Process
berketerampilan
menggunakan
tinggi,
peralatan
operasi
job
bersama
shop
sangat
dan
tenaga
fleksibel
kerja
terhadap
biasanya
material,
peralatan-peralatan,
dan
personel, dibawa ke lokasi proyek itu. Dalam hal ini tidak ada aliran produk
untuk suatu proyek, tetapi bagaimanapun juga suatu proyek tetap memiliki
urutan-urutan atau sekuens operasi. Bentuk proyek digunakan apabila
terdapat suatu kebutuhan khusus untuk kreativitas dan keunikan, serta
memiliki
batas
waktu
penyelesaiannya.
Adalah
sulit
untuk
3. Line Flow
Line Flow Process menyusun stasiun-stasiun kerja (work stations) dalam
sekuens operasi yang membuat produk, sehingga kadang-kadang disebut
sebagai product flow, karena produk mengalir mengikuti langkah-langkah
sekuensial yang sama dalam proses produksi. Semua produk membutuhkan
tugas-tugas yang sama, dan mengikuti pola aliran standar (standard flow
patterns). Assembly line dari industri otomotif merupakan contoh yang baik
dari line flow process (Vincent Gasperz).
Mempunyai ciri bahwa aliran proses dari bahan mentah sampai menjadi
produk akhir dan urutan operasi-operasi yang digunakan untuk menghasilkan
produk atau jasa selalu tetap. Operasi-operasi pekerjaan individual sedapat
mungkin diletakkan berdekatan dan diusahakan seimbang agar suatu
operasi tidak mengakibatkan penundaan operasi berikutnya. Operasi-operasi
line flow dapat dibagi menjadi dua tipe produksi, yaitu:
1. Produksi massa (mass production)
Umunya memproduksi kumpulan-kumpulan produk dalam jumlah besar
dengan mengikuti serangkaian operasi yang sama dengan kumpulan
produk sebelumnya, sehingga proses ini sering disebut sebagai repetitive
process. Produksi massa bersangkutan dengan tipe operasi lini perakitan,
seperti yang digunakan dalam industri barang-barang elektronika, mobil,
dan seterusnya.
2. Produksi terus-menerus (continuous)
persiapan-persiapan
lain
dan
kemacetan-
tingkat pelayanan
R=0,5 SL , dimana SL
C=0,00055 SL2 ,
dp
1
=
( 0,5 ) SL 2 ( 2 ) ( 0,0055 ) SL=0
dSL 2
()
SL=
2
0,5
3
=37,2
4 ( 0,00055 )
Dapat disimpulkan bahwa kira-kira 37% dari order dapat dipenuhi dengan 5
hari siklus waktu order. Grafiknya dapat dilihat sebagai berikut:
order
dengan
target
waktu
yang
OEM
(Original Equipment Manufacturer)
OEM adalah kependekan dari Original Equipment Manufacturer adalah
perusahaan yang membuat komponen yang dijual kepada perusahaan pembeli
kemudian perusahaan pembeli membuat suatu produk lain yang menggunakan
komponen tersebut dan produk yang menggunakan komponen tersebut dijual
dengan menggunakan merk perusahaan pembeli. Dalam produk tersebut, nama
komponen perusahaan adalah asli yang berisi identitas perusahaan OEM
Perusahaan pembeli juga dapat menentukan spesifikasi dan disain untuk
dikerjakan perusahaan OEM (Original Equipment Manufacturer). Dalam hal ini,
perusahaan pembeli bisa menentukan supaya perusahaan OEM mencamtumkan
part-number perusahaan pembeli dan tidak mencamtumkan part-number
perusahaan OEM.
Menggunakan jasa OEM bisa memangkas biaya produksi karena perusahaan
OEM melakukan produksi masal. Menggunakan jasa OEM berarti bula tidak perlu
membuat pabrik dan tidak perlu membayar tenaga kerja dalam memproduksi
suatu
komponen.
Perusahaan
pembeli
cukup
membayar
harga
sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Ampuh, Rika Hadiguna, ST., MT. dan Setiawan Heri, ST., MT. 2008. Tata Letak
Pabrik. Yogyakarta. Andi Publisher.
Gasperz, Vincent. 2005. Production Planning and Inventory Control. Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama.
Groover, Mikell P. 2001. Automation, Production Systems, and ComputerIntegrated Manufacturing. New Jersey. Prentice-Hall.
Handoko, Hani T. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta. UGM Press.
Siagian, Yolanda M. 2005. Aplikasi Supply Chain Management dalam Dunia
Bisnis. Jakarta. PT. Grasindo.
http://www.proweb.co.id/articles/manajemen/pengertian_oem.html.
pada Tanggal 16 Maret 2015 Pukul 13.30.
Diakses