Anda di halaman 1dari 1

PGM 2005,28(2): 7 4 - 0 2

Stafus Obesitas Orang Dewasa

Sudikno, dkk

STATUS OBESITAS ORANG DEWASA MENURUT FAKTOR SOSIO-DEMOGRAFI


DAN PERILAKU (Studi Kasus di Kota Depok)
Sudiknol dan Sandjajal

ABSTRACT
ADULT OBESITY IN ASSOCIATION WlTH SOCIO-DEMOGRAPHIC AND BEHAVIOR
(A Case Study In Depok)
Background: Change in eating habits and physical activities of people who live in big cities may cause nukit~onal
problem such as obesity.
Objectives: This research aims to measure obesity status and percentage difference of it based on sociodemographic and behavioral factors in Depok, 2004.
Methods: A cross-sectional study conducted to collect data from 399 samples, 199 men and 200 women aged
older than 18 years. Sampling method based on rapid assessment that developed by Expanded Program on
Immunizat~nNVorldHealth Organization (EPINVHO).
Results: 'The result showed that there was a significant difference in the proportion of adult obesity between sex,
among age groups, and among occupation groups. [Penel Gizi Makan 2005,28(2): 74-82]
Keywords: aduk obesdy; socio-demographic, habits

PENDAHULUAN
Latar Belakang

asalah gizi yang terkait dengan kemiskinan


dan penyakit infeksi akan tetap merupakan
masalah besar di Indonesia. Pada saat yang
bersamaan muncul masalah gizi dan kesehatan
masyarakat pada usia tua, sepedi: meningkatnya
penyakit degeneratif, gizi lebih, dan obesitas.
Kecenderungan peningkatan penyakit tidak menular
ini berkaitan erat dengan perubahan pola konsumsi
(1). Pola makan masyarakat di perkotaan mubi
bergeser dari pola makan tradisional yang
mengandung banyak karbohidrat, serat, dan sayuran
ke pola makan barat yang komposisinya terlalu
banyak mengandung protein, lemak, gula, garam,
tetapi kurang serat (2). Di samplng itu ada
perubahan aktivitas fsik pada masyarakat.
Perubahan pola makan dan aktivitas fisik berakibat

pada semakin banyaknya penduduk golongan


tertentu yang mengalami masalah gizi lebih berupa
kegemukan dan obesitas (3).
Dari hasil penelitian survei lndeks Massa Tubuh
(IMT) di 12 Kotamadya dr Indonesia tahun 1995
didapatkan prevalensi gizi lebih sebesar 10,3% dan
prevalensi obesitas sebesar 12,2%. Prevalensi gizi
lebih dan obesitas Provinsi Jawa Barat berdasarkan
hasil survei tersebut masing-masing adalah 13,3%
dan 10,3% (4). Prevalensi gizi lebih ini mengalami
peningkatan pada tahun 1999 sebesar 14% dan
tahun 2000 sebesar 17,4% (5). Sementara
prevalensi gizi lebih dan obesitas di Kota Depok,
Provinsi Jawa Barat sampai dengan tahun 2003
belum diketahui.

Peneliti pada Puslitbang Gizi dan Makanan, Badan Litbang Kesehatan, Depkes Rl

Anda mungkin juga menyukai