Anda di halaman 1dari 5

5.

peningkatan rasa aman, kepercayaan masyarakat serta dunia usaha yang pada gilirannya akan
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi.
Kemajuan yang dicapai pada tahun 2012-2013 dan masalah yang diperkirakan masih
dihadapi pada tahun 2014 serta tantangan pokok yang dihadapi tahun 214 adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.

Menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan


Mendorong pertumbuhan ekonomi
Percepatan pembangunan di desa tertinggal
Keterpaduan penyelenggaraan pemerintahan dan kelembagaan
Penanggulangan bencana dan pelestarian lingkungan

Asumsi perekonomian daerah tahun 2013 dan 2014 dengan target pertumbuhan ekonomi
mencapai 6% hingga 7% merupakan target yang cukup realistis dengan pendapatan perkapita
yang rata-rata tumbuh diatas 10% per tahun, maka diperkirakan pendapatan perkapita akan
mampu mencapai diatas Rp. 21.000.000,- pada tahun 2012. Sedangkan inflasi akan terus
diupayakan untuk ditekan hingga berada dibawah 7% untuk mencapai perekonomian yang ideal
dimana laju inflasi tidak terlalu jauh dengan laju pertumbuhan ekonomi.
a. Arah kebijakan ekonomi daerah
Pada tahun 2014 dan 2015 kebijakan ekonomi daerah masih tetap diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan
mengurangi jumlah penduduk miskin dengan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
peningkatan investasi di sektor potensial dan penyediaan infrastruktur secara berkelanjutan.
Terbetasnya kemampuan keuangan saerah untuk mendoorong perekonomian daerah, kebijakan
ekonomi daerah diarahkan untuk mendorong peranan investasi masyarakat dalam pembangunan
dengan menghilangkan berbagai kendala yang menghambat. Disamping itu lanakah langkah
kebijakan strategis akan ditempuh untuk meningkatkan pemerataan dan sekaligus mendorong
potensi pembangunan yang belum termanfaatkan selama ini antar lain di sektor pertanian dalam
arti luas, industri pengolahan, perdagangan, pertambangan, penggalian, perbangkan,
pengangkutan dan komunikasi serta pembangunan perdesaan dengan mempertajam prioritas
pembangunan ke dalam kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak besar bagi masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebuy, pertumbuhan ekonomi disorong oleh terutama dengan
meningkatkan investasi dan ekpor non migas. Peningkatan investasi dan daya saing ekspor
dilakukan dengan mengurangi biaya tinggi yaitu dengan menyederhanakan prosedur-prosedur
perijinan, mengurangi tumpang tindih kebijakan antara pusat dan daerah serta antar sektor,
meningkatkan kepastian hukum terhadap dunia usaha, menyehatkan iklim ketenagakerjaan,
meningkatkan penyediaan infrastruktur, menyederhanakan prosedur perpajakan dan kepabeanan,

serta meningkatkan fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit kepada sektor
dunia usaha. Peranan swasta dalam penyediaan infrastruktu akan ditingkatkan untuk mendorong
perekonomian daerah.
Selanjutnya, kualitas pertumbuhan ekonomi ditingkatkan dengan mendorong pemerataan
pembangunan antara lain dengan mendorong pembangunan pertanian, industri dan perdagangan
serta meningkatkan kegiatan ekonomi perdesaan. Kualitas pertumbuhan juga didorong dengan
memperbaiki iklim ketenagakerjaan yang mampu meningkatkan penciptaan lapangan kerja
dengan mengendalikan kenaikan upah minimum regional (UMR) agar tidak terlalu jauh
dibandingkan dengan laju inflasi, memastikan biaya no UMR mengarah pada peningkatan
produktivitas tenaga kerja, serta membangun hubungan industrial yang harmonis antara
perusahaan dengan tenaga kerja.
Terkait dengan arah kebijakan pembangunan kabupaten kotawaringin timur tahun 2015, maka
pemerintah daerah telah menetapkan tema pembangunan kabupaten kotawaringin timur tahun
2015 yaitu :
penguatan ekonomi kerakyatan melalui ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan
didukung oleh peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan percepatan pembangunan
infrastruktur dengan memperhatikan kelestarian lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat.
Sejalan dengan tema tersebut maka fokus prioritas pembangunan tahun 2015 yang
menitikberatkan pada :
1. Ketahana pangan
2. Infrastruktur
3. Pembangunan pendidikan
4. Pembangunan kesehatan
5. Penanggulangan kemiskinan
6. Pembangunan daerah/desa tertinggal
7. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana
8. Reformasi birokrasi dan tat kelola
Ketahanan pangan adalah salah satu agenda penting dalam pembangunan. Sebab kondisi rawan
pangan akan mengancam tidak hanya kestabilan sosial politik tetapi juga kualitas sumberdaya
manusia untuk tumbuh dan berkembang secar normal dan hidup sehat serta aktif. Kondisi rawan
pangan dan rendahnya kualitas fisik SDM akan berpengaruh terhadap upaya menwujudkan
tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan, yaitu; pertumbuhan ekonomi, kehidupan dan
perkembangan sosial yang lebih baik, dan keberlanjutan ekosistem. Oleh sebab itu maka agenda
membangun ketahanan pangan perlu menjadi perhatian khusus daerah. Apalagi terkait dengan
otonomi dan relevansinya dengan kebijakan pangan nasional dan internasional.
Arah kebijakan ketahanan pangan kabupaten kotawaringin timur tahun 2015, sebagai berikut :
1. Peningkatan produksi padi menuju swasembada beras pada tahun 2015

2. Perluasan lahan pertanian untuk meningkatkan jumlah areal pertanaman


3. peningkatan produktivitas melalui penyediaan agroinput (benih, prasarana dan sarana
produksi) serta penerapan teknologi pertanian dan perikanan)

4. peningkatan produksi daging melalui penambahan jumlah populasi ternak dengan penyebaran
ternak, bibit, dan penerapan teknologi inseminasi buatan
5. pengamatan produksi pertanian dan peternakan dari serangan organisme pengganggu tanaman
dan penyakit hewan
6. pemantapan penganekaragaman (diversivikasi) pangan berbasis lokal
7. perlindungan dan pemberdayaan petani dalam meningkatkan kesejahteraan melalui pemasaran
hasil pertanian, petrenakan dan perikanan.
Upaya membangun ketahanan pangan bukan hanya menyangkut aspek tenis kecukupan suplai
bahan pangan saja. Pembangunan ketahanan pangan berkaitan juga dengan aspek daya beli,
penyelenggaraan pembangunann khususnya yang berkaitan dengan kesehatan dan kelestarian
sumberdaya alam terkait dengan kemampuan memproduksi bahan pangan secra lokal di daerah
untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan.
Untuk membangun kondisi ketahanan pangan ini diperlukan arah dan kerangka kerja yang dapat
menjadi dasar untuk mengelola aspek ketahanan pangan seperti pengembangan sistem prodiksi,
distribusi dan pemasaran, diversifikasi pangan, pengawasan terhadap bahan pangan dan
konsumsi yang cukup sebagai syarat untuk memfasilitasi mengembangkan kualitas fisik SDM.
Ini artinya, membangun kondisi ketahanan pangan mempungai banyak dimensi dan melibatkan
banyak pihak sehingga perlu ada kebijakan yang menjadi landasan untuk interaksi dan
koordinasi yang sinergis.
Dengan kerangka berfikir itulah pemerintah kabupaten kotawaringin timur menargetkaan
pencapaian swasembada pangan pada tahun 2015 yang akan datang. Pencapaian target
swasembada pangan ini tentu tidak mudah, perlu dukungan sektor sektor lainnya untuk
memberikan umpan balik secara bersinergi dan sistematis seperti ketersediaan sarana dan
prasarana infrastruktur dan kualitas sumberdaya manusia yang handal melalui pendidikan dan
kesehatan.
Infrastruktur adalah pendukung bagi kegiatan utama dalam suatu wilayah, dan mampu
menggerakkan sektor riil, menyerap tenaga kerja, memicu kegiatan produksi, serta mempercepat
pengurangandan pengentasan daerah tertinggal dengan membuka keterisolasian suatu daerah.
Ketidakmampuan memberikan layanan infrastruktur merupakan indikasi kemamampuan
pemerintah daerah yang semakin terbatas dalam kasista pembiayaan. Infrastruktur tidak hanya

terbatas pada prasarana dan sarana fisik saja, melaikan mempunyai fungsi yang lebih penting lagi
yaitu fungsi jasa pelayanan. Dalam hal ini pelayanan mempunyai tiga dimensi penting yaitu
dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan. Infrastruktur dapat dikategorikan menjadi dua bagian
yaitu infrastruktur yang bersifat software seperti kelembagaan, regulasi, keuangan, penelitian dan
pengembangan, tata ruang dan lain-lain; serta infrastruktur yang bersifat hardware seperti jalan,
jembatan, irigasi, sarana air bersih, pasar, pelabuhan/dermaga, bandara, jaringan listrik, telepon
dan lain sebagainya.
Arah kebijakan infrastruktur kabupaten kotawaringin timur tahun 2015 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar dan umum yang meliputi jalan dan
jembatan, sumberdaya air, transportasi, perumahan dan kawasan permukiman, energi dan tenaga
listrik, serta komunikaasi dan informasi.
2. Penataan Perkotaan dan pusat pemerintahan
3. Penataan, pengendalian dan pengawasan daerah bantaran sungai, pantai, dan kawasan bencana
Secara komprehensif kita peru mengembangkan infrastruktur yang menunjang kawasan
pertanian melalui pembangunan jaringan irigasi dan jalan usaha tani. Dengan berkembangnya
sistem dan usaha pertanian, maka dikawasan tersebut tidak saja membangun usaha budidaya saja
tetapi penyediaan saarana dan peralatan pertanian, pengolahan hasil pertanian, dan pemasaran,
serta jasa penunjang lainnya, sehingga akan mengurangi kesenjangan kesejahteraan antar
wilayah, kesenjangan antara kota dan desa, kesenjangan pendapatan antar masyarakat,
mengurangi kemiskinan, mencegah terjadinya urbanisasi tenaga produktif, serta akan
emningkatkan pendapatan asli daerah.
Disisi lain, pemberdayaan para petani dan penguatan kelembagaan petani dilakukan agar petani
mampu meningkatkan produksi, produktifitas komoditi pertanian, serta produk-produk olahan
pertanian yang didukung oleh peningkatan sarana prasarana meliputi jaringan jalan termasuk
jalan usaha tani (farm road), irigasi, pasar, air bersih, pemanfaatan air limbah, dan pengolahan
sampah. Dengan hal ini diharapkan akan terjadi peningkatan kesejahteraan sosial yang meliputi
bidang pendidikan, kesehatan, kebudyaan dan sarana prasaarana umum lainnya seperti listrik,
telekomunikasi dan lainnya sebagai dampak meningkatnya kesejahteraan masyarakat khususnya
para petani.
Pembangunan pendidikan diprioritaaskan untuk meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan
dengan tetap memberi perhatian yang besar pada peningkatan akses dan pemerataan pendidikan
pada semua jenis, jalur dan jenjang pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar
pendidikan dasar sembilan tahun dan pendidikan menengah dua belas tahun. Prioritas juga
diberikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan
non formal, serta peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidiikan.

Arah kebijakan pendidikan kabupaten kotawaringin timur tahun 2015, sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dua belas tahun yang merata;
2. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan;
3. Peningkatan profesionalisme dan mutu tenaga pendidik serta penyebaran tenaga guru secara
merata;
4. Peningkatan pelaksanaan program pendidikan gratis;
5. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana pendidikan;
6. Peningkatan efesiensi dan efektifitas manajemen pelayanan pendidikan;
7. Penurunan jumlah buta aksara;
8. Dukungan terhadap pengembangan pendidikan tinggi dalam pemenuhan kebutuhan SDA yang
berkualitas;
9. Pembinaaan dan pengembangan kepemudaan dan Olahraga
10. Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana kepemudaan dan keolahragaan;
11. Pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan, penyediaan pustaka, sarana dan
prasarana perpustakaan dan kearsipan.
Keberhasilan pembangunan pendidikan ini dapat diukur dengan meningkatnya angka partisipasi
pendidikan, menurunnya angka putus sekolah dan mengulang kelas, menurunnya rata-rata lama
menyelesaikan pendidikan pada semua jenjang, meningkatnya proporsi peserta didik yang lulus
ujian akhir nasional, dan menurunnya angka buta aksara. Peningkatan pemerataan pendidikan
terutama ditujukan untuk menurunkan kesenjangan tingkat pendidikan antar kelompok
masyarakat seperti antara penduduk kaya dan penduduk miskin, antarjenis kelamin serta antar
perdesaan dan perkotaan.

Anda mungkin juga menyukai