3.1.
33
Sehat merupakan hal yang didambakan oleh setiap manusia, begitu juga
Nabi senantiasa berdoa untuk kesehatannya, yang senantiasa diucapkan dalam
doa beliau sebagainan doa tersebut. Sebagaimana firman Allah :
dan
beraktivitas
secara
sempurna.sebagaimana
anjuran
Nabi
34
Menolak lebih mudah daripada menghilangkan
Sebagai doa pencegah datangnya penyakit, Rasulullah telah mengajarkan kepada
para sahabat sebagaimana Abdullah bin Umar, dia berkata, Di antara doa
Rasulullah Saw. adalah:
Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya
kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang
35
36
3.2.
hidup, dengan makan makanan yang sehat dan bergizi, manusia dapat terhindar
dari berbagai macam penyakit. Namun tidak semua makanan itu baik bagi tubuh,
banyak pula terdapat makanan yang bahan bakunya ataupun kandungan
didalamnya tidak baik bagi tubuh (Qaradhawi, 2005).
Dalam hal ini Allah SWT selalu mengingatkan kepada umat manusia agar
selalu memperhatikan terhadap makanan yang dikonsumsi, karena bukan hal yang
mustahil apabila makanan yang dikonsumsi ternyata tidak hanya bermanfaat
untuk mengenyangkan perut, tetapi juga sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Makanan dan minuman sehat dalam Islam sangat terkait dengan kehalalannya,
cara mendapatkannya dan begitu juga apakah makanan tersebut baik dikonsumsi
untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh (Zulmaizarna, 2009). Hal ini
sesuai dengan perintah Allah SWT yang memerintahkan agar manusia untuk
selalu memeperhatikan makananan yang dikonsumsi. Sebagaimana firman Allah
SWT :
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (QS
Abasa(80):24 )
Ajaran Islam mengajarkan agar memakan makanan yang halal dan baik,
sebagaimana firman Allah SWT :
37
38
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang
berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi
orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu
(menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. Dan
bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan. (QS Al Maidah (5):96).
2. Nabati
Makanan yang berbahan nabati secara keseluruhan halal, dan karena itu
boleh dikonsumsi, kecuali yang mengandung racun, atau yang membahayakan
kesehatan fisik dan psikis manusia. Berbagai jenis tanaman yang tumbuh
dipermukaan bumi banyak memberi manfaat bagi manusia dalam bentuk buahbuahan, pepohonan dan rerumputan yang telah disediakan Allah untuk
kepentingan manusia. Sebagaimana dalam firman Allah SWT :
Lalu kami tumbuhkan biji-bijian dibumi itu, anggur dan sayursayuran.(QS Abasa (80):27-28).
3. Makanan dan minuman olahan
Makanan dan minuman olahan adalah makanan dan minuman yang bahan
bakunya berasal dari hewani, nabati, susu dan madu dengan proses teknologi.
39
()
Dari Miqdam bin Madi Karib, ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah
saw. Bersabda: Janganlah perut anak Adam dipenuhi dengan beban keburukan
dalam perut hingga memenuhi perut, sekiranya mesti, maka sepertiga untuk
makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk nafas (udara) (HR
Ahmad dan al-Turmudzi)
Nutrisi menurut ajaran Islam mensyaratkan makanan yang halal, baik dan
proporsional, yang terdiri dari daging, ikan, sayuran, buah-buahan, susu, dan
madu (Zulmaizarna, 2009).
Berdasarkan uraian tersebut di atas bahwa mengkonsumsi makanan
hendaklah memenuhi syarat halal baik dan seimbang. Buah-buahan, sayursayuran yang memiliki kandungan sumber vitamin E merupakan makanan yang
sehat, baik dan halal. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang
memiliki kandungan vitamin E secara seimbang, dapat mencegah berbagai
penyakit dan salah satunya adalah atherogenesis.
42
Usamah
bin Syarik berkata Pada waktu saya berada bersama
Rasulullah SAW, datanglah beberapa orang Badui (pegunungan) lalu
berkata : Ya Rasulullah, apakah kita mesti berobat? Maka beliau
menjawab : Ya wahai hamba Allah, berobatlah kamu karena Allah tidak
menurunkan penyakit melainkan Dia menurunkan juga obatnya, kecuali
satu penyakit, Mereka berkata : Penyakit apa itu? Beliau menjawab :
tua.( HR. Ahmad)
Dari hadits Rasullulah saw tersebut di atas menganjurkan berobat apabila
sakit, karena Allah SWT menurunkan penyakit beserta obatnya kecuali penyakit
tua. Akan tetapi perlu di yakini bahwa proses penyembuhan terhadap suatu
penyakit hendaklah adanya kecocokan obat dengan penyakit dan tidak lepas dari
izin Allah, manusia berusaha untuk pengobatan tetapi Allah SWT yang
menyembuhkan. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah saw :
Setiap penyakit ada obatnya. Jika obat yang tepat diberikan, dengan izin
Allah, penyakit itu akan sembuh. (HR Ahmad dan Hakim)
Dan juga disebutkan dalam hadits lain yang diriwiyatkan oleh Abu Hurairah,
yaitu:
Allah tidak menurunkan suatu penyakit tanpa menurunkan obatnya.
(HR Abu Hurairah).
Di dalam upaya pengobatan, Islam memerintahkan agar bertanya kepada
ahlinya atau orang yang megetahui. Di bidang kesehatan apabila sakit maka
berobatlah kepada dokter atau yang ahli di bidang pengobatan, agar pengobatan
dan perawatan dapat dilakukan dengan tepat. Dalam kedokteran Islam di ajarkan
43
bila ada dua obat yang kualitasnya sama maka pertimbangan ke dua yang harus
diambil adalah yang lebih efektif dan tidak memiliki efek rusak bagi pasien. Itulah
sebabnya Rasulullah saw menganjurkan umatnya untuk berobat pada ahlinya
(Muhadi dan Muadzin, 2009). Dalam Al-Quran menjelaskan agar bertanya kepada
ahlinya, sebagaimana firman Allah SWT :
. Bertanyalah kepada orang yang ahli, jika kamu tidak mengetahui.
(QS An- Nahl (16):43).
Dalam ajaran Islam, tidak hanya ditetapkan tentang dianjurkannya berobat,
tetapi juga ditegaskan bahwa berobat tidak boleh dengan sesuatu yang diharamkan
oleh Allah SWT (Zuhroni, 2003). Berdasarkan Hadits yang diriwiyatkan oleh
Abu Daud :
Bahwa Allah-lah yang menurunkan penyakit dan obatnya dan Dia
Menjadikan setiap penyakit ada obatnya, berobatlah dan jangan berobat
dengan hal yang haram (HR. Abu Dawud)
Ajaran Islam telah mengatur dalam pengobatan hendaklah mencari obat
yang dihalalkan, menjauh dari obat yang diharamkan karena obat yang haram
belum tentu sebagai penyembuh. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits, Ibnu
masud berkata :
44
Bahwa Allah tidak menjadikan penyembuhan kalian dari sesuatu yang
diharamkan.(HR Thabraniy).
Rasulullah saw, mengajarkan supaya obat yang dikonsumsi penderita
hendaklah halal dan baik, bukan dari yang diharamkan. Allah SWT menurunkan
berbagai penyakit untuk manusia, dan Allah SWT juga yang menyembuhkan.
Jika seseorang menginginkan kesembuhan dari Allah
digunakan juga harus baik dan diridhai Allah
memasukkan barang yang haram dan merusak ke dalam tubuh manusia (Muhadi
dan Muadzin, 2009).
Masalah halal dan haram ini sangat penting bagi umat Islam, karena
konsekuensi yang ditanggung oleh seorang muslim apabila memakan makanan
atau barang yang haram sangatlah berat, begitu juga dengan penggunaan obatobatan. Apabila manusia berobat dengan yang haram, maka hati, akal, pikiran dan
semua anggota tubuhnya akan tolong menolong mengerjakan maksiat, dan
nerakalah tempat tinggal yang sesuai dan cocok baginya. Oleh sebab itu ajaran
Islam menekankan kepada orang yang beriman agar memakan makanan yang
baik-baik sebagaimana firman Allah SWT :
Hai orang-orang yang beriman makanlah diantara rizki yang baik-baik
yang kami berikan kepadamu.(QS. Al- Baqarah (2):172).
Dalam ajaran Islam ada beberapa hal yang dengan tegas diharamkan oleh
Allah SWT, sebagaimana disebutkan pada firman Allah SWT :
45
Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging
hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali
yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan
anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah
kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa
sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.(QS Al-Maidah (5):3)
Keharaman suatu jenis makanan, minuman, termasuk obat-obatan
ditentukan adanya 3 aspek, yaitu:
1. Karena substansi/zatnya itu sendiri, contohnya babi, bangkai, darah, yang
disembelih bukan atas nama Allah, dalam bidang ini tidak perlu dicari lagi
alasannya diharamkan karena dalil pengharamannya bersifat Qathi.
2. Karena sifatnya, seperti memabukkan, misalnya keharaman khamr, jika hilang
sifatnya, hukumnya berubah menjadi halal.
Rasulullah bersabda :
46
47
Kemudaratan (bahaya) itu membolehkan hal hal yang dilarang.
Menurut Zuhroni(2009) dalam buku Pandangan Islam Terhadap Masalah
Kedokteran dan Kesehatan menyatakan, bahwa dalam keadaan darurat atau sangat
mendesak seseorang boleh mengerjakan yang diharamkan, segala hal yang pada
mulanya diharamkan tetapi karena sangat diperlukan untuk meringankan
malapetaka atau kesulitan-kesulitan yang melanda hal-hal yang diharamkan atau
dimakhruhkan tetapi karena sangat dibutuhkan maka hilanglah keharaman atau
kemakhruhannya untuk sementara waktu selama keadaan darurat atau kebutuhan
itu berlaku. Semua yang dilarang dalam islam, selain kufur, zina dan membunuh
dibolehkan melakukannya ketika darurat.
Adapun unsur unsur diberlakukannya hukum darurat, yaitu :
1.Kondisi darurat yang dihadapi, syaratnya :
a. Bahaya yang dihadapi besar
48
Pengobatan dilakukan dengan cara dan obat-obatan yang dihalalkan. Tidak boleh
dengan barang yang diharamkan, kecuali pada keadaan darurat dan sangat
terpaksa dengan batas tertentu.
3.4. Tinjauan Islam Tentang Peranan Vitamin E untuk Mencegah
Aterogenesis
Pencegahan suatu penyakit dalam Islam sangat dianjurkan daripada
mengobatinya. Oleh sebab menjaga kondisi tubuh sangat disarankan agar selalu
ada dalam keadaan sehat dan harus menjadi prioritas utama, selain itu selalu
49
berlaku adil terhadap tubuh, karena tubuh mempunyai hak sesuai dengan fungsi
dan daya tahannya.
Ajaran Islam sangat memperhatikan terhadap nutrisi yang dibutuhkan oleh
manusia, menganjurkan makanan yang bergizi yang terdiri dari daging, ikan,
sayuran, buah-buahan, susu dan madu, dengan ketentuan makanan yang halal,
baik dan tidak berlebihan (proporsional), dengan tidak mengkonsumsi makanan
dan minuman yang diharamkan.
Islam sangat menganjurkan untuk berobat apabila dalam keadaan sakit,
berobat selalu kepada ahlinya dengan cara dan obat-obatan yang dihalalkan.
Tidak boleh dengan barang yang diharamkan, kecuali pada keadaan darurat dan
sangat terpaksa atau dikarenakan tidak ada pilihan lain dengan batas tertentu.
Menurut ilmu kedokteran atherogenesis merupakan salah satu proses
untuk terjadinya penyakit atherosklerosis, hal ini terjadi karena adanya kerusakan
pada lapisan endotel dinding pembuluh darah. Proses kerusakan ini dapat dicegah
dengan anti oksidan yang salah satu sumbernya yaitu vitamin E.
Vitamin E dapat diperoleh di antaranya dalam bentuk buah-buahan, sayuran
dan bentuk kapsul dan lainnya.
Menurut pandangan Islam, pada dasarnya semua buah-buahan, sayursayuran dan kacang-kacangan baik yang mengandung vitamin E ataupun yang
tidak hukumnya halal untuk dikonsumsi sampai belum ada dalil yang
mengharamkannya. sebagaimana diterangkan dalam kaidah fighiyyah, (Mudjib,
1994) yaitu :
50
Sebagaimana
Selama
banyak
memberi
manfaat
51
52