan
juga bermatra waktu karena ciri-cirinya mengubah menuruti proses
interaktif dan kompensatif antar komponen-komponennya dank arena sifat
mendaur pengenal beberapa komponennya. Maka lahan dapat disebut
suatu system ruang
Rona adalah tingkat kecerahan/kegelapan suatu obyek yang terdapat pada
citra. Rona pada foto udara pankromatik merupakan atribut bagi obyek
yang berinteraksi dengan seluruh spektrum tampak yang sering disebut
dengan sinar putih. Rona merupakan tingkatan dari putih ke hitam atau
selanjutnya.
Rona dapat dipengaruhi oleh antara lain :
a.
b.
c.
d.

Interaksi antara tenaga dan objek


Jumlah tenaga yang diterima oleh obyek
Bentuk permukaan bumi
Keadaan Cuaca

Citra satelit dapat dibedakan menjadi empat, yaitu :

Citra satelit untuk penginderaan planet. Misalnya citra satelit Ranger

dan Viking (AS) serta citra satelit Runa dan Venera (Rusia).
Citra satelit untuk penginderaan cuaca. Misalnya citra NOAA (AS) dan

citra satelit Meteor (Rusia)


Citra satelit untuk penginderaan sumber daya bumi. Misalnya citra

Landsat (AS), citra Soyuz (Rusia), dan citra SPOT (Prancis).


Citra satelit untuk menginderakan laut. Misalnya citra Sesaat (AS) dan
citra MOS (Jepang).

8. Daftar Pustaka

Hidayat, Andi. 2009. Manfaat Penginderaan jauh. Dalam wordpress.com.


http://andimanwno.wordpress.com/2009/09/09/manfaatpenginderaan-jauh/#more-658. Diunduh 18 November 2014.
Eni dan Tri. 2013. Manfaat Citra penginderaan Jauh. Dalam
blogspot.com. http://ssbelajar.blogspot.com/2012/10/manfaat-citrapenginderaan-jauh.html. Diunduh 18 November 2014.
Kusnadi, Rahmat. 2012. INTERPRETASI CITRA. Dalam Blogspot.com.
http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/10/interpretasi-citra.html.
diunduh18 November 2014.

Anda mungkin juga menyukai