BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini kasus-kasus yang sering terjadi dalam banyak organisasi
adalah tidak diselesaikannya suatu penugasan, tidak ditepatinya waktu
penyelesaian (deadline), suatu anggaran yang berlebihan, dan kegiatankegiatan lain yang menyimpang dari rencana. Makalah ini akan membahas
proses
pengendalian
manajerial,
melalui
mana
manajemen
berusaha
untuk mengimplementasikan strategi yang berfungsi untuk memotivasi anggotaanggota organisasi guna mencapai tujuan organisasi. Untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut, hubungan antara Top Manajer dan Karyawan (bawahan)
harus baik.
Caranya adalah
maka mereka harus tahu apa yang harus dikerjakan, Motivasi Bawahan diberi
motivasi untuk menyelesaikan tugasnya, Evaluasi Efisien dan efektifnya
bawahan dalam melakukan tugasnya harus dievaluasi oleh manajer. Dalam
menjalankan hubungan tersebut perlu adanya suatu rancangan atau konsep
dasar yang akan menjadi acuan untuk menjalankan hubungan tersebut. Dan
dalam menjalankan rancangan yang telah disusun melalui sistem pengendalian
manajemen, harus ada pengendalian yang baik oleh organisasi tersebut.
Pengendalian ini akan menentukan maju atau mundurnya organisasi. Tetapi
sistem pengendalian manajemen masih ada kekurangan dan sehingga
komunikasi antara Top Manager dan Bawahan harus sering dilakukan agar
meminimalkan segala kemungkinan kesalahan yang akan terjadi.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Dasar Teori
Berbicara mengenai konsep dasar berarti bagaimana suatu sistem dalam hal ini
dari
system
yang
digunakan
oleh
manajemen
untuk
system
pengendalian
manajemen
yang
baik.
Sehingga
pertimbangan
baiknyaperancangan
biayamanfaat.
dan
Tidak
pengoperasian
peduli
suatu
betapa
pengendalian
manajemen
dapat
memberikan
keyakinan
Jenis Pengendalian
Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima) jenis:
1) Pengendalian pencegahan (preventive controls)
2) Pengendalian deteksi (detective controls)
3) Pengendalian koreksi (corrective controls)
4) Pengendalian pengarahan (directive controls)
yang
2.2.1.
bisa
mengantisipasinya
dan
dapat
mengurangi
biaya.
masih
perlu
dibutuhkan
pengendalian-
pengendalian lain
2.2.2.
deteksi
maksudnya
pengendalian
untuk
pengendalian
deteksi
dapat
mengukur
efektivitas
harus
ditangani
dengan
pengendalian
deteksi
ketika
seperti:
catatan
kinerja
dengan
pengecekan
2.2.3.
2.2.4.
2.2.5.
2.3.
1.
Pelacak
(detector),
informasi
3.
4.
Manajemen
untuk
karakteristiknya :
adalah
melaksanakan
proses
strategi.
dimana
Berikut
manajer
adalah
mempengaruhi
kegiatan
dan
Keterangan :
Perencanaan strategis, proses memutuskan program-program utama yang akan
dilakukan suatu organisasi dalam rangak implementasi strategi dan menaksir jumlah
sumber daya yang akan dialokasikan. Keluarannya disebut program.
Penyusunan anggaran, perencanaan jangka pendek, selama 1 tahun dalam bentuk
moneter.
Pelaksanaan, selama 1 tahun, manajer melakukan program/bagian dari program
yang menjadi tanggung jawabnya.
Evaluasi kinerja dan pelaporan, menilai kinerja manajer pusat pertanggung
jawaban berdasarkan efisiensi dan efektivitasnya.
Pengendalian
Strategi
Pengendalian
Manajemen
Pengendalian Tugas
tugas
individu
lower
management
2.4.
Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang telah
ditentukan dilaksanakan secara efektif dan efisien dengan orientasi jangka pendek
dan difokuskan pada proses pengendalian. Perbedaan antara formulasi strategi
dan pengendalian manajemen:
2.5.
Keterbatasan Sistem Pengendalian Manajemen
Patut disadari bahwa sebaik apapun manajemen merancang suatu system
pengendalian manajemen dalam organisasi kelemahan atau keterbatasan tetap ada.
Kunci
utamanya
ada
pada
manusia.
Beberapa
keterbatasan
yang
dapat
10
dan
jasa
yang
melaksanakan
pembangunan
dengan
cara
11
dan menyelaraskan
tujuan yang
Ingin
DAFTAR PUSTAKA
12
[5]
Valdhe.
2012.
SISTEM
PENGENDALIAN
MANAJEMEN,
http://valdhekarundeng.wordpress.com/2012/10/03/makalah-sistempengendalian-manajemen/